Anda di halaman 1dari 10

Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.

) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.)


Roxb.) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan
Staphylococcus epidermidis

Antibacterial Activity Of Suji Leaf Ethanolic Extract


(Dracaena angustifolia (Med.) Roxb.) Against Acne-Causing Bacteria
Propionibacterium acnes And Staphylococcus epidermidis

Ega Nirmala, Siti Hazar, Umi Yuniarni*

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Jl.
Rangga Gading No 8, Bandung, 40116, Indonesia

Corresponding Email: uyuniarni@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu infeksi bakteri pada kulit yang cukup mengganggu penampilan adalah jerawat.
Pengobatan jerawat menggunakan antibiotik ternyata berperan dalam menyebabkan
terjadinya resistensi bakteri. Pemanfaatan bahan alam yaitu tanaman dapat menjadi
alternatif pengobatan jerawat akibat infeksi bakteri. Adanya kandungan senyawa
metabolit sekunder dalam tanaman diduga berpotensi sebagai antibakteri. Kandungan
senyawa metabolit sekunder pada daun suji diantaranya yaitu flavonoid, terpenoid dan
tannin yang diduga berperan sebagai antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan pengujian
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb)
secara in vitro terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis.
Metode uji yang digunakan adalah difusi agar dengan parameter uji adalah ukuran
diameter hambat, konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum
(KBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun suji (Draceana
angustifolia (Medik.) Roxb) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab
jerawat P. acnes dengan nilai KHM 2,6% dan KBM 20%, serta nilai KHM 0,75% dan
KBM 10% untuk bakteri S. epidermidis.

Kata kunci: daun suji, Draceana aungustifolia, jerawat, Propionibacterium acnes,


Staphylococcus epidermidis.

Corresponding Author: Umi Yuniarni


Address: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Jl.
Rangga Gading No 8, Bandung, 40116, Indonesia
Email: uyuniarni@gmail.com

102
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

ABSTRACT

One of the bacterial infections on the skin that is quite disturbing appearance is acne.
Acne treatment using antibiotics turns out to play a role in causing bacterial resistance.
The utilization of natural ingredients, namely plants can be an alternative treatment for
acne due to bacterial infection. The presence of secondary metabolite compounds in
plants is thought to have the potential as an antibacterial. The content of secondary
metabolites in suji leaves include flavonoids, terpenoids, and tannins which are thought
to act as antibacterial. In this study, the antibacterial activity of the ethanolic extract of
suji (Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb) leaves was tested in vitro against
Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. The test method used was
agar diffusion with the test parameters being the diameter of the inhibitor, the Minimum
Inhibitory Concentration, and the Minimum Kill Concentration. The results showed that
the ethanolic extract of suji leaves (Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb) had
antibacterial activity against the acne-causing bacteria P. acnes with a MIC value of 2.6%
and an MBC value of 20%, as well as a MIC value of 0.75% and an MBC value of 10%.
for S. epidermidis bacteria.

Keywords: suji leaf, Draceana aungustifolia, acne, Propionibacterium acnes,


Staphylococcus epidermidis.

PENDAHULUAN Sibero, 2015). Hal ini sejalan dengan


Permasalahan pada kulit wajah berupa penyataan Okoro dkk. (2016) yang
timbulnya benjolan kecil atau dikenal menyatakan bahwa jerawat umumnya
dengan jerawat (acne vulgaris) cukup dialami oleh sekitar 85% populasi dunia
mengganggu penampilan bagi beberapa yang berusia 11-30 tahun.
orang, terutama wanita. Jerawat adalah
gangguan pada kulit yang merupakan Beberapa faktor penyebab dalam
inflamasi kronis pada pada kelenjar kulit patogenesis jerawat diantaranya
dan folikel rambut yang ditandai dengan hiperkeratinisasi, obstruksi folikel
peningkatan sekresi sebum, komedo, sebasea, stimulasi sekresi kelenjar
papula eritematosa, dan pustula sebasea oleh androgen, dan kolonisasi
superfisial (Okoro dkk, 2016). mikroba unit pilosebasea oleh
Penelitian pada siswa-siswi salah satu Propionibacterium acnes dan stimulasi
SMA di Indonesia menunjukkan jerawat lokal sistem imun bawaan (McLaughlin
terjadi pada 8 dari 10 orang siswi remaja dkk., 2019). P. acnes juga menstimulasi
perempuan usia 14-17 tahun dan pada proliferasi Staphylococcus epidermidis.
laki-laki usia 16-19 tahun (Ramdani dan Kedua bakteri tersebut dapat

103
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

mempengaruhi perkembangan jerawat pun masih digunakan untuk mengatasi


(Shah dan Peethambaran, 2017). P. permasalahan jerawat ini. Namun,
acnes menghidrolisis trigliserida yang kurangnya pertimbangan dalam
merupakan salah satu komponen dalam penggunaan antibiotik ini ternyata
sebum. Lalu trigliserida ini akan dipecah menimbulkan resistensi bakteri terutama
menjadi asam lemak bebas yang dapat bakteri Propionibacterium acnes
digunakan sebagai sumber pertumbuhan (Madelina dan Sulistyaningsih, 2018).
bakteri sehingga terjadi kolonisasi P. Terdapat beberapa alternatif dalam
acnes. Kolonisasi ini merupakan pemicu mengatasi permasalahan resistensi yang
terjadinya inflamasi (Pizzorno dkk, disebabkan oleh penggunaan antibiotik
2015). terutama antibakteri, salah satunya
dengan memanfaatkan dan
Timbulnya jerawat pada kulit wajah mengembangkan antibakteri dari bahan
menimbulkan ketidaknyawaman karena alam. Senyawa metabolit sekunder yang
dapat mengurangi rasa percaya diri terdapat dalam bahan alam telah terbukti
seseorang. Sehingga, banyak orang, mampu menghambat perkembangan
terutama wanita, melakukan berbagai bakteri.
upaya untuk menghilangkan jerawat di
wajah. Pengobatan jerawat dapat Penelitian terhadap daun suji (Draceana
didasarkan pada tingkat keparahan dari angustifolia (Medik.) Roxb) sebagai
jerawat tersebut. Pada pengobatan antibakteri menunjukkan bahwa daun
jerawat ringan sampai jerawat sedang suji memiliki aktivitas antibakteri.
dibutuhkan terapi topikal, sedangkan Penelitian Eveline dkk. (2016)
untuk jerawat sedang sampai berat perlu menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat
disertai dengan terapi secara oral. daun suji konsentrasi 10% memiliki
Pembersihan wajah menggunakan sabun aktivitas antibakteri terhadap
yang mengandung antibakteri Escherichia coli, serta mampu
merupakan salah satu tahap penting menghambat pertumbuhan
dalam pengobatan jerawat secara topikal Staphylococcus aureus dan Bacillus
(Ramdani dan Sibero, 2015). subtilis pada konsentrasi hambat
Penggunaan antibiotik topikal dan oral minimum antara 0,92 – 1,27%. Selain P.

104
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

acnes dan S. epidermidis, jerawat dapat METODOLOGI


pula disebabkan oleh bakteri S. aureus. Daun suji diperoleh dari daerah Cipatik
Penelitian Winda (2018) menunjukkan Bandung dan dideterminasi di
bahwa krim yang mengandung ekstrak Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu
etanol daun suji memiliki aktivitas dan Teknologi Hayati, ITB. Bakteri P.
terhadap S. aureus. Daun suji juga acnes dan S. epidermidis diperoleh dari
merupakan tanaman yang telah banyak Laboratorium Mikrobiologi Farmasi
ditanam sehingga mudah didapat dan Universitas Islam Bandung, etanol 96%
dimanfaatkan sebagai obat jerawat. (Brataco), media uji dan peremaajaan
Publikasi mengenai aktivitas daun suji bakteri yang digunakan adalah TSA
sebagai antijerawat terhadap P. acnes (Tryptic Soy Agar), media TSB (Tryptic
dan S. epidermidis belum tersedia. Soy Broth) digunakan untuk pembuatan
Berdasarkan hal tersebut, maka pada suspensi bakteri.
penelitian ini dilakukan pengujian
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun Daun suji segar disortasi, kemudian
suji (Draceana angustifolia) terhadap P. dicuci dan dirajang untuk mempermudah
acnes dan S. epidermidis yang proses pengeringan. Pengeringan
merupakan bakteri penyebab jerawat. dilakukan dengan cara diangin-anginkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini tanpa penjemuran dibawah sinar
yaitu dapat diperoleh tambahan matahari sehingga diperoleh simplisia
informasi ilmiah mengenai aktivitas kering. Simplisia diekstraksi dengan cara
antibakteri dari daun suji sebagai salah maserasi menggunakan pelarut etanol
satu alternatif antibakteri penyebab 96%. Ekstraksi dilakukan selama 3 x 24
jerawat, yaitu P. acnes dan S. jam. Ekstrak cair yang diperoleh lalu
epidermidis. Aktivitas antibakteri dari dipekatkan menggunakan rotary vacuum
suatu tanaman karena adanya kandungan evaporator sampai diperoleh ekstrak
senyawa metabolit sekunder, dan kental. Ekstrak kental uang diperoleh
golongan senyawa flavonoid, tannin dan selanjutnya dibuat seri konsentrasi uji
terpenoid yang terkandung di dalam menggunakan pelarut etanol 96%.
daun suji diduga berperan sebagai Kelompok uji terdiri dari kelompok
antibakteri. kontrol, yaitu pelarut etanol 96%,

105
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

kelompok uji yang terdiri dari seri kembali pada suhu 37⁰C, inkubasi
kosentrasi ekstrak etanol daun suji dan dilakukan selama 18 jam.
kelompok pembanding yaitu
klindamisin. Sebelum pengujian, dibuat HASIL DAN PEMBAHASAN
suspensi bakteri uji pada media TSB. Hasil
Jumlah bakteri dihitung dengan cara Hasil pengujian aktivitas antibakteri
mengukur tingkat kekeruhan media terhadap bakteri P. acnes dapat dilihat
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada Tabel 1. Berdasarkan nilai terkecil
pada λ 625 nm dengan absorbansi 0.08- yaitu pada konsentrasi 3% pada bakteri
0,13. Uji aktivitas antibakteri dilakukan P. acnes dan 1% untuk bakteri S.
dengan metode difusi agar cara sumuran epidermidis, dilakukan pengujian
(diameter lubang perforator adalah 6 aktivitas antibakteri kembali pada
mm) dengan TSA sebagai media konsentrasi yang lebih kecil sehingga
pertumbuhan bakteri. Media agar TSA diperoleh nilai KHM. Nilai KHM untuk
sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam ekstrak etanol daun suji terhadap bakteri
cawan petri yang mengandung 100 μl P.acnes yaitu pada konsentrasi 2,6 %.
suspensi bakteri, kemudian dibiarkan Berdasarkan nilai KHM tersebut, larutan
padat. Ekstrak pada konsentrasi 2, 3, 5 uji dengan konsentrasi 2,6% dievaluasi
dan 10% dimasukkan kedalam lubang kembali untuk menentukan nilai KBM.
sebanyak 40 μl dan diinkubasi pada suhu Pengujian dilakukan dimulai dengan
37⁰C selama 18 jam. Parameter uji konsentrasi terkecil dimana pada
ditunjukkan dengan adanya zona pengujian sebelumnya telah dinyatakan
hambat. Diameter zona hambat yang sebagai nilai KHM. Pengujian ini
terbentuk di sekeliling sumuran diukur dilakukan untuk mengetahui apakah
menggunakan jangka sorong. Perlakuan pada bakteri P. acnes memiliki nilai
diulang sebanyak tiga kali. Penentuan KHM yang sama dengan KBM.
nilai konsentrasi bunuh hambat (KBM) Hasilnya menunjukkan bahwa nilai
dilakukan dengan mengambil 1 ose KBM ekstrak etanol daun suji adalah
media pada nilai konsentrasi hambat pada konsentrasi 20%. Hasil pengujian
minimum (KHM) kemudian digoreskan KBM dapat dilihat lebih lanjut pada
pada media TSA baru dan diinkubasi Tabel 2.

106
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

Tabel 1 Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun suji terhadap P. acnes
Sampel Konsentrasi (%) Rata-rata diameter hambat
(mm) ± SD
2 -
2,2 -
2,4 -
2,6 8,85 ± 0,24
Ekstrak etanol daun suji
2,8 9,82 ± 0,22
3 9,99 ± 0,48
5 11,26 ± 0,32
10 11,54 ± 0,07
Kontrol etanol 96% -
Klindamisin 0,1 35,11 ± 0,03
Keterangan: - tidak ada pertumbuhan bakteri

Tabel 2 Hasil pengujian nilai KBM ekstrak etanol daun suji terhadap P. acnes

Sampel Konsentrasi (%) Ada atau tidak


pertumbuhan bakteri
2,6 +
2,8 +
3 +
Ekstrak etanol daun suji 5 +
10 +
15 +
20 -
Kontrol etanol 96% +
Klindamisin -
Keterangan: + ada pertumbuhan bakteri, - tidak ada pertumbuhan bakteri

Nilai KHM ekstrak etanol daun suji konsentrasi uji 10%. Hasil pengujian
terhadap S. epidermidis adalah sebesar KBM untuk bakteri S. epidermidis dapat
0,75%. Hasil pengujian ekstrak etanol dilihat pada Tabel 4. Hasil pengujian
daun suji terhadap bakteri S. epidermidis penapisan fitokimia diketahui bahwa
dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan pada simplisia maupun ekstrak etanol
nilai KHM tersebut, maka ditentukan daun suji positif mengandung golongan
nilai KBM ekstrak etanol daun suji. Nilai senyawa flavonoid, tannin, polifenol dan
KBM ekstrak etanol daun suji yaitu pada steroid/triterpenoid.

107
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

Tabel 3 Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun suji terhadap S.
epidermidis
Sampel Konsentrasi (%) Rata-rata diameter hambat
(mm) ± SD
0,5 -
0,75 8,70 ± 0,33
1 9,35 ± 0,24
2 9,62 ± 0,2
Ekstrak etanol daun suji
3 10,34 ± 0,17
4 10,65 ± 0,21
5 10,66 ± 0,37
10 12,72 ± 0,02
Kontrol etanol 96% -
Klindamisin 0,1 35,11 ± 0,03
Keterangan: - tidak ada pertumbuhan bakteri

Tabel 4 Hasil pengujian nilai KBM ekstrak etanol daun suji terhadap S. epidermidis

Sampel Konsentrasi (%) Ada atau tidak


pertumbuhan bakteri
Ekstrak etanol daun suji 0,5 +
0,75 +
1 +
2 +
3 +
4 +
5 +
10 -
Kontrol etanol 96% +
Klindamisin 0,1 -
Keterangan: + ada pertumbuhan bakteri, - tidak ada pertumbuhan bakteri

Pembahasan potensi aktivitas antibakteri semakin


Pada penelitian ini, aktivitas antijerawat besar. Nilai KBM menunjukkan
daun suji dilakukan terhadap dua bakteri konsentrasi yang dibutuhkan untuk
yang berperan dalam timbulnya jerawat membunuh bakteri. Berdasarkan
yaitu P. acnes dan S. epidermidis. pengujian terhadap kedua bakteri,
Aktivitas antijerawat daun suji dapat dimana nilai KBM-nya jauh lebih besar
dilihat berdasarkan nilai KHMnya. dibandingkan nilai KHM, maka
Semakin kecil nilai KHM menunjukkan disimpulkan untuk ekstrak etanol daun

108
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

suji memberikan nilai KHM yang tidak sampel menunjukkan efek bakterisid
sama dengan nilai KBM, artinya untuk (Hossan dkk, 2018).
dapat membunuh bakteri uji diperlukan
peningkatan konsentrasi yang jauh lebih Aktivitas antibakteri yang dihasilkan
tinggi dari nilai KHM yang telah diduga berkaitan dengan golongan
diperoleh. Berdasarkan hasil yang telah senyawa kimia yang terkandung dalam
dipaparkan maka dapat diketahui nilai ekstrak etanol daun suji. Hasil pengujian
KHM dan KBM dari larutan uji ekstrak penapisan fitokimia diketahui bahwa
etanol daun suji terhadap bakteri P. pada simplisia maupun ekstrak etanol
acnes adalah 2,6% dan 20%, sementara daun suji positif mengandung golongan
untuk bakteri S. epidermidis berada pada senyawa flavonoid, tannin, polifenol dan
konsentrasi 0,75% dan 10%. Dengan steroid/triterpenoid. Tanin akan terikat
demikian ekstrak etanol daun suji dengan proline dan mengambat sintesis
menghasilkan aktivitas sebagai protein. Steroid akan merusak membrane
antibakteri yang lebih baik pada S. lipid sehingga menyebabkan sel
epidermidis dibandingkan pada P. acnes. mengalami lisis (Madduluri dkk, 2013).
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap nilai Senyawa polifenol terutama flavonoid
KHM dan KBM pada kedua bakteri uji, sebagai antibakteri dapat membunuh
diperkirakan ekstrak etanol daun suji langsung bakteri atau melemahkan sifat
memiliki aktivitas bakteriostatik yaitu patogenisitas bakteri. Flavonoid dapat
bersifat menghambat pertumbuhan menurunkan efektivitas pompa efflux
bakteri karena setelah inkubasi berulang atau menyebabkan destabilisasi
menunjukkan adanya pertumbuhan membran sel (Xie dkk, 2017).
kembali bakteri. Selain itu berdasarkan Metabolit-metabolit sekunder tersebut
rasio nilai KBM/KHM yang diperoleh dapat bekerja secara sinergis dalam
dari kedua bakteri uji menunjukkan nilai menghambat pertumbuhan bakteri
>4 ( 7,7) maka sifat ekstrak etanol daun sehingga meningkatkan aktivitas
suji menunjukkan efek bakteriostatik. antibakterinya.
Apabila rasio nilai KBM/KHM yang
diperoleh menunjukkan nilai ≤ 4 maka

109
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

KESIMPULAN Education of Mathematics and


Ekstrak etanol daun suji memiliki Science, May, 16–17.
aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Winda, D. (2018) Uji karakteristik fisika
penyebab jerawat P. acnes dan S.
kimia dan aktivitas antibakteri krim
epidermidis. Nilai KHM dan KBM
ekstrak etanol daun suji (Pleomele
terhadap P. acnes yaitu pada konsentrasi
angustifolia) kombinasi emulgator
2,6% dan 20%, sedangkan untuk bakteri
tween 80 dan span 80. Skripsi
S. epidermidis pada konsentrasi 0,75%
thesis, Universitas Wahid Hasyim
dan 10%. Daun suji terbukti secara
Semarang.
ilmiah memiliki aktivitas sebagai
antijerawat dan berpotensi untuk Hossan, M. S., Jindal, H., Maisha, S.,
dikembangkan menjadi sediaan farmasi Raju, C. S., Sekaran, S.,
yang dapat digunakan sebagai alternatif Nissapatorn, V., Kaharudin, F., Yi,
untuk pengobatan jerawat. L. S., Khoo, T. J., Rahmatullah, M.,
& Wiart, C. (2018). Antibacterial
UCAPAN TERIMA KASIH effects of 18 medicinal plants used
Kami tim peneliti mengucapkan terima by the Khyang tribe in Bangladesh.
kasih kepada Prodi Farmasi FMIPA, Pharmaceutical Biology, 56(1),
Unisba, atas fasilitas dan dukungan yang 201–208.
telah diberikan sehingga penelitian ini https://doi.org/10.1080/13880209.2
dapat dilaksanakan dan selesai dengan 018.1446030
hasil yang baik.
Madduluri, S., Babu Rao, K., & Sitaram,
B. (2013). In vitro evaluation of
DAFTAR PUSTAKA
antibacterial activity of five
Eveline, Jessica, & Siregar, T. M.
indigenous plants extract against
(2016). Antimicrobial Activity and
five bacterial pathogens of human.
Stability of Suji Leaves (Dracaena
International Journal of Pharmacy
angustifolia ( Medik .) Roxb .)
and Pharmaceutical Sciences,
Extract. Proceeding of 3Rd
5(SUPPL.4), 679–684.
International Conference on
Research, Implementation and Madelina, W. & Sulistyaningsih. (2018).

110
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Nirmala: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Suji (Draceana angustifolia (Medik.) Roxb.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes Dan Staphylococcus epidermidis

Review: Resistensi antibiotik pada Ramdani, R., & Sibero, H. (2015).


terapi pengobatan jerawat. Treatment for acne vulgaris.
Farmaka. Volume 16 No. 2. 105 - Majority, 4(2), 87–95.
117.
Shah, R., & Peethambaran, B. (2017).
McLaughlin, J., Watterson, S., Layton, Anti-inflammatory and anti-
A. M., Bjourson, A. J., Barnard, E., microbial properties of achillea
& McDowell, A. (2019). millefolium in acne treatment. In
Propionibacterium acnes and acne Immunity and Inflammation in
vulgaris: New insights from the Health and Disease: Emerging
integration of population genetic, Roles of Nutraceuticals and
multi-omic, biochemical and host- Functional Foods in Immune
microbe studies. Microorganisms, Support. Elsevier Inc.
7(5). https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
https://doi.org/10.3390/microorgan 805417-8.00019-6
isms7050128
Xie, Y., Chen, J., Xiao, A., & Liu, L.
Okoro, E., Ogunbiyi, A., & George, A. (2017). Antibacterial activity of
(2016). Prevalence and pattern of polyphenols: Structure-activity
acne vulgaris among adolescents in relationship and influence of
Ibadan, south-west Nigeria. hyperglycemic condition.
Journal of the Egyptian Women’s Molecules, 22(11).
Dermatologic Society, 13(1), 7–12. https://doi.org/10.3390/molecules2
https://doi.org/10.1097/01.EWX.0 2111913
000470561.85599.0d

111
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469

Anda mungkin juga menyukai