TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Cengkeh
a. Nama lain
b. Klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum L.
c. Morfologi
8
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
9
empat jenis akar, yaitu akar tunggang, akar lateral, akar serabut dan
tersusun dalam satu tandan yang keluar pada ujung – ujung ranting.
bunga tiap malai bisa mencapai lebih dari lima belas kuntum.
Warna bunga mula – mula hijau muda, kemudian kuning pucat dan
d. Kandungan kimia
e. Kegunaan
stem oil) dan daun cengkeh kering (clove leaf oil) serta banyak
mengobati sakit gigi, nyeri perut ketika haid, rematik, pegal linu,
2. Candida albicans
Candida adalah bagian dari flora normal kulit, selaput lendir dan
blastokonidia dan sel – sel ragi, tetapi masih dianggap sebagai ragi
a. Klasifikasi
Divisi : Thallophyta
Kelas : Deutromycota
Ordo : Moniliales
Famili : Cryptococcaceae
Genus : Candida
Spesies : Candida albicans
sel ragi atau sel khamir. Jamur ini membentuk hifa semu atau
1) Substrat
2) Kelembapan
3) Suhu
6,5.
e. Temuan Klinis
kandidiasis sistemik.
a) Kandidiasis mukokutan
2000).
(2) Perleche
(4) Balanitis
b) Kandidiasis kulit
2) Infeksi Sistemik
a. Antijamur
1) Metode dilusi
a) Dilusi padat
2000).
b) Dilusi cair
2) Metode difusi
1996).
b) Cara Sumuran
mengamati:
4. Minyak Atsiri
a. Pengertian
sebagai essential oil karena memiliki bau yang khas pada tanaman.
(Koensoemardiyah, 2010).
lebih 3 atm. Ciri khas metode ini adalah uap selalu dalam
maupun yang tidak patogen, dan dapat digunakan pula untuk isolasi
ragi. PH media SDA telah diatur kira – kira 5,6 agar dapat
2015).
a. Prinsip
berfungsi sebagai energi dan sumber karbon. Pada media SDA juga
b. Kegunaan
untuk isolasi ragi, jamur dan bateri asam. Media ini sering
dan bakteri dalam jumlah yang banyak. Selain itu, media SDA
c. Komposisi
mudah larut dalam air. CMC mudah dihidrolisis menjadi gula – gula
B. Kerangka Teori
Bunga Cengkeh
Minyak Atsiri
Perusakan struktur
Eugenol (81,2%) dinding sel jamur dan
menghambat kolonisasi
Eugenil asetat
(12,43%)
Perusakan
Trans – β – kariofilen sitoplasma dan
(3,92%) membran protein
Trimetoksiaseto
fenon (0,53%) Kematian sel jamur
α – humulene (0,45%)
Pertumbuhan
Karyofilen oksida jamur Candida
(0,25%) albicans terhambat
C. Kerangka Konsep
Variabel pengganggu
1. Kontaminasi
2. Suhu dan Kelambapan
3. Kepadatan koloni jamur
4. Ketebalan media
D. Hipotesis