Anda di halaman 1dari 7

KARYA INOVASI EKSTRAK Aloe Vera , Ocilmum Basilicum L , DAN

PERASAN JERUK NIPIS SEBAGAI HAND SANITIZIER SEBAGAI


PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI

OLEH :

1. MADE ARIANI
2. BENI ADI SAPUTRA
3. NI WAYAN DEVI CRISTIANI
4. NI WAYAN DEWI SUKMA AMBARA W
5. NI LUH AYU DIANA LESTARI
6. NI PUTU MEGA WULANDARI
7. I KOMANG OKA PRAYATNA P
8. KADEK RISKA KUSUMA DEWI
9. NI NYOMAN SINTANINGSIH
10. PUTU AYU SINTAYANI
11. NI PUTU AYU SISTA ANDRIANI

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
KARYA INOVASI EKSTRAK Aloe Vera, Ocilmum Basilicum L , DAN
PERASAN JERUK NIPIS SEBAGAI HAND SANITIZIER SEBAGAI
PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI

A. Definisi
Higiene tangan adalah suatu istilah umum yang mengacu pada tindakan
pembersihan tangan. Tangan yang bersih merupakan salah satu faktor paling
penting dalam pencegahan penyebaran penyakit, karena seringkali tangan menjadi
agen pembawa kuman patogen yang dapat berpindah ke orang lain secara
langsung maupun tidak langsung. Terdapat bukti yang substansial bahwa
kebersihan tangan dapat mengurangi kejadian infeksi, oleh karena itu kebersihan
tangan tidak hanya menjaga tubuh kita tetap sehat tetapi juga dapat memutus
rantai penyebaran penyakit.
Telah banyak produk antiseptik untuk higiene tangan atau bisa disebut
consumer anticeptic seperti sabun antibakteri, hand sanitizer, dan tisu antibakteri.
Selama ini banyak hand sanitizer berbahan kimia alkohol dapat menimbulkan rasa
terbakar, iritasi, kulit kering, dan tidak dapat digunakan pada kulit luka. Oleh
karena itu, penggunaan antiseptik yang mengandung alkohol tidak nyaman untuk
digunakan berulang kali.
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme. Penggunaan antiseptik didalam upaya untuk
inaktivasi atau melenyapkan mikroba merupakan langkah yang penting untuk
pencegahan terjadinya infeksi. Penyakit infeksi (infectious disease) adalah
penyakit yang terjadi akibat mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri,
parasit, dan jamur (Ministry of Health Malaysia, 2010).
Hand sanitizer yang merupakan antiseptik pembersih tangan hadir sebagai
jalan keluar dari permasalahan tersebut. Namun beberapa jenis gel antiseptik
pembersih tangan (hand sanitizer) di pasaran masih menggunakan alkohol dengan
konsentrasi ± 50% sampai 70% sebagai bahan antibakterinya. Penggunan alkohol
dalam pembersih tangan dirasa kurang aman terhadap kesehatan karena alkohol
merupakan pelarut organik yang dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada
kulit yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme. Alkohol
juga mudah terbakar dan pada pemakaian berulang menyebabkan kekeringan dan
iritasi pada kulit (Williams and Wilkins, 2001)

B. Ocimum Basilicum L
Kemangi (Ocimum Basilicum L) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh
liar yang dapat ditemukan di tepi jalan dan di tepi kebun. Tanaman ini tumbuh
ditempat tanah terbuka maupun agak teduh dan tidak tahan terhadap kekeringan.
Tumbuh kurang lebih 300 m di atas permukaan laut (Zainal, dkk. 2016). Manfaat
kemangi selain itu dapat digunakan sebagi obat, pestisida nabati, penghasil
minyak atsiri, sayuran dan minuman penyegar. Hasan (2016) menjelaskan hasil
dari penelitian fitokomia pada tanaman kemangi telah membuktikan adanya
flavonoid, glikosit, asam gallic dan esternya, asam cafeic, dan minyak atsiri yang
mengandung eugenol (70,5%) sebagai komponen utama.
Kandungan senyawa yang terdapat pada kemangi adalah senyawa fenolik,
yaitu, cirsimaritin, cirsilineol, apigenin, isotymusin,tanin dan asam rosmarinat,
dan jumlah yang cukup besar dari eugenol (komponen utama minyak atsiri)
(Singh, dkk. 2012). Daun kemangi kaya akan mineral makro yaitu kalsium, fosfor,
dan magnesium, juga mengandung betakaroten dan vitamin C. Daun kemangi juga
mengandung komponen non gizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol,
boron, anetol, arginin dan minyak atsiri. Komposisi yang terkandung didalam 12
kemangi antara lain grotenoid 19,77 ± 0,01%, total phenolic 2,09 ± 0,10% dan
total flavonoid 1.87 ± 0,02% (Bhattacharya, dkk. 2014). Kandungan paling utama
pada kemangi (ocimum basilicum L.) adalah minyak atsiri. Minyak atsiri dalam
daun kemangi banyak dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri, baik bakteri gram
positif maupun gram negatif, jamur dan kapang. Saat ini, minyak atsiri ini telah
digunakan sebagai bahan pembuatan minyak wangi, lotion, sabun, sampo, atau
kosmetik. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Eko Budianto dkk,
menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi (ocimum basilicum L.) mampu
menaghambat bakteri strptococcus viridans yang merupakan salah satu jenis
bakteri penyebab halitosis. Penelitian tentang khasiat daun Kemangi sebagai
antibakteri juga telah dilakukan oleh (Winda, 2011) Ekstrak etanol daun kemangi
memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcusaureus dan Escherichia
coli dengan diameter zona hambat 21 mm pada konsentrasi 200 mg/ml untuk
bakteri Escherichia coli dan 16 mm pada konsentrasi 200 mg/ml untuk bakteri
Staphylococcus aureus
Manfaat kemangi sudah banyak diterapkan dalam kehidupan masyarakat
sebagai pengobatan tradisional, misalnya saja daun kemangi digunakan untuk
mengobati, batuk, selesma, demam, urat saraf, encok, air susu kurang lancar,
sariawan, radang telinga, panu, muntah-muntah dan mual, peluruh kentut, peluruh
haid, pembersih darah setelah bersalin, borok, dan untuk memperbaiki fungsi
lambung. Biji kemangi di gunakan untuk pengobatan sembelit, borok, kecing
nanah, penyakit mata, penenang, peluruh air kencing, pencahar, peluruh keringat,
kejang perut. Akar digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Semua bagian
tanaman digunakan sebagai pewangi, obat perangsang, disentri, dan demam.

C. Aloe Vera

Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan jenis tumbuhan yang sudah dikenal
sejak ribuan tahun silam, digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuhan luka
bakar dan perawatan kulit. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku
industri farmasi, kosmetik, bahan makanan dan minuman kesehatan (Agoes, 2010).
Ekstrak etanol lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus dengan masing-masing zona
hambat 16 mm dan 15,66 mm (Lawrence et al., 2009). Penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa gel lidah buaya lebih efektif sebagai antibakteri
Gram positif yang diisolasi meliputi Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis, dan Streptococcus pyogenes, dan Gram negatif (Pseudomonas
aeruginosa). Terhadap Gram positif gel ekstrak lidah buaya mampu menghambat
sebesar 75,3% dan 100,0% untuk Gram negatif. Perbandingan gel lidah buaya juga
dengan antibiotik standar menunjukkan bahwa gel lidah buaya lebih efektif 2
dibandingkan metisilin, basitrasin, novobiosin, dan erythromisin (Bashir et al.,
2011).

D. Alat dan Bahan

1. Ocimum Basilicum L

2. Aloe Vera

3. Dua buah gelas

4. Air putih

5. Satu sendok makan

6. Satu buah blender

7. Kain saring

8. 1 buah mangkok

9. Pisau

10. Satu buah botol semprot

E. Proses pembuatan
 Step 1
Daun Ocimum Basilicum L dan Aloe Vera dicuci terlebih dahulu sampai
bersih. Selanjutnya kupas Aloe Vera, pisahkan kulit Aloe Vera dengan
dagingnya. Lalu potong daging Aloe Vera yang sudah terpisah dari kulitnya
serta potong daun Ocimum Basilicum L untuk memudahkan proses
pemblenderan.
 Step 2
Letakkan potongan daging Aloe Vera dan potongan daun Ocimum
Basilicum L pada gelas yang berbeda. Kemudian tuangkan air putih
secukupnya untuk mempermudah proses pemblenderan. Setelah itu
tuangkan Aloe Vera yang diletakkan didalam gelas berisi air kedalam
blender. Lalu blender Aloe Vera sampai benar-benar halus. Setelah halus
tuangkan kembali Aloe Vera kedalam gelas. Langkah yang sama juga
dilakukan pada proses pemblenderan daun Ocimum Basilicum L.
 Step 3
Saring Aloe Vera yang sudah diblender dengan kain penyaring. Aloe Vera
yang sudah disaring tuangkan kedalam gelas. Selanjutnya lakukan hal yang
sama pada daun Ocimum Basilicum L yang sudah diblender ke dalam gelas
yang berbeda.
 Step 4
Setelah Aloe Vera dan daun Ocimum Basilicum L disaring, ukur keduanya
dengan perbandingan 1 : 1 gelas kemudian campurkan keduanya didalam
mangkok yang sudah disiapkan. Selanjutnya aduk keduanya sampai benar-
benar tercampur. Apabila sudah tercampur masukkan kedalam botol
semprot. Selanjutnya tutup botol semprot. Hand Sanitizer siap untuk
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A.,2010, Tanaman Obat Indonesia, Buku III, 68, 70, Penerbit
Salemba Medika , Jakarta.
Bashir, A., Saeed, B., Mujahid, T, Y., Jehan, N., 2011, Comparative study
of antimicrobial activities of Aloe vera extracts and antibiotics against
isolates from skin infections, African Jurnal of Biotechnology,10(19), 3835-
3840.
Dalimartha, S., 2008, Atlas Tumbuhan Indonesia jilid 5, 105-106, Pustaka
Bunda, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai