Anda di halaman 1dari 35

Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

I. KOMPETENSI UMUM

Untuk mengetahui mikroorganisme apa yang dapat

dihambat oleh ekstrak metanol tanaman raja (sampel x) sehingga

dapat digunakan sebagai antimikroba.

II. KOMPETENSI KHUSUS

Untuk dapat menjelaskan tentang uji skrining, pembagian

metode KLT-Bioautografi, metode difusi agar, perhitungan statistik

difusi agar dan pengertian antimikroba beserta contoh-contoh

metabolit sekunder yang berfungsi sebagai antimikroba.

III. PRINSIP

Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan isolasi senyawa

antimikroba dari ekstrak daun raja dengan konsentrasi 0,5 %, 1 %,

dan 1,5 % dengan menggunakan 9 bakteri uji serta 1 jamur uji

pada medium NA dan PDA dengan mengukur zona hambatan

sampel terhadap uji setelah dinkubasikan pada suhu 37 oC selama

1 x 24 jam.

IV. LANDASAN TEORI

Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan

tradisional sudah ada di Indonesia jauh sebelum pelayanan

kesehatan formal dengan obat-obatan modern dikenal masyarakat.

Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan

berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

diakui masyarakat dunia, yang menandai kesadaran untuk kembali

ke alam (Rahman, 2005).

Dalam beberapa tahun ini, kebanyakan bakteri Gram positif

dan Gram negatif telah menjadi lebih resisten terhadap antibiotika

yang kerap kali digunakan di klinik. Beberapa isolat bakteri yang

resisten tersebut mengakibatkan kegagalan terapi dalam proses

klinik. Karena itu, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk

mendapatkan bahan alternatif yang mampu mengatasi infeksi yang

disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotika

(Rahman, 2005).

Saat ini penyakit infeksi masih menjadi masalah serius,

ditunjang dengan semakin meluasnya resistensi mikroba terhadapa

obat antibiotic. Sehingga diperlukan penggalian sumber obat

antimkroba lain dari bahan alam. Tanaman atau tumbuhan

diketahui potensial untuk dikembangkan lebih lanjut pada penyakit-

penyakit infeksi, hanya saja masih banyak yang bekum dibuktikan

aktivitasnya secara alamiah (Anonim, 2014).

Dalam beberapa tahun ini, kebanyakan bakteri Gram positif

dan Gram negatif telah menjadi lebih resisten terhadap antibiotika

yang kerap kali digunakan di klinik. Salah satu bakteri Gram negatif

yang resisten terhadap antibiotik adalah Salmonella typhi, yang

menyebabkan demam tifoid dan infeksi saluran cerna lain. Turi


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

merah (Sesbania grandiflora (L.) Pers.), terdaftar sebagai tanaman

obat Indonesia, yang bunganya mengandung bahan aktif saponin

dan flavonoid (Rahman, 2005).

Di Indonesia, penderita demam tifoid cukup banyak,

diperkirakan sebesar 800/100.000 penduduk per tahun. Dengan

ditemukannya bakteri Salmonella typhi yang resisten terhadap

antibiotik, menyebabkan penyakit demam tifoid menjadi lebih sulit

disembuhkan dan pada gilirannya biaya pengobatannya jauh lebih

mahal (Rahman, 2005).

Pada saat ini banyak penyakit pada hewan yang disebabkan

oleh infeksi bakteri.Penyakit yang disebabkan oleh bakteri,

biasanya diobati dengan pemberian antibiotika, tetapi perlu

diketahui bahwa penggunaan antibiotika yang berlebihan dan

pemberian antibiotika dalam jangka waktu yang lama dapat

menyebabkan terjadinya resistensi pada bakteri (Puspitasari,

2012).

Bahaya dari resistensi bakteri dan biaya pengobatan yang

cukup tinggi, meningkatkan kesadaran para pemilik hewan

terutama peternak untuk mencari alternatif pengganti antibiotika

dengan menggunakan obat tradisional yang berasal dari tanaman

sebagai obat alternatif terhadap infeksi bakteri MRSA (Puspitasari,

2012).
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Bakteri patogen masih sering menjadi masalah dalam dunia

kesehatan karena menyebabkan banyak penyakit. Untuk

mengatasi berbagai penyakit yang diakibatkan bakteri patogen

biasanya digunakan bahan kimia yang dapat membunuh bakteri.

Bahan kimia kadang-kadang dapat menimbulkan efek samping dan

menyebabkan bakteri resisten terhadap bahan antibakteri tertentu.

Terbatasnya bahan antibakteri yang sudah diketahui juga masih

menjadi masalah dalam dunia kesehatan saat ini (Pastra, 2012).

Senyawa yang bersifat antibiotik tentu bersifat antibakteri,

tetapi jika spons diekstrak untuk dijadikan bahan antibakteri secara

besar-besaran bertentangan dengan kepentingan konservasi.

Biota-biota laut terutama spons hidupnya bersimbiosis dengan

beraneka ragam jenis bakteri (Pastra, 2012).

Bakteri yang bersimbiosis dengan organisme kemungkinan

besar banyak melakukan interaksi biokimia dengan organisme

inangnya. Interaksi biokimia tersebut memungkinkan bakteri yang

bersimbiosis menghasilkan zat bioaktif yang sama dengan

inangnya. Sehingga beberapa jenis bakteri yang bersimbiosis

dengan spons diperkirakan dapat menghasilkan senyawasenyawa

bioaktif yang dapat digunakan sebagai bahan anti bakteri (Pastra,

2012).

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

V. METODE KERJA

A. Alat

Alat-alat yang dipakai pada saat praktikum adalah

Autoklaf, Botol Pengenceran, Botol Semprot, Cawan Petri,

Chamber, Disk blank, Erlenmeyer, Inkubator, Kompor, Labu

ukur , Lampu Spiritus, Pinset, Sendok tanduk, Spoit, Tabung

reaksi, dan Vial.

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum

adalah Air Suling, Alkohol 70 %, Aluminium Foil, Biakan Bakteri

Shygella dissentry, Staphylococus aureus, Streptococcus

Mutans, Salmonella typhi , Escherichia coli, Vibrio cholera,

Psedomonas aeroginosa, Bacillus subtilis, Candida albicans,

Ekstrak metanol tanaman pulai, Etil asetat, Kapas, Larutan

Dimetil sulfoksida, Medium NA dan PDA.

C. Cara kerja

a. Penyiapan medium

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

Ditimbang medium NA sebanyak 11,5 gram kemudian

dilarutkan dalam 500 ml air, Dipanaskan hingga mendidih

dan disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

b. Penyiapan Mikroba Uji

Dipipet 10 ml medium NA dimasukkan ke dalam tabung

reaksi. Diambil 1 ose biakan bakteri dan dimasukkan ke

dalam medium tersebut. Diinkubasi selama 1 x 24 jam pada

suhu 370 C untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk jamur.

c. Uji Skrining Antimikroba

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

Ditimbang Ekstrak metanol tanaman raja tiga kali masing-

masing sebanyak 10 mg dan dimasukkan ke dalam vial

steril. Kemudian dilarutkan ekstrak dengan 0,2 ml DMSO

dan diaduk sampai melarut. ditambahkan medium NA

kurang lebih 10 ml dan dihomogenkan pada masing-masing

vial, campuran tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri

steril. Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri

membentuk angka delapan dan dibiarkan memadat.

Selanjutnya Diambil satu ose biakan bakteri dengan

menggunakan ose bulat dan digoreskan ke permukaan

medium sesuai dengan pembagiannya. Diinkubasikan pada

suhu 37°C selama 1 x 24 jam. dan biakan Jamur Candida

albicans diinkubasikan pada suhu 37°C selama 3 x 24 jam.

Diamati jika ada pertumbuhan mikroorganisme,

mikroorganisme yang menunjukkan hasil positif akan


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

digunakan pada pengujian aktivitas antimikroba dari bahan

alam.

d. Uji Aktivitas Antimikroba

1) Metode difusi agar daun raja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

Ditimbang ekstrak daun dewa masing-masing dengan

konsentrasi 0,5%, 1% dan 10% dan dimasukkan dalam

vial, kemudian dimasukkan disk blank kedalamnya.

Dipipet sebanyak 10 ml medium NA dan dimasukan

kedalam vial, Diambil 1 ose suspensi bakteri dan

dimasukan kedalam vial yang telah berisi medium

tersebut, Dituang isi vial ke dalam cawan petri dan

dihomogenkan dengan membentuk angka delapan dan

dibiarkan setengah memadat, Diletakkan piper disk

tersebut di atas permukaan medium NA untuk masing-

masing konsentrasi ekstrak yaitu 0,5%, 1 %, dan 10 %,

Diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C selama 1 x

24 jam, Diamati dan diukur zona hambatannya

sebanyak 3 kali.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

2) Metode KLT-Bioautografi

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

Dibuat eluen n-heksan : etil dengan perbandingan 7 : 3,

eluen tersebut dijenuhkan, Ditimbang Ekstrak metanol

daun raja sebanyak 10 mg dan dilarutkan dengan 0,2

ml DMSO, Ditotol pada lempeng KLT kemudian dielusi

pada eluen n-heksan : etil pada perbandingan 7 : 3,

Diamati bercak nodanya pada lampu UV 254 dan 366

nm, Dipipet sebanyak 10 ml medium NA dan dimasukan

kedalam vial steril, Diambil 1 ose suspensi bakteri E.coli

dan Bacillus subtilis dan dimasukan kedalam vial yang

telah berisi medium, Dituang isi vial ke dalam cawan

petri dan dihomogenkan dengan membentuk angka

delapan dan dibiarkan setengah memadat, ditanam

lempeng KLT kedalam cawan petri yang berisi medium

NA tersebut dan dibiarkan selama 30 menit. setelah 30

menit, diangkat lempeng KLT-nya, Diinkubasi dalam

inkubator pada suhu 37°C selama 1 x 24 jam, Diamati

pertumbuhan mikroba pada medium dan diukur nilai Rf-

nya.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

VI. HASIL PENGAMATAN

a. Tabel Pengamatan

1. Uji Skrining

No Mikroba uji
Ekstrak
. SA SM SD PA BS ST EC VC SE CA
1. Pulai - - - - + - - - + -
Jambang
2. - - - + - - - - + -
(Refluks)
Jamblang
3. (Perkolasi - - - + - - + - - -
)
4. Pulai - + - - - - - - - -
5. Raja - - - + - + - - - -

Ket :

(+) : Ada zona hambat

(-) : Tidak ada zona hambat

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

2. Pengamatan Difusi Agar

No Zona hambat (mm) bakteri uji


Ekstrak []
. SE BS PA EC SM ST
0,1% 9,7 8 - - - -
1. Pulai 0,5% 9,7 9,7 - - - -
1% - 10,3 - - - -
0,9
0,1% - 0,7 - - -
3
Jamblang 0,8
2. 0,5% - 0,63 - - -
(refluks) 6
0,9
1% - 1,1 - - -
6
0,1% - - 9 10 - -
Jamblang
3. 0,5% - - 9,3 11,6 - -
(perkolasi)
1% - - 9,6 11 - -
0,1% - - - - 13,5 -
11,8
0,5% - - - - -
4. Pulai 3
15,8
1% - - - - -
3
0,1% - - 10,7 - - 8,3
0,5% - - 10,5 - - 10,17
5. Raja
10,3
1% - - - - 9,17
3

3. Pengamatan KLT Bioautografi

Zona hambatan
No. Ekstrak Bakteri Uji Ket
(mm)
Pseudomonas
-  
aeruginosa
1. Raja
Salmonella
-  
thyposa
Ket :

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

(-) : Tidak terdapat zona hambatan

(+) : Terdapat zona hambatan

4. Data Hasil Pengamatan

Diameter zona
Jumla
Bakteri hambatan (mm) Rata-rata
h
0,10% 0,50% 1%
Pseudomonas
10,17 10,5 10,3 31 10,33
aeruginosa
Salmonella thyposa 8,3 10,17 9,17 27,64 9,21
Jumlah 18,47 20,67 19,5 58,64 19,54
 10,33  9,7
Rata-rata  9,235  29,32  9,77
5 5

5. Tabel Analisis Varians

Sumber
F- F-Tabel
keseragama DB JK KT Ket
Hitung
n 5% 1%
Kelompok 2 573,6 286,8 -3,06 19,00 19,01  
Perlakuan 1 1146,7 1146,7 -1,20 18,51 98,49  
Galat 2 -1911,09 -955,54 - - -  
Jumlah 5 - 190,79  474,96 -4,26 37,51 117,5  

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

b. Perhitungan

1. Perhitungan Faktor Koreksi (FK)

F k =¿ ¿

(58,64)2
F k=
2 .3

3435,6
F k=
6

= 572,6

2. Perhitungan Jumlah Kuadrat

a. JKT = T(Yij2) – FK

= (19,54)2 – 572,6

= 381,81 – 572,6

= - 190,79

b. JKP = TPj2 - FK
p

(58,64)2
= −572,6
2

3438,6
= −572,6
2

= 1146,7

c. JKK = TKi2 - FK
k

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

(58,64)2
= −572,6
3

= 573,6

d. JKG = JKT – JKP – JKK

= (- 190,79) – (1146,7) – (573,6)

= - 1911,09

3. Perhitungan Derajat Bebas (DB)

a. DBT = Banyak pengamatan – 1

= 6–1

= 5

b. DBK = Banyak kelompok – 1

=3–1

=2

c. DBP = Banyak perlakuan – 1

=2–1

=1

d. DBG = DBT – DBP – DBP

=5–2–1

=2

4. Perhitungan Kuadrat Tengah (KT)

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

JKK
a. KT Kelompok (KTK) ¿
DBK

573,6
¿
2

= 286,8

JKP
b. KT Perlakuan (KTP) ¿
DBP

1146,7
¿
1

¿ 1146,7

JKG
c. KT Galat (KTG) ¿
DBG

−1911,09
¿
2

= - 955,54

5. Perhitungan F-Hitung

KTK
a. F-Hitung Kelompok ¿
KTG

286,8
¿
−955,54

¿- 3,06

KTP
b. F-Hitung Perlakuan¿
KTG

1146,7
¿
−955,54

¿ - 1,20

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

c. Gambar

1. Uji Skrining

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Keterangan :


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 1. Cawan Petri

2. Koloni Bakteri

Bakteri

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Keterangan :


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1. Cawan Petri

2. Koloni Bakteri

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Bakteri

Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI Keterangan :
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1. Cawan Petri

2. Koloni Jamur

Jamur (Candida albicans)

2. Pengamatan Difusi Agar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
Keterangan :
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1. Cawan Petri

2. Paperdisk

3. Zona hambat
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Salmonella thyposa

Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Keterangan :


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1. Cawan Petri

2. Paperdisk

3. Zona hambat

Pseudomonas aeruginosa

3. KLT Bioautografi

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI Keterangan :
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1. Cawan Petri

2. Medium NA
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam
Salmonella thyposa

3. Bekas lempeng

KLT

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Keterangan :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 1. Cawan Petri

2. Medium NA

3. Bekas lempeng

KLT

Pseudomonas aeruginosa

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Keterangan :


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 1. Untuk bakteri uji

PA

2. Untuk bakteri uji

ST
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Lempeng KLT setelah diamati di UV

Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

3. Noda

VII. PEMBAHASAN

Antimikroba adalah bahan yang membunuh atau

menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Antimikroba

yang berasal dari alam itu banyak digunakan dalam pengobatan.

Cara yang lazim digunakan untuk mengetahui keampuhan

antimikroba adalah antibiogram atau uji kepekatan antimikroba

terhadap patogen penyebab penyakit yang menjadi hipotesa dari

suatu tanaman.

Bahan antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak,

menghambat pertumbuhan antimikroba. Pada mulanya diduga

aktivitas antimikroba adalah antagonisme kompetitif, tetapi

nyatanya antagonisme kompetitif jarang terjadi.

Pada uji ini diukur respons pertumbuhan populasi

mikroorganisme terhadap agen antimikroba dengan tujuan untuk

mengetahui aktivitas antimikroba dari sampel bahan yang

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

sebelumnya belum diketahui. Dan sampel sampel bahan alam

yang digunakan dalam uji ini yaitu ekstrak etanol daun Raja.

Pada uji ini dilakukan pengerjaan dengan menggunakan

dua metode yaitu metode difusi agar dan metode KLT Bioautografi

kontak yang sebelumnya telah dilakukan uji skrining dengan

menggunakan 9 variasi bakteri dan 1 jamur.

Uji penetapan antimikroba dapat dilakukan dengan cara

fisikokimia dan mikrobiologi atau biologi. Uji potensi antimikroba

secara mikrobiologi dalam suatu teknik penetapan potensi suatu

antimikroba dengan langsung mengukur senyawa tersebut

terhadap pertumbuhan mikroorganisme, efek yang ditimbulkan

pada senyawa yang diuji dapat berupa hambatan pertumbuhan

yang langsung diamati.

Walaupun kemajuan di bidang pengujian secara kimia telah

menghasilkan berbagai teknik penetapan kadar dan waktu

pelaksanaannya itu jauh lebih cepat dibandingkan pengujian

secara biologi, sehingga menimbulkan kecenderungan pengujian

antibiotika ke uji tersebut, namun penetapan potensi antibiotika itu

tetap harus dilakukan secara mikrobiologi atau biologi, karena

penetapan ini langsung berhubungan dengan khasiat atau efek dari

senyawa tersebut.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Skrining bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya daya

hambat suatu senyawa (ekstrak) dari tanaman pada pertumbuhan

mikroba. Yang selanjutnya dilakukan uji aktifitas antimikroba dari

bahan alam.

Pada uji skrining, sampel yang digunakan adalah ekstrak

daun raja yang diduga sebagai suatu tanaman yang berkhasiat

sebagai antimikroba. Ekstrak methanol dan raja dilarutkan dalam

vial menggunakan pelarut DMSO sebanyak 0,2 ml, karena DMSO

merupakan pelarut yang bersifat semi polar dengan adanya 2

gugus metil (CH3) pada DMSO ini membuat pelarut ini bersifat

nonpolar. Dimana diketahui bahwa semakin banyak rantai C maka

akan semakin nonpolar. Gugus metil ini akan berikatan dengan

ekstrak bahan alam selanjutnya gugus sulfoksida yang bersifat

polar karena berikatan rangkap akan melepaskan electron bebas

yang terdapat pada gugus ini akan memperbaiki kelarutan ekstrak

dari bahan alam.

Pada percobaan kali ini, kita akan menentukan daya

hambat antimikroba yang terkandung dalam daun raja terhadap

bakteri uji Salmonella typhosa, Staphylacocus mutans,

Staphylococcus aureus, Psedeumonas aeruginosa, Vibrio cholerae

dan E.coli. Daya hambat tumbuhan tersebut dapat dilihat dengan

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

melihat zona hambatan yang terbentuk pada cawan petri setelah

diinkubasi pada suhu 37 0C selama 1 x 24 jam.

Bahan antimikroba diharapkan telah memiliki kemampuan

penghambatan terhadap mikroba pada konsentrasi rendah , maka

pada percobaan ini digunakan konsentrasi 0,5 %, 1%, dan 10%

untuk sampel uji yaitu daun raja dengan maksud membandingkan

daya kerja antimikroba pada konsentrasi berapa antimikroba

teersebut mampu menghambat pertumbuhannya.

Setelah dilakukan uji skrining terhadap ekstrak etanol buah

mengkudu diperoleh mikroba yang aktif menghambat

pertumbuhan mikroba uji dan dilanjutkan dengan uji aktivitas

antimikroba menggunakan metode KLT bioautografi.

KLT Bioautografi adalah suatu proses untuk menentukan

senyawa aktif yang terdapat pada suatu ekstrak tanaman yang

diperoleh dari hasil penotolan pada lempeng kromotografi yang

kemudian diuji efek aktifitas antimikroba pada medium yang

terdapat antimikroba.

Adapun yang menjadi dasar pemilihan eluen adalah sifat

ekstrak, misalnya ekstrak tersenut bersifat polar maka digunakan

pelarut polar begitupun untuk nonpolar. Sedangkan yang menjadi

dasar pemilihan konsentrasi adalah untuk perbandingan dan

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

mengetahui konsentrasi minimum bahan tersebut dapat aktif, serta

dasar pemilihan pelarut adalah sifat sampel dan jenis pelarut.

Pada awal pengerjaan sampel ekstrak methanol daun raja

diencerkan terlebih dahulu dengan menggunakan larutan metanol

dengan tujuan agar sampel tidak terlalu kental dan mempermudah

dalam penotolan serta agar noda yang akan nampak tidak berekor.

kemudian Sampel ditotolkan pada lempeng KLT dan dielusi

dengan eluen n-heksan: etil dengan perbandingan 7 : 3 yang telah

dijenuhkan. Ditunggu beberapa saat hingga totolan sampel terelusi

dengan baik hingga batas atas lempeng. Kemudian lempeng

diangkat dengan pinset dan diletakkan pada cawan petri yang telah

berisi campuran homogen medium NA dan bakteri uji. Lempeng

dibiarkan selama ± 30 menit.

Tujuan diletakkannya lempeng pada medium tersebut

adalah memberikan kesempatan pada zat aktif sampel (ekstrak)

yang bersifat antimikroba untuk merembes masuk kedalam

medium. Jika sampel tersebut memiliki zat aktif antimikroba maka

akan membentuk zona bening pada akhir pengamatan nanti.

Setelah dibiarkan selama 30 menit, lalu lempeng tersebut diangkat

dan cawan petri diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C

selama 1 x 24 jam.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah

metode tuang atau metode difusi, dimana medium Nutrien Agar

(NA) dituang ke dalam cawan petri dalam 2 lapisan. Lapisan

pertama disebut base layer yang merupakan lapisan penyangga

atau penopang dan untuk menjaga agar pencadang yang

digunakan sebagai tempat sampel tidak menyentuh cawan petri.

Lapisan kedua disebut seed layer yang merupakan media

pertumbuhan atau sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba uji.

Pada permukaannya telah diinokulasikan mikroorganisme uji yaitu

Streptococcus mutans dan Vibrio cholera yang sensitif terhadap

senyawa antibiotika yang terkandung dalam daun raja secara

merata. Pencadang diletakkan pada permukaan media tersebut

dan selanjutnya dimasukkan senyawa antibiotik yang terkandung

dalam ekstrak tanaman uji ke dalam pencadang dengan volume

tertentu. Kemudian diinkubasikan pada suhu dan waktu tertentu.

Selama masa inkubasi akan terjadi proses difusi antibiotika ke

dalam gel agar dan membentuk daerah hambatan berupa zona

hambatan yang berwarna bening pada medium NA di dalam cawan

petri yang telah diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37 o C.

Suatu sediaan antimikroba yang ingin diuji potensinya itu

dimasukkan ke dalam pencadang silinder logam tahan karat.

Pencadang ini mempunyai keuntungan antara lain, jumlah larutan


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

uji di dalam silinder dapat diperbanyak untuk menjamin

ketersediaannya. Jumlah larutan antimikroba yang digunakan

biasanya diatur kapasitasnya. Kalau menggunakan cakram kertas

(paper disk) maka perlu diatur sesuai dengan ketebalan serta jari-

jari kertas itu sendiri, serta kemungkinan heterogenitas kandungan

kertas mempengaruhi keterikatan antibiotika yang digunakan

dengan serat kertas tersebut. Sehingga dapat mempengaruhi

diameter hambatan yang terjadi itu bervariasi.

Suatu difusi antibiotika sangat dipengaruhi oleh 2 faktor

yaitu faktor fisika dan faktor biologis. Dimana faktor fisika meliputi,

waktu predifusi (Preinkubasi), suhu inkubasi, dan ketebalan

lempeng. Sedangkan faktor biologis meliputi populasi

mikroorganisme, komposisi medium dan konsentrasi kritis

antibiotika. Dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui

dan menentukan daya hambat bahan alam yaitu daun rami

terhadap beberapa mikroba uji.

Pada percobaan ini dilakukan uji aktivitas antimikroba

bahan alam dari ekstrak n-butanol daun rami, yang sebelumnya

telah diuji potensi daya hambatnya terhadap berbagai mikroba dan

diperoleh hasil bahwa ekstrak n-butanol daun rami dapat

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Vibrio cholera. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0,5%,

1%, 10%, hal ini dilakukan untuk mendapatkan 3 kali replikasi.

Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode difusi

agar karena dapat dikerjakan secara cepat dengan memungkinkan

tes secara serentak beberapa antibiotik, selain itu teknik difusi

dapat digunakan dalam tes langsung dari bahan patologis,

sehingga beberapa indikasi sensitivitas dapat diberikan secara

simultan dengan identifikasi dari organisme penyebabnya.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu :

1. Salmonella thyposa pada konsentrasi 0,1% adalah 8,3 mm,

konsentrasi 0,5% adalah 10,17 mm dan pada konsentrasi 1%

adalah 9,17 mm.

2. Pseudomonas aeruginosa pada konsentrasi 0,1% adalah 10,17

mm, konsentrasi 0,5% adalah 10,5%, dan pada konsetrasi 1%

adalah 10,33 mm.

Dari hasil praktikum diperoleh bahwa daun raja dapat

digunakan sebagai antimikroba sebab diperoleh hasil mampu

menghambat pertumbuhan bakteri uji.

B. SARAN
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Lebih memperhatikan lagi prosedur kerja dengan baik, agar

mempeoleh hasil yang baik pula.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Penuntun Analisis Mikrobiologi Farmasi. Fakultas


Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI,


Jakarta.

Garitty, G,M., Bell, J, A., and Lilbum, T,G. 2004. Taxonomic Outline
of The Prokaryotes Bergey’s Sistematic Bacteriologi. 2th
Edition. Springer New York Berlin Hendelberg: United States
of America.

Rahman, Aulia. 2005. Uji Potensi Antimikroba Ekstrak Bunga Turi


Merah (Sesbania grandiflora (L.) Pers) Terhadap salmonella
typhi Secara In Vitro. Universitas Brawijaya, Malang.

Pastra, Defin Ari., Melki., Surbakti, Heron., 2012. Maspari Journal.


Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons Jenis
Aplysina sp sebagai Penghasil Antibakteri dari Perairan
Pulau Tegal Lampung. Halaman 77-78, volume 04(2012).

Puspitasari, Galuh., Murwani, Sri., Herawati., 2012. Uji Daya Antibakteri


Perasan Buah Mengkudu Matang (Morinda Citrifolia) Terhadap
Bakteri Methicillin Resistan Staphylococcus Aureus (Mrsa)

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

M.2036.T Secara In Vitro. Test Of Antibacterial Juice Ripe Noni


Fruit (Morinda Citrifolia) Against Bacteria Methicillin Resistant
Staphylococcus Aureus (Mrsa) M.2036.T In Vitro. Halaman
1-2.

X. LAMPIRAN

A. Uraian mikroba

1. Bacillus subtilis

Klasifikasi (Garritty, 2004)

Domain : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Bacilli

Ordo : Bacillales

Family : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Species : Bacillus subtilis

Morfologi (Entjang, 2003)

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Berbentuk batang lurus, tidak bercabang dan

menghasilkan endospora. Gram (+) berukuran 1,5  x 4,5 ,

sendiri- sendiri atau tersusun dalam bentuk rantai bergerak

dan bulu bersimpai. Kuman ini bersifat patogen oportunis,

menyebabkan infeksi pada telur dan septicemia. Dapat

mencemari botol transfusi darah sehingga melisiskan sel

darah.

2. Candida albicans

Klasifikasi (Suriawira, 1986)

Regnum : Protista

Divisio : Eumycophyta

Class : Ascomycycetes

Ordo : Saccharomycetales

Familia : Crypotoccaceae

Genus : Candida

Spesies : Candida albicans

Morfologi (Entjang, 2003)

Candida tampak sebagai ragi lonjong bertunas,

ukurannya 2-3 x 4-6 nm, dan sel-sel bertunas, gram positif,

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa). Dapat

meragikan glukosa dan maltosa, menghasilkan asam dan

gas. Menghasilkan asam dari sukrosa, dan tidak bereaksi

dengan laktosa

3. Escherichia coli

Klasifikasi (Garritty,2004)

Domain : Bakteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Familia : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

Morfologi (Pelczar, 2005)

Batang lurus, 1,1 – 1,5 μm x 2,0 – 6,0 µm, motil dengan

flagelum peritritikus atau non motil. Gram negatif. Tumbuh

dengan mudah pada medium nutrien sederhana. Laktose

difermentasi oleh sebagian besar galur dengan produksi

asam dan gas. Koloninya utamanya pada nutrien gelatin,

buram tidak tembus cahaya sampai sebagian translusent,

smooth dan seragam konsistensinya. Jika ditumbuhkan

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

pada medium Eosin Metilen Biru Agar, koloninya tampak

seperti logam kemilau.

4. Pseudomonas aeruginosa

Klasifikasi (Garritty, 2004)

Domain : Bacteria

Pylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Ordo : Pseudomonadales

Sub ordo : Pseudomonadinae

Family : Psedomonadaceae

Genus : Psedoumonas

Species : Psedoumonas aeroginosa

Morfologi (Pelczar, 2005)

Bentuk batang bulat 0,5 – 1,5 mili mikron, ciri

petumbuhan pada agar sel putih, dan sel tampak sendiri dan

berpasangan, divisi lebih dari satu dan berkelompok

mengembang sampai tak beraturan.

5. Salmonella thyposa

Klasifikasi (Garrity, 2004)

Domain : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Salmonella

Spesies : Salmonella typhi

Morfologi (Entjang, 2003)

Termasuk kuman gram negatif, tidak berspora

banyaknya/ besarnya bervariasi, bergerak dengan flagel

peritin tumbuh dengan cepat pada pembenahan biasa tetapi

tidak merugikan laktosa/ sukrosa. Merupakan asam dan

beberapa gas dari glukosa dan maltosa. Cenderung

menghasilkan hydrogen sulfida, dapat hidup dalam air yang

dibekukan. Untuk massa yang lama. Resisitensi terhadap

zat kimia tertentu seperti Hijau Briliant, Na- Tetrationat, Na-

dioksikholat, menghambat kuman koliform dan bermanfaat

untuk mengisolasi.

6. Staphylococcus aureus

Klasifikasi (Garrity, 2004)

Domain : Bacteria

Phylum : Firmicutes

Class : Bacilli

Ordo : Eubacteriales

Family : Micrococcaceae
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

Morfologi (Pelezar, 1988)

Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif, sel-

sel berbentuk bola, berdiameter 0,5 – 1,5 µm, terdapat

tunggai dan berpasangan, dan secara khas membelah diri

lebih dari satu bidang sehingga membentuk gerombol yang

tidak teratur. Dinding sel mengandung dua komponen

utama; peptidoglikan dan asam teiokat. Metabolisme secara

resipiratif dan fermentatif. Tumbuh lebih cepat dan lebih

banyak dalam keadaan aerob. Suhu optimum 35-40°C.

Terutama berasosiasi dengan kulit, dan selaput lendir

hewan berdarah panas. Kisaran inangnya luas, dan banyak

galur merupakan patogen potensial.

7. Streptococcus mutans

Kalsifikasi (Garritty, 2004)

Domain : Bacteria

Divisio : Scotobacteria

Ordo : Lactobacillales

Family : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Species : Streptococcus mutans


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Morfologi (Entjang, 2003)

Bakteri ini bersifat mikroaerofilik dan untuk

pertumbuhannya membutuhkan medium kayu protein.

Streptococcus mutans tidak memiliki antigen dinding sel

yang bifup-spesifik, sehingga tidak bisa dimasukkan ke

dalam grup Lancefield.

8. Staphylococcus epidermidis

Klasifikasi (Garritty, 2004)

Domain : Procaryotae

Divisio : Scotobacteria

Kelas : Bacteria

Ordo : Eubacteriales

Suku : Micrococaceae

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus epidermidis

Morfologi (Entjang, 2003)

Bentuk kokus formasi duplo yang sering bersusun dalam

kelompok. Gram positif tidak bergerak, fakultatif anaerob,

mempunyai kapsul dan pada agar darah bersifat

haemodigesti.

9. Vibro cholera

Klasifikasi (Garritty, 2004)


WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA
Uji Aktivitas Antimikroba Dari Bahan Alam

Domain : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Alphaproteobacteria

Ordo : Vibrionales

Family : Vibrionaceae

Spesies : Vibrio sp

Morfologi (Entjang, 2003)

Berbentuk batang, bengkok, seperti koma, berukuran 2-4

x 10-6, gerak sangat aktif dengan adanya flagel monotrik,

tidakberbentuk spora, pada biakan lama dapat menjadi

terbentuk batang lurus, negatif gram.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027 IKRAM PRATAMA

Anda mungkin juga menyukai