OLEH :
Desi Nuryana
1804111428
Teknologi Hasil Perikanan (A)
DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Dahlia, M.Si.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
diselesaikan dengan lancar. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
yang penulis miliki, Maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
penulis mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat dijadikan rujukan
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan masyarakat Indonesia hingga masyarakat luar negeri. Salah satu hasil
perikanan yang begitu penting bagi masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan
konsumsi adalah ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2010). Dalam beberapa tahun
produksi ini ternyata belum diikuti pemanfaatan yang optimal baik untuk
penerimaan devisa.
Tubuh ikan yang mempunyai kadar air yang tinggi dan pH yang mendekati netral
Sehingga perlu dilakukan penanganan dengan tepat agar dapat menekan proses
dengan suhu rendah, suhu tinggi, dan pengawetan untuk mempertahankan mutu
ikan. Teknologi industri pangan pada khususnya dalam bidang perikanan telah
banyak berkembang mulai dari alat – alat untuk menunjang kelancaran industri
misalnya saja alat pembekuan ikan yaitu pendingin dan penyemprot uap atau
refrigerant. Mutu ikan yang dibekukan akan memiliki kualitas bagus apabila suhu
yang dibutuhkan oleh jenis ikan tersebut, sehingga suhunya tidak berubah-ubah
setiap saat dalam hal ini suhunya tetap stabil. Hal-hal yang harus diperhatikan
pada pembekuan ikan adalah kecepatan pembekuan ikan, yaitu jumlah bahan
atau ikan yang dapat dibekukan tiap satuan waktu, waktu pembekuan, adalah
waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu pembekuan, yang dipengaruhi oleh
kecepatan pembekuan, suhu pendinginan, ukuran ikan, suhu ikan dan angka
(koefisien) hantaran panas dan suhu pembekuan, adalah suhu akhir pembekuan
yang dikehendaki dan pada suhu pembekuan titik beku ikan sudah terlampaui
Selama tahap awal pembekuan, suhu tubuh ikan akan turun agak cepat
sampai mencapai dibawah 0°C, yaitu titik beku air. Pada tahap kedua lebih
banyak panas yang dikeluarkan dalam rangka mengubah sejumlah air menjadi es,
karena itu suhu turun hanya beberapa derajat, dan tahap ini dikenal sebagai
produk atau bahan pangan diturunkan di bawah titik beku, dan sejumlah air
Menurut Effendi (2009), dengan membekunya sebagian kandungan air bahan atau
dan jasad renik dapat dihambat atau dihentikan sehingga dapat mempertahankan
mutu bahan pangan. Metode yang banyak digunakan pada proses pembekuan
(Murniyati dan Sunarman 2000). Menurut Saulina (2009), metode pembekuan ini
akibat laju pindah panas yang terjadi dari makanan ke medium bertemperatur
tersebut. Umumnya, semakin cair suatu bahan makanan, jumlah air yang
membeku akan semakin banyak. Tetapi, kuning telur masih menyisakan lebih dari
20 persen air meski sudah didinginkan hingga minus 40 oC. Hal ini dikarenakan
kandungan protein yang tinggi yang terlarut dalam air. Kekurangan teknik
pembekuan adalah sulitnya membekukan kandungan air yang ada dalam bahan
pendingin yang diisi oleh udara yang didinginkan. Keuntungannya adalah, dengan
ruangan secara efisien, namun koefisien transfer panas konvektif udara cenderung
kecil sehingga pembekuan perlu dilakukan dalam waktu yang lebih lama akibat
rendahnya laju transfer panas. Semakin besar ruangan, semakin kecil kalor yang
dapat dipindahkan dalam satuan waktu tertentu. Hilangnya berat dari produk juga
dapat terjadi akibat kontak langsung antara produk dan air yang mampu
mengangkat kandungan air dalam produk makanan, terutama jika temperatur dan
kimia mendorong terciptanya freezer. Pada dasarnya prinsip kerja dari freezer
adalah memanfaatkan sifat dari gas freon yang suhunya akan menjadi rendah bila
untuk menyimpan bahan yang akan rusak jika dibiarkan dalam keadaan tidak
beku, seperti reagen, enzim, faktor pertumbuhan atau larutan tertentu. Sampel
yang akan dianalisa jangan disimpan dalam freezer karena tidak semua
2. Freezer kriogenik adalah freezer yang menggunakan karbon dioksida cair atau
padat dan nitrogen cair yang dikontakan langsung pada bahan makanan.
Selain itu terdapat Pembagian lain dari freezer didasarkan pada laju
1. Slow freezer dan sharp freezer (0,2 cm/h). Contoh : still air freezer dan cold
stores.
2. Quick freezer (0,5-3 cm/h). Contoh air blast freezer dan plate freezer.
1. Kompresor, merupakan suatu alat yang digunakan sebagai penekan gas freon
3. Filter, berfungsi untuk menyaring freon dari kemungkinan kotoran yang ikut
terbawa freon.
4. Pipa kapiler, berfungsi untuk menghasilkan tekanan yang tinggi ketika Freon
berbentuk cair.
evaporator.
6. Evaporator, merupakan tempat penguapan Freon cair menjadi gas sehingga
Refrigerant yang digunakan pada blast freezer adalah udara. Udara yang
dengan kecepatan 1,5 sampei 6 m/s. Udara yang mengalir dengan cepat ini
partaian dan kontinu. Pada metode partaian, makanan disimpan pada rak di dalam
ruang pendingin. Pada metode kontinu, makanan bergerak pada conveyor belt
melalui ruang yang diinsulasi. Hembusan udara dapat parallel atau tegak lurus
dengan bahan makanan dan diatur agar melewati setiap bagian dari makanan.
Blast freezer relative cukup ekonomis dan fleksibel. Makanan dalam berbagai
freezer, dan perubahan oksidatif pada makanan yang tidak dikemas atau
individually quick frozen food, IQF. Makanan IQF membeku lebih cepat,
memungkinkan makanan yang telah dikemas untuk digunakan sebagian lalu
dibekukan kembali. Makanan yang memiliki berat jenis rendah dan ruang kosong
yang banyak, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami dehidrasi
menerus dalam jadwal tertentu. Ketika ikan yang terlebih dahulu dimasukkan
masih dalam proses pembekuan, ikan yang sudah beku juga dikeluarkan dengan
rendah. Dalam evaporator ini tekanan refrigerant akan turun, tetapi suhunya tetap
mengubah bentuk zat dari keadaan cair ke gas dan diambil dari bahan makanan
yang akan didinginkan. Karena pelepasan panas itu, suhu bahan makanan yang
sampai tekanan yang sebanding dengan suhu pada keadaan jenuh, yaitu beberapa
derajad lebih tinggi dari suhu air pendingin di dalam kondensor. Di kondensor
panas dari gas refrigerant bertekanan tinggi itu akan berpindah ke air, yang
mengakibatkan gas itu mengembun jadi refrigerant cair. Kemudian refrigerant cair
bertekanan tinggi ini siap untuk mengulangi siklusnya, yaitu masuk dan
(1994), di dalam suatu blast freezer, udara dingin disirkulasikan sekitar produk
cepat, udara dingin itu harus bererdar sekitar produk dengan kecepatan lebih dari
500 kaki/menit.
Cara kerja dari alat pembeku air blast freezer yang digunakan untuk
1. Produk yang akan dibekukan terlebih dahulu disemprot dengan air dingin
2. Produk tersebut (ikan tuna) kemudian dimasukkan ke dalam kamar yang sisi-
sisinya diinsulasi agar tidak dapat ditembus oleh panas dari luar, selanjutnya
3. Udara beku bersuhu sangat rendah (-60°C) ditiupkan melalui gulungan pipa
4. Panas dari ikan dan ruangan pembeku serta penghantaran panas ke gulungan
rendah dari alat pembeku), dilakukan oleh edaran ulang udara pembeku
tersebut.
5. Produk (ikan tuna) kemudian dikeluarkan dari kamar beku untuk disimpan
Mesin yang dapat menghasilkan suhu dingin terdiri atas berbagai alat yang
satu sama lain saling terkait. Menurut Irawan (1995), peralatan yang saling terkait
1. Casis/body Dinding kamar pendingin biasanya terdiri dari tiga lapis, yaitu
bagian luar, lapisan dalam, dan dinding bagian dalam. Dinding bagian luar
terbuat dari logam tahan karat, kemudian lapisan dalam terbuat dari
itu, sedangkan pada dinding bagian dalam terbuat dari logam yang tahan karat
pula.
2. Kompresor Peralatan ini merupakan inti dan berfungsi untuk menghisap dan
kondensor, ada dua cara yang biasanya diterapkan, bisa menggunakan sistem
pendinginan dengan air dan bisa juga dengan kipas. Jadi dapat dikatakan
bahwa bagian kondensor ini digunakan untuk merubah panas yang dibawa oleh
berasal dari pipa kapiler. Cairan refrigrant yang masuk pada evaporator
tekanannya akan rendah sekali, sehingga panas yang ada pada cairan tadi akan
pendinginan/pembekuan.
2.5. Kelebihan dan Kekurangan
A. Kelebihan
B. Kekurangan
perpindahan panas yang tidak bagus sehingga proses pembekuan ini lebih
dengan produk yang dapat menyerap panas dari permukaan bahan secara
2. Kebutuhan akan ruangan yang lebih besar dari pada jenis yang lain, karena
yang sangat tinggi sehingga bahan baku lebih cepat kering (freezer burn).
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Penyebab pembusukan pada ikan sendiri dikarenakan komposisi yang terdiri dari
air, protein, lemak, aktivitas mikrobiologi, enzimatis, dan fisika. Oleh karena itu,
diperlukan upaya penanganan yang sesuai dengan jenis bahan baku atau ikan.
dengan membekukan bahan di bawah titik beku bahan tersebut. Pembekuan juga
disebut proses perpindahan kalor bahan ke media dan produk yang dibekukan
Salah satu alat yang digunakan untuk proses penurunan suhu ikan adalah Air
Blast Freezer. Air Blast Freezer adalah tipe pembekuan yang umum, yaitu ruang
pendingin diisi oleh udara yang didinginkan serta memiliki suhu 0 sampai -200C.
Air Blast Freezer termasuk ke dalam Quick freezer (0,5-3 cm/h). Suatu Freezer
terdiri dari beberapa bagian yakni Kompresor, Kondensor, Filter, Pipa kapiler,
blast freezer yakni tidak mudah rusak, dapat membekukan segala macam produk
dengan segala bentuk, karena sistem pembekuan Air Blast Freezer lebih merata,
Saulina S. dan Hernita. 2009. Pengendalian Mutu Pada Proses Pembekuan Udang
Menggunakan Statistical Process Control (SPC) di PT. Lola Mina
Jakarta Utara.
Irawan, A. 1995. Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan, Cara Mengolah dan
Mengawetkan Secara Tradisional dan Modern. Penerbit CV. Aneka
Solo.
Lampiran 1. Air Blast Freezer