Anda di halaman 1dari 33

HVAC Concept &

Design for Cleanroom


Oleh
Ir. John Budi Harjanto Listijono M.Eng.Sc
PT Metropolitan Bayu Industri
Ezone Air Conditioning Unit
Diberikan Pada Seminar tgl 3 Juli 2006
HVAC di Farmasutical

 - Temperature. (Temperature)
 - Kelembaban. (Relative Humidity)
 - Kebersihan. (Cleanness)
 - Tekanan positif. (Positive Pressure)
Unit AC Biasa

 - Hanya di design untuk mengatur temperature


saja.
 - Tidak di design untuk mengatur kelembaban.
(RH).
 - Tidak di design untuk menyaring udara.
 (Cleanness).
 - Tidak di design untuk mengalirkan udara yang
banyak.
 - Tidak di design untuk mendinginkan udara
luar yang banyak.
Temperature

 Temperature ruangan untuk pabrik


farmasi biasanya ditentukan oleh produk
dan bahan yang akan dibuat.
 Range temperaturenya berkisar dari:

 20oC ~ 27oC
Kelembaban Relatif

 Kelembaban relatif ini juga di pengaruhi


oleh product maupun bahan yang ada
didalam ruangan yang akan di buat atau
dikondisikan.
 Biasanya berkisar antara:

RH = (30%) 40% ~ 65%


Kebersihan (Cleanness)

 Untuk kebersihan ini biasanya memakai


standard Amerika (Federal Standard 209
D atau E), ISO Standard (ISO 14644-1)
atau European Union Standard
(European Union Guide to Good
Manufacturing Products, EU GGMP)
Federal Standard 209

 Federal Standard 209 D


Federal Standard 209E
ISO 14644-1
EU GGMP
Equivalent FD 209 dengan
ISO 14644-1
Untuk Menghasilkan
Kebersihan (Cleanness)
 - Mengurangi Sumber yang
menghasilkan partikal, Mis: Jumlah
orang, Mesin, Bahan ruangan.
 - Mengurangi dengan cara melarutkan
lebih banyak udara sehingga konsentrasi
partikalnya berkurang.
 - Mengurangi dengan cara filtrasi
dengan Media Filter.
Distribusi aliran udara

 Ada 2 jenis Cleanroom ditinjau dari


Distribusi aliran udara:
 - Konvensional aliran udara.
 - Unidirectional aliran udara.
Konvensional aliran udara
Unidirectional aliran udara
Untuk Mendapatkan Class
didalam Cleanroom
 Biasanya untuk mendapatkan class didalam
Cleanroom, maka jumlah aliran/volume
udara/jam (Air Change per hour, ACH) didalam
ruangan tersebut harus memenuhi syarat
tertentu.
 - Class 100000  ACH > 20 x (Kon A U)
 - Class 10000  ACH > 50 x (Kon A U)
 - Class 1000  ACH > 100 x (Unidirection)
Tekanan dalam Ruangan
 Untuk mengatur dan mempertahankan
kebersihan ruangan maka tekanan udara
didalam ruangan cleanroom perlu diatur.
 Positif + berarti tekanan lebih tinggi 10Pa~
15Pa dari sekitarnya.
 Positif ++ Berarti tekanan lebih tinggi 20Pa ~
30Pa dari sekitarnya.
 Positif +++ berarti tekanan lebih tinggi 30Pa ~
45Pa dari sekitarnya.
 Ruangan yang lebih bersih harus mempunyai
tekanan yang lebih tinggi dibandingkan ruangan
yang kurang bersih.
Jumlah Aliran udara dan
Tekanan udara
 - Untuk mendapatkan jumlah aliran
udara yang besar dan tekanan yang
tinggi diperlukan jenis dan model fan
yang khusus.
 - AC biasa tidak dapat dipakai di
cleanroom karena tekanan max yang
dihasilkan oleh AC ini < 2 inch Water G
 - AC untuk Cleanroom membutuhkan
tekanan min > 3.5 inch Water G
Bagaimana Mengatur
Temperature dan Kelembaban
 Konvensional  Patent Ezone

17°C 17°C
RH 65% RH 64% IN
(8gr/kg) IN (7.9 gr/kg) 27°C
27°C
RH 55%
RH 55%
(12.5 gr/k
(12,5gr/kg)
22°C
RH 73%
12°C (12.5 gr/kg)
MOISTURE CONTAIN
11°C MOISTURE CONTAIN
RH 90%
W = (12.5 - 8)gr/kg
RH 90% W = (12.5(7.9
- 7.9)gr/kg
gr/kg)
(8gr/kg)
= 4.5gr/kg = 4.6gr/kg
Contoh Perhitungan
 Sebuah Cleanroom dengan data2 sbb:
 - Room Sensible Heat = 40000 Btu/h (Beban Penuh)
 = 20000 Btu/h (Beban Parsial)
 - Room Latent Heat = 10000 Btu/h (Beban penuh/Partial)
 - Udara luar 20%
 - Aliran udara supply = 2000 CFM
 - Kondisi Ruangan Tr = 24 deg C
 RH = 50%
 - Kondisi Udara luar beban Penuh To = 34 deg C RH = 60%
 beban partial To = 28 deg C RH = 90%
Perhitungan

 Pada Beban Penuh


 Temperature udara supply =
 Ts = 24 – (40000)/1.08x2000x1.8=13.7C
 Kita potongkan dengan RSH =
40000/50000 = 0.8 di peroleh kondisi
udara supply = 14.7C, RH=80.5%%
Beban Parsial

 Room Sensible Heat = 20000 Btuh


 Room Latent Heat = 10000 Btuh
 RSHR = 20000/30000 = 0.667
 Ts = 24 – 20000/(2000x1.08x1.8) =18.86
 Ts = 18.86 deg C
Hasil Perhitungan untuk
Beban Puncak
 System AC + Heater  AC + Aktif Heatpipe
 - Kapasitas AC = 8 hp  - Kapasitas AC = 7 hp
 - Power input AC = 9kW  - Power input AC = 8 kW
 - Electric Heater = 2.1 kW  Tanpa Electric heater
 - Total Power input =  - Total power Input =
 11.1 kW  8 kW ( 72%)
Hasil Perhitungan untuk AC + Heater pada Beban
Puncak
Psychrometric Chart AC + Heater pada Beban Puncak
Hasil Perhitungan AC + Aktif Heatpipe pada Beban Puncak
Psychrometric Chart AC + Aktif Heatpipe pada beban
Puncak
Hasil Perhitungan untuk
Beban Partial
 AC + Electric Heater  AC + aktif heatpipe
 - Power input AC = 9 kW  - Power Input AC = 6 kW

 - Electric heater = 6.9 kW  Tanpa electric heater

 Total Power input =  Total Power input =

 15.9 kW  6 kW ( 37.7%)
Hasil Perhitungan AC + Heater pada Beban Partial
Psychrometric Chart AC + Heater pada Beban partial
Data Perhitungan AC + Aktif Heatpipe pada Beban partial
Psychrometric Chart AC + Aktif Heatpipe pada beban Partial
Kesimpulan

 - AC Biasa tidak cocok untuk ruang


Pharmasutikal.
 - AC + Electric Heater kurang cocok
untuk ruang Pharmasutikal karena biaya
operasinya sangat tinggi.
 - AC + Aktif Heatpipe adalah yang paling
cocok untuk ruang Pharmasutikal karena
dapat menghemat biaya operasi sampai
50%.

Anda mungkin juga menyukai