Winema Kumala DA
RR PDP RSUD Bangil
HIV adalah...
Human : Manusia
Immunodeficiency : Penurunan Kekebalan
Tubuh
Virus : virus
A - Acquired (Didapat)
Ditularkan dari orang ke orang.
1000
900 Sel T CD4+
800
Jumlah sel CD4+
700
Sindrom TB
600 Infeksi Asimtomatik
500 Akut HIV
HZV
400 Periode OHL
Level relatif
300 jendela
Plasma HIV-RNA OC
200 PPE
PCP
100 CM
Antibodi
0 CMV, MAC
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan….. Tahun sesudah terinfeksi HIV
Stadium klinis HIV dewasa (WHO)
Stadium Klinis 1
Stadium klinis 1
• Asimtomatik
• Limfadenopati generalisata
Stadium klinis 2:
• Malnutrisi sedang tanpa etiologi jelas yang tidak membaik dengan terapi
standar
• Diare persisten tanpa etiologi yang jelas (> 14 hari)
• Demam persisten tanpa etiologi jelas (intermiten atau konstan > 37,5oC,
berlangsung > 1 bln)
• Kandidiasis oral persisten (setelah usia 6 – 8 minggu)
• Oral hairy leukoplakia (OHL)
• TB paru
• TB kelenjar getah bening
• Pneumonia bakteri kambuh yang berat
• Necrotizing ulcerative gingivitis/peridontitis akut
• Pneumonitis limfoid interstitialis (LIP)
• Anemi (< 8 g/dL), netropeni (< 500/mm3) atau trombositopeni
(<50.000/mm3) yg tdk dijetahui sebabnya
• Penyakit paru terkait HIV kronis termasuk bronkiektasis
Stadium klinis 4
Enlarged
occipital
lymph gland Enlarged
submandibular
lymph gland
Enlarged
anterior
Enlarged deep
cervical
posterior
lymph glands
cervical lymph
glands 15 26 July 2019
Dermatitis seboroika
• Gatal
• Bersisik
• Kemerahan
• ~ P. ovale 16 26 July 2019
17 26 July 2019
Pengobatan
Higiene perorangan
Anti fungal (selenium,
pyrithione Zn, obat azole)
Anti inflamasi (salep
steroid)
Jika berat: keratolitik
(as.salisilat)
18 26 July 2019
Papular pruritic eruption (PPE)
19 26 July 2019
Papular pruritic eruption (PPE)
Lengan, tungkai,
pinggang,
bokong
Simetris
20 26 July 2019
Papular pruritic eruption (PPE)
Pengobatan
Steroid topikal
Antihistamin
Prednison jangka
pendek
UVB, UVA
21 26 July 2019
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)
1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total
22 26 July 2019
Disebabkan oleh T. mentagrophytes
Pengobatan
Itraconazol 200mg/hari selama 6-12 minggu
Terbinafin 250mg/hari selama 6-12 minggu
23 26 July 2019
24 26 July 2019
Virus Varicella Zoster
25 26 July 2019
Virus Varicella Zoster
26 26 July 2019
Cheilitis angularis
Tampak sebagai
eritema atau fissura
pada sudut mulut
Sering mengikuti
kandidiasis intraoral
27 26 July 2019
Herpes zoster (shingle)
28 26 July 2019
Multidermatomal Herpes zoster
29 26 July 2019
Herpes zoster (shingle)
30 26 July 2019
Kandidiasis Pseudomembran
31 26 July 2019
Kandidiasis Eritematus
32 26 July 2019
Kandidiasis Hiperplastik
33 26 July 2019
Kandidiasis Cheilitis angularis
34 26 July 2019
Oropharyngeal Candidiasis
Pseudomembranous Erythematous
candidiasis (thrush) 35
candidiasis
26 July 2019
Istilah-istilah menyangkut IO
TB : Tuberkulosis 3; 4
K : Kandidiasis 3; 4
D : Diare kriptosporidiosis 4
M : Meningitis kriptokokus (cryptococcal) 4
PCP : Pneumonia Pneumocystis 4
CMV : Cytomegalovirus 4
P : Peniciliosis 4
Z : Herpes zoster 2;3
HG : Herpes simpleks genital 4
T : Toksoplasmosis 4
H : Hepatitis 2;3
Efek samping
R : Ruam kulit
Mua : Mual
Mun : Muntah
D : Diare
N : Neuropati
Ikt : Ikterus
An : Anemi
Ll : Lelah
SK : Sakit Kepala
Dem : Demam
Hip : Hipersensitifitas
Dep : Depresi
P : Pankreatitis
Lip : Lipodistrofi
Ngan : Mengantuk
Ln : Lain-lain
Terapi Antiretroviral (ART)
Tujuan Terapi ARV
• Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak
terdeteksi dan mempertahankannya
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain
Klasifikasi ARV
• Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
• Non nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
• Protease inhibitor (PI)
• Entry inhibitor
CCR5 inhibitor
CXCR4 inhibitor
Fusion inhibitor (FI)
• Integrase inhibitor
• Maturation inhibitor
• CD4 binding inhibitor
Obat ARV yang tersedia
NRTI NNRTI PI
Zidovudine (AZT) Efavirenz (EFV) Indinavir (IDV)
Stavudine (d4T) Delavirdine (DLV) Nelfinavir (NFV)
Lamivudine (3TC) Nevirapine (NVP) Saquinavir (SQV)
Didanosine (ddl) Etravirine (ETV) Amprenavir (APV)
Abacavir (ABC) Rilpivirine (RPV) Ritonavir (RTV)
Zalcitabine (ddC) Lopinavir (LPV)
Emtricitabine (FTC) Atazanavir (ATV)
Fosamprenavir (FPV)
Integrase inh Tipranavir (TPV)
Raltegravir (RGV) Darunavir (DRV)
Dolutegravir (DTG)
Elvitegravir (EVG)
NtRTI CCR5 antagonis FI
Tenofovir (TDF) Maraviroc (MRV) Enfuvirtide (ENF)
ZIDOVUDINE(2x
300 mg)
- Mual
- Diare
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri Otot
- Pucat (anemia)
Lamivudin 2x150 mg, dalam
FDC 1x300 mg
- Mual
- Diare
NEVIRAPINE 2x200 mg, lead in
dose 1x200 mg
- Mual
- Diare
- Mata kuning
- Ruam kulit
- Kelelahan dan
nafas pendek
- Demam
EFAVIRENZ 1x600 mg
- Mual
- Diare
- Mimpi aneh / buruk
- Sulit tidur
- Daya ingat
bermasalah
- Sakit kepala
- Pusing
Mata kuning
Psikosa a/bingung
Ruam kulit
TENOFOVIR 1x300 mg
Sakit kepala,
darah tinggi,
seluruh badan
terasa tidak enak
mual, muntah,
dan hilang
nafsu makan
osteoporosis
ALUVIA (Lopinavir,
Ritonavir) ----Lini 2
Mual
Muntah
Pusing (gula Darah
naik)
Resiko DM
Lemak tidak imbang
Pemindahan lemak
REJIMEN LINI PERTAMA
2 NRTI + 1 NNRTI
Contoh:
2 NRTI + 1 PI
Contoh:
Contoh:
Misal diberikan Duviral (2x1) + Neviral (2x1) dalam
1 bulan. Lalu 2 hari (8 dosis) tidak diminum ,
maka adherence-nya
112 dibagi 120 dikali 100% = 93% (adherence : 2)
ARV= FDC THE 1x1
Rutin
Tanggal kunjungan 3/3 jadwal kunjungan
y.a.d tanggal 2/4
Kontrol tgl 31/3 sisa obat
Duviral sisa 3 tablet (1,5 dosis)
Neviral sisa 3 tablet (1,5 dosis)
Adherence 57 dibagi 60 dikali 100% = 95%
Adherence = 1
Konsep Umum ART
4S
4S
• Start
– Memulai terapi ARV pada Odha yang baru dan belum
pernah menerima sebelumnya
– Restart: memulai kembali setelah berhenti sementara
• Substitute
– Mengganti salah satu/ sebagian komponen ART dengan obat
dari lini pertama
• Switch
– Mengganti semua rejimen ART (beralih ke lini kedua)
• Stop
– Menghentikan pengobatan ARV
STA RT
Sebelum mulai
• Yakinkan bahwa status klien adalah HIV positif
a Jangan memulai TDF jika CCT < 50 ml/menit, atau pada kasus diabetes
lama, hipertensi tak terkontrol dan gagal ginjal
b Jangan memulai dengan AZT jika Hb < 7 g/dL sebelum terapi
c Kombinasi dosis tetap (KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV
TDF + 3TC (FTC) + EFV
• TDF
300mg 1 x sehari
• 3TC
1 x 300mg atau 2 x 150mg
FTC
1 x 200mg
• EFV
600mg 1 x sehari (malam)
AZT + 3TC + NVP
• AZT
– 300mg 2 x sehari
• 3TC
– 150mg 2 x sehari
• NVP
– Lead in dose untuk 14 hari = 200mg 1 x sehari
– Setelah 14 hari dan tidak ada ruam kulit : 200 mg 2 x
sehari
Jadwal waktu saat minum ARV
Konsentrasi ARV
dalam darah Toksisitas ARV
Konsentrasi
efisien ARV
• Toksisitas/Efek samping
• Hamil
• Risiko Hamil
• TB baru
• Ada obat baru
• Stok obat habis
Toksisisitas Obat
• Ketidak mampuan untuk menahan efek samping disfungsi
organ yang cukup berat
• Dapat dipantau secara klinis
– keluhan,
– pemeriksaan fisik pasien, atau
– hasil laboratorium
• Bila obat atau rejimen dapat diidentifikasi dengan jelas ganti
dengan obat yang tidak memiliki efek samping serupa:
– AZT dengan TDF (untuk anemia), atau
– EFV diganti NVP
• Kombinasi ARV terbatas tidak dianjurkan mengganti obat
yang terlalu dini
Hamil / Risiko Hamil
• Kasus intoleransi, toksisitas atau untuk pasien perempuan usia subur, mulai
NVP langsung dengan dosis penuh.
SW ITC H
Alasan Switch
• Toksisitas/Efek samping
• Hamil
• Gagal Pengobatan
• Adherence buruk
• Sakit / MRS
• Stok obat habis
• Kekurangan Biaya
• Keputusan pasien
Strategi menghentikan ARV
ETR + RAL +
DRV/r