Anda di halaman 1dari 66

HIV/AIDS

dr. Jaka Krisna

RSUD KABUPATEN BEKASI


Jl. Teuku Umar Km. 43 Cibitung
HIV ?

AIDS ?
APA HIV ?

 H uman
 I mmunodeficiency
 V irus

Virus yang merusak


sistem kekebalan
tubuh
Apakah A I D S ?

A - Acquired (Didapat)
Ditularkan dari orang ke orang.

Kekebalan / sistem pertahanan tubuh


I - Immune
dari serangan penyakit.

D - Deficiency Penurunan/kekurangan

Kumpulan Tanda & Gejala yang


S - Syndrome
timbul akibat terjangkit HIV.
WHO
 Advanced HIV Disease (ADH)
HIV Stadium 3-4
CD4 < 200 sel/mm3
Anak < 5 tahun
BAGAIMANA HIV MENYERANG
TUBUH KITA ?

Tubuh KEKEBALAN TUBUH


( CD-4 )
batuk
CD4

tubuh
HIV menyerang CD-4

HIV

CD4

tubuh
CD4 tidak sanggup melawan serangan HIV

HIV

CD4

tubuh
CD4 kehilangan tenaga melawan HIV

HIV

tubuh

CD4
CD4 hilang, tubuh mudah diserang penyakit

batuk

diare
tubuh
Tubuhpun kalah dari serangan penyakit

batuk
cough

diare tubuh
PERUBAHAN PASIEN HIV/AIDS
5 – 10 tahun
TANDA DAN GEJALA
Stadium I
Asimptomatik
Persistent generalized lymphadenopathy
Skala aktivitas I: asimtomatik, kegiatan normal

Stadim II
Berat badan turun < 10%
Manifestasi mukokutan ringan (dermatitis seboroik, infeksi jamur pada kuku, sariawan
berulang, kelitis angularis)
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
ISPA berulang (sinusitis bakterialis)
Dan atau skala aktivitas 2: simptomatik, kegiatan normal
KLASIFIKASI
Stadium III
STADIUM HIV Berat badan turun > 10%
(WHO) Diare > 1 bulan
Demam > 1 bulan
Kadidiasis Oral
Oral hairy leukoplakia
Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakterialis yang berat (pnemonia, piomiositis)
Dan atau skala aktivitas 3: baring ditempat tidur < 50% selama bulan lalu

Stadium IV
Penyakit penyakit yang termasuk criteria AIDS
Dan atau skala aktivitas 4: baring ditempat tidur > 50% selama bulan lalu
Perjalanan HIV/AIDS
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4

Tidak ada Gejala Gejala Gejala


gejala di kulit di mukosa sistemik

HIV positif AIDS


Antara 3-10 tahun CD4 < 350
STADIUM I
Enlarged mastoid lymph
○ Tidak ada gejala / asimptomatik gland
○ Pembesaran kelenjar limfe menetap
(Persistent generalized
lymphadenopathy)
Enlarged
○ Skala aktivitas I: asimtomatik, kegiatan occipital
normal lymph Enlarged
gland submandibular
lymph gland

Enlarged deep Enlarged


posterior anterior
cervical cervical
lymph glands lymph glands
STADIUM II
○ Berat badan turun <10%
○ Manifestasi mukokutan ringan (dermatitis seboroik, infeksi jamur pada kuku,
sariawan berulang, kelitis angularis)
○ Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
○ ISPA berulang (sinusitis bakterialis)
○ Dan atau skala aktivitas 2: simptomatik, kegiatan normal

Herpes zoster Cheilitis angularis


STADIUM III
○ Berat badan turun >10%
○ Diare > 1 bulan
○ Demam > 1 bulan
○ Kadidiasis Oral
○ Oral hairy leukoplakia
○ Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir Candidiasis oral
○ Infeksi bakterialis yang berat (pnemonia, piomiositis)
○ Dan atau skala aktivitas 3: baring ditempat tidur <50% selama bulan lalu

Oral hairy leukoplakia


STADIUM IV

○ Penyakit penyakit yang termasuk kriteria AIDS :


■ Infeksi CMV, TB, Herpes, Kriptokokus meningitis, Pneumonia dan
lainnya.
○ Dan atau skala aktivitas 4: baring ditempat tidur >50% selama bulan lalu
Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga
( LAYA K )
Kandidiasis Mulut
Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga
( LAYA K )
Kandidiasis Cheilitis Angularis
Dermatitis Seboroika

• Gatal
• Bersisik
• Kemerahan
Papular pruritic eruption (PPE)
Papular Pruritic Eruption (PPE)

Lengan, tungkai, pinggang, bokong


Simetris
Papular Pruritic Eruption (PPE)
Infeksi Jamur Kuku (Onikomikosis)
Herpes Zoster
Herpes Zoster
Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga
( LAYA K )
Herpes Simpleks
DIARE KRONIK
( MENCRET > 2 MINGGU )
‘TBC / Flek Paru’
‘Sindrom Wasting’
Siapa saja yang
bisa tertular
HIV ?
SEMUA ORANG BISA TERTULAR
Penularan
Seksual
Jarum suntik yang tercemar

Hubungan sejenis

Ibu ke anak
CARA PENULARAN HIV/AIDS
 HIV/AIDS menular melalui :
 Darah yang mengandung HIV/AIDS
 Hubungan seks yang tidak aman/berisiko (PSK, Sejenis)
 Jarum suntik, alat tusuk lain bekas pakai yang terinfeksi HIV
 Ibu hamil yang mengidap HIV kepada janin (saat kehamilan,
persalinan atau ASI)
TIDAK ditularkan melalui

• Ciuman
• Bersin, batuk
• Minum dari gelas yang sama
• Keringat
• Bersentuhan
• Gigitan nyamuk
• Jarum suntik steril
• Hubungan seksual dgn kondom
• Tempat duduk toilet
• Bersalaman
LALU…..

BAGAIMANA MENCEGAH
SUPAYA TIDAK TERTULAR
…..???
JANGAN BERGANTI GANTI PASANGAN SEKSUAL
HINDARI HUBUNGAN DENGAN SEJENIS
GUNAKAN KONDOM
HINDARI NARKOBA SUNTIK
JANGAN MENYUSUI BAYI
( PENDERITA )
Pencegahan penularan HIV
 A = Anda jauhi hubungan seks bebas atau
diluar nikah (Abstinence)
 B = Baku setia pada pasangan yang sah
atau satu pasangan saja (Be faithful)
 C = Cegah dengan kondom (Condom)
 D = Dan jangan menggunakan jarum suntik
yang tidak steril yang digunakan untuk
menyuntik NAPZA (Drugs)
TUJUAN PENGENDALIAN HIV-AIDS
DAN IMS

GETTING THREE ZEROES


 Menurunkan jumlah kasus baru HIV
 Menurunkan angka kematian

 Menurunkan stigma dan diskriminasi

Meningkatkan kualitas hidup ODHA


52
BAGAIMANA CARA MENDIAGNOSIS HIV
 Gejala Klinis
 Faktor resiko

 Pemeriksaan Laboratorium
 Rapid Test
 Western Blot
 Viral Load RNA
 Early Infant Diagnosis (EID)
 Neonatus > 6 mgg
 Nucleid Acid Test (NAT)
 10-33 hari pasca tertular
DIAGNOSIS HIV
Rapid Tes
DIAGNOSIS HIV
 Anak < 18 bulan
 Early
Infant Diagnosis (EID); 6 mgg - 18 bln
 RNA Viral Load
TAHAPAN TATALAKSANA HIV
1. Pemberian Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol
(PPK)
 Kotrimoksasol 960 mg 1x1
 Ada Infeksi Opertunistik
 CD4 < 200

2. Pengobatan Infeksi Opertunistik (IO)

3. Pemberian Anti Retroviral (ARV)


IRIS
 Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS)
merupakan sindrom pemulihan imun.

 Sindrom ini mengakibatkan perburukan kondisi klinis


sebagai akibat respon inflamasi berlebihan pada saat
setelah pemberian ARV terutama pada pasien HIV
dengan gejala berat.
 Sindrom ini muncul karena pada pasien HIV memiliki
respon imun yang sangat rendah.
TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR DARI
IBU HIV
 Pemberian ARV (Anti Retro Viral)  Zidovudin 4-72
Jam pertama kehidupan
 Zidovudin 4 mg/kgbb/12
6 minggu
 Cotrimoksasol syrup 5mg/kgbb/hr hingga usia 18 bulan

 Periksaan Rapid Tes HIV hanya bisa dilakukan setelah


bayi berusia 18 bulan
 Pemeriksaan yg dilakukan:
 ViralLoad HIV
 Early Infant Dianosis (EID)
Terapi Pencegahan Tbc
(TPT)

PP INH = PENGOBATAN PENCEGAHAN


DENGAN INH
PENGOBATAN PP INH
DIULANG TIAP 3 TAHUN

6H
ISONIAZID/INH 300 MG
6 BULAN

3HP
RIFAPENTINE + ISONIAZID/INH
3 BULAN / 12 MINGGU
1 DOSIS TIAP MINGGU
KENAPA PP INH ?
 Berisiko 30 x lebih tinggi terkena TBC dibandingkan
orang tidak HIV
 ODHA + TBC tidak segera diobati akan menyebabkan
kematian lebih cepat.
 Lebih dari 25% kematian pada ODHA disebabkan oleh
TBC.
 PP INH menurunkan risiko ODHA mengalami TBC
sebesar 75%
KAJI STATUS TBC
Minimal ada 1 gejala dari 5 gejala di bawah
1. Batuk
2. Demam
3. Berkeringat malam tanpa aktivitas
4. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
5. Memiliki gejala TBC ekstra paru (misalnya pembesaran
Kelenjar Getah Bening pada leher)KA
SINGKATAN DALAM
PELAYANAN HIV

VCT (Volunteer Counseling and Testing)

PICT (Provider Inisiated Counseling and Testing)


POLIKLINIK PELANGI

Anda mungkin juga menyukai