Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol. 8 No.

2 Desember 2022
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Potensi Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk) Sebagai


Antibakteri dan Antijamur Terhadap Staphylococcus aureus dan Candida
albicans
Chaerul Fadly Mochtar1,2, Lysa Oktaviani Saleh1, Hasyrul Hamzah 1,2, Nita Magfirah Ilyas3
1Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2PusatKolaborasi Riset Biofilm Indonesia
3Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK
Bajakah Tampala merupakan tanaman asli (MIC50). Ekstrak etanol kulit bajakah tampala
Kalimantan Timur yang mempunyai aktivitas mempunyai senyawa flavonoid, alkaloid dan
antibakteri, tetapi hingga saat ini aktivitas terpenoid. Ekstrak etanol bajakah tampala
antibakteri dan antijamurnya terhadap S. aureus mempunyai aktivitas terhadap antibakteri S.
dan C. albicans belum ada yang melaporkan. aureus serta antijamur C. albicans. Oleh karena
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi itu, etanol kulit bajakah tampala dapat
bajakah tampala sebagai antibakteri terhadap S. dikembangkan menjadi kandidat agen antibakteri
aureus dan antijamur C. albicans. Efektivitas dan atijamur terhadap S. aureus dan C. albicans.
antibakteri bajakah tampala terhadap S. aureus
Kata Kunci : Bajakah Tampala, Bakteri, Jamur,
dan antijamur C. albicans dilakukan
Staphylococcus aureus, Candida albicans
menggunakan metode microbroth dilution dengan
melihat nilai minimal inhibitory concentration

ABSTRACT
Bajakah Tampala is a native plant of East (MIC50). The ethanol extract of Bajakah tampala
Kalimantan which has antibacterial activity, but bark has flavonoid, alkaloid and terpenoid
until now its antibacterial and antifungal activity compounds. Bajakah tampala ethanol extract has
against S. aureus and C. albicans has not been antibacterial activity against S. aureus and
reported. This study aims to determine the antifungal C. albicans. Therefore, the ethanol of the
potential of bajakah tampala as an antibacterial tampala rhizome can be developed as a candidate
against S. aureus and antifungal C. albicans. The for antibacterial and antifungal agents against S.
antibacterial effectiveness of Bajakah tampala aureus and C. albicans.
against S. aureus and antifungal C. albicans was
Keywords : Bajakah Tampala, Bacteria, Yeast,
carried out using the microbroth dilution by
Staphylococcus aureus, Candida albicans
looking at the minimum inhibitory concentration

Penulis Korespondensi : Informasi Artikel


Lysa Oktaviani Saleh Submitted : 03 Agustus 2022
Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur Accepted : 08 September 2022
E-mail : lysaoktaviani081000@gmail.com Published : 27 Desember 2022

DOI :https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.212
178

PENDAHULUAN kanker, tumor dan lain-lain (Anshari;,


Indonesia adalah salah satu negeri 2013).
dengan mega biodiversitas karena Tanaman bajakah tampala mampu
mempunyai hutan tropis terluas ke 2 memberikan penyembuhan dalam proses
didunia dan mempunyai sekitar 20.000 pengobatan penyakit kanker (Syarifah et
jenis tanaman obat, tetapi kurang lebih al., 2015). Tanaman bajakah tampala
1.000 macam tanaman saja yang terdata selain mempunyai senyawa saponin,
dan telah dimanfaatkan buat pengobatan flavonoid serta tannin, ternyata juga
tradisional namun hanya kurang lebih mempunyai kadar senyawa fenolik
300 macam (Hariana;, 2013). Masyarakat sebanyak 12,33 GAE/mg (Ayuchecaria et
Indonesia memiliki cara untuk mengobati al., 2020). Tanaman bajakah tergolong
berbagai macam penyakit, salah satunya dalam genus Spatholobus adalah tanaman
ialah dengan menggunakan obat berkayu yang tumbuh di pohon
tradisional. Obat tradisional berdasarkan suku Phaseolaea. Justus Karl
menggunakan bahan alami nabati yang Hasskal merupakan pakar nabati yang
memiliki kandungan senyawa kimia yang berasal dari negara Jerman pertama kali
disebut metabolit sekunder. Tanaman menemukan tanaman tersebut di tahun
bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) 1842 (Saputera & Ayuchecaria, 2018).
adalah salah satu dari 4.444 tanaman Sampai saat ini, studi pencarian
obat tradisional yang tersedia bagi senyawa antibakteri dan antijamur dari
penduduk pedalaman Kalimantan. tanaman bajakah tampala masih sangat
Warga negara Indonesia yang sedikit. Oleh karena itu, berdasarkan
bersuku Dayak memiliki kepercayaan permasalahan diatas dalam penelitian ini
sejak dahulu, tanaman bajakah digunakan akan mengkaji potensi bajakah tampala
dalam pengobatan untuk memulihkan (Spatholobus littoralis Hassk) sebagai
tenaga ketika beraktivitas didalam hutan antibakteri dan antijamur terhadap S.
dan dapat dipercaya mampu memulihkan aureus dan C. albicans.
beragam penyakit lainnya. Berdasarkan
METODE PENELITIAN
penelitian kualitatif, tanaman bajakah
Penelitian ini dilakukan dengan
tampala memiliki senyawa saponin,
design studi eksperimental in vitro
flavonoid, fenolik serta tanin.
menggunakan pembacaan microplate
Kandungan senyawa metabolit sekunder
reader. Hasil pembacaan microplate
yang terdapat pada tanaman
reader berupa nilai OD yang akan
bajakah tampala mampu
digunakan untuk menghitung persen
meyembuhkan berbagai macam penyakit
penghambatan. Akumulasi data yang
degeneratif, seperti kencing manis,

Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184


179

digunakan dalam penelitian ini adalah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan


observasi. Observasi yaitu suatu teknik Timur.
pengumpulan data dengan mengamati Metode Kerja
secara langsung objek yang diteliti Pengambilan sampel
menggunakan mikrodilusi dari ekstrak Sampel yang diambil berasal dari
bajakah tampala dengan 4 kadar kabupaten Berau.
konsentrasi yang berbeda yaitu 1% b/v, Determinasi tanaman
0,5% b/v, 0,25% b/v, 0,125% b/v terhadap Bajakah tampala dilakukan
bakteri S. aureus dan jamur C. albicans determinasi di Laboratorium Biologi,
yang terdapat pada media BHI dan Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
kontrol obat ciprofloxacin dan Mada Yogyakarta untuk memastikan
flukonazole. Teknik analisis data dengan bahwa tanaman yang digunakan dalam
mengukur absorbansi dan rata-rata pada penelitian ini akurat. Determinasi
pengelolaan menggunakan MIC50. tumbuhan bajakah tampala di lakukan
Alat dengan mencocokkan ciri-ciri morfologi
Autoclave (Sakura, Japan), blue yang ada pada tumbuhan dengan literatur.
tip, cover slip (2001212mm)(spl), Pembuatan ekstrak
inkubator (If-2b)(Sakura, Japan), Serbuk simplisia kulit batang
laminar air flow (LAF), micropipette flat- bajakah tampala dimasukkan kedalam
bottom polystyrene 96 dan 24 well (Iwaki, bejana gelap, lalu dimasukkan pelarut
Japan), micropipette pipetman (Gilson, etanol 96% sebanyak 750ml kemudian
France), microtiter plate reader (Optic ditutup rapat dan hindarkan cahaya
Ivymen System 2100-c, Spain), peralatan matahari secara langsung. Proses
gelas, silika gel f254 10x10cm (Merck, perendaman membutuhkan waktu
Germany), Spektrofotometer (Genesys 10 selama 3 hari dengan pengadukan setiap
yv Scanning, 335903((thermo scientific 8 jam sekali. Maserat diendapkan
spectronic, USA), timbangan analitik semalaman, kemudian lakukan
(ab204-5, Switzerland), white tip, yellow pemisahan residu dan lakukan pemekatan
tip. dengan suhu 40°C menggunakan rotary
evaporator untuk memperoleh ekstrak
Bahan
kental etanol bajakah tampala (Hamzah,
Aquadest, bakteri Staphylococcus
Rasdianah, et al., 2021).
aureus ATCC 25923, etanol, media BHI, ,
Uji metabolit sekunder
jamur Candida albicans ATCC 10231,
Ekstrak kental yang telah
tanaman bajakah tampala diperoleh
diencerkan menggunakan pelarut etanol
didalam hutan yang berlokasikan di

Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184


180

ditotolkan di sepanjang lempeng tepi Dilakukan pengujian menggunakan


bawah dan diangin- anginkan beberapa microtiter plate flat-bottom polystyrene
detik, lalu lempeng diletakkan ke dalam 96 wells terdapat 4 kekuatan konsentrasi
chamber yang telah berisi eluen yaitu n- senyawa uji meliputi 1%, 0,5%, 0,25%,
heksan:etil asetat menggunakan 0,125% b/v. Obat ciprofloxacin dan obat
perbandingan 3:1. Lempeng dibiarkan flukonazole adalah kontrol obat yang
terelusi terlebih dahulu sehingga eluen digunakan dalam penelitian. Suspensi
akan mencapai batas atas lempeng, lalu mikroba digunakan sebagai kontrol
lempeng dikeluarkan dan dikeringkan di pertumbuhan dan kontrol pelarut
udara. Deteksi dilakukan menggunakan disesuaikan dengan pelarutsenyawa uji ke
sinar UV 254nm, 366nm dan dalam masing-masing wells microplate,
menggunakan pereaksi semprot kemudian dimasukkan media BHI. Lalu
anisaldehid asam sulfat, liberman dilakukan masa inkubasi, membutuhkan
bourchat, dragendroff (Maulina et al., waktu selama 24 jam untuk bakteri dan
2019). 72 jam untuk jamur pada suhu 37°C.
Penyiapan bakteri Sistem pembacaan absorbansi
Bakteri S. aureus ditumbuhkan memerlukan alat microplate reader
dalam media BHI (Brain Heart Infusion) dengan panjang gelombang 595 nm
pada temperatur 37°C dengan (Hamzah, Hertiani, Utami, Nuryastuti, et
memerlukan waktu sebanyak 24jam. al., 2020; Hamzah, Hertiani, et al., 2021).
Jamur C. albicans ditumbuhkan di
HASIL DAN PEMBAHASAN
sabouraud dextrose broth (SDB) pada
Pengambilan sampel
suhu 37°c selama 72 jam. Kepadatan optik
Kegiatan pertama dalam penelitian
dari 600 kultur mikroba disesuaikan
ini melakukan pengambilan sampel kulit
menjadi 0,1 sesuai standar Mcfarland 0,5
batang bajakah tampala berlokasi di hutan
- 1,5 x 108 CFU/ml), dan kemudian
yang terletak di Kabupaten Berau Provinsi
diencerkan dalam media pertumbuhan
Kalimantan Timur. Sampel bajakah
baru OD 600 0.01 untuk bakteri dan OD
tampala yang telah dikeringkan terdapat
520 0.38 untuk jamur (Hamzah, Siregar,
pada gambar 1.
et al., 2021).
Uji antibakteri dan antijamur
Metode mikrodilusi digunakan
untuk pengujian antibakteri.

Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184


181

Gambar 1. Sampel bajakah tampala yang telah dikeringkan

Pembuatan ekstrak menggunakan alat rotary vacuum


Ekstrak bajakah tampala diambil evaporator pada temperature 40 hingga
dengan menggunakan metode maserasi 45°C dengan kecepatan 65 hingga 90rpm,
pada bagian kulit batang bajakah tampala. sehingga diperoleh ektrak yang kental.
Proses pengambilan ekstrak dengan cara Hasil uji metabolite sekunder
serbuk kulit batang bajakah tampala Penelitian ini memperoleh hasil
ditimbang, kemudian dilakukan maserasi dari analisis kromatografi lapis tipis/KLT
dengan menggunakan pelarut etanol bertujuan untuk mengetahui kandungan
hingga simplisia terendam secara yang terdapat dalam tanaman tersebut.
sempurna didalam pelarut. Maserasi Analisis menggunakan kromatografi lapis
memerlukan waktu selama 3x24 jam dan tipis/KLT untuk melakukan pemisahan
proses tersebut dilakukan secara kandungan kimia berdasarkan prinsip
berulang, sehingga diperoleh filtrate yang adsorbansi dan partisi yang telah
bening. Kertas saring whatman ditentukan menggunakan fase diam
dipergunakan untuk memisahkan ampas (adsorben) dan fase gerak (eluen). Berikut
simplisia yang merupakan hasil dari
adalah hasil yang telah diperoleh:
maserasi tersebut, lalu diuapkan

Tabel 1. Hasil identifikasi ekstrak dengan pereaksi


No. Jenis Identifikasi Pereaksi Warna Noda
1 Flavonoid Sitroborat Kuning
2 Alkaloid Dragendrof Orange
Anisaldehid
3 Terpenoid Merah Keunguan
asam sulfat

Hasil uji antibakteri dan antijamur terhadap antibakteri S. aureus dan


Hasil diagram dibawah (gambar 2), antijamur C. albicans pada kadar
diketahui ekstrak etanol Bajakah Tampala konsentrasi 1% hingga 0,125%. Dimana
dapat memberikan aktivitas aktivitas antibakteri ekstrak etanol

Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184


182

bajakah tampala ditunjukkan pada yang diketahui sebagai antioksidan efek


antibakteri S. aureus sebesar 82.30 % dan antibakteri serta antijamur yang
antijamur C. albicans sebesar 85,77% disebabkan memiliki gugus fenol disebut
pada konsentrasi 1% b/v. senyawa flavonoid. Gugus fenol yang
Hasil ini (gambar 2) memberikan terkandung dalam flavonoid mampu
bukti bahwa senyawa alkaloid memiliki mengkoagulasikan senyawa protein serta
potensi untuk dikembangkan sebagai menurunkan tegangan permukaan pada
antibakteri. Senyawa yang mempunyai sel mikroba (Hamzah, Hertiani, Utami,
aktivitas sebagai antibakteri yaitu alkaloid Pratiwi, et al., 2020).
dengan memperlambat respirasi sel serta Protein ekstraselular dan protein
memiliki fungsi saat interkalasi pada terlarut akan terbentuk menjadi kompleks
DNA. Proses penghambatan biosintesis dengan dinding sel merupakan
asam nukleat jamur disebabkan oleh kemampuan yang dimiliki oleh senyawa
senyawa alkaloid, yang mengakibatkan flavonoid, sedangkan membran mikroba
pertumbuhan pada jamur tidak akan terganggu disebabkan oleh lipofilik
berkembang dan jamur menjadi mati serta yang berasal dari flavonoid (Hamzah,
senyawa lain yaitu flavonoid mempunyai Hertiani, Utami, Pratiwi, et al., 2020).
efek farmakologi sebagai antijamur. Kondisi ini, membuat penjagaan sistem
Senyawa flavonoid memiliki kemampuan dari jamur C. albicans dalam proses
dalam membentuk kompleks dengan pertumbuhannya akan terhambat secara
senyawa lain yaitu protein dan terjadinya perlahan. Senyawa bioaktif yang
kerusakan pada membran sel dengan cara mempunyai fungsi sebagai antijamur
mendenaturasi ikatan protein pada yaitu triterpenoid yang tergolong dalam
membran sel, maka membran sel akan terpenoid. Pertumbuhan jamur akan
menyebabkan lisis dan senyawa tersebut terhambat meskipun melewati membran
mampu melewati kedalam inti sel yang sitoplasma maupun pertambahan spora
membuat jamur tidak dapat bertumbuh. jamur yang disebabkan oleh adanya
Kelompok senyawa terbanyak di alam terpenoid.
Aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan antijamur Candida albicans
100
80
60
40
20
0
1% 0,5 0,25% 0,13% Ciprofloxacin Fluconazole
S. aureus C. albicans
Gambar 2. Aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan antijamur Candida albicans pada
ekstrak etanol bajakah tampala

Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184


183

KESIMPULAN zerumbone against polymicrobial


biofilms of Staphylococcus aureus,
Ekstrak etanol bajakah tampala
Escherichia coli, Pseudomonas
memiliki aktivitas penghambatan aeruginosa, and Candida albicans.
International Journal of
antibakteri secara in vitro pada
Pharmaceutical Research, 12, 1307–
mikroorganisme Staphylococcus aureus 1314.
https://doi.org/10.31838/ijpr/2020.
dan Candida albicans dengan
SP1.211
menggunakan kontrol obat ciprofloxacin Hamzah, H., Hertiani, T., Utami, S.,
memberikan aktivitas pada bakteri Pratiwi, T., Nuryastuti, T., & Murti, Y.
B. (2020). The biofilm inhibition and
Staphylococcus aureus 83,21% ± 0,01
eradication activity of curcumin
sedangkan pada kontrol obat flukonazole againts polymicrobial biofilm. BIO
Web of Conferences, 28, 04001.
memberikan aktivitas 74,20% ± 0,01 pada https://doi.org/10.1051/BIOCONF/2
jamur Candida albicans. 0202804001
Hamzah, H., Hertiani, T., Utami Tunjung
UCAPAN TERIMA KASIH Pratiwi, S., Nuryastuti, T.,
Kalimantan Timur, M., Biologi
Penulis mengutarakan rasa terima
Farmasi, D., Farmasi, F., Gadjah
kasih untuk Laboratorium Mikrobiologi Mada, U., Mikrobiologi, D.,
Kedokteran, F., & Masyarakat dan
Fakultas Farmasi Universitas
Keperawatan, K. (2021). Efek
Muhammadiyah Kalimantan Timur dan Saponin Terhadap Penghambatan
Planktonik dan Mono-Spesies Biofilm
Pusat Kolaborasi Riset Biofilm Indonesia
Candida albicans ATCC 10231 pada
atas dukungan isolat bakteri dan beberapa Fase Pertengahan, Pematangan dan
Degaradasi. Majalah Farmaseutik,
bahan habis pakai yang digunakan selama
17(2), 198–205.
penelitian ini. https://doi.org/10.22146/FARMASE
UTIK.V17I2.54444
DAFTAR PUSTAKA Hamzah, H., Rasdianah, N.,
Nurwijayanto, A., & Nandini, E.
Anshari;, M. I. (2013). Isolasi dan
(2021). Aktivitas Ekstrak Etanol
identifikasi senyawa kimia fraksi etil
Daun Calincing terhadap Biofilm
asetat batang Bajakah Tampala
Candida Albicans. Jurnal
(Spatholabus Littoralis Hassk.) asal
Farmasetis, 10(1), 21–28.
Kal - Tengah.
https://doi.org/10.32583/FARMASE
Ayuchecaria, N., Saputera, M., & Niah, R. TIS.V10I1.1319
(2020). Penetapan Kadar Fenolik
Hamzah, H., Siregar, K. A. A. K.,
Total Ekstrak Batang Bajakah
Nurwijayanto, A., Wahyuningrum, R.,
Tampala (Spatholobus littoralis
& Sari, S. (2021). Effectiveness of
Hassk.) Menggunakan
Oxalis corniculata L. Ethanol Extract
Spektrofotometri Uv-Visible. Jurnal
against Mono-Species of Biofilm
Insan Farmasi Indonesia, 3(1 SE-
Staphylococcus aureus. Borneo
Articles).
Journal of Pharmacy, 4(3), 184–191.
https://doi.org/10.36387/jifi.v3i1.47
https://doi.org/10.33084/BJOP.V4I
8
3.2418
Hamzah, H., Hertiani, T., Utami, S.,
Hariana;, A. (2013). 262 Tumbuhan Obat
Nuryastuti, T., & Puspitasari, A.
dan Khasiatnya / Arief Hariana. 412.
(2020). Antibiofilm studies of
Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184
184

//senayan.iain- https://doi.org/10.36387/JIIS.V3I2.
palangkaraya.ac.id/index.php?p=sho 185
w_detail&id=9659 Syarifah, R. S., Mulyanti, D., & Gadri, A.
Maulina, S., Pratiwi, D. R., & Erwin, E. (2015). Formulasi Sediaan Masker
(2019). Skrining Fitokimia Dan Gel Peel-Off Ekstrak Daun Pepaya
Bioaktivitas Ekstrak Akar Uncaria (Carica Papaya L.) sebagai
nervosa Elmer (Bajakah). Antijerawat Dan Uji Aktivitasnya
terhadap Bakteri Propionibacterium
Saputera, M. M. A., & Ayuchecaria, N.
Acnes. Prosiding Farmasi, 0(0),
(2018). Uji Efektivitas Ekstrak
662–670.
Etanolik Batang Bajakah Tampala
https://doi.org/10.29313/.V0I0.228
(Spatholobus littoralis Hassk.)
3
Terhadap Waktu Penyembuhan Luka.
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 318–
327.

Mochtar, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 177-184

Anda mungkin juga menyukai