Oleh:
Nama: Dodi Caturino
Nim: 21031078
RUMUSAN MASALAH
Apakah ekstrak daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri ecoli ?
TUJUAN
UMUM : menjelaskan tentang ekstrak daun pepaya dalam menghambat pertumbuhan bakteri
ecoli
KHUSUS :
A. Mengukur zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 25%
B. Mengukur zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 50%
C. Mengukur zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 75%
D. Melihat perbedaan zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 25%, 50%, 75%
MANFAAT
A. Masyrakat
Menjelaskan kepada masyrakat bahwa ekstrak daun papaya dapat menghambat pertumbuhan
bakteri echericia coli
B. Institusi Pendidikan
Sebagai referensi untuk pendidikan selanjutnya
C. Penulis
Syarat kelulusan
KEASLIAN PENELITIAN
2. Daun
Daun papaya berukuran besar bertulang menjalar (palmineus) dengan warna hijau tua pada bagian
atasnya, dan hijau tua pada bagian bawahnya.
3. Batang
Batang tanaman pepaya berbentuk bulat lurus berbuku-buku (beruas-ruas), dibagian tengahnya
berongga, dan tidak berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang
panjang, berbentuk bulat, dan berlubang(Nasri et al., 2022)
Gambar 2.1.3 Pepaya Carica.L
Sumber:http://3.bp.blogspot.com/DEAMWfHFIcw/TjqGrndSGI/AAAAAAAAAWo/
bvVNhONVTJU/s1600/pepaya.jpg
2.1.3 Kandungan
Daun papaya memiliki senyawa aktif seperti antibakteri, antifungal, antiflamasi, dan juga diketahui
sebagai antiseptik. Senyawa aktif antibakteri yang diketahui terdapat dalam daun papaya adalah
Flavonoid, tannin, dan saponin. Terponin merupakan kandungan pada daun papaya yang memiliki
banyak fungsi seperti antibakteri, anti jamur dan bebrapa fungsi lainnya. Terponin merupakan obat
yang telah digunakan dari dahulu, biasanya terdapat pada beberapa tumbuhan yang aromatik dan
berwarna kuning, perannya terhadap bakteri salah satunya mengganggu pembentukan membran
bakteri, karena pembentukkannya tidak sempurna sehingga mengganggu kehidupan bakteri(UJI
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya L ) TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia . Coli MARIANA SINAGA PRODI D-III JURUSAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
TAHUN 2022, 2022)
1. Flavonoid
Senyawa flavonoid dapat berfungsi sebagai inhibitor pernapasan kuat atau racun
pernapasan yang dapat menghambat jalan napas nyamuk Aedes aegypti. Cara kerja senyawa
flavonoid dengan masuk ke saluran pernapasan nyamuk dan membuat saraf dan otot
pernapasan nyamuk menjadi layu, sehingga nyamuk tidak bisa bernapas dan akhirnya mati.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prakoso dkk. (2016) yang berjudul “Uji
Efektivitas Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia) pada Mortalitas Larva Aedes Aegypti”
yang menyatakan bahwa ekstrak buah pare memiliki kandungan flavonoid dan terbukti
memberikan efek larvasida nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi terkecil, yaitu
sebanyak 0,8%(Kumara et al., 2021)
2. Tanin
Menurut Velumani (2016) senyawa tanin mempunyai aksi antibakteri yang mampu
menonaktifkan adhesion bakteri, menghambat kerja enzim dan menghambat transportasi pada
protein diselubung sel bakteri. Tanin berkerja dengan cara merusak membran sel bakteri
dengan toksin yang dihasilkan oleh tanin sendiri. Adanya ikatan tanin dan besi akan
menyebabkan berbagai gangguan pada bakteri.
3. Saponin
Saponin adalah glikosida kompleks dari steroid atau steroid alkaloid. Mempunyai
kemampuan untuk antibiotik, mempercepat pertumbuhan sel- sel baru, menghambat
pertumbuhan bakteri, merangsang pertumbuhan fibroblast dan mempunyai kemampuan
antifungi (Yuliana, 2015). Saponin adalah senyawa polar yang keberadaannya dalam
tumbuhan sebagai larutan polar dan semi polar. Beberapa jenis saponin digunakan sebagai
senyawa antibakteri. Saponin bersifat antibakteri dengan cara merusak membran
sel.Membrane sel sangat penting untuk substansi keluar dari sel dan masuknya bahan penting
ke dalam sel. Maka dari itu rusaknya membran sel akan menyebabkan kematian sel itu
sendiri(UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya L )
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia . Coli MARIANA SINAGA PRODI D-
III JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES MEDAN TAHUN 2022, 2022)
Ekstrak
Metode Difusi
BAB 3
3.1 Kerangka Konsep
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT
VARIABEL PENGGANGGU
1. Kelistrikan
2. Kontaminasi
3.2 DEFINISI OPERASIONAL
1. Ekstrak Daun Pepaya didapatkan dengan Ekstraksi metode Maserasi yang menggunakan
pelarut Etanol 96%
2. Escherichia coli merupakan bakteri enterik gram negatif (Enterobacteriaceae) yaitu kuman
flora normal yang ditemukan dalam usus besar manusia. Namun, ada beberapa kelompok lain
yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, Escherichia coli bakteri yang diuji dengan
melihat terbentuknya zona hambat di sekitar cakram yang mengandung ekstrak daun pepaya.
3. Zona hambat adalah Daerah bening disekitar cakram yang ditanam pada permukaan media
agar dan menandakan adanya aktivitas antibakteri.
3.3 HIPOTESIS
A. HIPOTESIS O : Ekstrak daun pepaya tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri e-
coli
B. HIPOTESIS 1 : Ekstrak daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri e-coli