Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SKRIPSI

PERBEDAAN UJI ZONA HAMBAT EKSTRAK DAUN PEPAYA


DENGAN KONSENTRASI 25%, 50%, DAN 75% PADA BAKTERI
ESCHERICIA COLI

Oleh:
Nama: Dodi Caturino
Nim: 21031078

POLITEKNIK ‘AISYIYAH PONTIANAK


TAHUN 2024/2025
BAB 1
LATAR BELAKANG
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tumbuhan perdu yang berbatang tegak dan
basah. Hampir semua bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan, seperti daun, batang, buah
dan akarnya. Tanaman papaya (Carica papaya L.) adalah salah satu tanaman yang sudah lama
digunakan sebagai obat herbal dan dipercaya memiliki khasiat untuk pengobatan penyakit
malaria, penurun demam, penambah nafsu makan, memperbaiki saluran pencernaan, dan
diduga kuat tanaman ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Sejumlah senyawa yang
terkandung di dalam Tanaman papaya yang memiliki khasiat pengobatan diantaranya adalah
alkaloid, karpain, saponin, flavonoid dan tannin (Karisma, 2019).
Daun pepaya diketahui mengandungan senyawa metabolit sekunder seperti kaemferol
dan myricetin (golongan flavonoida), carpine, pseudocarpin, dehydrocarpine I dan
dihidrocarpine II (golongan alkaloid), ferulic acid, caffeic acid, chlorogenic acid (senyawa-
senyawa fenolik), dan senyawa cynogenetic yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Luasnya
pemanfaatan daun pepaya sebagai bahan obat, peneliti tertarik untuk menguji aktivitas
antibakteri dari ekstrak etanol daun papaya (Carica papaya Linn.)(Nasri et al., 2022)
Zat antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan
mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme bakteri. Antibakteri hanya dapat
digunakan jika mempunyai sifat toksik selektif, artinya dapat membunuh bakteri yang
menyebabkan penyakit tetapi tidak beracun bagi penderitanya. Faktor-faktor yang
berpengaruh pada aktivitas zat antibakteri adalah pH, suhu stabilitas senyawa, jumlah bakteri
yang ada, lamanya inkubasi, dan aktivitas metabolisme bakteri (Herlina et al., 2020)
Escherichia coli merupakan salah satu agen infeksius penyebab penyakit yang
seringkali dijumpai. Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di
dalam usus besar manusia sebagai flora normal yang dapat menyebabkan infeksi primer pada
usus misalnya diare pada anak dan travelers diarrhea, infeksi saluran kemih jalur ascending,
yang mungkin berkembang dari uretritis menjadi pyelonefritis, pneumonia (karena aspirasi),
meningitis pada bayi baru lahir, dan septikemia(Nor et al., 2018)
Uji daya hambat menggunakan metode difusi agar cara Kirby Bauer. Dalam
penelitian ini menggunakan daun pepaya dengan kriteria: daun pepaya tua yang segar dan
masih berwarna hijau, yang diambil pada tangkai ke 5 dan 6 dari pucuk paling bawah. Daun
pepaya ini dibuat simplisia dan dibuat ekstrak etanol dengan cara maserasi.(Tuntun, 2016)
Konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya dibuat mulai dari 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%,
70%, 80%, 90%, dan 100%. Bakteri uji yaitu strain murni Escherichia coli. Penelitian ini
dilakukan di laboratorium Bakteriologi Laboratorium Terpadu Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang, pada bulan Juli- September 2014. Determinasi daun pepaya dilakukan di
laboratorium Botani Jurusan biologi FMIPA Universitas Lampung untuk memastikan
varietas dari daun pepaya yang digunakan(Tuntun, 2016)

RUMUSAN MASALAH
Apakah ekstrak daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri ecoli ?
TUJUAN
UMUM : menjelaskan tentang ekstrak daun pepaya dalam menghambat pertumbuhan bakteri
ecoli
KHUSUS :
A. Mengukur zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 25%
B. Mengukur zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 50%
C. Mengukur zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 75%
D. Melihat perbedaan zona hambat ekstrak daun pepaya konsentrasi 25%, 50%, 75%
MANFAAT
A. Masyrakat
Menjelaskan kepada masyrakat bahwa ekstrak daun papaya dapat menghambat pertumbuhan
bakteri echericia coli
B. Institusi Pendidikan
Sebagai referensi untuk pendidikan selanjutnya
C. Penulis
Syarat kelulusan

KEASLIAN PENELITIAN

NAMA, JUDUL METODE HASIL PERBEDAAN


TAHUN
Tri Puji Aktivitas Penelitian bersifat
Ekstrak etanol daun Lokasi penelitian,
Lestari Antibakteri Daun eksperimen dengan pepaya berpengaruh waktu penelitian,
Sudarwati, Pepaya (Carica metode kuantitif terhadap zona hambat target penelitian
2018 Papaya) bakteri Bacillus subtilis
Menggunakan dengan kategori yang
Pelarut Etanol dihasilkan pada
Terhadap Bakteri konsentrasi 20 µg/mL
Bacillus subtilis adalah 8,1 mm,
konsentrasi 40 µg/mL
adalah 8,3 mm,
kosentrasi 60 µg/mL
adalah 8,4 mm,
konsentrasi 80 µg/mL
adalah 8,4 mm, dan
konsentrasi 100 µg/mL
adalah 8,6 mm. Pada
semua konsentrasi
dikategorikan sebagai
kategori sedang dalam
menghambat bakteri
Bacillus subtilis
Nasri Nasri, Aktivitas Penelitian bersifat Ekstrak etanol daun Lokasi penelitian,
Vera Estefania Antibakteri eksperimen dengan pepaya (Carica papaya waktu penelitian,
Kaban, dkk. Ekstrak Etanol metode kuantitif Linn.) memiliki aktivitas target penelitian
2022 Daun Pepaya antibakteri terhadap
(Carica papaya Pseudomonas aeruginosa
Linn.) Terhadap dengan nilai diameter
Bakteri zona hambat paling besar
Pseudomonas pada konsentrasi 500
aeruginosa mg/mL dengan nilai
aktivitas indeks sebesar
0,668. Kadar hambat
minimum didapatkan
pada kosentrasi 3,125
mg/mL dengan nilai
diameter zona hambat
sebesar 6,77 ± 0,21 mm.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tanaman Pepaya (Carica Papaya L)
Tanaman pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Kegunaan
tanaman pepaya cukup beragam dan hampir semua bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan dan bernilai ekonomi tinggi. Pepaya (Carica papaya L.) adalah salah satu jenis
tanaman buah –buahan yang daerah penyebarannya berada di daerah tropis. Tanaman tersebut dapat
ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Secara tradisional tanaman pepaya mudah
dibudidayakan oleh Petani dan tanaman tersebut merupakan tanaman tahunan sehingga daun pepaya
dapat tersedia setiap saat. Permukaan daun licin sedikit mengkilat. Dilihat dari susunan tulang
daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari(UJI EFEKTIVITAS
ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya L ) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Escherichia . Coli MARIANA SINAGA PRODI D-III JURUSAN TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN TAHUN 2022, 2022).
2.1.1 Klasifikasi
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah berupa herbal dari family Caricaceae
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi: Angospermae (biji tertutup)
Kelas: Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Ordo: Caricales
Famili: Caricaceae
Spesies: Carica papaya L. 5
Adapun Morfologi dari tanaman Pepaya (Carica Papaya L) adalah sebagai
berikut :
2.1.2 Morfologi
1. Buah
Buah pepaya juga dapat dimanfaatkan untuk masakan, buah konsumsi, jajanan dan minuman. Buah
pepaya memiliki banyak manfaat, baik pepaya muda maupun papaya matang. Keduanya memiliki
manfaat masing-masing. Buah pepaya mentah dapat digunakan untuk memperlancar ASI, mengatasi
sembelit, gangguan haid, maupun gangguan lambung caranya dengan memanfaatkan buah pepaya
sebagai bahan dasar sayuran, dimasak untuk sayur lodeh dan bobor(Khasanah et al., 2020)
Gambar 2.1 Pepaya Carica.L
Sumber:https://food.detik.com/info-sehat/d-6283183/5-manfaat-buah-carica-pepaya-mungil-nan-
manis-khas-dieng

2. Daun
Daun papaya berukuran besar bertulang menjalar (palmineus) dengan warna hijau tua pada bagian
atasnya, dan hijau tua pada bagian bawahnya.

Gambar 2.1.1 Pepaya Carica.L


Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Daun_pepaya#/media/
Berkas:Carica_papaya_leaf_14072012.JPG

3. Batang
Batang tanaman pepaya berbentuk bulat lurus berbuku-buku (beruas-ruas), dibagian tengahnya
berongga, dan tidak berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang
panjang, berbentuk bulat, dan berlubang(Nasri et al., 2022)
Gambar 2.1.3 Pepaya Carica.L
Sumber:http://3.bp.blogspot.com/DEAMWfHFIcw/TjqGrndSGI/AAAAAAAAAWo/
bvVNhONVTJU/s1600/pepaya.jpg

2.1.3 Kandungan
Daun papaya memiliki senyawa aktif seperti antibakteri, antifungal, antiflamasi, dan juga diketahui
sebagai antiseptik. Senyawa aktif antibakteri yang diketahui terdapat dalam daun papaya adalah
Flavonoid, tannin, dan saponin. Terponin merupakan kandungan pada daun papaya yang memiliki
banyak fungsi seperti antibakteri, anti jamur dan bebrapa fungsi lainnya. Terponin merupakan obat
yang telah digunakan dari dahulu, biasanya terdapat pada beberapa tumbuhan yang aromatik dan
berwarna kuning, perannya terhadap bakteri salah satunya mengganggu pembentukan membran
bakteri, karena pembentukkannya tidak sempurna sehingga mengganggu kehidupan bakteri(UJI
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya L ) TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia . Coli MARIANA SINAGA PRODI D-III JURUSAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
TAHUN 2022, 2022)
1. Flavonoid
Senyawa flavonoid dapat berfungsi sebagai inhibitor pernapasan kuat atau racun
pernapasan yang dapat menghambat jalan napas nyamuk Aedes aegypti. Cara kerja senyawa
flavonoid dengan masuk ke saluran pernapasan nyamuk dan membuat saraf dan otot
pernapasan nyamuk menjadi layu, sehingga nyamuk tidak bisa bernapas dan akhirnya mati.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prakoso dkk. (2016) yang berjudul “Uji
Efektivitas Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia) pada Mortalitas Larva Aedes Aegypti”
yang menyatakan bahwa ekstrak buah pare memiliki kandungan flavonoid dan terbukti
memberikan efek larvasida nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi terkecil, yaitu
sebanyak 0,8%(Kumara et al., 2021)
2. Tanin
Menurut Velumani (2016) senyawa tanin mempunyai aksi antibakteri yang mampu
menonaktifkan adhesion bakteri, menghambat kerja enzim dan menghambat transportasi pada
protein diselubung sel bakteri. Tanin berkerja dengan cara merusak membran sel bakteri
dengan toksin yang dihasilkan oleh tanin sendiri. Adanya ikatan tanin dan besi akan
menyebabkan berbagai gangguan pada bakteri.
3. Saponin
Saponin adalah glikosida kompleks dari steroid atau steroid alkaloid. Mempunyai
kemampuan untuk antibiotik, mempercepat pertumbuhan sel- sel baru, menghambat
pertumbuhan bakteri, merangsang pertumbuhan fibroblast dan mempunyai kemampuan
antifungi (Yuliana, 2015). Saponin adalah senyawa polar yang keberadaannya dalam
tumbuhan sebagai larutan polar dan semi polar. Beberapa jenis saponin digunakan sebagai
senyawa antibakteri. Saponin bersifat antibakteri dengan cara merusak membran
sel.Membrane sel sangat penting untuk substansi keluar dari sel dan masuknya bahan penting
ke dalam sel. Maka dari itu rusaknya membran sel akan menyebabkan kematian sel itu
sendiri(UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya L )
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia . Coli MARIANA SINAGA PRODI D-
III JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES MEDAN TAHUN 2022, 2022)

2.1.4 Manfaat Daun Pepaya


Daun papaya memiliki kandungan zat yang bermanfaat, yaitu untuk
a. Menghilangkan rasa sakit perut
Daun papaya dapat digunakan kepada orang yang sedang haid dan merasakan sakit
perut,dan ternyata ekstrak daun pepaya ini berhasil menghilangkan rasa sakit
perut(Syakhila, 2019)
b. Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Jus daun pepaya mengandung lebih dari 50 bahan aktif termasuk senyawa alkaloid
karpain yang menghambat pertumbuhan bakteri seperti Bakteri Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, dan lainnya.
c. Membantu Pencernaan
Enzim papain dalam daun pepaya membantu dalam pencernaan protein dan berguna
untuk mengobati gangguan pencernaan.
2.2 Eschericia Coli
Escherichia coli (E. coli) merupakan bakteri yang hidup di usus manusia dan hewan. Pada umumnya
bakteri ini tidak berbahaya dan merupakan bagian penting di saluran usus manusia yang sehat.
Namun, beberapa E. coli bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan
penyakit saluran usus lainnya. Jenis-jenis E. coli yang dapat menyebabkan diare dapat ditularkan
melalui air atau makanan yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan hewan atau
orang(Sumampouw J O, 2018)
2.2.1Klasifikasi Eschericia Coli
Klasifikasi Escherichia coli menurut Jawetz (2008) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
2.2.2 Morfologi Eschericia Coli
Menurut Khalid (2011), bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri yang memiliki kesamaan
morfologi, metabolisme dan fisiologis. Bakteri asam laktat bersifat non patogen, menghasilkan asam
laktat, kelompok jenis bakteri gram positif, berbentuk coccus (bulat), atau bacillus (batang), tidak
membentuk spora, katalase negatif dan oksidase positif, proses fermentasi menghasilkan asam
laktat(Hamidah et al., 2019)
2.2.3 Patogenitas Bakteri Escherichia Coli
Escherichia coli (E.coli) memiliki dua jenis strain yang patogenik, yaitu patogen E.coli intraintestinal
yang menyebabkan diare dan ekstraintestinal yang menyebabkan berbagai infeksi pada manusia dan
juga hewan. E.coli yang bersifat intaintestinal, salah satunya yaitu enteropathogenic E.coli (EPEC)
dan Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC), strain EPEC adalah yang paling sering menyebabkan
diare pada anak di bawah lima tahun khususnya di negara berkembang seperti Indonesia(Wicaksana
& Rachman, 2018)
A. Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
EPEC Merupakan penyebab diare yang umumnya terjadi di negara-negara berkembang.
Enteropathogenic Escherichia coli menyebabkan diare yang cukup parah pada bayi dan dapat
berlangsung selama lebih dari 2 minggu serta menyebabkan kematian jika terjadi dehidrasi
parah. Pada orang dewasa, penyakit ini ditandai dengan diare berat, mual, muntah kram
perut,sakit kepala, demam, dan menggigil. Waktu untuk timbulnya penyakit adalah 17 sampai
72 jam,durasi penyakit adalah 6 jam sampai 3 hari. EPEC dapat menyebabkan penyakit yang
akan berkembang pada manusia ketika ditransmisikan oleh air yang terkontaminasi feses.(UJI
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya L ) TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia . Coli MARIANA SINAGA PRODI D-III JURUSAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
TAHUN 2022, 2022)
B. Enterotoksigenik Escherichia coli
merupakan penyebab diare tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan. Setelah masuk
kedalam sistem pencernaan, ETEC akan menempel pada sel-seel yang melapisi mukosa usus
halus melalui interaksi yang dimediasi oleh faktor kolonisasi (colonization faktor =CFs).
Setelah itu, ETEC akan memproduksi enterotoksin. Selama berkolonisasi dalam sel mukosa
usus, ETEC mengeluarkan toksin yang terdiri atas dua jenis, yaitu yang tidak tahan panas
(heat labile toxin= LT) dan yang tahan panas (heat stabile toxin =ST). Strain ETEC dapat
memproduksi salah satu atau kedua toksin tersebut dan dpat menginduksi diare. Penularan
ETEC terhadap bayi ataupun anak-anak umumnya terjadi karena pangan maupun air didaerah
tersebut terkontaminasi ETEC dengan konsentrasi yang cukup tinggi
2.3 Kerangka Teori

Perbedaan Uji Zona Hambat Ekstrak


Daun pepaya Dengan Konsentrasi 25%,
50%, 75% Pada Bakteri Escherichia Coli

Buah Daun Batang

Ekstrak

Metode Difusi
BAB 3
3.1 Kerangka Konsep
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

1. Konsentrasi 25% ekstrak


daun papaya 1. Zona hambat e-coli
2. Konsentrasi 50% ekstrak
daun papaya
3. Konsentrasi 75% ekstrak
daun pepaya

VARIABEL PENGGANGGU

1. Kelistrikan
2. Kontaminasi
3.2 DEFINISI OPERASIONAL
1. Ekstrak Daun Pepaya didapatkan dengan Ekstraksi metode Maserasi yang menggunakan
pelarut Etanol 96%
2. Escherichia coli merupakan bakteri enterik gram negatif (Enterobacteriaceae) yaitu kuman
flora normal yang ditemukan dalam usus besar manusia. Namun, ada beberapa kelompok lain
yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, Escherichia coli bakteri yang diuji dengan
melihat terbentuknya zona hambat di sekitar cakram yang mengandung ekstrak daun pepaya.
3. Zona hambat adalah Daerah bening disekitar cakram yang ditanam pada permukaan media
agar dan menandakan adanya aktivitas antibakteri.

3.3 HIPOTESIS
A. HIPOTESIS O : Ekstrak daun pepaya tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri e-
coli
B. HIPOTESIS 1 : Ekstrak daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri e-coli

Anda mungkin juga menyukai