-"
.. • l
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPP7)
adalah Surat yang digunakan leh Direktnrat
Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya
Pajak Bumi dan Bangunan yang terhutang kepada
Ir]en
Pajak
wajib pajak.
Republik
Indonesia atau
KPP
$
KANTOR WILAYAH
$
KANTOR PELAYANAN PBB z> :
SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERU'TANG
PA,iAiK B~iiDAN BANGUNAN TAHUN
NO. SPPT(NOP
--~------, NPWP·
p
LETAK OBJEK PAJAK NAMA DAN ALAMAT WAJIB PAJAK
p
OBJEK PAJAK LUAS (M2) NJOP (p)
4A Nd
PE M2 JUMLAH
T
= NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak)
= NNOP untuk penghitungan PBB
= NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)
= Pajak Bumi dan Bangunan yang Terutang
=
p
PERHATIAN
1. No. SPPT adalah Nomor Objek Pajak (NOP) dalam administrasi PBB.
2. Pajak yang terutang harus dibayar sekaligus selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak
diterimanya Surat Pembcritahuan Pajak Terutang (SPPT) ini.
3. Pajak yang terutang hanya dapat dibayar pada Tempat Pembayaran yang ditentukan pada
SPPT ini.
4. Apabila pembayaran dilaksanakan melalui Petugas Pemungut, pembayaran baru dianggap
p
sah apabila Wajih Pajak tclah menerima Surat Tanda Terima Sctoran (STTS).
5. Apabila pembayaran dilaksanakan dengan transfer/pemindahbukuan/pengiriman uang
melalui Bank/Kantor Pos, agar mcncantumkan nama Wajib Pajak dan Nomor SPPT.
6. Pajak yang terutang yang tidak dibayar pada tanggal jatuh tempo, dikenakan sanksi
sebagai
berikut:
a. Denda Administrasi 2% sebulan dari jumlah pajak yang terutang yang tidak dibayar,
atau
b. Ditagih dengan Surat Paksa yang diikuti dengan penyitaan dan pelelangan atas
kekayaan Wajib Pajak.
7. Apabila dalam SPPT ini ada hal-hal yang meragukan (coretan. Tip-Ex dan lain-lain),
Wajib
Pajak dapat menghubungi Kantor Pelayanan PBB
T
8. Keberatan atas jumlah pajak yang terutang pada SPPT ini dapat diajukan ke Kantor Pclayanan
PBB dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterimanya SPPT ini.
9. Permohonan pengurangan pajak yang disebabkan karena kondisi tertentu Objek
Pajak yang ada hubungannya dengan Wajib Pajak clan- atau karena sebab-sebab tertentu
lainnya.
harus diajukan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak diterimanya SPPT ini.
10. Pengajuan keberatan, banding, dan pengurangan, tidak menunda kewajiban membayar
Pajak. .
11. Batas waktu tersebut pada butir 8 dan 9 dapat diperpanjang, jika Wajib Pajak dapat
membuktikan bahwa hal tersebut diluar kemamy uannya.
12. Apabila Objek Pajak dipindahtangankan kepada pihak lain, baik seluruhnya atau
sebagian,
13. Wajib Pajak harus melaporkan ke Kantor Pelayanan PBB
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB pa la SPPT ini dapat dipergunakan sebagai dasar
pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Pasal 6 ayat (3) Undang-undang
Nomor 21 Tahun 1997) dan Pembayaran Pajak Pcnghasilan atas Pcnghasilan Dari Pengalihan
Hak Atas Tanah dan atau Bangunan (Peraturan Pemerintah Nomor 48 1994 s.t.t.d Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 1999).
14. Apabila tanggal jatuh tempo tertulis tanggal :
a. 31 Oktober, maka bulan I setelah tanggal jatuh tempo adalah tanggal I Nopember
s/d tanggal 30 Nopember; bulan II adalah tanggal l Desember s/d 31 Desember, dst.
b. 10 Oktober, maka bulan I setelah tanggal jatuh tempo adalah tanggal 11
Oktober s/d tanggal 1O Nopember, bulan II adalah tanggal 11 Nopember s/d 10
15. Desember, dst
16. Pengisian formulir LP2P Pajak Bumi dan Bangunan, hendaknya mcncantumkan Nomor
SPPT.
Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP agar segera melaporkan NPWP-nya pada KP PBB/
KPP Pratama setempat.
MINTALAH SURAT
TANDA
TERIMA
SETORAN
(STTS)
SEBAGAI
BUKTI
PELUNASAN
PBB
SLIBYEK PAJAK
[rang atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak
atas BlMl, dan/atau memperaleh manfaat atas BLMI,
dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperleh manfaat
atas BANG!NAN.
DB.JEK PB8
Bumi
permukaan bumi
a da la h tubuh bumi yg
da n a da di
(Ps.1 angka 1)
Bangunan
Adalah Kanstruksi teknik yang ditanam atau
dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan
(Ps.l angka 2Z)
Tempat yang menentukan
PajakTerutang.'Ps.B
Tempat pajak terutang (3):
a) Untuk daerah Jakarta, di Wil. OKI Jakarta;
b) Llntuk Daerah lainnya, Dati II,
yang meliputi letak nbjek pajak
Tahu Pajak 's.B
I II III IV V VI VII
[1[2/[3[4][s[7] []o [1o] [1[12]13] [14]1s [e [mz] [is_]
st.
3 .,
he: all=l==s
IHI IHI h
{e.. BP0SEEIR0
PERSEPSI
h ,.
r [EM[[
' EMBAYARAN PEMBA'ARAN
PELIMPAHAN
Pemhayaran / y
menukar TTS
P9AS[S
I BANK OPERASIONAL Ill
I
.
PEMBASIAN/ I Pem Pusat BP
Prop. Kah/Kata
I W. Pajak ID% 9% 16.2% 64.8%
KELEBIHA
N
I
PEMBAVARAN
I
Pem. Pusat ID %
Hasil Penerimaan
PBB (100%)
Pem. aeral %
lmbangan Pembagian BP PB8B antara DIP & Daerah.
10 % 20. % ED % 65 % 70 %
90 % 80 % 40 % 35 % 30 %
] Biaya Pemungutan PBB./
BP PBB Adalah
dana yg Bigunakan
utk pem biayaan
kegiatan Besarnya imbangan didasarkan
perasinal pemungutan kepada besar/kecilnya peranan
PBB yg dilaksanakan masing-masing dalam Besarnya imbangan
oleh DJP S Daerah pelaksanaan kegiatan operasinal didasarkan pada keten
(masuk APBN). pemungutan PBB. tuan yg berlaku di ma
sing-masing Daerah,
Kecuali DKI Jakarta ·
I[I] % utk Prpinsi.
KLASIFIKASI DB.JEK PAJAK (Pe 2z(2))
Yang dimaksud dengan klasifikasi Bumi dan Bangunan adalah
pengelnmpukan Bumi dan Bangunan menurut Nilai Jualnya dan
digunakan sebagai pedaman serta untuk memudahkan penghitung
an pajak yang terutang.
Dalam menentukan lasifikasi diperhatikan Faktor faktnr :
JMTUH TEMPI PEMBAYARAN
SPPT
Ps. II
Pajak yang terhutang berdasarkan Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 harus dilunasi
selambat-lambatny.a 6 (enam) bulan sejak
tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang oleh wajib pajak.
PENAGIHAN DAN SANKS! ADMINISTRASI PB8
30 HARL
7I0AK
SPDP DIKEMBALIKAN Surat SK + denda 25%
leg0ran □□
Dari P K K
SPpT [. ya
ll
ta E3] •[al
a
STP + Bunga 2%
Per bin maks 24 bl Jatuh tempo
tercepa Z4jam]]
Permintaan jadual
'ks
I 1EH A ID hari
Waktu E tempat lelang SPMP
[h]
SP Mlaks Penyitaan -
I 19
Halk Wajib Pajak
a.Menerima SP] PBB untuk setiap tahun pajak.
b.Mendapatkan penjelasan berkaitan ketetapan PB bila wp meminta.
c.Mengajukan keberatan dan/atau pengurangan.
d.Mendapatkan Surat Tanda Terima Setaran (SITS) PB8
e. Wajib Pajak dapat menggunakan fasilitas kring pajak (5002DD)
Kewajiban Wajib Pajak
Mengisi Surat Pemberitahuan [lbjekPajak (SD]P) dengan lengkap,
benar dan jelas, di ttd dan menyampaikan ke KPP
Menandatangani bukti tanda terima SPPT untuk diteruskan ke KPP
Melunasi PBB pada tempat pembayaran PBB yang telah
ditentukan.
■
••
•