223
Uji Aktivitas Antibakteri Toner Minyak Atsiri Kulit Jeruk Purut (Cytrus
Hystrix Dc) terhadap Propionibacterium Acnes
Abstrak
Jerawat yaitu permasalahan kulit yang terjadi dikarenakan peradangan pada folikel
polisebasea. Kulit jeruk purut (Cytrus hystrix DC) mengandung senyawa β-pinen yang
bekerja sebagai antibakteri. Toner merupakan sediaan yang digunakan setelah susu pembersih
dan berfungsi untuk menyegarkan wajah, menghapus sisa make up, dan menyebabkan
pengelupasan ringan pada kulit wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antibakteri toner minyak atsiri kulit jeruk purut (Cytrus hystrix DC) terhadap
Propionibacterium acnes. Toner dibuat dalam tiga formulasi dengan variasi konsentrasi
minyak atsiri kulit jeruk purut yaitu F0 (0%), F1 (5%), dan F2 (10%). Pengujian dilakukan
dengan metode difusi paper disk. Hasil rerata diameter zona hambat adalah F0 (1,09 mm)
kategori lemah, F1 (5,93 mm) kategori sedang, F2 (7,96 mm) kategori sedang. Kesimpulan
dari uji statistik didapatkan p˂0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sehingga
perbedaan konsentrasi minyak atsiri mempengaruhi diameter zona hambat yang terbentuk
Abstract
Acne is a skin problem that occurs due to inflammation of the polysebaceous follicles. Kaffir
lime peel (Cytrus hystrix DC) contains β-pinene which works as an antibacterial. Toners are
preparations that are used after cleansing milk and function to refresh the face, remove
makeup residue, and cause mild peeling of the facial skin. This study aims to determine the
antibacterial activity of kaffir lime peel essential oil toner (Cytrus hystrix DC) against
Propionibacterium acnes. The toner was made in three formulations with varying
concentrations of kaffir lime peel essential oil, namely F0 (0%), F1 (5%), and F2 (10%). The
test was carried out using the paper disk diffusion method. The mean diameter of the
inhibition zone was F0 (1.09 mm) in the weak category, F1 (5.93 mm) in the moderate
category, F2 (7.96 mm) in the moderate category. The conclusion from the statistical test was
obtained p˂0.05 indicating that there was a significant difference so that the difference in
essential oil concentrations affected the diameter of the inhibition zone formed.
satu tumbuhan yang dapat digunakan pipet tetes, mikropipet (Dragonlab), yellow
untuk menyembuhkan jerawat dan tip dan blue tip, hotplate (Thermo),
memiliki aktivitas antibakteri adalah buah autoklaf (GEA), oven (Memmert), Laminar
jeruk purut (Cytrus hystrix DC). Kulit Air flow (biotek), jarum ose, pinset,
jeruk purut (Cytrus hystrix DC) bunsen, paper disk, jangka sorong, dan
mengandung minyak atsiri yang berfungsi incubator (Memmert).
sebagai antibakteri, antijamur dan tonic. Bahan yang digunakan yaitu toner
Komponen utamanya adalah β-pinene dalam 3 formula, media MHA (Mueller
(21,44%), sitronelal (20,91%), limonene Hinton Agar) darah, aquadest, etanol 70%,
(12,59%), dan terpinene-4-ol (11,93%). inokulasi bakteri Propionibacterium acnes,
Dari komponen utama tersebut, β-pinene klindamisin, tissue, kapas, dan koran.
merupakan komponen yang memiliki efek
antibakteri (Jamaluddin, dkk., 2017). Prosedur Kerja
Propionibacterium acnes adalah
jenis bakteri gram positif dengan Persiapan Bahan Penelitian
peptidoglikan tebal, berbentuk batang yang Bahan aktif yang digunakan yaitu minyak
dapat menyebabkan jerawat. Enzim atsiri kulit jeruk purut yang dibeli dari
hidrolitik yang diproduksi oleh Lansida Herbal Technology di Purbayan,
Propionibacterium acnes menyebabkan Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta
kerusakan pada folikel polisebaceous dengan syarat terdapat CoA (Certificate of
(Hafsari, dkk., 2015). Minyak atsiri kulit Analyze).
jeruk purut yang terbukti memiliki efek
antibakteri kemudian diformulasikan Pembuatan Sediaan Toner
dalam sediaan toner. Toner adalah sediaan Pembuatan toner yaitu menimbang CMC
yang digunakan setelah susu pembersih Na sebanyak 0,25 gram, memasukkan
dan berfungsi untuk menyegarkan kulit, kedalam mortir, kemudian menambahkan
menghapus sisa makeup dan menyebabkan air hangat sebanyak 5 ml dan mengaduk
pengelupasan ringan pada kulit (Khanza hingga homogen. Selanjutnya menimbang
dan Mardhiyah 2017). metil paraben sebanyak 0,18 gram dan
menambahkan sedikit air hangat agar bisa
2. METODE larut. Langkah selanjutnya yaitu
Jenis dan Rancangan Penelitian menimbang gliserin sebanyak 5 gram,
Jenis penelitian yang digunakan yaitu polisorbat 80 sebanyak 1 gram dan
eksperimental laboratorik. propilenglikol sebanyak 10 gram lalu
memasukkan dalam campuran yang telah
Tempat dan Waktu Penelitian dibuat kemudian menambahkan minyak
Penelitian bertempat di Laboratorium atsiri kulit jeruk purut sebanyak F0 0 gram
terpadu kampus 3 Poltekkes Kemenkes ; F1 5 gram ; F2 10 gram dan
Surakarta dan Laboratorium Mikrobiologi menambahkan aquadest hingga 100 ml.
FK UNS pada Januari-April 2023. Terakhir, memasukkan sediaan yang telah
dibuat kedalam wadah (Khanza dan
Alat dan Bahan Mardhiyah 2017).
Penelitian ini menggunakan alat
antara lain timbangan analitik (Kern), Sterilisasi Alat
kertas perkamen, sendok tanduk, batang Mencuci alat kemudian membungkus
pengaduk (Iwaki), mortir dan stamper dengan Koran dan di sterilkan pada
(OneMed), cawan petri (Pyrex), tabung autoclave dengan suhu 121°C selama 15
reaksi (Iwaki), rak tabung reaksi, menit (Zafarani 2020).
erlenmeyer (Pyrex), beaker glass (Pyrex),
102
Media Farmasi Indonesia Vol 18 No 2 | DOI : 10.53359/mfi.v18i2.223
Pembuatan Media MHA darah uji organoleptik warna telah sesuai dengan
34 g media MHA dilarutkan dalam penelitian Kusumawati, dkk (2018) yang
1000mL air suling dan disterilkan pada menyatakan bahwa konsentrasi minyak
autoclave, kemudian ditambahkan 5% atsiri yang semakin tinggi mempengaruhi
darah domba segar (Dewi 2019). warna sediaan yang semakin putih
(Kusumawati, dkk., 2018). Sediaan toner
Peremajaan Propionibacterium acnes yang dibuat berbentuk cair dan memiliki
Mengambil bakteri uji menggunakan jarum bau khas jeruk purut yang disebabkan
ose yang telah disterilkan, kemudian karena kandungan senyawa linalool
menggoreskan secara zig-zag pada (Wardana dan Fathurrahman 2018).
medium MHA darah yang sudah memadat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan
Inkubasi selama 5x24 jam pada suhu 37℃ dengan menggunakan kultur bakteri dari
(Sa`adah, dkk., 2020). Laboratorium Mikrobiologi FK UNS.
Sampel pada penelitian ini berupa toner
Pembuatan Suspensi Bakteri yang dibuat dalam 3 formula yaitu F0
Propionibacterium acnes (0%), F1 (5%), F2 (10%), kontrol positif
Melarutkan biakan murni dengan NaCl yaitu klindamisin disk dan kontrol negatif
0,9% steril kemudian dibandingkan dengan yaitu aquadest steril. Metode yang
standar Mc Farland 0,5 (Astriani, dkk., digunakan yaitu metode difusi cakram,
2021). karena lebih mudah dan cepat dengan
menjenuhkan kertas cakram pada bahan uji
Uji Aktivitas Antibakteri dan meletakkannya pada media yang telah
Pengujian ini menggunakan kertas cakram ditanami bakteri (Nurhayati, dkk., 2020).
6 mm. Kertas cakram ditetesi sediaan toner Alat dan bahan yang akan
dan klindamisisn sebanyak 20µL. digunakan disterilkan menggunakan
Meletakkan kertas cakram tersebut pada autoclave agar tidak terkontaminasi oleh
cawan petri yang berisi media MHA darah mikroorganisme lain. Cara pengujian
yang telah diolesi dengan suspensi dengan meletakkan kertas cakram yang
Propionibacterium acnes menggunakan telah ditetesi dengan bahan uji diatas
kapas lidi steril. Inkubasi pada temperatur media MHA darah yang telah diolesi
37℃ selama 5x24 jam (Aran, dkk., 2021). suspensi Propionibacterium acnes. Media
MHA digunakan dalam pengujian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN antibakteri karena sebagai media terbaik
untuk pengujian antibakteri, selain itu
Pengujian aktivitas antibakteri World Health Organization (WHO) juga
sediaan toner dengan bahan aktif berupa merekomendasikan media MHA untuk
minyak atsiri kulit jeruk purut yang pengujian antibakteri terutama bakteri
diperoleh dari Lansida Herbal Technology aerob dan anaerob (Sunadi Putra I.M.A.
di Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota 2015). Darah domba segar ditambahkan
Yogyakarta dengan syarat terdapat CoA pada media MHA karena
(Certificate of Analyze) yang dibuat Propionibacterium acnes memerlukan
kedalam 3 formula. Sediaan toner yang komponen kompleks seperti darah dan
telah dibuat kemudian dilakukan pengujian digunakan untuk menyesuaikan dengan
organoleptis dan mendapatkan hasil toner sifat bakteri Proponibacterium acnes yaitu
memiliki warna bening pada F0 atau menarik komponen leukosit dalam darah
kontrol basis dan memiliki warna putih (Kemoatraktan). Setelah itu, inkubasi pada
pada F1 dan F2 dikarenakan terdapat suhu 37˚C selama 5x24 jam dan ukur
penambahan minyak atsiri pada F1 diameter zona hambat yang terbentuk
sebanyak 5% dan F2 sebanyak 10%. Hasil (Nugrahani, dkk., 2020).
103
Media Farmasi Indonesia Vol 18 No 2 | DOI : 10.53359/mfi.v18i2.223