Uji Aktivitas Sediaan Gel Shampo Minyak Atsiri Buah Lemon (Citrus
limon Burm.)
Abstrak
Ketombe merupakan gangguan yang terjadi di kulit kepala di mana salah satu penyebabnya adalah
jamur. Salah satu bahan alam yang diketahui dapat digunakan sebagai antiketombe adalah buah lemon.
Kandungan yang terdapat di dalam minyak atsiri buah lemon seperti flavanoid, monoterpen, dan
seskuiterpen diketahui memiliki aktivitas sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menguji aktivitas minyak atsiri buah lemon dalam bentuk sediaan gel sampo terhadap jamur
Malassezia sp. Penelitian ini diawali dengan penetapan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari
minyak astsiri buah lemon secara mikrobiologi untuk mendapatkan konsentrasi bahan aktif dalam
formulasi sediaan sampo gel. Orientasi formula meliputi variasi konsentrasi karbomer dan Hidroksi
Propil Metil Selulosa (HPMC) sebagai basis gel. Evaluasi stabilitas sediaan gel meliputi pengamatan
organoleptis, homogenitas, pH, dan viskositas. Dilakukan uji aktivitas antiketombe dari formula
terbaik terhadap jamur Malassezia sp. Hasil menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) minyak atsiri terhadap jamur Malassezia sp. adalah 0,5%. Formula yang menunjukkan hasil
terbaik setelah evaluasi sediaan adalah formula yang mengandung basis HPMC sebanyak 6%. Sediaan
sampo gel terbaik memiliki aktivitas sebagai antiketombe dengan memberika diameter hambat sebesar
29,4 mm terhadap jamur Malassezia sp.
Kata kunci: Minyak atsiri, buah lemon, antiketombe, gel sampo, Malassezia sp.
Activity Test of Lemon Essential Oil (Citrus limon Burm.) Shampoo Gel as
Antidandruff against Fungus Malassezia sp.
Abstract
Dandruff was a disorder that occurs on the scalp where was caused by fungus. One of the medicinal
plant that was known could be used as an antidandruff was lemon. The content of lemon essential oil
such as flavonoids, monoterpenes, and sesquiterpenes were known have an antifungal activity. This
research aimed to determine the activity of lemon essential oil in shampoo gel dosage form against the
fungus Malassezia sp. The research began with the determination of Minimum Inhibitory
Concentration (MIC) of lemon essential oil in microbiology to get the concentration of the active
ingredient in the formulation of shampoo gel. Formula orientation included variations in the
concentration of Hydroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC) and Carbomer as gelling agent. Stability
of shampoo gel was evaluated through an organoleptic observation, homogeneity, pH, and viscosity.
The antifungus activity of the best formulation was tested against Malassezia sp. The results showed
that the Minimum Inhibition Concentration (MIC) lemon essential oil was 0.5%. The best formula
after the evaluation was the formula containing HPMC 6%. The best formula showed antidandruff
activity with 29.4 mm diameter inhibition of Malassezia sp.
69
IJPST Volume 2, Nomor 2, Juni 2015
Hasil kerokan menggunakan spatula steril, no.5) pada 100 rpm. Perubahan viskositas
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sediaan diamati pada hari ke-1, 3, 7, 14,
berisi larutan natrium klorida (NaCl) 21, dan 28 hari penyimpanan.
fisiologis, lalu diinkubasi selama 48 jam Pengukuran pH dilakukan dengan
dan dilihat pertumbuhan hifa dengan menggunakan pHmeter digital. pHmeter
menggunakan mikroskop binokuler dan digital terlebih dahulu dikalibrasi dengan
sesuaikan dengan ciri hifa pada jamur larutan dapar standar pH asam (pH 4) dan
Malassezia sp. larutan pH netral (pH 7) hingga pada alat
Penentuan KHM (Konsentrasi Hambat menunjukkan pH 7,00. Elektroda dibilas
Minimum) minyak atsiri buah lemon dengan akuades, lalu dikeringkan dengan
terhadap jamur Malassezia sp. dilakukan menggunakan tisu. Elektroda dicelupkan
dengan membuat lempeng agar dari ke dalam sediaan hingga menunjukkan pH
campuran 20 mL NA (Nutrient Agar) steril yang konstan. Amati perubahan pH dari
dan 100 µL jamur Malassezia sp. yang sediaan yang telah dibuat pada hari
telah disuspensikan dalam media cair TSB penyimpanan ke-1, 3, 7, 14, 21, dan 28.
(Tryptone Soya Broth) dalam cawan petri. Aktivitas antiketombe sediaan sampo
NA yang sudah padat dibuat lubang gel minyak atsiri buah lemon diuji dengan
dengan menggunakan perforator. KHM menggunakan metode difusi agar. Metode
dilakukan dengan melarutkan minyak atsiri difusi agar dilakukan dengan cara yaitu
dalam akuades, ekstrak dimasukkan dalam media NA diinokulasi bakteri sebanyak
lubang dengan berbagai variasi konsentrasi 100 µL dimasukkan ke dalam cawan petri,
minyak atsiri. Konsentrasi yang digunakan didiamkan hingga memadat. Setelah
adalah 100%; 25%; 20%; 15%; 10%; 5%; memadat, dibuat lubang dengan
1%; 0,75%; 0,5%; 0,4%; 0,3%; 0,2%; menggunakan perforator. Sebanyak 1 g
0,1%; 0,05% dan 0,01%. sediaan dimasukkan ke dalam lubang lalu
Sediaan gel sampo minyak atsiri lemon diinkubasi dalam inkubator selama 18−24
dibuat dengan pengembangan basis gel jam dengan suhu 37 oC kemudian diamati
menggunakan air hangat, diaduk homogen dan diukur diameter hambatannya.
sampai terbentuk massa yang semisolid,
ditambahkan propilenglikol sedikit demi Hasil
sedikit serta metil dan propil paraben yang
telah dilarutkan dalam propilenglikol, Hasil determinasi buah jeruk lemon
diaduk sampai terbentuk gel yang bening. yang dilakukan di Jurusan Biologi FMIPA
Natrium lauril sulfat ditambahkan setelah UNPAD menunjukkan bahwa tanaman
dilarutkan terlebih dahulu dalam air sedikit yang digunakan adalah Citrus limon Burm.
demi sedikit lalu diaduk sampai homogen, Isolasi minyak atsiri dari buah lemon
ditambahkan minyak atsiri buah lemon dan menghasilan rendemen sebanyak 0,15%
pewangi lemon, diaduk homogen, lalu berwarna kuning bening, berbau khas
ditambahkan akuades sampai volume yang menyengat.
diperlukan. Isolasi jamur Malassezia sp.
Pengujian stabilitas sediaan dilakukan menunjukkan hasil yang positif. Hasil
pengamatan organoleptis, viskositas, dan penentuan KHM minyak atsiri buah lemon
pH. Pada pengamatan secara organoleptis, (Citrus limon Burm.), yaitu konsentrasi
dilakukan dengan melihat perubahan 0,5%. Komposisi dari sediaan gel sampo
sediaan gel sampo meliputi perubahan minyak atsiri buah lemon terdapat pada
bentuk, warna, dan bau pada hari ke-1, 3, Tabel 1. Terhadap enam formula tersebut
5, 7, 14, 21, 28 hari penyimpanan. dilakukan beberapa pengujian, hasil dari
Pengukuran viskositas dari sediaan pengamatan pH dan pengukuran viskositas
menggunakan viskometer Brookfield DV- sediaan, dapat dilihat pada Gambar 1 dan
C, dengan spindel yang sesuai (spindel 2.
70
IJPST Volume 2, Nomor 2, Juni 2015
Konsentrasi (%)
Bahan
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Minyak atsiri lemon 0,5% 0,5% 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Natrium lauril sulfat 3,5% 3,5% 3,5% 3,5% 3,5% 3,5%
HPMC 6% 7% 8% - - -
Carbomer - - - 2,5% 3% 3,5%
Propilenglikol 10% 10% 10% 10% 10% 10%
Methyl paraben 0,0% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
Propil paraben 0,1% 0,1% 0,1% 0,1% 0,1% 0,1%
Pewangi lemon Secukupnya Secukupnya Secukupnya Secukupnya Secukupnya Secukupnya
Akuades Hingga 100 Hingga 100 Hingga 100 Hingga 100 Hingga 100 Hingga 100
Tabel 2 Hasil Pengamatan Bentuk Sampo Antiketombe dengan Berbagai Variasi Basis dan
Konsentrainya Selama Waktu Penyimpanan
Stabilitas bentuk sediaan gel sampo dengan berbagai variasi basis dan
Waktu penyimpanan
konsentrasinya selama waktu penyimpanan
(hari)
F1 F2 F3 F4 F5 F6
1 + + + + + +
3 + + + + + +
7 + + + + + +
14 + + + + + +
21 + + + + + +
28 + + + - - +
Keterangan: (+): Baik, (-): Tidak baik
71
IJPST Volume 2, Nomor 2, Juni 2015
fluktuasi suhu penyimpanan. Dalam upaya tidak terjadi sineresis. Penggunaan HPMC
mengatasi hal tersebut, maka ditambahkan diharapkan dapat memberikan sifat aliran
humektan untuk mengikat air dari udara pseudoplastis yang memiliki viskositas
yang lembab sekaligus mempertahankan tinggi namun mudah dituang. HPMC juga
air yang ada dalam sediaan.10 Dalam sering digunakan dalam pembuatan sampo
formula ini yang dapat berfungsi sebagai yang jernih. Kelebihan lain dari HPMC
humektan adalah propilenglikol.14 adalah tidak terpengaruh oleh elektrolit,
Banyaknya kandungan air dalam gel dapat bercampur dengan pengawet serta
berpotensi untuk mendukung pertumbuhan rentang pH yang luas.11
mikroorganisme, hal tersebut dikarenakan Formula gel sampo juga mengandung
tanaman merupakan nutrisi atau makanan surfaktan yaitu natrium lauril sulfat. Selain
bagi mikroorganisme. Selain itu, adanya sebagai pembersih, surfaktan juga berguna
kontaminasi sekunder mampu menambah sebagai zat pengemulsi untuk menstabilkan
kontaminasi sediaan seperti dari tangan bentuk dari sediaan gel sampo. Sedangkan
dan lingkungan sekitar.15 Pada formulasi pada formula dengan basis karbomer
perlu ditambahkan pengawet agar dapat (formula 5 dan 6), pada hari ke 21 dan 28
mencegah dan menghambar pertumbuhan mengalami perubahan bentuk sediaan yang
mikroorganisme dalam penggunaan lama. lebih encer, hal ini karena perbedaan pH
Pada formula ini yang dijadikan sebagai antara karbomer dengan natrium lauril
pengawet adalah metil paraben dan propil sulfat yang mengakibatkan pH dari sediaan
paraben.14 tidak sama dengan nilai pH yang dapat
Hasil pengamatan terhadap perubahan- membuat gel karbomer mengembang.10,13
perubahan bentuk, warna, dan bau dari Berdasarkan pada Gambar 1, secara
sediaan gel sampo dengan berbagai variasi perhitungan statistika dari pH sediaan tidak
basis dan konsentrasinya (Tabel 2), bahwa mengalami perubahan secara bermakna,
sediaan gel sampo antiketombe dengan artinya sediaan yang dibuat stabil selama
variasi basis dan konsentrasi selama 28 penyimpanan 28 hari.
hari waktu penyimpanan tidak mengalami pH sediaan yang dibuat berada dalam
perubahan bentuk pada formula dengan rentang 5 ̶7,5 sehingga masih masuk ke
basis HPMC baik secara warna, bau serta dalam rentang pH fisiologis kulit yaitu
Tabel 3 Hasil Pengamatan Uji Aktivitas Sediaan Sampo Gel Minyak Atsiri Buah Lemon
Waktu penyimpanan Formula 6 (mm) Pembanding (mm) Formula tanpa buah lemon (mm)
Hari ke- 3 28,2 44,4 5,5
Hari ke- 4 29,0 45,0 6,6
Hari ke- 5 29,4 45,6 7,0
Hari ke- 6 29,4 45,7 7,0
72
IJPST Volume 2, Nomor 2, Juni 2015
antara 4,2−6,5 atau 5−6,5.16 pH kulit harus Scientific Research Journal. 2010;2(3):
sangat diperhatikan karena semakin basa 244−252.
atau semakin asam bahan yang mengenai 2. Tania I. Formulasi, uji stabilitas dan uji
kulit, semakin sulit untuk menetralisirnya manfaat shampoo mikroemulsi minyak
dan kulit akan menjadi rusak serta menjadi biji mimba pada ketombe derajat
kering, pecah-pecah, sensitif dan mudah ringan-sedang (Thesis). Depok:
terkena infeksi. Seharusnya pH kosmetik Universitas Indonesia; 2012.
sama atau sedekat mungkin dengan pH 3. Ariyani, Dewi SS, Haribi R. Daya
fisiologis kulit, yang demikian disebut hambat sampo anti ketombe terhadap
sediaan dengan pH-balanced.17 pertumbuhan C. albicans penyebab
Hasil evaluasi viskositas pada Gambar ketombe. Jurnal Kesehatan Unimus.
2 menunjukkan bahwa gel yang dibuat 2009; 2(2):7−10.
mempunyai nilai viskositas yang stabil 4. Trueb RM. Shampoos: Ingredients,
selama penyimpanan. Meskipun formula efficacy and adverse effects. JDDG;
gel terjadi beberapa perubahan tetapi tidak 2007;5:356–365.
signifikan secara statistik sehingga tidak 5. Hindi NKK, Chabuck ZAG.
memengaruhi bentuk fisik dari sediaan. Antimicrobial activity of different
Sediaan yang paling baik yaitu sediaan aqueous lemon extracts. Journal of
yang mengandung HPMC sebanyak 6%, Applied Pharmaceutical Science. 2013;
kemudian diuji aktivitas dari minyak atsiri 3(6):074-078.
buah lemon terhadap jamur Malassezia sp. 6. Ortuno AA, Baidez P, Gomez MC,
Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa Arcas I, Porras AG, Del Rio JA, Citrus
minyak atsiri yang terdapat dalam sediaan paradisi and Citrus sinensis
sampo gel mempunyai aktivitas antijamur flavonoids: their influence in the
terhadap jamur Malassezia sp. Senyawa defence mechanism against Penicillium
yang mempunyai aktivitas antijamur di digitatum. Food Chem. 2006; 98(2):
dalam minyak atsiri seperti flavonoid, 351−358.
alkaloid, dan sesquiterpen yang terkandung 7. Mierziak J, Kostyn K, Kulma A.
dalam sediaan sampo gel.8 flavonoids as important molecules of
plant interactions with the
Simpulan environment. Molecules. 2014;19:
16240−16265.
Minyak atsiri buah lemon mempunyai 8. Maruti JD, Jalkute CB, Gosh JS
potensi sebagai antijamur Malassezia sp. Sonawane KD. Study antimicrobial
dengan Konsentrasi Hambat Minimum activity of lemon (Citrus Lemon L.)
(KHM) sebesar 0,5%. Formula yang paling peel extract. British Jurnal of
baik dalam sediaan gel sampo minyak Pharmacology and Toxicology. 2011;2
atsiri buah lemon (Citrus Limon Burm..) (3):119−122
adalah formula yang mengandung basis gel 9. Naga PP, Anuradha K, Divya K.
HPMC 6%. Formula tersebut memiliki Comparison of potency of antifungal
aktivitas terhadap penghambatan jamur action of dandruff shampoos and
Malassezia sp. sebagai penyebab ketombe different plant extracts. Int J Med Res
dengan zona hambat 29,4 mm. Health Sci. 2015;4(2):327−331.
10. Budiman A. Formulasi sediaan gel aloe
Daftar Pustaka vera steril dan uji penyembuhan luka
bakar (Thesis). Bandung: Sekolah
1. Niharika A, Aquicio JM, Anand A. Farmasi-ITB Bandung; 2010.
Antifungal properties of Neem 11. Faizatun, Kartiningsih, Liliyana.
(Azardirachta indica) leaves extract to Formulasi sediaan sampo ekstrak
treat hair dandruff. E-International bunga Chamomile dengan hidroksi
73
IJPST Volume 2, Nomor 2, Juni 2015
propil metil selulosa sebagai pengental. anggur merah (Vitis vinifera L.) dengan
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. variasi konsentrasi emulgator. Majalah
2008;6(1):15−22. Farmasi dan Farmakologi, 2013;17(1):
12. Kuncari ES, Iskandarsyah, Praptiwi. 17–20.
Evaluasi, uji stabilitas fisik dan 15. Gungor E, Gokoglu N. Determination
sineresis sediaan gel yang mengandung of microbial contamination source at a
minoksidil. apigenin dan perasan herba Frankfurter sausage processing line.
seledri (Apium graveolens L.). Bul. Turk J. Vet. Anim. Sci. 2010;34(1):
Penelit. Kesehat. 2014;42(4):213−222. 53−59.
13. Khaerunnisa RR, Priani SE, Lestari F. 16. Febriyenti, Fitria N, Mohtar N, Umar
Formulasi dan uji efektivitas sediaan S, Noviza D, Rineldi S, Yunirwanti,
gel antiseptik tangan mengandung Bai SB. Honey gel and film for burn
ekstrak etanol daun mangga arumanis wound. International Journal of Drug
(Mangifera indica L.). Prodising Delivery. 2014;6(1):01−06.
peneilitian SpeSIA; Farmasi 17. Tranggono RIS, Latifa F. Buku
Gelombang 2, Tahun Akademik 2014- pegangan ilmu pengetahuan posmetik.
2015; Bandung. Indonesia. Indonesia: Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;
Universitas Islam Bandung; 2015. 2007.
14. Faradiba, Attamimi F, Maulida R.
Formulasi krim wajah dari sari buah
jeruk lemon (Citrus lemon L.) dan
74