JURNAL 1
Judul
Indo.J.Chem.Res
& Vol.1 , No. 1
Jurnal
Volume
Halaman
Tahun
Penulis
2014
Rahmi Muthmainnah, Dwiarso Rubiyanto, Tatang Shabur
Julianto
Reviewer
Tanggal
M.Fedly.R.A (1300023248)
2 April 2016
memiliki
daya
hambat
sebesar
23,7
mm
terhadap
bakteri
Staphylococcus aureus.
Penelitian ini dilakukan untuk memformulasi sabun mandi cair berbahan aktif
minyak kemangi (Ocimum citriodorum) sebagai antibakteri. Sabun mandi cair
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengobatan dalam infeksi
penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Dan melihat
aktivitas daya hambat dari sabun minyak kemangi yang telah diformulasi.
2. Metode
Dalam
penelitan
menggunakan
metode
secara
experimental
dengan
menggunakan media serta beberapa uji secara lab yang meliputi uji seperti
berikut :
a. Pengukuran pH sabun cair sebelum penambahan minyak kemangi.
Pengukuran pH pada sabun dasar hasil formulasi dilakukan dengan menggunakan
pH meter yang dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan buffer pH
4, pH 7 dan pH 9. Pengukuran pH dilakukan dengan pengulangan sebanyak dua kali.
amoxycilin sebagai
kontrol positif dan disk tanpa penambahan minyak kemangi sebagai kontrol negatif.
Uji antibakteri juga dilakukan pada sabun mandi cair tanpa penambahan minyak
kemangi.
f. Uji Hedonik.
Uji hedonik dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 20 orang responden
dengan pertanyaan seputar suka atau tidaknya dari sediaan yang telah dibuat.
Formula yang digunakan sebagai berikut :
-
Minyak zaitun : 30 mL
KOH 40%
: 16 mL
Na-CMC
: 1 gr
Asam stearat
Aquadest
: 0,5 gr
: 200 mL
pH
2,50
% 5%
7,50 2,50
%
%
7,50
%
5%
0,84
0,76
9 0,789
1
gr/
gr/m
10,42 10,57 11,21 mL gr/mL L
b
.
a.
b. uji organoleptik
Uji organoleptik dari sabun minyak kemangi dengan variasi konsentrasi
minyak
kemangi
memiliki
hasil
yang
berbeda-beda
untuk
setiap
No Sampel
1
Bau
Warna Bentuk
Kuning
Menyengat
Kental
Cerah
Agak
Kuning Agak
Menyengat Cerah Kental
Tidak
Agak
Menyengat Kuning encer
c. uji bakteri
B=konsentrasi kemangi 5%
suka dan sangat suka, sabun minyak kemangi 5% memiliki diagram yang cukup
tinggi.
4. Kesimpulan
Formulasi sabun cair minyak kemangi 7,5% memiliki aktivitas antibakteri
tertinggi. Namun sabun cair minyak kemangi 7,5% tidak begitu disukai oleh
responden. Sabun cair minyak kemangi 5% sangat disukai responden dengan
persentasi 73%. Ektrstrak kemangi terbukti dapat menghambat pertumbuhan
bacteri dengan konsentrasi 2,5%,5%,dan 7,5% secara berturut-turut dapat
menghambat bacteri dengan nilai 7,8 mm, 8.3 mm, dan 9.8 mm.
Jurnal 2
Judul
Jurnal
Volume
Halaman
Tahun
Penulis
Reviewer
Tanggal
JurnalPenelitianFarmasiIndonesia1(1)
&
ISSN302302Jurnal187XPenelitianFarmasiIndonesia1(1):3033
2012
Deni Anggraini1*, Wiwik Sri Rahmides1, dan Masril Malik2
M.Fedly.R.A (1300023248)
2 April 2016
pakaian
dan
pembersih
kulit.
Penelitian
ini
dilakukannya
untu
memformulasi sabun cair dari ekstrak batang Nanas (Ananas comosus. L) untuk
mengatasi jamur Candida albicans.
2. Metode
pada penelitian ini menggunakan metode experimental dengan melakukan
beberapa
uji
Formula
sabun
cair
ekstrak
batang
nanas
dibuat
dengan
menggunakan basis sabun asam stearat, adepslanae, TEA dan gliserin. Formula
dibuat dengan 3 variasi jumlah ekstrak batang nanas. Evaluasi yang dilakukan
terhadap sabun cair meliputi ; organoleptis, berat jenis, viskositas, uji daya busa,
pH, dan diformula
uji iritasi
kulit.
Pemeriksaan
uji
daya medium
anti
jamur
ekstrak
batang
nanas
setelah
mensterilisasikan
alat
menjadi
dan
sabun
bahan,cair
membuat
dilakukan
dengan
pertumbuhan,
cara terlebih
melakukan
dahulu
peremajaan
mikroba,
dan
membuat
suspensi
mikroba.
Pembuatan Suspensi Mikroba Uji. Mikroba uji yang sudah diremajakan
digoreskan sebanyak 3-4 goresan, kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang sudah berisi NaCl 0,9% b/v, kemudian dihomogenkan. Kekeruhan dari
Aktivitas
Sampel.
Sebanyak
ml
suspensi
mikroba
uji
dimasukkan ke dalam cawan petri yang masing-masing berisi 15 ml media PDA, lalu
dihomogenkan. Setelah media padat diletakkan kertas cakram steril yang telah
dicelupkan sediaan uji. Lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 30 oC. Diamati
adanya pertumbuhan mikroba uji dan diukur daerah hambatan dengan jangka
sorong
Formula yang digunakan sebagai berikut :
Tabel1.Formulasabuncairekstrakbatangnanas
Bahan
F0
Ekstrakbatangnanas
Asamstearat
2,5g0
Adepslanae
0,5g0
Triethanolamin
0,15g
Gliserin
0,7g0
ParfumRosae
0,05ml
Aquadestad
100ml
F1
3%
2,5g
0,5g
0,15g
0,7g
0,05ml
100ml
F2
5%
2,5g0
0,5g0
0,15g0
0,7g
0,05ml0
100ml0
F3
7%
2,5g
0,5g
0,15g
0,7g0
0,05ml
100ml
Formula
F0
F1
F2
F3
Pembanding
Pemerian
Bentuk
Warna
Bau
Bentuk
Warna
Bau
Bentuk
Warna
Bau
Bentuk
Warna
Bau
Bentuk
Warna
Bau
1
Ck
P
W
Ck
P
W
Ck
P
W
Ck
Pg
W
C
Pk
W
Organoleptismingguke
2
3
Ck
Ck
P
P
W
W
Ck
Ck
P
P
W
W
Ck
Ck
P
P
W
W
Ck
Ck
Pg
Pg
W
W
C
C
Pk
Pk
W
W
4
Ck
P
W
Ck
P
W
Ck
P
W
Ck
Pg
W
C
Pk
W
Keterangan:
Ck:cairankental,C:cairan,P:putih,Pg:putihgading,Pk:putihkeruh,W:wangi,F0:formulasabuncairtanpaekstrakbatangnanasF1:
formulasabuncairekstrakbatangnanaspadakonsentrasi3%,F2:formulasabuncairekstrakbatangnanaspadakonsentrasi5%
F3:formulasabuncairekstrakbatangnanaspadakonsentrasi7%,Pembanding:Lactacyd
Tabel3.HasilpemeriksaanpHsabuncairekstrakbatangnanas(AnanascomosusL)
No
Formula
Mingguke
1
2
1
F0
7,98
7,80
2
F1
8,12
8,02
3
F2
7,95
7,98
4
F3
8,10
8,00
5
Pembanding
4,41
4,38
pH
Ratarata
3
7,78
8,00
7,96
7,98
4,45
4
7,79
8,10
8,00
8,00
4,30
7,83
8,06
7,90
8,02
4,38
Gambar1.Gambardaerahhambatpertumbuhanjamur
ekstrak
batang
nanas
(Ananas
comosus.
L)
mampu
menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi ekstrak 7%. Sabun cair
ekstrak batang nanas (Ananas comosus. L) stabil secara fisika setelah 4 minggu
penyimpanan
Hasil Review
Dari hasil yang dikemukakan oleh jurnal 1 dan jurnal 2 yang menggunakan
sedian yang sama yaitu dengan sabun menunjukan hasil yang positif dalam uji yang
dilakukan pada masing-masing uji yang dilakukan Jurnal 1 membahas tentang
ekstrak kemiri dalam sabun yang berguna sebagai anti bacteri S.Aureus
formula yang digunakan seperti Minyak zaitun : 30 mL ,KOH 40%:16
dari
mL,Na-CMC
: 1 gr Asam stearat : 0,5 gr Aquadest : 200 mL sabun yang dibuat ialah sabun
cair yang mendapat tambahan ekstrak kemiri. Pada jurnal 1 ini yang dibandingkan
ialah konsentrasinya , semakin besar konsentrasi ekstrak kemiri semakin besar pula
efek anti bacterinya dan hasil yang diperoleh sesuai dengan dugaan peneliti. Secara
keseluruhan informasi dari hasil uji yang disampaikan sudah mencukupi tetapi
viewer mendapati ada beberapa koreksi terhadap jurnal 1 yaitu dasar teori yang
masih belum dirinci atau hanya dikutip dari sumber yang kurang valid, kemudian
untuk uji yang dilakukan tidak dicantumkan untuk uji kestabilannya dan untuk uji
dari sabun harus lebih divariasikan
Sedangkan Untuk jurnal ke 2 membahas tentang sabun cair Formulasi dari
Ekstrak Batang Nanas untuk Mengatasi Jamur Candida albicans, Menggunakan
formula dari ekstrak batang nanas dengan konsentrasi 3%,5%, dan 7% .pada jurnal
ini juga menggunakan perbandingan konsentrasi dari bahan aktifnya sebagai anti
jamur.hasil yang didapat ialah efektif membunuh jamur candida albican pada
konsentrasi 7%, viewer menemukan beberapa hal yang dikoreksi seperti data yang
diperoleh kurang rinci dari jurnal yang pertama serta hasil yang disampaikan belum
terperinci dan untuk uji nya lebih memerlukan waktu yang lama dari jurnal 1
.kesimpulan yang dituliskan sangat sederhana sehingga tidak mewakili semua
informasi dari hasil uji yang dilakukan.