Anda di halaman 1dari 4

1) kimia pro analisa 

merupakan sebuah bahan kimia yang punya kemurnian benar-benar tinggi mencapai
angka (99,5%), biasa digunakan untuk kepentingan laboratorium layaknya maserasi,
ekstraksi, separasi, dll. Sedangkan bahan kimia tehnis adalah bahan kimia yg tidak punya
kemurnian setinggi bahan kimia pro analis dan biasa diperlukan didalam proses produksi,
karena harganya yang relatif jauh lebih murah daripada bahan kimia p.a. (pro analisa)
adalah bahan kimia yang sudah dianalisa konsentrasinya secara kuantitatif di
laboratorium area bahan kimia itu diproduksi.bahan kimia tehnis dihitung
kadar/konsentrasinya cuma bersama hitungan stokiometri tanpa analisa secara kuantitatif.
Untuk menggunakannya kebanyakan bahan kimia p.a. (pro analisa) digunakan sebagai
reagen (pereaksi) baik itu primer atau pun sekunder di laboratorium. namun bahan kimia
tehnis cuma digunakan sebagai larutan pembersih atau penambah. Sumber :
https://labthinkindonesia.wordpress.com/2018/03/15/kimia-proanalisa/

 Analyzed Grade (Tingkat Pereaksi)

Bahan kimia pada tingkat ini memenuhi aturan standar yang ditetapkan oleh The
American Chemical Society Committee on Analytical Reagents dan pabrik
pembuatnya mencantumkan pernyataan “Conforms to ACS Specifications” pada label
pereaksi yang juga memuat daftar impuritis (pengotor) dan persen kemurniannya.
Untuk keperluan baku primer, kemurnian 99,5-100% cukup memenuhi persyaratan
analisis. Istilah lain untuk tingkatan ini adalah Pro Analysi, p.a; Analaar Reagent, AR;
Guaranteed Reagent, GR.
 Technical Grade (Tingkat Teknis/Bahan Kimia Teknis)

Zat-zat / bahan kimia ini umumnya digunakan untuk kebutuhan industri, dan jarang
digunakan untuk tujuan analisis kimia. Kecuali digunakan untuk keperluan sebagai
larutan pencuci/pembersih, dan untuk larutan pereaksi kualitatif (demonstratif) bila
masih 9emberikan hasil yang cukup jelas, atau impuritisnya diperkecil terlebih dahulu
sebelum digunakan melalui proses tertentu. Istilah lain untuk bahan kimia grade
teknis adalah grade komersial. 
 Pharmaceutical Grade (Tingkat Farmasi)
Bahan kimia pada tingkat ini kemurniannya memenuhi standar USP (United States
Pharmacopeia) dan biasanya digunakan untuk kebutuhan bidang farmasi dan
kedokteran. Jika digunakan sebagai pereaksi kimia di laboratorium, tingkat kemurnian
ini cukup memenuhi kecuali untuk analisis kimia
 . Chemically Pure, CP (Tingkat Murni)

Bahan kimia pada tingkat ini pada umumnya jauh lebih murni dari Pharmaceutical
grade (kata ‘murni’ di sini berarti murni secara kimiawi). Tidak ada ketentuan khusus
mengenai aturan kabakuan umum terhadap tingkat kemurniannya. Oleh karena itu,
biasanya setiap pabrik pembuatnya mencantumkan keterangan mengenai tingkat
kemurnian. Umumnya bahan kimia pada tingkat ini dapat digunakan sebagai pereaksi
analisis. Akan tetapi, untuk proses analisis kimia tertentu, bahan kimia pada tingkat
ini pelu diuji lagi ketidakmurniannya sebelum digunakan. Istilah lain untuk tingkatan
ini adalah GPR (General Purpose
Reagents).  http://seputarbahankimia.blogspot.com/2016/04/tingkat-spesifikasi-
bahan-kimia.html

2) Senyawa NaOH (Natrium Hidroksida)

Nama simbol : Irritant


Lambang : Xi
Artinya  : Bahan yang bisa menyebabkan iritasi, dan dapat menyebabkan
luka bakar pada kulit maupun gatal-gatal
Tindakan : Hindarkan kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
 
1) Sifat Kimia
 berwarna putih atau praktis putih
 berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain
 Sangat basa dan mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida
 keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur
 Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab
 mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter
 NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
2) Sifat Fisik
 Massa molar 39,9971 g/mol
 Densitas 2,1 g/cm³
 Titik lebur 318 °C (591 K)
 Titik didih 1390 °C (1663 K)
 Kelarutan dalam air 111 g/100 ml (20 °C)
 Kebasaan (pKb) -2,43
3) Bahaya dan Penyebab
 Penyebab kerusakan pada organ paru-paru. 
 Sangat berbahaya dalam kasus inhalasi (korosif paru-paru), kasus kulit kontak
(korosif, permeator), kontak mata (korosif), menelan. 
 Kulit : Menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar parah. menyebabkan bisul
penetrasi.
 Mata : Menyebabkan iritasi dan luka bakar yang parah, menyebabkan kerusakan
kornea
 Inhalasi : Menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan dan selaput lendir
dengan     batuk, luka bakar, kesulitan bernapas, dan koma. Serta dapat memicu
pneumonitis kimia dan paru.
 Tertelan: Menyebabkan kerusakan parah dan permanen, iritasi yang berat, luka
bakar, serta perforasi pada saluran pencernaan.
Menyebabkan korosi dan. penghancuran permanen pada kerongkongan
dan saluran pencernaan.
4) Cara Penanggulangannya
 Jangan sampai terkena mata, kulit, atau pakaian. Jangan menghirup asap.
Simpan pada wadah tertutup dengan ventilasi yang memadai. Cuci bersih setelah
penanganan. 
 Jika tertelan, berikanlah minum air atau susu.
 Jika terhirup, lepaskan ke udara segar, berikan pernafasan buatan dan oksigen
jika diperlukan. Segera meminta bantuan medis untuk semua kasus.
 Dalam kasus kontak, segera siram mata atau kulit dengan air minimal 15 menit.

Anda mungkin juga menyukai