PAGET’S DISEASE
Ahmad Fauzan (20360233)
Anita (20360230)
Ariq Nauval Azmi (20360238)
Ega Eryzkia (21360039)
Muhammad Dzakwan (20360200)
Qouwamuna Alannisa (20360231)
Salma Restiany Sabila (21360017)
Sarmilah (20360219)
Pembimbing :
BAB 1 BAB 2
01 PENDAHULUAN
02 LAPORAN KASUS
BAB 3 BAB 4
03 TINJAUAN PUSTAKA
04 KESIMPULAN
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penyakit payudara Paget telah diakui sebagai entitas klinis yang berbeda
selama lebih dari 120 tahun. Karena kondisi itu sendiri sering tidak
berbahaya dan terbatas pada penampilan permukaan, kadang-kadang
diabaikan, meskipun sebenarnya menunjukkan kondisi mendasar yang
sangat serius, kanker payudara.
BAB 2
02 LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Imelda
Usia : 46 Tahun
Alamat : Dalan Lidang, Panyabungan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Ruangan : Arrijal-CII
No.RM : 376577
Masuk RS : 25-03-2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Luka terbuka pada payudara kiri
Os Perempuan 46 Tahun datang ke IGD RSU Haji Medan dengan keluhan luka terbuka dengan darah, pus, dan belatung
pada payudara kiri sejak 2 bulan yang lalu. Os juga mengeluh nyeri pada payudara kiri, nyeri dirasakan hilang timbul
dan os merasakan nyeri seperti payudara digigit belatung sejak 1 minggu terakhir. Pada saat nyeri timbul os juga
mengeluhkan adanya cairan seperti air susu keluar dari payudara kanan. Awalnya os tidak menyadari adanya benjolan
pada payudara kiri, namun karna os merasa adanya gejala demam os datang ke Mantri di Desa dan dikatakan adanya
benjolan sebesar 2x telur bebek sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan berbentuk lonjong dari puting susu hingga ketiak
dengan konsistensi kenyal seperti ada cairan didalamnya, nyeri (-), perubahan warna kulit payudara (-), kulit seperti
jeruk (-), kelainan pada puting seperti puting tertarik (+), keluar cairan dari puting (+). Kemudian benjolan dirasakan
semakin membesar dan pecah lalu menjadi luka terbuka yang awalnya kecil namun lama kelamaan semakin luas, nyeri,
dan menimbulkan demam. Selain itu, juga mengeluhkan adanya penurunan nafsu makan dan berat badan yang menurun
sebanyak 26 kg dalam 2 bulan terakhir. Os merasa tubuh cepat lelah dan sering terasa sakit. Riwayat menarche saat usia
14 tahun, siklus menstruasi teratur, lama siklus 7 hari, dismenore (-), menopause (-). Os sudah menikah dan mempunyai
anak 5 dengan riwayat menyusui terakhir 15 tahun yang lalu, pemakaian KB suntik (-). Pasien telah diberikan obat
paket 6 bulan oleh Mantri dan diminum rutin hingga habis namun tidak ada perbaikan, sehingga pasien memutuskan
untuk datang ke RS Panyabungan dan telah dilakukan debridement. Riwayat Demam (+), Pusing (-), Lemas (+), Mual
muntah (-), Sesak (-).
ANAMNESIS
A. Status Presens
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Refleks cahaya (+/+),
Pupil isokor (+/+)
Telinga : Simetris, Sekret (-), Darah (-), Luka robek (-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-)
Mulut : Tidak terdapat kelainan
Leher : Simetris, normal, KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik
C. Thorax
Inspeksi : Tampak simetris, pergerakan dada simetris
Ukuran dan bentuk kedua payudara tidak simetris, ukuran payudara kiri
lebih besar daripada payudara kanan. Warna kulit payudara kiri dan kanan tidak sama,
dijumpai luka terbuka pada payudara kiri, luka tampak basah dengan ukuran 10
cm x 7 cm disertai pus (+), darah (+), dan belatung (+).
Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan, kesan normal
Terdapat nyeri tekan (+) pada luka basah dipayudara kiri
Perkusi : Sonor pada paru kiri dan kanan
Auskultasi: Vesikuler pada paru kiri dan kanan. Ronkhi (-), Wheezing (-).
Pemeriksaan Fisik
D. Abdomen
Inspeksi : Simetris, Distensi (-)
Palpasi : Soepel (+)
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (+), normal
E. Ekstremitas
Ekstremitas Superior Inferior
Edema - -
Akral Dingin - -
Refleks Fisiologis ++ ++
Refleks Patologis - -
F. Gambar Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Darah Lengkap
7. RDW-CV 14 11.5-14.5 %
1. MCV 83 80-100 fL
2. MCH 27 26-34 Pg
1. Basofil 0 0-1 %
2. Eosinofil 7 1-3 %
4. Limfosit 17 20-45 %
5. Monosit 7 4-8 %
KIMIA KLINIK
Karbohidrat
IMUNOSEROLOGI
B. Foto Thorax
Hasil Bacaan :
Sinus Costofrenikus dan diafragma normal
Jantung : ukuran dalam batas normal
Paru : corakan bronkovaskuler normal
Tidak tampak kelainan aktif spesifik dan patologis
lainnya.
Makroskopis :
Diterima jaringan dalam satu wadah dengan volume : 0.5cc, warna : putih keabuan.
Mikroskopis :
Sediaan jaringan dari mammae dengan pelapis epitel tatah berlapis yang mengalami
hyperkeratosis dan sebagian besar mengalami destruksi dan disorganisasi. Pada sub
epidermal tampak sel-sel berukuran besar dengan inti bentuk bulat, oval anak inti
menonjol, sitoplasma banyak dan jernih (toker cell) yang sebagian tersebar pada
intra epidermal.
Kesimpulan : Suatu Paget’s Disease
Diagnosis Kerja
Paget’s Disease
Diagnosa Banding
1. Dermatitis Atopik
2. Melanoma In Situ
3. Mammary Ductal Ectasia
Penatalaksanaan
A. Tindakan Operatif : Debridenment + Biopsi Mammae (L)
B. Terapi Post Operatif : IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Prognosis
Dubia ad Malam
03
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
• Metastasis sudah dapat terjadi pada tahap dini secara limfogen sehingga sangat
perlu pemeriksaan teliti kelenjar getah bening
Diagnosis
Anamnesa
Gejala klinis
• Melanoma maligna
• Dermatitis kronis
• Psoriasis
• Karsinoma sel basal
• Mammary ductal ectasia
• Penyakit bowen
• Dermatitis atopic
• Dermatitis kontak
Penatalaksanaan
• Secara klinis, perjalanan penyakit pasien bermula dengan lesi menyerupai eksema dan
rasa gatal. Pada tahap lebih lanjut, lesinya berupa retraksi dan adanya discharge serosa
ataupun darah
• Untuk diagnosis penyakit ini dibutuhkan pemeriksaan sitologi apusan aspirasi dan diikuti
pemeriksaan histopatologi paska pembedahan.
• Prognosis angka kelangsungan hidup paska pembedahan lebih baik pada penyakit
Paget yang terisolasi pada puting dibandingkan yang disertai dengan karsinoma di
jaringan payudara
Terimakasiihhhhh..