Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ANGIOFIBROMA

Disusun oleh:
Luthfi Ihsanul Karim (21360030)
Dihan Hariaka (102121100)

Pembimbing:
dr. Hasroni, Sp.U, M.Ked.Klin

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU UROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RUMAH SAKIT UMUM
HAJI MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Kasus ini guna
memenuhi persyaratan kapaniteraan klinik senior di bagian Ilmu Urologi Rumah Sakit Haji
Medan dengan judul “ANGIOFIBROMA”
Shalawat dan salam tetap terlafatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya yang telah membawa kita ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan, beliau
adalah figur yang senantiasa menjadi contoh suri tauladan yang baik bagi penulis untuk menuju
ridho Allah SWT.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing KKS dibagian ilmu Urologi. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan
Kasus masih terdapat banyak kekurangan baik dalam cara penulisan maupun penyajian materi.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga
bermanfaat dalam penulisan Laporan Kasus selanjutnya. Semoga Laporan Kasus ini bermanfaat
bagi pembaca dan terutama bagi penulis.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Medan, 13 Oktober 2022

Penulis
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien


Nama : Rusli
Usia : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Ar Hakim GG Pacar No. 41, Medan Area
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Ruangan : Jabal Rahmah B7
No. RM : 369285
Masuk RS : 25-09-2022

2.2 Anamnesis
A. Keluhan Utama
Benjolan pada buah zakar (S)
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada skrotum sebelah kiri sejak
kurang lebih 1 bulan ini. Awalnya benjolan kecil sebesar biji kacang hijau dan sudah
timbul sejak 10 tahun yang lalu namun benjolan dirasakan semakin membesar sejak 1
bulan ini sehingga membuat pasien merasa tidak nyaman seperti pada saat berjalan,
duduk ataupun saat melakukan aktivitas lainnya. Pasien merasa nyeri pada benjolan sejak
kurang lebih 1 tahun ini namun tidak disertai nyeri saat berkemih. BAK normal, volume
banyak, berwarna kuning jernih, tuntas, tidak nyeri dan tidak berdarah. Demam (-), mual
(-), muntah (-), nyeri menjalar (-), nyeri pinggang (-), BAB tidak ada keluhan.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada
D. Riwayat Penggunaan Obat
Tidak Ada
E. Riwayat Alergi Obat
Tidak Ada
F. Riwayat Penyakit Keluarga

Hubungan Diagnosa Keadaan Penyebab


Kesehatan Meninggal
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak-anak - - -

2.3 Pemeriksaan Fisik


A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 128/85 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 °C
Pernapasan : 20 x/menit
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-)
Mulut : Tidak terdapat kelainan

B. Leher
Bentuk : Simetris, normal
KGB : Tidak teraba membesar

C. Thorak
Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

D. Pulmo
Inspeksi: Normal
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris, massa (-), krepitasi (-)
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi :Vesikuler pada kedua lapangan paru, Ronki (-),Wheezing (-).

E. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler; Murmur (-); Gallop (-)
F. Abdomen
Inspeksi : Perut datar simetris, Distensi (-)
Palpasi : Nyeri tekan abdomen (-), nyeri lepas (-)
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+), normal
G. Abdomen
Ekstremitas Superior Inferior
Edema - -
Akral Dingin - -
Refleks Fisiologis - -
Refleks Patologis - -

H. Status Lokalisata
Regio Costovertebrea
- Inspeksi : Bentuk pinggang simetris, bulging (-)

- Palpasi : Bimanual Ballotement ginjal (-)

- Perkusi : Nyeri Ketok (-/-)


Regio Supra Pubis
- Inspeksi : Terdapat rambut pubis, bulging (-)

- Palpasi : Nyeri tekan (-)


- Perkusi : Timpani

- Auskultasi : Bising Usus (+)


Regio Genetalia Eksterna
- Inpeksi : tampak pembesaran scrotum sinistra, perubahan warna (-), kulit tidak
mengkerut. Pus (-), perdarahan (-)
- Palpasi : terdapat benjolan di skrotum sinistra, konsistensi kenyal, permukaan rata,
mobile, berbatas tegas, nyeri (+), ukuran diameter 2cm.
Regio Anal
- Tidak Dilakukan pemeriksaan

I. Pemeriksaan Fisik Urologi


Pinggang : Nyeri ketok sudut kostovertebra : (-/-)
Inguinal : Dalam Batas Normal
Genitalia Luar : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan colok dubur :-

J. Anggota Gerak Atas


Deformitas Sendi : (-)
Lokasi : (-)
Jari Tabuh : (-)
Tremor Ujung Jari : (-) Telapak Tangan Sembab : (-) Sianosis : (-)
Eritema Palmaris : (-)
� Anggota Gerak Bawah
Kiri Kanan
Edema : (-) (-)
Arteri : (+) (+)
Femoralis
Arteri Tibialis : (+) (+)
Posterior
Arteri : (+) (+)
Dorsalis
Pedis
Refleks KPR : (+) (+)
Refleks APR : (+) (+)
Refleks : (+) (+)
Fisiologis
Refleks : (-) (-)
Patologis
Lain-lain :- -

2.4 Pemeriksaan Penunjang


A. Laboratorium (20/09/22)
Hematologi
No. Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Darah Lengkap
1. Hemoglobin 13.8 11.7-15.5 gr/dl
2. Hematokrit 40.9 37-45 %
3. Leukosit 10.20 4-11 ribu/mm3
4. Trombosit 335 150-440 ribu/mm3
5. Eritrosit 4.77 4.00-5.00 juta/uL
6. PDW 15.7 9.0-13.0 fL
7. RDW-CV 13.1 11.5-14.5 %
8. MPV 8.3 7.2-11.1 fL
9. PCT 0.278 0.150-0.400 %
Index Eritrosit
1. MCV 86 80-100 fl
2. MCH 29 26-34 pg
3. MCHC 34 32-36 g/dL
Hitung Jenis Leukosit
1. Basofil 0 0-1 %
2. Eosinofil 1 1-3 %
3. Neutrofil Segmen 78 50-70 %
4. Limfosit 17 20-45 %
5. Monosit 4 4-8 %
Jumlah total sel
1. Total Lymphosit 1.71 0.58-4.47 ribu/uL
2. Total Basofil 0.00 0-0.1 ribu/uL
3. Total Monosit 0.45 0.17-1.22 ribu/uL
4. Total Eosinofil 0.06 0-0.61 ribu/uL
5. Total Neutrofil 8.0 1.88-7.82 ribu/uL
Imunoserologi
1. HbBsAg Negatif Negatif
2. HIV Non Reaktif Non Reaktif
3. Swab Antigen Covid 19 Negatif Negatif
Fungsi Ginjal
1 Ureum 42.1 10-38 mg/dL
2 Kreatinin 1.1 0.7-1.2 mg/dL
Hemostasis
1 Masa Pendarahan (BT) 2 1-3 menit
2 Masa Pembekuan (CT) 5 2-6 menit
Karbohidrat
1 Glukosa Darah Adrandom 109 <200 mg/dL

Urine Lengkap
1. Warna Urin Kuning Kuning muda
2. Kejernihan Jernih Jernih
3. Ph 5.5 7.0 Netral
4. Berat Jenis 1.015 1.01-1025
5. Protein Urin Negatif Negatif
6. Reduksi Negatif Negatif
7. Keton Negatif Negatif
8. Urobilinogen Negatif Negatif
9. Bilirubin Negatif Negatif
10. Nitrit blood Negatif Negatif
11. Blood Negatif Negatif
12. Lekosit esterase Negatif Negatif
Sedimen
1. Eritrosit 0-1 0-3
2. Lekosit 0-1 0-3
3. Epitel 0-1 0-3

B. Foto Thorax

Hasil pemeriksaan foto Thorax : (28/08/22)


Sinus costofrenikus dan diafragma normal
Jantung : ukuran dalam batas normal
Paru : corakan bronkovaskular normal.
Tidak tampak kelainan spesifik dan pathologis lainnya.
KESAN : Cor/Pulmo dalam batas normal

C. Body CT-Scan dengan kontras : Upper Lower Abdomen (10 September 2022)
Dilakukan multislice CT Abdomen tanpa dan dengan kontras IV
NCCT :
Liver : ukurannya normal, densitas parenkim homogen, tidak tampak nodul yang
terdeteksi pada parenkimnya.
Billary duct : tidak tampak dilatasi intrahepatic maupun extrahepatic bile duct.
Pankreas : tidak tampak kelainan
Spleen : tidak tampak kelainan
Ginjal : kedua ginjal ukurannya normal dan tidak tampak dilatasi pelvi-calyses kanan/kiri.
Tampak dua batu opaque (diameter <1 cm) di colyx pole bawah ginjal kanan-kiri.
Bowel loops : tidak tampak kelainan
Vesica-urinaria dindingnya licin dan tidak tampa batu/massa didalamnya
CECT :
Liver : Tampak 2 nodul kecil tidak menyerap kontras (HU-/+ 17) di lobus kanan
Tidak tampak enhancement patologis pada GB, pankreas, speen, ginjal kanan-kiri dan
vesica urinaria, paraaorta e=bersih
Tampak nodul kecil (diameter < 5 mm)di subcutis scrotum

Kesan :
1. Liver cyst pada lobus kanan
2. Dua batu opaq di pole bawah ginjal kanan-kiri (diameter < 1 cm)
3. Nodul solid < 5 mm di subcutis scrotum kiri.
D. Gambaran Mikroskopis Patologi Anatomi
Makroskopis :
Diterima jaringan dalam satu wadah dengan ukuran 2x2x1 cm, warna : Putih Keabuan
Mikroskopis :
Sediaan dari testis dengan sel-sel bentuk spindel dengan inti dan kromatin massa
dalam batas norma. Tampak banyak pembuluh darah dengan sebuki oleh sel sel radang
limfosit dengan perdarahan-perdarahan
Stroma terdiri dari jaringan ikat fibro kolagen dan gembur.
Kesimpulan : Suatu Angiofibroma

2.5 Diagnosis Kerja


Angiofibroma (S)
2.6 Diagnosa Banding
1. Angiofibroma (S)

2. Kista Epididimis

3. Hidrokel
2.7 Penatalaksanaan
A. Tindakan Operatif : partial orchidectomy (S)

B. Terapi pre Operatif : Inj Cefriaxone 1 Amp/8 Jam

2.8 Prognosis
Dubia ad Bonam

Follow Up
No S O A P
25/09/2022 Os mengeluh TD:120/80 Angiofibroma(S) - Pantau TTV
ada benjolan di mmHg - Kolaborasi
batu zakar, HR: 88 x/i dengan dokter
Demam (-), RR: 20 x/i -Beri posisi
Batuk (-), Pusing T: 36.5 C nyaman
(-) BAK: 3x hari ini
BAB: belum ada
26/09/2022 Tidak ada TD : 125/81 Angiofibroma -IVFD RL 20
keluhan mmHg (S) gtt/i
HR : 90x/I Inj. Ceftriaxone
RR : 20x/i 1 Amp/8 Jam
T : 36,7 C
BAK: 2xhari ini
BAB: belum ada
sejak kemarin
27/09/2022 Nyeri post Op TD : 122/179 Post eksplorasi - IVFD RL 20
mmHg testis d/t gtt/i
HR : 88x/I Angiofibroma Pemasangan
RR : 20x/i (S) POD 1 Kateter
T : 36,5 - Inj. Cefriaxone
BAB : 1x hari 1 Amp/8 Jam
ini
BAK :
4100cc/24 jam,
warna kuning
keruh
28/09/2022 Tidak ada TD : 129/183 Post eksplorasi -IVFD RL 20
keluhan mmHg testis d/t gtt/i
HR : 89x/I Angiofibroma - Aff Kateter
RR : 20x/i (S) POD 2 - Inj.
T : 36,7 Ceftriaxone 1
BAB : 1x pagi Amp/8 Jam
ini
BAK : 3x hari
ini
Laporan Kasus
Mikroskopis :
Pasien usia 48 tahun datang dengan keluhan
Sediaan dari testis dengan sel-sel bentuk spindel
terdapat benjolan pada skrotum sebelah kiri sejak
dengan inti dan kromatin massa dalam batas norma.
kurang lebih 1 bulan ini. Awalnya benjolan kecil
Tampak banyak pembuluh darah dengan sebuki oleh
sebesar biji kacang hijau dan sudah timbul sejak 10
sel sel radang limfosit dengan perdarahan-perdarahan.
tahun yang lalu namun benjolan dirasakan semakin
Stroma terdiri dari jaringan ikat fibro kolagen dan
membesar sejak 1 bulan ini sehingga membuat pasien
gembur.
merasa tidak nyaman seperti pada saat berjalan,
Kesimpulan : Suatu Angiofibroma
duduk ataupun saat melakukan aktivitas lainnya.
Pemeriksaan histopatologis pada pasien kami
Pasien merasa nyeri pada benjolan sejak kurang lebih
mengungkapkan bahwa massa tersebut adalah
1 tahun ini namun tidak disertai nyeri saat berkemih.
angiofibroma, yang memungkinkan kami untuk
BAK normal, volume banyak, berwarna kuning
mengklasifikasikan massa ini sebagai tumor fibrosa
jernih, tuntas, tidak nyeri dan tidak berdarah.
vaskular dengan beberapa serat otot.
Diskusi

Angiofibroma adalah tumor jinak yang terdiri dari


jaringan fibrosa dengan adanya pembuluh darah
dengan berbagai ukuran. Tumor jinak testis sangat
jarang (<5%). Angiofibroma testis (AF) adalah salah
satunya, namun standar pengobatan dan tindak lanjut
masih belum jelas.
Pada sekitar 85% kasus, angiofibroma terjadi
bersamaan dengan kompleks tuberous sclerosis. Ini
jarang diamati di lokasi lain, terutama di area genital.
Angiofibroma skrotum sangat jarang diamati. Massa
di daerah ini mungkin menunjukkan hidrokel atau
hernia inguinalis.

Gambaran Mikroskopis Patologi Anatomi


Makroskopis :
Diterima jaringan dalam satu wadah dengan Tumor terdiri dari pembuluh darah dengan hialinisasi

ukuran 2x2x1 cm, warna : Putih Keabuan dinding dan stroma fibrosa berkolagen. tidak ada atipia
sitologi yang signifikan yang diamati.
Dipercaya bahwa reseksi total tumor adalah Referensi
prosedur kuratif. Literatur medis mengungkapkan
1. Iwasa y, Fletcher ch:Angiofibroma seluler:
deskripsi sekelompok tumor di daerah genital,
Analisis klinikopatologi dan imunohistokimia dari
bernama 'tumor mirip angiomiofibroblastoma, yang,
51 kasus.Am J Surg Pathol 2004; 28: 1426-1435.
karena struktur histopatologisnya, dapat
2. Sabah M, Mohan r, Kay e:Angiofibroma seluler
diklasifikasikan sebagai tumor tipe angiofibroma
para-testis: tumor langka pada pasien transplantasi
Dalam jurnal medis, perlu diingat bahwa
pria. Virchows Archv 2006; 449: 4.
gambaran mikroskopis kasus individu adalah beragam
3. Samaratunga H, Fitzpatrick P:angiofibroma seluler
dan harus dibedakan dari yang berikut: tumor sel
skrotum. Patologi 2008; 40 (3): 330-333.
Schwann (schwannoma), lipoma sel spindel,
4. laskin WB, Fetsch JF, Mostofi FK:Tumor mirip
angiomyxoma agresivum, angiomyofibroblastoma,
angiomyofibroblastoma pada saluran genital pria:
seperti angiomyofibroblastoma tumor (juga dikenal
analisis 11 kasus dibandingkan dengan
sebagai angiofibroma seluler), tumor fibrosa soliter,
angiomyofibroblastoma wanita dan lipoma sel
rhabdomyosarcoma sel spindel, dan leiomyoma
spindel. Am J Surg Pathol 1998; 22 (1): 6-16.
Dalam kasus ini gambaran diagnostik tidak jelas,
5. Fletcher cDM:Angiomiofibroblastoma, Dalam:
tetapi masih memungkinkan untuk membuat
Fletcher cDM, Unni KK, Mertens F (eds). Patologi
diagnosis yang benar; gambaran diagnostiknya tidak
dan Genetika. Tumor Jaringan Lunak dan Tulang
spesifik, namun masih memungkinkan kita untuk
(klasifikasi Tumor Organisasi Kesehatan Dunia).
membedakan hidrokel testis dari massa lain seperti
IArc Press, lyon, 2002, hlm. 71-72.
pada kasus yang dijelaskan di atas.

Kesimpulan

Hidrokel testis umumnya merupakan kondisi yang


mudah didiagnosis dan diobati. Namun dalam
beberapa kasus kita harus mempertimbangkan kondisi
lain yang mungkin muncul di daerah skrotum. Dalam
kasus diagnosis yang tidak pasti dan ketidaksesuaian
dengan prosedur non-invasif untuk menentukan
kondisi seperti apa yang kita hadapi, kita harus
melakukan operasi eksplorasi. Kita juga harus
melakukan eksisi total massa karena kemungkinan
tumor ganas skrotum.

Anda mungkin juga menyukai