Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020
ABSTRAK
Sebagian besar wanita menginginkan kulit yang putih, bersih dan cerah, serta menghindari kulit yang kusam dan
gelap. Salah satu bahan pencerah kulit yang dapat digunakan yaitu hidrokuinon. Telah dilakukan penelitian
analisis kandungan hidrokuinon dalam 5 sampel krim malam. Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi dan
mengukur kadar hidrokuinon dalam beberapa merek krim malam yang dijual secara online. Analisa kualitatif
Hidrokuinon menggunakan reaksi warna dan metoda KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Kemudian, secara analisa
kuantitatif penentuan hidrokuinon dalam sampel menggunakan Spektrofotometri UV-VIS. Dari hasil validasi
metoda diperoleh nilai LOD dan LOQ 1,1211 ppm dan 3,7370 ppm. Uji presisi dengan nilai %SDR kurang dari
2% yaitu 0,0275% . Hasil penelitian pemeriksaan kuantitatif sampel dengan metoda Spektrofotometri UV-VIS
menunjukkan bahwa kadar hidrrokuinon dari kelima sampel adalah sebagai berikut : sampel (1) 2,16%, sampel
(2) 2,22%, sampel (3) 1,81%, sampel (4) 1,95% dan sampel (5) 1,80%. Sampel (1) dan (2) mengandung
hidrokuinon diatas batas aman yang diperbolehkan oleh BPOM RI yaitu tidak melebihi 2%.
Kata Kunci: Kosmetik,Krim Malam, Hidrokuinon, Spektrofotometri Uv Vis
ABSTRACT
Light skin is more attractive for most of women over the world. Hydroquinone is one of skin lightening
agents. It content analysis research has been conducted in 5 night cream samples. The objective of this study is to
identify and measure hydroquinone levels in several night cream brands that sold online. Hydroquinone
qualitative analysis using color reaction and TLC method (Thin Layer Chromatography) while quantitative
analysis in the sample using UV-VIS spectrophotometry. Results of the method validation indicate that the LOD
and LOQ values are 1.1211 ppm and 3.7370 ppm. Precision test with a value of% SDR less than 2% which is
0.0275%. Quantitative examination of the samples using the UV-VIS Spectrophotometry method show that the
hydroquinone levels of the five samples are as follows: sample (1) 2.16%, sample (2) 2.22%, sample (3) 1.81%,
sample (4) 1.95% and sample (5) 1.80%. Sample (1) and (2) contain hydroquinone above the safe limit allowed by
BPOM RI that is not more than 2%.
Keywords: Cosmetic, Night Cream, Hydroquinone, UV VIS Spectrophotometry.
128
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020
129
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020
131
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020
dilakukan uji kualitatif dengan reagen dan eluen. Eluen menggunakan Kloroform: Metanol
dengan metoda kromatografi lapis tipis (KLT). (1:1) yang dibuat sebanyak 5 ml, kemudian
Berikut hasil pemeriksaan organoleptik sampel chamber tutup rapat agar eluen tidak menguap.
krim malam: Sampel (krim) masing-masing ditimbang 0,1
gram dan dilarutkan dengan etanol 96%
sebanyak 5 ml, kemudian ditimbang pembanding
(hidrokuinon) 0,1 gram dan dilarutkan dengan
etanol 96% sebanyak 8 ml dan ditotolkan sampel
dan pembanding yang sudah dilarutkan pada plat
dengan menggunakan pipet kapiler atau
mikropipet, ditotolkan dibatas garis yang telah
dibuat bagian bawah dan atasnya berukuran 1 cm
dibagian plat dengan pensil. Plat silika gel atau
plat yang telah ditotolkan tersebut dimasukkan
kedalam chamber yang berisi eluen sampai
pelarut naik keatas sampai garis yang sudah
Sebelum masuk uji kualitatif maka sediaan ditentukan diplat. Kemudian angkat plat dari
dalam bentuk krim tersebut masing-masing chamber dan dilihat penampakan noda dengan
ditimbang sebanyak 0,1 gram dilarutkan dengan menggunakan lampu UV 254 lalu diukur nilai Rf
etanol 96% sebanyak 5 ml kemudian di kocok nya. Nilai Rf yang diperoleh dari bahan baku
sampai larut. Selanjutnya dilakukan uji reaksi (hidrokuinon) adalah 0,8. Hasil dari masing-
warna dengan menggunakan reagen FeCl3 dan masing sampel adalah Rf 0,8 dari sampel (1)
larutan benedict. Dari kelima sampel yang diuji mengandung hidrokuinon, Rf 0,8 dari sampel (2)
secara kualitatif, memberikan hasil positif mengandung hidokuinon, Rf 0,8 dari sampel (3)
adanya kandungan hidrokuinon dengan mengandung hidrokuinon, Rf 0,8 dari sampel (4)
terbentuknya endapan. Saat larutan tersebut diuji mengandung hidrokuinon dan Rf 0,8 dari sampel
dengan reagen FeCl3 terbentuk endapan kuning/ (5) mengandung hidrokuinon.
kuning perak. Sedangkan dengan reagen larutan
benedict terbentuk endapan coklat kemerahan.
Sampel
2,16% Tidak aman
1
Sampel 2%
dimana r = 0.9990 2,22% sebagai Tidak aman
2
Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan baku kosmetik,
standar Hidrokuinon Sampel jika 5%
1,81% Aman
3 sebagai
Hasil uji presisi alat menggunakan larutan obat
Sampel (BPOM,
baku standar hidrokuinon diperoleh nilai Relatif 4
1,95% Aman
2007)
Standart Deviation dibawah 2% pada 0,0275%
dan nilai Ketelitian Alat 99%. Sedangkan uji Sampel
1,80% Aman
presisi pada masing-masing sampel diperoleh 5
nilai Relatif Standart Deviation dalam rentang
0,66% sampai 1,14% dan nilai Ketelitian Alat
99%. Hasil dari kedua pengujian menunjukkan
bahwa metode yang digunakan memiliki nilai Menurut BPOM RI batas aman hidrokuinon pada
ketelitian yang baik dengan dihasilkan nilai kosmetik tidak boleh lebih dari 2%. Dari kelima
Relatif Standart Deviation pada persamaan sampel yang diuji, 3 sampel memiliki kandungan
Horwitz tidak melebihi 45% sehingga metode ini hidrokuinon dibawah 2% dan 2 sampel krim
layak digunakan untuk analisis hidrokuinon malam memiliki kandungan hidrokuinon diatas
dalam sampel krim pemutih wajah (Harmita, 2%. Hal ini menunjukkan bahwa, sampel krim
2004. malam yang mengandung hidrokuinon diatas 2%
Batas deteksi yang diperoleh berdasarkan tidak aman digunakan dan melanggar peraturan
persamaan 3SD/b yaitu 1,1211 ppm dan batas BPOM RI, yaitu sampel 1 dan 2 dengan kadar
kuantitas yang diperoleh berdasarkan persamaan 2,16% dan 2,22%.
10SD/b yaitu 3,7370 ppm. Apabila konsentrasi
KESIMPULAN
hidrokuinon yang terukur dalam sampel
menunjukkan nilai lebih besar dari 1,1211 ppm
maka hasil tersebut dapat dipercaya bahwa sinyal 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelima
yang diperoleh merupakan sinyal yang berasal sampel yang diteliti mangandung
dari sinyal hidrokuinon. Namun, apabila hidrokuinon setelah dilakukan uji kualitatif
konsentrasi yang diperoleh lebih kecil dari dan kuantitatif.
1,1211ppm maka bahwa sinyal yang diperoleh 2. Dua dari lima sampel, mengandung
merupakan sinyal yang bukan berasal dari sinyal hidrokuinon melebihi batas aman yang
hidrokuinon. Batas kuantitas yang diperoleh diperbolehkan BPOM RI (2007) yaitu
sebesar 3,7370 ppm, apabila hasil pengukuran sampel 1 dan 2 dengan kadar 2,16% dan
2,22%.
133
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020
135
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee