Anda di halaman 1dari 8

SCIENTIA J. Far.

Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan


Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus
Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia

10 (2) ; 128 - 135 , 2020

Analisis Hidrokuinon Pada Beberapa Sediaan Krim Malam Dengan


Spektrofotometri Uv-Vis
Rahma Yulia*, Mawaddah Ismi, Zahratul Hasanah
Prodi Farmasi, Universitas Fort de Kock Bukittinggi
email: yuliasakato@gmail.com

Diterima : 23-03-2020 ; Direvisi : 08-06-2020; Diterbitkan : 07-08-2020

ABSTRAK
Sebagian besar wanita menginginkan kulit yang putih, bersih dan cerah, serta menghindari kulit yang kusam dan
gelap. Salah satu bahan pencerah kulit yang dapat digunakan yaitu hidrokuinon. Telah dilakukan penelitian
analisis kandungan hidrokuinon dalam 5 sampel krim malam. Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi dan
mengukur kadar hidrokuinon dalam beberapa merek krim malam yang dijual secara online. Analisa kualitatif
Hidrokuinon menggunakan reaksi warna dan metoda KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Kemudian, secara analisa
kuantitatif penentuan hidrokuinon dalam sampel menggunakan Spektrofotometri UV-VIS. Dari hasil validasi
metoda diperoleh nilai LOD dan LOQ 1,1211 ppm dan 3,7370 ppm. Uji presisi dengan nilai %SDR kurang dari
2% yaitu 0,0275% . Hasil penelitian pemeriksaan kuantitatif sampel dengan metoda Spektrofotometri UV-VIS
menunjukkan bahwa kadar hidrrokuinon dari kelima sampel adalah sebagai berikut : sampel (1) 2,16%, sampel
(2) 2,22%, sampel (3) 1,81%, sampel (4) 1,95% dan sampel (5) 1,80%. Sampel (1) dan (2) mengandung
hidrokuinon diatas batas aman yang diperbolehkan oleh BPOM RI yaitu tidak melebihi 2%.
Kata Kunci: Kosmetik,Krim Malam, Hidrokuinon, Spektrofotometri Uv Vis

ABSTRACT

Light skin is more attractive for most of women over the world. Hydroquinone is one of skin lightening
agents. It content analysis research has been conducted in 5 night cream samples. The objective of this study is to
identify and measure hydroquinone levels in several night cream brands that sold online. Hydroquinone
qualitative analysis using color reaction and TLC method (Thin Layer Chromatography) while quantitative
analysis in the sample using UV-VIS spectrophotometry. Results of the method validation indicate that the LOD
and LOQ values are 1.1211 ppm and 3.7370 ppm. Precision test with a value of% SDR less than 2% which is
0.0275%. Quantitative examination of the samples using the UV-VIS Spectrophotometry method show that the
hydroquinone levels of the five samples are as follows: sample (1) 2.16%, sample (2) 2.22%, sample (3) 1.81%,
sample (4) 1.95% and sample (5) 1.80%. Sample (1) and (2) contain hydroquinone above the safe limit allowed by
BPOM RI that is not more than 2%.
Keywords: Cosmetic, Night Cream, Hydroquinone, UV VIS Spectrophotometry.

128
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

PENDAHULUAN udara bebas warnanya akan berubah menjadi


bewarna kecoklatan (Hart, H. 1983).
Kosmetik berasal dari kata Yunani
“kosmetikos” yang berarti keterampilan Kandungan hidrokuinon pada krim malam
menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam dapat dianalisis menggunakan Spektrofotometer
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. UV VIS. Alat ini digunakan untuk analisis
445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai spektroskopi yang memakai sumber radiasi
berikut: elektromagnetik ultra violet dekat (190-380) dan
sinar tampak (380-780) dengan memakai
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut UV VIS pada molekul yang dianalisis
atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai membutuhkan energi yang cukup besar
(Depkes RI, 1979). Krim malam biasanya (Mulyasuryani et al, 2015)
mempunyai tekstur yang lebih tebal.Krim malam
umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk Spektrofotometri UV VIS bisa melakukan
meresap dalam kulit dan meninggalkan kesan penentuan pada sampel yang berupa larutan, gas
lengket. Karena mempunyai tekstur tebal dan dan uap. Perlu diperhatikan pelarut yang dipaka
menutup lapisan kulit, Night cream harus untuk sampel berupa larutan, antara lain: Pelarut
mempunyai kandungan aktif yang memiliki yang dipakai tidak mengandung ikatan rangkap
fungsi mencegah penuaan dini dan terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak
mengoptimalkan proses regenerasi kulit seperti berwarna, tidak terjadi interaksi dengan molekul
retinol, ceramide, atau hyaluronic acid. senyawa yang dianalisis, dan kemurniannya
harus tinggi untuk analisis (Mulyasuryani et al,
Hidrokuinon adalah senyawa yang sering 2015).
digunakan sebagai pemutih pada kosmetik.
Pemakaian apabila berlebih bisa mengakibatkan Mengingat akan kandungan hidrokuinon
efek berbahaya pada kulit karena bisa dalam krim malam yang masih banyak beredar
menyebabkan kelainan kulit bahkan dapat terutama pada krim yang tidak teregistrasi
mengakibatkan kanker kulit (Nurfitriani, et al. BPOM RI dan dijual secara online, sehingga
2015). Mekanisme kerja dari hidrokuinon adalah menimbulkan efek karsinogen dan teratogen bagi
sebagai pencerah dengan menghambat oksidasi tubuh maka dari itu penulis tertarik melakukan
tirosin secara enzimatik sehingga menjadi penelitian mengenai analisis hidrokuinon pada
DOPA, menghambat aktivitas enzim tirosinase beberapa sediaan krim malam yang dijual secara
dalam melanosit dan mengurangi jumlah melanin online dengan menggunakan metode
secara langsung (Sarah et al, 2014). Spektrofotometri UV VIS.

Pemakaian yang berlebih dapat METODE PENELITIAN


menimbulkan iritasi kulit, tetapi jika dihentikan
seketika bisa berefek lebih buruk. Kadar Alat dan Bahan
Hidrokuinon dalam krim beredar di pasaran
diperbolehkan 2%, apabila lebih dari itu dapat Alat yang digunakan yaitu timbangan
dipergunakan sebagai obat (BPOM RI, 2007). analitik, spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu®),
Alat-alat gelas (Pyrex®) antara lain: tabung
Hidrokuinon merupakan senyawa golongan reaksi, chamber glass, erlenmeyer dan labu takar,
fenol. Fenol ialah senyawa yang mudah pipa kapiler, pipet tetes, pipet volume. Lampu
dioksidasi. Apabila dibiarkan di udara terbuka UV 254, pensil, kertas saring, plat KLT dan rol.
dapat epatt berubah warna karena pembentukan
hasil oksidasi. Ciri-ciri sediaan yang Bahan dalam penelitian ini adalah standar
mengandung Hidrokuinon jika dibiarkan dalam hidrokuinon, aquades, etanol 96%, reagen FeCl3
1%, reagen benedict, metanol dan kloroform.

129
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

PROSEDUR PENELITIAN sampel yang telah dilarutkan dengan pembanding


yang sudah d ilarutkan pada plat KLT dengan
Pengujian organoleptik menggunakan pipa kapiler atau mikropipet
berujung runcing khusus berskala 1 μL dan
Sampel berupa 5 buah krim malam yang bervolume 1 μL, ditotolkan dibatas garis yang
beredar dari penjualan secara online dengan telah dibuat pada bagian bawah dan atas nya
harga yang ekonomis dan banyak digunakan yang berukuran 1 cm dibagian plat KLT dengan
dilakukan pengujian organoleptik mencakup pensil, plat silika gel yang telah ditotolkan
warna, tekstur dan aroma krim tersebut. tersebut dimasukan ke dalam chamber yang
Preparasi Sampel berisi eluen sampai pelarut naik ke atas sampai
garis yang sudah ditentukan di plat KLT dan
Sampel ditimbang sebanyak 0,1 gram kemudian plat diangkat dari chamber dan lihat
kemudian dilarutkan dengan 5 ml etanol 96% penampakan noda dengan mengunakan lampu
dan dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml UV lalu diukur bercak noda(8)
kemudian ditambahkan etanol 96% sampai tanda
Dengan rumus :
tera lalu dikocok sampai homogen, dan
kemudian disaring dengan kertas saring.
RF =
Analisa Kualitatif dengan reaksi warna dan
KLT
Pembuatan Larutan Baku Hidrokuinon 100
Untuk reaksi warna hidrokuinon μg/mL
menggunakan FeCl3 1% terbentuk warna hijau/
Ditimbang hidrokuinon murni sebanyak 0,1
kuning dan reagen benedict akan berwarna
g dan dilarutkan dalam 5 mL etanol 96%.
merah (Carissa, 2015). Sampel (krim) 1, 2, 3, 4
Larutan tersebut dipindahkan kedalam labu ukur
dan 5 ditimbang sebanyak 0,1 gram. Masing-
100 mL dan ditambahkan etanol 96% sampai
masing sampel dilarutkan dengan etanol 96%
tepat 100 mL, kemudian larutan dikocok sampai
sebanyak 5 mL sampai larut untuk pengujian
homogen. Sehingga diperoleh konsentrasi baku
reaksi warna yang pertama ditambahkan 4 tetes hidrokuinon 1000 μg/mL dalam etanol 96%.
FeCl3 1% dan pengujian reaksi warna yang Dipipet 10 mL dari larutan baku 1000 μg/mL
kedua dengan ditambahkan 4 tetes larutan masukkan dalam labu ukur 100 mL tambah
benedict pada masing-masing sampel (Rasyid, et dengan larutan etanol 96% sampai tanda 100 mL
a, 2015). lalu dikocok hingga homogen dan dihasilkan
larutan hidrokuinon dengan konsentrasi 100
Pemeriksaan Kualitatif Hidrokuinon dengan
μg/mL(14).
metoda KLT dilakukan dengan langkah-langkah
berikut: Plat silika gel ukuran 3 x 7 cm, Pembuatan Kurva Kalibrasi
pembuatan larutan eluen yang digunakan
metanol:kloroform (1:1) yang dibuat sebanyak 5 Larutan baku 100 μg/mL kemudian dipipet
mL kemudian dimasukan ke dalam chamber lalu sebanyak 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5 dan 4 mL, masing-
ditutup rapat agar eluen tidak menguap, eluen masing dimasukkan dalam gelas ukur 10 mL
yang telah dimasukan ke dalam chamber tambahkan dengan larutan etanol 96% sampai
kemudian dijenuhkan dengan cara memasukan tanda tera lalu dikocok hingga homogen.
kertas saring ke dalam eluen selama 30 menit, Didapatkan larutan dengan konsentrasi 15, 20,
sampel (Krim) dari 1, 2, 3, 4, dan 5 ditimbang 25, 30, 35 dan 40 μg/mL kemudian diukur pada
sebanyak 0,1 gram dan dilarutkan dengan etanol panjang gelombang serapan maksimum yang
sebanyak 5 mL, ditimbang pembanding didapatkan pada pengukuran panjang gelombang
(Hidrokuinon) 0,1 gram dan dilarutkan dengan sebelumnya dan etanol 96% sebagai blanko. Cara
etanol 96% sebanyak 8 mL dan ditotolkan untuk membuat kurva standar yaitu dengan
130
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

memplot konsentrasi vs absorbansi (BPOM RI.


2015)

Penentuan Kadar Hidrokuinon dalam Sampel


Standar Deviation (SD):
Masing-masing sampel ditimbang 0,1 g
diencerkan dalam labu ukur 100 mL dengan ( y  y ) 2
etanol 96%, kemudian dipipet 3 ml dalam labu n 1
10 ml sehingga diperoleh konsentrasi 300 ppm SD =
kemudian diukur satu persatu dengan alat Relative Standar Deviation (RSD):
Spektrofotometri UV VIS pada panjang
gelombang 293 nm. Pembacaan dilakukan SD
selama lebih kurang 1 menit sehingga didapatkan
nilai absobansi dan konsentrasi dari masing- y x 100%
masing sampel.

Kemudian untuk mencari kadar masing- Ketelitian Alat:


masing sampel:
SD
KA = 100% - y

3. Uji LOD dan LOQ

Validasi Metode Adapun konsentrasi terkecil yang masih bisa


dideteksi (LOD) dan terdeteksi secara kuantitatif
1. Uji Linearitas (LOQ) dihitung secara statistik melalui garis
linier dari kurva standar (Jatmiko, et al, 2011).
Berdasarkan kurva baku hidrokuinon yang sudah
didapat, hasil absorbansi diperoleh untuk LOD =
menghitung nilai koefisien korelasi (r), slope
(kemiringan) dan tetapan regresi.
LOQ =
y = a + bx

Ket: y = variabel dependen HASIL DAN PEMBAHASAN


a = konstanta
b = koefisien variabel X Krim malam yang dijadikan sampel dalam
x = variabel independen penelitian ini diperoleh dengan cara dibeli secara
online. Sampel dibeli sebanyak 5 macam dengan
2. Uji Presisi merk krim malam yang berbeda-beda. Semua
krim malam tidak memiliki izin registrasi dari
Larutan baku hidrokuinon pada masing-masing BPOM dan tidak mencantumkan komposisi dari
konsentrasi diukur serapannya dengan alat berbagai krim malam tersebut.
Spektrofotometer UV VIS pada panjang
gelombang serapan maksimum yaitu 293 nm Langkah awal pada penelitian ini yaitu
sebanyak 3 kali. Hasil absorban yang diperoleh, melakukan pemeriksaan organoleptik.
digunakan untuk menghitung: Pemeriksaan organoleptik mencakup uji
pengamatan terhadap warna, aroma dan tekstur
Rata-rata absorban: dari masing-masing krim malam. Tujuan
pemeriksaan ini adalah uji pendahuluan sebelum

131
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

dilakukan uji kualitatif dengan reagen dan eluen. Eluen menggunakan Kloroform: Metanol
dengan metoda kromatografi lapis tipis (KLT). (1:1) yang dibuat sebanyak 5 ml, kemudian
Berikut hasil pemeriksaan organoleptik sampel chamber tutup rapat agar eluen tidak menguap.
krim malam: Sampel (krim) masing-masing ditimbang 0,1
gram dan dilarutkan dengan etanol 96%
sebanyak 5 ml, kemudian ditimbang pembanding
(hidrokuinon) 0,1 gram dan dilarutkan dengan
etanol 96% sebanyak 8 ml dan ditotolkan sampel
dan pembanding yang sudah dilarutkan pada plat
dengan menggunakan pipet kapiler atau
mikropipet, ditotolkan dibatas garis yang telah
dibuat bagian bawah dan atasnya berukuran 1 cm
dibagian plat dengan pensil. Plat silika gel atau
plat yang telah ditotolkan tersebut dimasukkan
kedalam chamber yang berisi eluen sampai
pelarut naik keatas sampai garis yang sudah
Sebelum masuk uji kualitatif maka sediaan ditentukan diplat. Kemudian angkat plat dari
dalam bentuk krim tersebut masing-masing chamber dan dilihat penampakan noda dengan
ditimbang sebanyak 0,1 gram dilarutkan dengan menggunakan lampu UV 254 lalu diukur nilai Rf
etanol 96% sebanyak 5 ml kemudian di kocok nya. Nilai Rf yang diperoleh dari bahan baku
sampai larut. Selanjutnya dilakukan uji reaksi (hidrokuinon) adalah 0,8. Hasil dari masing-
warna dengan menggunakan reagen FeCl3 dan masing sampel adalah Rf 0,8 dari sampel (1)
larutan benedict. Dari kelima sampel yang diuji mengandung hidrokuinon, Rf 0,8 dari sampel (2)
secara kualitatif, memberikan hasil positif mengandung hidokuinon, Rf 0,8 dari sampel (3)
adanya kandungan hidrokuinon dengan mengandung hidrokuinon, Rf 0,8 dari sampel (4)
terbentuknya endapan. Saat larutan tersebut diuji mengandung hidrokuinon dan Rf 0,8 dari sampel
dengan reagen FeCl3 terbentuk endapan kuning/ (5) mengandung hidrokuinon.
kuning perak. Sedangkan dengan reagen larutan
benedict terbentuk endapan coklat kemerahan.

Tahap selanjutnya yaitumenggunakan alat


Spektrofotometer UV-VISLarutan baku standar
hidrokuinon dibuat dalam 6 konsentrasi berbeda
yaitu 15, 20, 25, 30, 35, dan 40 ppm selanjutnya
di ukur dengan alat spektrofotometer UV-VIS.
Dari pengukuran serapan larutan baku standar
hidrokuinon diperoleh persamaan regresi y =
0,01544x – 0,0244 dengan nilai koefisien
Uji kualitatif selanjutnya yang dilakukan korelasi (r) yaitu 0,999. Nilai koefisien korelasi
yaitu metoda kromatografi lapis tipis (KLT) yang dihasilkan mendekati nilai 1 yang artinya
dengan langkah-langkah berikut: Plat silika gel metode ini akurat dalam menentukan kadar
dengan ukuran 3 x 7 cm, Pembuatan larutan merkuri dalam suatu larutan sampel.
132
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

mencapai tidak kurang dari 3,7370 ppm maka


hasil pengukuran dapat dikatakan akurat.
Sedangkan pada pengukuran konsentrasi
hidrokuinon dalam masing-masing sampel krim
malam sehingga diperoleh hasil:

Tabel 1. Hasil pengukuran kadar


Hidrokuinon dalam sampel krim malam

Kode Kadar Batas


Keterangan
sampel hidrokuinon aman

Sampel
2,16% Tidak aman
1

Sampel  2%
dimana r = 0.9990 2,22% sebagai Tidak aman
2
Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan baku kosmetik,
standar Hidrokuinon Sampel jika 5%
1,81% Aman
3 sebagai
Hasil uji presisi alat menggunakan larutan obat
Sampel (BPOM,
baku standar hidrokuinon diperoleh nilai Relatif 4
1,95% Aman
2007)
Standart Deviation dibawah 2% pada 0,0275%
dan nilai Ketelitian Alat 99%. Sedangkan uji Sampel
1,80% Aman
presisi pada masing-masing sampel diperoleh 5
nilai Relatif Standart Deviation dalam rentang
0,66% sampai 1,14% dan nilai Ketelitian Alat
99%. Hasil dari kedua pengujian menunjukkan
bahwa metode yang digunakan memiliki nilai Menurut BPOM RI batas aman hidrokuinon pada
ketelitian yang baik dengan dihasilkan nilai kosmetik tidak boleh lebih dari 2%. Dari kelima
Relatif Standart Deviation pada persamaan sampel yang diuji, 3 sampel memiliki kandungan
Horwitz tidak melebihi 45% sehingga metode ini hidrokuinon dibawah 2% dan 2 sampel krim
layak digunakan untuk analisis hidrokuinon malam memiliki kandungan hidrokuinon diatas
dalam sampel krim pemutih wajah (Harmita, 2%. Hal ini menunjukkan bahwa, sampel krim
2004. malam yang mengandung hidrokuinon diatas 2%
Batas deteksi yang diperoleh berdasarkan tidak aman digunakan dan melanggar peraturan
persamaan 3SD/b yaitu 1,1211 ppm dan batas BPOM RI, yaitu sampel 1 dan 2 dengan kadar
kuantitas yang diperoleh berdasarkan persamaan 2,16% dan 2,22%.
10SD/b yaitu 3,7370 ppm. Apabila konsentrasi
KESIMPULAN
hidrokuinon yang terukur dalam sampel
menunjukkan nilai lebih besar dari 1,1211 ppm
maka hasil tersebut dapat dipercaya bahwa sinyal 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelima
yang diperoleh merupakan sinyal yang berasal sampel yang diteliti mangandung
dari sinyal hidrokuinon. Namun, apabila hidrokuinon setelah dilakukan uji kualitatif
konsentrasi yang diperoleh lebih kecil dari dan kuantitatif.
1,1211ppm maka bahwa sinyal yang diperoleh 2. Dua dari lima sampel, mengandung
merupakan sinyal yang bukan berasal dari sinyal hidrokuinon melebihi batas aman yang
hidrokuinon. Batas kuantitas yang diperoleh diperbolehkan BPOM RI (2007) yaitu
sebesar 3,7370 ppm, apabila hasil pengukuran sampel 1 dan 2 dengan kadar 2,16% dan
2,22%.
133
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

DAFTAR PUSTAKA Haryanti, et al. “Artikel Ulasan: Tinjauan Bahan


Berbahaya Dalam Krim Pencerah Kulit “
Adriani, Azmalina. 2018. “Analisa Hidrokuinon Farmaka Vol. 16 No. 2. Bandung:
Dalam Krim Dokter Secara Universitas Padjadjaran.
Spektrofotometri Uv-Vis” Lantanida Indriaty, et al. 2018. “Bahaya Kosmetika
Journal, Vol. 6 No. 2. Banda Aceh: Pemutih yang Mengandung Merkuri dan
Akademi Farmasi dan Makanan Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan
(AKAFARMA) Banda Aceh. Registrasi Kosmetika di Rumah Sakit
Ardan, et al. 2016. “Analisis Bahan Kimia Gunung Jati Cirebon” Jurnal Surya
Berbahaya Pada Krim Pencerah Wajah Masyarakat p-ISSN: 2623-0364 Vol. 1 No.
Yang Beredar Di Kota Samarinda” Jurnal 1. Cirebon: Sekolah Tinggi Farmasi
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Muhammadiyah.
Ke-3.Samarinda: Universitas Irnawati, et al. 2016. “Analisis Hidrokuinon pada
Mulawarman. Krim Pemutih Wajah dengan Metode
BPOM RI. 2007. Peraturan Kepala Badan Spektrofotometri UV-VIS” Pharmacon
Pengawas Obat dan Makanan RI. No. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5,
HK.00.05.42.1018. Tentang Bahan No. 3. Kendari: Universitas Halu Oleo.
Kosmetik dari Standarisasi Obat Jatmiko, Tjiptasurasa, dan Wiranti, 2011.
Tradisional, Kosmetik dan Produk “Analisis Merkuri dalam Sediaan Kosmetik
Komplemen. Jakarta: Badan POM RI. Body Lotion menggunakan Metode
BPOM RI. 2015. Peraturan Kepala Badan Spektrofotometri Serapan Atom” Pharmacy,
Pengawasan Obat dan Makanan Republik Vol 8, No. 3. Purwokerto: Fakultas Farmasi
Indonesia Nomor 18 tentang Teknis UMP.
Persyaratan Bahan Kosmetik. Jakarta: Mulyasuryani, Ani dan Savitri, Alfita. 2015.
Kepala BPOM RI. “Penentuan Hidrokuinon dalam Sampel
Carissa. 2015. “Analisis Hidrokuinon secara Krim Pemutih Wajah secara Voltammetri
Spektrofotometri Sinar Tampak dalam Menggunakan Screen Printed Carbon
Sediaan Krim Malam NC-16 dan NC-74 Electrode (SPCE)” Jurnal Kimia
dari Klinik Kecantikan LSC Surabaya” VALENSI: Jurnal Penelitian dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Pengembangan Ilmu Kimia, 1(2). Malang:
Surabaya Vol. 4 No. 1. Surabaya: Universitas Brawijaya.
Universitas Surabaya. Nurfitriani, et al. 2015. “Analisis Penetapan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kadar Hidrokuinon pada Kosmetik Krim
1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Pemutih yang Beredar di Beberapa Tempat
Depkes RI, Jakarta. di Kota Bandung” Jurnal Seminar Nasional
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmasi (SNIFA). Bandung: Universitas
1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jenderal Achmad Yani.
Depkes RI, Jakarta. Pangaribuan, Lina. 2017. “Efek Samping
Gandjar, I,G dan Rohman, A. 2007. Kimia Kosmetik dan Penanganannya Bagi Kaum
Farmasi Analisis Cetakan 1. Penerbit Perempuan” Jurnal Keluarga Sehat
Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Sejahtera Vol. 15. p-ISSN: 1693-1157, e-
Harmita, 2004. “Petunjuk Pelaksanaan Validasi ISSN: 2527-9041.
Metode dan Cara Perhitungannya” Majalah Rahmi, Sofia. 2017. “Identifikasi Senyawa
Ilmu Kefarmasian Vol 1 (3). Jakarta: Hidroquinon Dan Merkuri Pada Krim
Departemen Farmasi FMIPA-UI. Kecantikan Yang Beredar Di Pasaran”
Hart, H. 1983. Kimia Organik Houngton Mifflin Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA Vol. 2
CO. Michigan State University. USA. Alih No. 1. Medan: Universitas Muslim
bahasa Dr. Suminar Achmasi Ph. D Nusantara Al-Washliyah.
Erlangga. Jakarta.
134
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 2, Agustus 2020

Rasyid, et al. 2015. “Pemeriksaan Kualitatif


Hidrokuinon dan Merkuri dalam Krim
Pemutih” Jurnal Farmasi Higea Vol. 7, No.
1. Padang: Universitas Andalas dan
STIFARM.
Sarah, Katya Wili. 2014. Analisis Hidrokuinon
dalam Sediaan Krim Malam “CW1” dan
“CW2” dari Klinik Kecantikan “N” dan “E”
di Kabupaten Sidoarjo Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No.
2. Surabaya: Universitas Surabaya.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2013. Dasar – Dasar
Spektroskopi. Edisi Kesatu. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
.

135
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee

Anda mungkin juga menyukai