Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI DAN KONSELING

“TEORI TEORI KOMUNIKASI”

OLEH :

KELAS C

WA ODE LIZA ELFARINI RERE O1A118144

MUHAMMAD FACHRY SYAWAL PUTRA O1A118176

DOSEN : apt. SABARUDIN, S.Farm., M.Si.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan
judul “Teori Teori Komunikasi” yang disusun untuk memenuhi tugas Farmasi
Industri.
Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan
makalah ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait,
baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak
lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami
membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan
datang. Akhir kata, besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Kendari, 05 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4

2.1 Teori Umum Komunikasi…………………………………………….. 4


2.2 Teori Teori Komunikasi Massa………………………………………... 7
2.3 Macam Macam Komunikasi…………………………………………… 10
2.4 Lambang Komunikasi……………………….….……………………... 13
2.5 Komunikasi Pasien Farmasi…………………………………………… 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori komunikasi Harold Lasswell merupakan teori komunikasi awal
(1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses
komunikasi adalah menjawab pertanyaan Who, Says What, In Which Channel, To
Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada
Siapa Dengan Efek Apa). Jawaban bagi (paradigmatic question) Lasswell itu
merupakan unsur yaitu Communicator (Komunikator), Message pertanyaan
paradigmatik unsur proses komunikasi, (Pesan), Media (Media). Receiver
(Komunikan atau Penerima), dan Effect (Efek). Jadi dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari
komunikator (sumber) melalui saluran saluran tertentu baik secara langsung atau
tidak langsung dengan maksud memberikan dampak atau effect kepada
komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. (Moerdijati, 2012:79)
Dengan berkembangnya proses komunikasi dari masa ke masa
memberikan dampak yang signifikan sehingga kebutuhan manusia akan tetap
berhubungan satu sama lain tetap terjaga. Maka dari itu media massa merupakan
sarana yang seringkali digunakan karena sifatnya dapat menyampaikan pesan
kepada orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar, heterogen,
anonim, melembaga, memiliki perhatian yang berpusat pada isi pesan yang sama,
dengan tidak memberikan arus balik secara langsung pada saat itu. Informasi yang
kita butuhkan dapat dengan mudah didapat melalui media massa. Media massa
merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam
masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber
daya lainnya.
Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antar manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah
panca indra manusia seperti mata dan telinga. Pesan pesan yang diterima panca
indera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Media yang dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni
media antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media massa.
Mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya, bahwa
komunikasi yang kita bangun tiap hari sesungguhnya bisa di jelaskan dengan
teori. teori komunikasi membantu kita untuk ,memahami orang lain dan
komunitas-komunitas mereka, bahkan lebih sedrhana lagi bahwa teori komunikasi
bisa mempermudah ketika kita berinteraksi dengan keluarga, teman dan
masyarakat. Memang tidak semua kejadian di dunia ini bisa di jelaskan teori, akan
tetapi teori komunikasi bisa di jadikan untuk memahami sebagian besar kejadian
di muka bumi.
Sebelum masuk lebih dalam membahas teori alangkah lebih baiknya
kita pahami dulu apa itu komunikasi dan juga teori?. Komunikasi adalah proses
sosial dimana individu-individu menggunakan symbol-simbol untuk mrnciptakan
dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (Richard West dan
Lynn H.Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi). Sehingga
dari pengertian tersebut kita bisa pahami bahwa komunikasi merupakan proses
sosial bahwa komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi, dan
berkesinambungan, dinamis, kompleks dan senantiasa berubah. Menggunakan
symbol, symbol sendiri adalah label yang merepresentasikan(menekan) pada
benda( symbol konkret) dan dan yang menekankan pada ide (symbol abstrak).
Sedangkan makna merupakan yang diambil dari suatu pesan, tanpa makna maka
akan kesulitan dalam menggunakan bahasa dan menginterpretasikan suatu
kejadian.
Makana teori itu sendiri merupakan sebuah system konsep yang
abstrak yang mengindikasikan adanya hubungandi antara konsep-konsep tersebut
yang membantu kita memahami sebuah fenomena(Richard West dan Lynn
H.Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi). Stephen Littlejohn
and Karen Foss mentakan bahwa system yang abstrak ini didapatkan dari
pengamatan yag sistematis. Jonathan H Turner mendefinisikan teori sebagai
sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan

2
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi. William Doherty (1993) telah
mengelaborasi sefinisi yang di kemukakan oleh Turner dengan menyatakan bahwa
teori adalah merupakan proses dan produk: “berteori merupakan proses
mengorganisasi dan merumuskan ide secara sistematis untuk memahami
fenomena tertentu. Sebuah teori merupakan seperangkat ide secara sistematis
untuk memahami fenomena tertentu.
Sehingga dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa teori
komunikasi adalah sebuah system atau konsep yang digunakan untuk
mempermudah kita dalam berkomunikasi. Apa saja teori tersebut akan kita bahas
pada bab-bab selanjutnya agar pembaca bisa memahami teori komunikasi itu
sendiri.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Umum Komunikasi

1. Teori simbolik
George Herbert mead di kenal sebagai pencetus awal teori interaksi
simbolik ia menyatakan bahwa orang bergerak berdasarkan makna simbolik yang
muncul di dalam sebuah situasi tertentu. Teori interaksi simbolik menekankan
pada hubungan antara symbol dan interaksi. Menurut murid George Herbert dasar
dari teori interaksi simbolik yaitu mind, self,and society (pikiran, diri dan
masyarakata). Ralph LaRossa dan Donald C.Rietzes telah mempelajari teori
interaksi simbolik yang berhubungan dengan kajian mengenai keluarga. Mereka
mengatakan bahwa tujuh asumsi mendasari interaksi simbolik dan asumsi-asumsi
ini memperlihatkan tiga tema besar :
• Pentingnya makna bagi perilaku manusia
• Pentingnya konsep mengenai diri
• Hubungan antara individu dengan masyarakat
Namun interaksi simbolik ini di anggap tidak memiliki kegunanaan
yang maksimal karena dua alasan. Pertama interaksi simbolik terlalu banyak
berfokus pada individu, dimana individu menciptakan realitas tidak mengacuhkan
batas orang hidup di dalam dunia yang tidak mereka ciptakan sendiri. Kedua
interkasi simbolik melupakan beberapa konsep penting yang di butuhkan untuk
memberikan penjelasan yang menyeluruh, dalam hal ini yaitu emosi dan
penghargaan diri.

2. Teori manajemen makna terkoordinasi


Teori ini berfokus pada diri dan hubungannya dengan orang lain.
Teori ini mengkaji bagaimana seorang individu memberikan makna pada sebuah
pesan teori ini penting karena berfokus pada hubungan antara individu dan
masyarakatnya. Dari teori ini terdepat beberapa asumsi tenteng manusia ;

4
• Manusia hidup dalam komunikasi
• Manusia saling menciptakan realitas sosial
• Transaksi informasi bergantung pada makna pribadi dan
interpersonal
Penerapan teori ini terhadap individu-individu dan percekapan mereka
sangatlah jelas. Kepraktisan dalam melihat bagaimana orang mendapkan makna,
potensi konflik untuk terulang, dan pengaruh diri seseorang terhadap proses
komunikasi merupakan hal yang layak di kagumi.

3. Teori disonansi kognitif


Teori nini berpendapat bahwa suatu pikiran beroperasi seperti sebuah
penengah antara rangsangan (stimulus) dan respons. Teori ini menyatakan bahwa
ketika seseorang menerima informasi (rangsangan ) pikiran mereka mengaturnya
menjadi sebuah pola dengan rangsangan lainnya yang telah di terima sebelumnya.
Jika pola yang diterima itu tidak pas dengan pola yang ada maka seorang itu akan
mengalami tidak kenyamanan. Asumsi dasar dari teori ini adalah :
• Manusia memiliki hasrat akan adanya kosistensi pada
keyakinan,sikap, dan perilakunya.
• Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi psikologis.
• Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk
melakukan tindakan-tindakan dengan dampak yang dapat di ukur.

4. Teori pengurangan ketidak kepastian


Menurut Berger dan Calabrese teori ini menyarankan bahwa terdapat
dua ketidakpastian dari perjumpaan awal, kognitif dalam perilaku. Kognitif
merujuk kepada keyakinan dan sikap yang kita dan orang lain anut. Sedangkan
perilaku merupakan batasan sampai mana perilaku dapat di prediksi dalam sebuah
situasi tertentu. Asumsi dasar dari teori ini adalah:
• Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal.
• Ketidakpastian adalah keadaan tidak mengenakkan, menimbulkan
stress secara kognitif

5
• Ketika orang asing bertemu perhatian utama mereka adalah untuk
mengurangi ketidak pastian mereka.
• Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang
terjadi melelui tahapan tahapan
• Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi
ketidakpastian

5. Teori Semiotik
Semiotik bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide,
keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.

6. Teori Fenomenologis
Fenomenologis berasumsi bahwa orang-orang secara aktif
menginterpretasi pengalaman-pengalamannya dan mencoba memahami dunia
dengan pengalaman pribadinya.teori ini memperhatikan pada pengalaman sadar
seseorang.

7. Teori Sibernetika
Sibernetika menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosiial, dan
perilaku bekerja. Dalam sibernetika komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-
bagian atau variabel-variabel yang saling mempengaruhi satu sama lainnya,
membentuk, serta mengontrol karakter seluruh sistem, dan layaknya organisme,
menerima keseimbangan dan perubahan.

8. Teori Sosiopsikologis
Sosiopsikologis berfokus pada perilaku sosial individu, variabel
psikologis, efek individu, kepribadian dan sifat, persepsi, serta kognisi. Teori ini
memperhatikan perilaku dan sifat-sifat pribadi serta proses kognitif yang
menghasilkan perilaku.

6
9. Teori Sosiokultural
Sosiokultural menunjukan kepada kita cara pemahaman terhadap
makna, norma, peran, dan peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam
komunikasi. Teori tersebut mengeksplorasi dunia yang dihuni oleh manusia,
menjelaskan bahwa realitas bukanlah seperangkat susunan diluar kita, tetapi
dibentuk melalui proses interaksi di dalam kelompok, komunitas, dan budaya.

10. Teori Kritik


Kritik menyangkut bagaimana kekuatan, tekanan, dan keistimewaan
sebagai hasil dari bentuk-bentuk komunikasi tertentu dalam masyarakat.
Pertanyaan-pertanyaan akan keistimewaan dan kekuatan dianggap penting dalam
teori komunikasi dan merupakan tema dari teori ini.

11. Teori Retorika


Retorika mencangkup segala cara manusia dalam menggunakan
symbol untuk mempengaruhi linggkungan disekitarnya dan untuk membangun
dunia tempat mereka tinggal.

2.2 Teori-teori komunikasi massa


Ketika kita membahas suatu teori, yang pertama-tama dilakukan
adalah memahami apa teori itu. Beberapa ahli berbeda pandangan tentang teori .
apalagi jika hal itu ditanyakan kalangan ilmu sosial maupun ilmu an eksak.
Jawaban yang dikemukakan akan sangat berbeda, tergantung pada kebutuhan sang
ahli, kepercayaan terhadap dunia sosial dan pengalamannya.
Sebagai sebuah dari bagian dari ilmu sosial, ilmu komunikasi atau
tepatnya komunikasi massaakan memakai indicator, perangkat yang selama ini
dipakai dalam ilmu sosial. Di kalangan ilmu sosial, jug aterdapat beberapa
perbedaan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena objek ilmu sosial biasanya
adalah manusia atau hal lain yang berkaitan dengan manusia.
Pada dasarnya, teori menurut turner (1998) adalah “cerita tentang
bagaimana dan mengapa suatu itu terjadi, para ahli biasanya memulai dengan

7
asumsi menyeluruh, termasuk seluruh bidang sosial yang dibentuk oleh aktivitas
manusia, menyatakan landasan kepastian dan proses serta sifat dasar yang
menerangkan pasang surutnya peristiwa dalam proses yang lebih khusus.”
Sementara itu, bowers dan courtright (1984) menawarkan sebuah
definisi bahwa “teori adalah sebuah pernyataan yang menyatakan hubungnan
antar variable” . bailey (1982) menawarkan bahwa teori harus bias memberikan
jalan bagi usaha pemahaman untuk mengerti dunia sosial, maka baginya teori itu
“penjelasan dan pemprediksian fenomena sosial yang berhubungan dengan subjek
ketertarikan kepada beberapa fenomena yang lain. “
Ilmu komunikasi yang mempunyai kaitan erat dengan manusia. Sebab,
ilmu komunikasi merupakan ilmu human communication. Proses yang terjadi
[pada diri manusia mutlak melalui perantara komunikasi . oleh karena itu, teori-
teori komunikasi pun )menurut pendapat di atas) harus bias menjelaskan
fenomena sosial dan alas an semua itu terjadi. Komunikasi massa harus bisa
menjelaskan berbagai fenomena yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Karena, media massa merupakan alat utama dalam komunikasi massa. Keterkaitan
antarfenomena itu tidak akan lepas dari media massa. Ini berarti bagaimana media
massa mempengaruhi, membentuk dan mengarahkan hidup manusia. Bagaimana
pula fenomena media massa bisa menjelaskan berbagai aktifitas manusia dalam
pergaulan sosialnya.

Dennis mcQuail (1987) pernah memberikan beberapa jenis dari teori-


teori komunikasi massa sebagai berikut.

1. Teori ilmu pengetahuan sosial (social scientific theory)


Teori ini berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber pada
observasi sistematis yang sedapat mungkin diupayakan bersifat objekltif. Sumber
teori ini merupakankenyataan tentang media. Dalam penerapannya jenis teori ini
sering tergantungpada ilmu sosial lainnya. Contohnya, teori yang menerangkan
hubungan antara televise dengan perilaku agresif.

8
2. Teori normatif (normative theory)
Teori ini berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media
beroeran jika serangkaian nilai sosial dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut.
Jenis teori ini begitu penting karena berperan dalam membentukinstitusi media.
Bahkan media berpengaruh besar dalam membantu apa yang diharapka oleh
public media, organisasi, serta pelaksana organisasi sosial itu sendiri.

3. Teori praktis ( operational theory)


Pada awalnya teori ini dikembangakan oleh oraktisi media. Teori ini
menyungguhkan penuntun tentang tujuan media, cara kerja yang seharusnya
diharapkan agar seirama dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sosial yang
sifatnya lebih abstrak, serta cara-cara pencapaian beberapa sasaran tertentu.
Sebuah teori masuk dalam rumpun teori praktis karena bisa membantu membantu
menemukan jawaban masalah, misalnya, “ apa yang dapat menyanangkan
public ?” “ factor aopa sajakah yang membuahkan hasil ?” “berita seperti apa
yang berharga atau mempunyai nilai berita (news value) ? “ “ bagaimana
tanggung jawab wartawan dan media tertentu dalam situasi tertentu pula ?”

4. Teori akal sehat (commonsense theory)


Teori ini merupakan pengetahuan (dan gagasan) yang dimiliki oleh
setip orang dengan begitu saja atau melalui pengalaman langsung dengan
masyarakat. Setiap pembaca surat kabar atau penonton televisi mempunyai teori
sendiri (mempunyai seperangkat gagasan) tentang media tersebut. Misalnya
gagasan tentang bagaiamana keberadaan media, kegunaan media, peran media
dalam kehuidupa sehari-hari , bagaimana seharusnya membaca Koran atau
menonton televisi, dan lain-lain. Masing-masing orang memiliki teori berdasarkan
pengatahuan yang dimilikinya tanpa ada usaha atau melalui pengalamannya
sehari-hari.
Sementara itu, Stanley J. barran dan dennis K. davis (2003)
menambahkan jenis-jenis dalam perkembangan baru ilmu sosial, yaitu ilmu kritis
(critical theory). Teori ini tertarik untuk membahas ketidaksamaan dan

9
ketertindasan (akibat system). Teori kritis tidak terus-menerus mengobsrvasi,
tetapi yang lebih penting adalah mengkritik. Sebagaian besar dari teori kritis
membahas conflict of interest (konflik kepentingan) di dalama masyarakat dan
dominasi yang terus menerus dilakukan oleh sebuah kelompok atas kelompok
lainnya. Teori kritis ingin membongkar sesuatu yang dinggap tidak adil karena
tiadanya kesamaan dan munculnya ketertindasan. Penganjur teori ini merasa
memilik tanggung jawab tidak sekedar mengkritiki, tetapi juga bekerja sebagai
agem aktif perubahan dan kalau perlu dilakukan secara radikal.
Sementara itu, untuk mengklasifikasikan teori komunikasi massa juga
bisa didasarkan dengan tujuan goal-nya. Tujuan teori sosial adalah
memprediksikan dan mengontrol. Ia mengukur fenomena atau atribut situasi
dalam usaha untuk mencoba menemukan kecendrungan yang dapat diukur. Bagi
Jensen (1990) tujuan disini sebagaimana dalam teori kritis adalah emansipasi dari
dan perubahan dalam peraturan sosial yang dominan.
Dengan demikian, sebuah teori komunikasi massa setidak-tidaknya
tidask berisi 1) seperangkat pernyataan yang didefinikas dalam kata kunci 2)
menspesifikasikan hubungan antar konsep; 3) mendeskripsikan fenomena yang
menggunaka konsep itu; 4) menawarkan prediksi tentang fenomena dan 5)
menyarankan penjelasan pada suatu kejadian.

2.3 Macam – macam komunikasi

1. Komunikasi formal dan informal


Komunikasi formal adalah komunikasi yang timbul melalui garis –
garis kekuasaan yang dibuat oleh manajemen. Garis – garis ini merupakan system
syaraf organisasi yang diberikan melalui prosedur dan praktek. Komunikasi
formal biasanya diperuntukan bagi atasan terhadap bawahan atau dalam
pendidikan murid kepada kepala sekolah atau guru. Sedangkan komunikasi
informal adalah kebalikan dari komunikasi formal, komunikasi ini terjadi secara
tidak disengaja, karena adanya persamaan perasaan, kebutuhan, tugas maupun
kewajiban seseorang. Pada dasarnya, komunikasi informal ini tidak terikat oleh

10
tempat dan waktu. Dalam komunikasi informal tidak terdapat hirarki
strukturalnya, oleh karena itu komunikasi informal mempunyai dua tujuan yaitu,
untuk memenuhi kebutuhan seseorang akan interaksi sosial. Dan juga
meningkatkan pelaksanaan pekerjaan organisasi dengan menciptakan alternatif,
dan lebih cepat dan lebih efisien.

2. Komunikasi tertulis dan lisan


Komunikasi tertulis dan lisan mempunyai ciri – ciri yang
menguntungkan (kebaikan) dan tidak (keburukannya). Jadi keduanya sering sama
– sama digunakan untuk saling melengkapi. Diantara keuntungan komunikasi
tertulis yaitu, memberikan catatan – catatan dan referensi yang resmi, sehingga
kita dapat mempersiapkan pesan dengan cermat dan dapat tersampaikan kebanyak
orang. Sedangkan keburukan atau kerugiannya adalah bahwa sanya pesan tertulis
dapat mengakibatkan timbulnya timbunan kertas dan tidak memberikan umpan
balik dengan segera. Akibatnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mengetahui apakah suatu pesan telah diterima dan difahami dengan baik. Di
bawah ini terdapat beberapa petunjuk menurut Keith Davis dalam penyampaian
komunikasi secara tertulis, yaitu :
• Gunakan kata – kata dan ungkapan yang sederhana
• Gunakan kata – kata yang singkat dan sudah lazim dipakai
• Nyatakan pemikiran secara logis dan langsung
• Hindari kata – kata yang tidak perlu
Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa pertemuan tatap muka dari
dua orang atau lebih, dan pada komunikasi ini dapat berjalan secara formal atau
informal dan dapat terencana atau tidak. Kebaikan dari komunikasi lisan adalah
komunikasi seperti ini dapat memberikan pertukaran yang cepat dan mendapat
umpan balik secara cepat pula. Sedangkan keburukannya adalah tidak menghemat
waktu atau jika sedang asik akan membuang – buang waktu dan lupa waktu.

11
3. Komunikasi verbal dan nonverbal
Verbal berarti menggunakan kata – kata baik lisan maupun tulisan.
Menurut Pitfield, komunikasi verbal dapat berupa kontak tatap muka, wawancara,
konsultan bersama, dan pidato. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah
komunikasi tanpa menggunakan kata – kata, misalnya melalui gerakan badan,
penampilan, bau harum, pakaian, pakaian seragam, ekspresi wajah, barang –
barang perhiasan, mobil dan simbol isyarat lainnya.

4. Komunikasi satu arah dan dua arah


Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang hanya menjamin
penyampaian pesan saja misalnya iklan. Komunikasi ini juga terdapat keuntungan
dan kerugiannya, diantaranya adalah komunikasi satu arah itu lebih cepat,
menghemat waktu dan uang. Disini sipengirim akan merasa puas karena tidak
ditanyakan tetntang informasi, dan juga dapat melindungi kekhilafan dan
kesalahannya. Sedang kerugiannya terletak pada sipenerima yang tidak
mempunyai kesempatan untuk minta penjelasan pesan. Lain halnya dengan
komunikasi dua arah komunikasi ini memiliki umpan balik yang melekat.
Komunikasi ini menjamin bahwa informasi, penjelasan, dan lain – lain diberikan
lebih lanjut. Contohnya : seminar, kelompok partisipasi. Keuntungan komunikasi
ini adalah komunikasi seperti ini pasti berguna, baik bagi si pemberi pesan
maupun sipenerima pesan. Kerugiannya adalah komunikasi ini cenderung lamban
dan memakan waktu yang cukup lama.

5. Komunikasi yang efektif, efisien dan baik


Komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang paling cermat,
sehingga maksud dan tujuan dalam komunikasi dapat tersampaikan dan
dimengerti oleh sipenerima informasi. Komunikasi dikatakan efisien apabila
berusaha untuk mengurangi sebanyak – banyaknya waktu dan biaya dalam
pertukaran informasi, namun informasi yang disampaikan dapat dimengerti.
Sedangkan komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terjadi apabila
pengertian penerima sesuai dengan maksud yang diinginkan oleh pengirim. Oleh

12
karena itu ketiganya saling terkait, komunikasi yang baik harus yang bersifat
efektif, efisien, dan baik.

2.4 Lambang komunikasi


Lambang komunikasi diartikan sebagai tanda yang mengandung arti
yang digunakan dalam proses komunikasi. Jadi fungsi lambing disini adalah
mewujudkan isi pernyataan dari bentuk yang abstrak menjadi konkrit. Lambang
komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu lambang komunikasi umum dan lambang
komunikasi khusus.

1. Lambang komunikasi umum


Lambang komunikasi umum dibagi menjadi empat bentuk, yaitu :
a) Lambang komunikasi mimik
b) Lambang komunikasi gerak gerik
c) Lambang komunikasi suara
d) Lambang komunikasi bahasa (lisan maupun tulisan)
2. Lambang komunikasi khusus
Lambang ini biasanya digunakan oleh manusia untuk keadaan yang
sangat khusus. Misalnya dalam sebuah produksi film maka disamping lambang
komunikasi umum, juga menggunakan lambang komunikasi khusus, seperti :
pakaian, tatarias, dekorasi, aneka warna, tata lampu, gambar, dll

2.5 Komunikasi Pasien Farmasi


Semua profesional kesehatan termasuk apoteker harus memiliki
keterampilan komunikasi yang efektif untuk memberikanperawatan pasien yang
berkualitas tinggi (WHO, 2003). Sebaliknya, komunikasi yang buruk antara
penyedia layanan kesehatan dengan pasien telah dikaitkan dengan kepuasan
pasien yang lebih rendah, ketidakpatuhan pengobatan dan hasil klinis negatif
(Zolnierek & Dimatteo, 2009). Selain itu, peran apoteker di banyak negara telah
berkembang untuk mencakup keterampilan klinis tingkat lanjut seperti otoritas

13
peresepan, kemampuan untuk meminta tes laboratorium, melakukan penilaian
fisik dan memberikan imunisasi.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol,
manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat
didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya
lainnya.
 teori komunikasi adalah sebuah system atau konsep yang
digunakan untuk mempermudah kita dalam berkomunikasi. Apa
saja teori tersebut akan kita bahas pada bab-bab selanjutnya agar
pembaca bisa memahami teori komunikasi itu sendiri.
 peran apoteker di banyak negara telah berkembang untuk
mencakup keterampilan klinis tingkat lanjut seperti otoritas
peresepan, kemampuan untuk meminta tes laboratorium,
melakukan penilaian fisik dan memberikan imunisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Chevalier, B. A. M., Watson, B. M., dan Neil, W. C., 2020, Pharmacy students’
self-reported attitudes, beliefs and behaviours about communicating
with patients, measured over time, Pharmacy Education, vol 20 (1).

Moekijat. 1993. Teori komunikasi. Bandung : Mandar Maju

Siebers, J., 2020, Philosophy as communication theory, Sign System Studies, vol
48 (1).

Soehoet, hoeta. 2002. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta : Yayasan kampus


tercinta IISIP

Yusup, M. pawit. 1990. Komunikasi pendidikan dan komunikasi intruksional.


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A, teori komunikasi, Jakarta : Salemba


Humanika,2011

Maulana,Deddy,MA,Ph.D.2000, Ilmu Komunikasi.Bandung:PT Remaja


Rosdakarya offset.

Richard West and Lynn H.Turner,2009, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi,
Jakarta ; Salemba Humanika.

16

Anda mungkin juga menyukai