OLEH :
KELAS C
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan
judul “Teori Teori Komunikasi” yang disusun untuk memenuhi tugas Farmasi
Industri.
Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan
makalah ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait,
baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak
lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami
membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan
datang. Akhir kata, besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi. William Doherty (1993) telah
mengelaborasi sefinisi yang di kemukakan oleh Turner dengan menyatakan bahwa
teori adalah merupakan proses dan produk: “berteori merupakan proses
mengorganisasi dan merumuskan ide secara sistematis untuk memahami
fenomena tertentu. Sebuah teori merupakan seperangkat ide secara sistematis
untuk memahami fenomena tertentu.
Sehingga dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa teori
komunikasi adalah sebuah system atau konsep yang digunakan untuk
mempermudah kita dalam berkomunikasi. Apa saja teori tersebut akan kita bahas
pada bab-bab selanjutnya agar pembaca bisa memahami teori komunikasi itu
sendiri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori simbolik
George Herbert mead di kenal sebagai pencetus awal teori interaksi
simbolik ia menyatakan bahwa orang bergerak berdasarkan makna simbolik yang
muncul di dalam sebuah situasi tertentu. Teori interaksi simbolik menekankan
pada hubungan antara symbol dan interaksi. Menurut murid George Herbert dasar
dari teori interaksi simbolik yaitu mind, self,and society (pikiran, diri dan
masyarakata). Ralph LaRossa dan Donald C.Rietzes telah mempelajari teori
interaksi simbolik yang berhubungan dengan kajian mengenai keluarga. Mereka
mengatakan bahwa tujuh asumsi mendasari interaksi simbolik dan asumsi-asumsi
ini memperlihatkan tiga tema besar :
• Pentingnya makna bagi perilaku manusia
• Pentingnya konsep mengenai diri
• Hubungan antara individu dengan masyarakat
Namun interaksi simbolik ini di anggap tidak memiliki kegunanaan
yang maksimal karena dua alasan. Pertama interaksi simbolik terlalu banyak
berfokus pada individu, dimana individu menciptakan realitas tidak mengacuhkan
batas orang hidup di dalam dunia yang tidak mereka ciptakan sendiri. Kedua
interkasi simbolik melupakan beberapa konsep penting yang di butuhkan untuk
memberikan penjelasan yang menyeluruh, dalam hal ini yaitu emosi dan
penghargaan diri.
4
• Manusia hidup dalam komunikasi
• Manusia saling menciptakan realitas sosial
• Transaksi informasi bergantung pada makna pribadi dan
interpersonal
Penerapan teori ini terhadap individu-individu dan percekapan mereka
sangatlah jelas. Kepraktisan dalam melihat bagaimana orang mendapkan makna,
potensi konflik untuk terulang, dan pengaruh diri seseorang terhadap proses
komunikasi merupakan hal yang layak di kagumi.
5
• Ketika orang asing bertemu perhatian utama mereka adalah untuk
mengurangi ketidak pastian mereka.
• Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang
terjadi melelui tahapan tahapan
• Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi
ketidakpastian
5. Teori Semiotik
Semiotik bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide,
keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.
6. Teori Fenomenologis
Fenomenologis berasumsi bahwa orang-orang secara aktif
menginterpretasi pengalaman-pengalamannya dan mencoba memahami dunia
dengan pengalaman pribadinya.teori ini memperhatikan pada pengalaman sadar
seseorang.
7. Teori Sibernetika
Sibernetika menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosiial, dan
perilaku bekerja. Dalam sibernetika komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-
bagian atau variabel-variabel yang saling mempengaruhi satu sama lainnya,
membentuk, serta mengontrol karakter seluruh sistem, dan layaknya organisme,
menerima keseimbangan dan perubahan.
8. Teori Sosiopsikologis
Sosiopsikologis berfokus pada perilaku sosial individu, variabel
psikologis, efek individu, kepribadian dan sifat, persepsi, serta kognisi. Teori ini
memperhatikan perilaku dan sifat-sifat pribadi serta proses kognitif yang
menghasilkan perilaku.
6
9. Teori Sosiokultural
Sosiokultural menunjukan kepada kita cara pemahaman terhadap
makna, norma, peran, dan peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam
komunikasi. Teori tersebut mengeksplorasi dunia yang dihuni oleh manusia,
menjelaskan bahwa realitas bukanlah seperangkat susunan diluar kita, tetapi
dibentuk melalui proses interaksi di dalam kelompok, komunitas, dan budaya.
7
asumsi menyeluruh, termasuk seluruh bidang sosial yang dibentuk oleh aktivitas
manusia, menyatakan landasan kepastian dan proses serta sifat dasar yang
menerangkan pasang surutnya peristiwa dalam proses yang lebih khusus.”
Sementara itu, bowers dan courtright (1984) menawarkan sebuah
definisi bahwa “teori adalah sebuah pernyataan yang menyatakan hubungnan
antar variable” . bailey (1982) menawarkan bahwa teori harus bias memberikan
jalan bagi usaha pemahaman untuk mengerti dunia sosial, maka baginya teori itu
“penjelasan dan pemprediksian fenomena sosial yang berhubungan dengan subjek
ketertarikan kepada beberapa fenomena yang lain. “
Ilmu komunikasi yang mempunyai kaitan erat dengan manusia. Sebab,
ilmu komunikasi merupakan ilmu human communication. Proses yang terjadi
[pada diri manusia mutlak melalui perantara komunikasi . oleh karena itu, teori-
teori komunikasi pun )menurut pendapat di atas) harus bias menjelaskan
fenomena sosial dan alas an semua itu terjadi. Komunikasi massa harus bisa
menjelaskan berbagai fenomena yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Karena, media massa merupakan alat utama dalam komunikasi massa. Keterkaitan
antarfenomena itu tidak akan lepas dari media massa. Ini berarti bagaimana media
massa mempengaruhi, membentuk dan mengarahkan hidup manusia. Bagaimana
pula fenomena media massa bisa menjelaskan berbagai aktifitas manusia dalam
pergaulan sosialnya.
8
2. Teori normatif (normative theory)
Teori ini berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media
beroeran jika serangkaian nilai sosial dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut.
Jenis teori ini begitu penting karena berperan dalam membentukinstitusi media.
Bahkan media berpengaruh besar dalam membantu apa yang diharapka oleh
public media, organisasi, serta pelaksana organisasi sosial itu sendiri.
9
ketertindasan (akibat system). Teori kritis tidak terus-menerus mengobsrvasi,
tetapi yang lebih penting adalah mengkritik. Sebagaian besar dari teori kritis
membahas conflict of interest (konflik kepentingan) di dalama masyarakat dan
dominasi yang terus menerus dilakukan oleh sebuah kelompok atas kelompok
lainnya. Teori kritis ingin membongkar sesuatu yang dinggap tidak adil karena
tiadanya kesamaan dan munculnya ketertindasan. Penganjur teori ini merasa
memilik tanggung jawab tidak sekedar mengkritiki, tetapi juga bekerja sebagai
agem aktif perubahan dan kalau perlu dilakukan secara radikal.
Sementara itu, untuk mengklasifikasikan teori komunikasi massa juga
bisa didasarkan dengan tujuan goal-nya. Tujuan teori sosial adalah
memprediksikan dan mengontrol. Ia mengukur fenomena atau atribut situasi
dalam usaha untuk mencoba menemukan kecendrungan yang dapat diukur. Bagi
Jensen (1990) tujuan disini sebagaimana dalam teori kritis adalah emansipasi dari
dan perubahan dalam peraturan sosial yang dominan.
Dengan demikian, sebuah teori komunikasi massa setidak-tidaknya
tidask berisi 1) seperangkat pernyataan yang didefinikas dalam kata kunci 2)
menspesifikasikan hubungan antar konsep; 3) mendeskripsikan fenomena yang
menggunaka konsep itu; 4) menawarkan prediksi tentang fenomena dan 5)
menyarankan penjelasan pada suatu kejadian.
10
tempat dan waktu. Dalam komunikasi informal tidak terdapat hirarki
strukturalnya, oleh karena itu komunikasi informal mempunyai dua tujuan yaitu,
untuk memenuhi kebutuhan seseorang akan interaksi sosial. Dan juga
meningkatkan pelaksanaan pekerjaan organisasi dengan menciptakan alternatif,
dan lebih cepat dan lebih efisien.
11
3. Komunikasi verbal dan nonverbal
Verbal berarti menggunakan kata – kata baik lisan maupun tulisan.
Menurut Pitfield, komunikasi verbal dapat berupa kontak tatap muka, wawancara,
konsultan bersama, dan pidato. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah
komunikasi tanpa menggunakan kata – kata, misalnya melalui gerakan badan,
penampilan, bau harum, pakaian, pakaian seragam, ekspresi wajah, barang –
barang perhiasan, mobil dan simbol isyarat lainnya.
12
karena itu ketiganya saling terkait, komunikasi yang baik harus yang bersifat
efektif, efisien, dan baik.
13
peresepan, kemampuan untuk meminta tes laboratorium, melakukan penilaian
fisik dan memberikan imunisasi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol,
manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat
didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya
lainnya.
teori komunikasi adalah sebuah system atau konsep yang
digunakan untuk mempermudah kita dalam berkomunikasi. Apa
saja teori tersebut akan kita bahas pada bab-bab selanjutnya agar
pembaca bisa memahami teori komunikasi itu sendiri.
peran apoteker di banyak negara telah berkembang untuk
mencakup keterampilan klinis tingkat lanjut seperti otoritas
peresepan, kemampuan untuk meminta tes laboratorium,
melakukan penilaian fisik dan memberikan imunisasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Chevalier, B. A. M., Watson, B. M., dan Neil, W. C., 2020, Pharmacy students’
self-reported attitudes, beliefs and behaviours about communicating
with patients, measured over time, Pharmacy Education, vol 20 (1).
Siebers, J., 2020, Philosophy as communication theory, Sign System Studies, vol
48 (1).
Richard West and Lynn H.Turner,2009, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi,
Jakarta ; Salemba Humanika.
16