Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 (2023.2)

Nama Mahasiswa : ABDUR RAHMAN


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043002911
Tanggal Lahir : 11 Desember 1995
Kode/Nama Mata Kuliah. : EKMA 4314 / Akuntansi Manajemen
Kode/Nama Program Studi. : 54 / MANAJEMEN
Kode/Nama UPBJJ : 48/PALANGKA RAYA
Hari/Tanggal UAS THE : RABU / 28 JUNI 2023

Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran
akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa. : ABDUR RAHMAN
NIM : 043002911
Kode/Nama Mata Kuliah :EKMA 4314 / Akuntansi Manajemen
Fakultas. : FE (FAKULTAS EKONOMI)
Program Studi : 54 / Manajemen
UPBJJ-UT : 48/PALANGKA RAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan
jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya
yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian
hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab
dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Pangkalan Bun, 28 Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

ABDURRAHMAN
1. Untuk menyelesaikan tugas tersebut, kita perlu menggunakan metode high-low
point untuk mengestimasi biaya pemeliharaan variabel per jam mesin dan biaya
pemeliharaan tetap per bulan. Berikut langkah-langkahnya:
 Mengestimasi biaya pemeliharaan variabel per jam mesin (Biaya per jam
variabel) menggunakan metode high-low point:
 Pilih dua titik data dengan biaya pemeliharaan dan waktu penggunaan
mesin yang tertinggi dan terendah. Dalam kasus ini, kita akan
menggunakan Januari (750 jam mesin, Rp 1.000.000) sebagai titik rendah
dan November (2.200 jam mesin, Rp 1.900.000) sebagai titik tinggi.
 Hitung selisih biaya pemeliharaan antara titik tinggi dan titik rendah: Rp
1.900.000 - Rp 1.000.000 = Rp 900.000
 Hitung selisih waktu penggunaan mesin antara titik tinggi dan titik
rendah: 2.200 jam mesin - 750 jam mesin = 1.450 jam mesin
 Hitung biaya pemeliharaan variabel per jam mesin: Rp 900.000 ÷ 1.450
jam mesin = Rp 620/hour
Jadi, biaya pemeliharaan variabel per jam mesin diperkirakan sebesar
Rp 620.
 Mengestimasi biaya pemeliharaan tetap per bulan (Biaya pemeliharaan tetap)
menggunakan metode high-low point:
 Gunakan titik data dengan waktu penggunaan mesin tertinggi dan biaya
pemeliharaan yang sesuai. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan
November (2.200 jam mesin, Rp 1.900.000) sebagai titik tinggi.
 Gunakan biaya pemeliharaan variabel per jam mesin yang sudah
diestimasi sebelumnya (Rp 620/hour).
 Hitung biaya pemeliharaan tetap per bulan: Biaya pemeliharaan titik
tinggi - (Biaya per jam variabel × Waktu penggunaan mesin pada titik
tinggi) Rp 1.900.000 - (Rp 620/hour × 2.200 jam mesin) = Rp 170.000
Jadi, biaya pemeliharaan tetap per bulan diperkirakan sebesar Rp
170.000.
 Fungsi biaya pemeliharaan bulanan:
 Dengan menggunakan hasil estimasi biaya pemeliharaan tetap per bulan
dan biaya pemeliharaan variabel per jam mesin yang sudah diestimasi,
kita dapat membuat fungsi biaya pemeliharaan bulanan.
 Fungsi biaya pemeliharaan bulanan: Biaya pemeliharaan tetap + (Biaya
per jam variabel × Jumlah jam mesin)
 Mengestimasi jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah
2.500 jam mesin:
 Gunakan fungsi biaya pemeliharaan bulanan yang sudah dibuat dan
masukkan jumlah jam mesin yang baru (2.500 jam mesin) ke dalamnya.
 Hitung biaya pemeliharaan bulanan: Biaya pemeliharaan tetap + (Biaya
per jam variabel × Jumlah jam mesin) Rp 170.000 + (Rp 620/hour ×
2.500 jam mesin) = Rp 1.670.000
Jadi, jika jumlah jam mesin adalah 2.500 jam mesin, perkiraan biaya
pemeliharaan bulanan adalah Rp 1.670.000.
Harap dicatat bahwa estimasi yang diberikan di atas didasarkan pada data yang
diberikan. Selalu penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin
memengaruhi biaya pemeliharaan dan melakukan analisis yang lebih lengkap apabila
diperlukan.

2. Untuk menghitung kos bernilai tambah dan kos tidak bernilai tambah, kita
perlu memperhatikan perbedaan antara "Quantity Actual" (jumlah aktual) dan
"Quantity Standard" (jumlah standar). Berikut adalah perhitungan untuk
masing-masing pertanyaan:
a. Kos bernilai tambah untuk tenaga kerja:
Kos bernilai tambah = (Quantity Actual - Quantity Standard) × Standard
Price
Kos bernilai tambah = (84.000 jam - 80.000 jam) × Rp 50.000/jam
Kos bernilai tambah = 4.000 jam × Rp 50.000/jam
Kos bernilai tambah = Rp 200.000.000
Jadi, kos bernilai tambah untuk tenaga kerja sebesar Rp 200.000.000.
b. Kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku:
Kos tidak bernilai tambah = (Quantity Actual - Quantity Standard) ×
Standard Price
Kos tidak bernilai tambah = (208.000 kg - 200.000 kg) × Rp 60.000/kg
Kos tidak bernilai tambah = 8.000 kg × Rp 60.000/kg
Kos tidak bernilai tambah = Rp 480.000.000
Jadi, kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku sebesar Rp 480.000.000.
c. Kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi:
Kos tidak bernilai tambah = (Quantity Actual - Quantity Standard) ×
Standard Price
Kos tidak bernilai tambah = (60.000 jam inspeksi - 0 jam inspeksi) × Rp
24.000/jam inspeksi
Kos tidak bernilai tambah = 60.000 jam inspeksi × Rp 24.000/jam inspeksi
Kos tidak bernilai tambah = Rp 1.440.000.000
Jadi, kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi sebesar Rp 1.440.000.000.
d. Kos sesungguhnya untuk penerimaan:
Kos sesungguhnya = Quantity Actual × Standard Price
Kos sesungguhnya = 350 pesanan × Rp 1.000.000/pesanan
Kos sesungguhnya = Rp 350.000.000
Jadi, kos sesungguhnya untuk penerimaan sebesar Rp 350.000.000.
Harap dicatat bahwa perhitungan di atas didasarkan pada data yang
diberikan. Selalu penting untuk melakukan analisis yang lebih lengkap dan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi biaya
dalam konteks yang lebih luas.

3. 1. Dengan pendekatan variable costing:


a. Unit sediaan akhir:
Unit sediaan akhir = Unit sediaan awal + Unit yang diproduksi - Unit yang
terjual
Unit sediaan akhir = 0 + 25.000 - 9.000
Unit sediaan akhir = 16.000
b. Biaya produksi per unit:
Biaya produksi per unit = (Biaya variabel per unit + Overhead variabel) /
Unit yang diproduksi
Biaya produksi per unit = (Rp90.000 + Rp50.000) / 25.000
Biaya produksi per unit = Rp140.000 / 25.000
Biaya produksi per unit = Rp5.600,-
c. Nilai sediaan akhir:
Nilai sediaan akhir = Unit sediaan akhir × Biaya produksi per unit
Nilai sediaan akhir = 16.000 × Rp5.600
Nilai sediaan akhir = Rp89.600.000,-

2. Dengan pendekatan absorption costing:


a. Unit sediaan akhir:
Unit sediaan akhir = Unit sediaan awal + Unit yang diproduksi - Unit
yang terjual
Unit sediaan akhir = 0 + 25.000 - 9.000
Unit sediaan akhir = 16.000
b. Biaya produksi per unit:
Biaya produksi per unit = (Biaya variabel per unit + Overhead variabel +
Overhead tetap per unit yang diproduksi) / Unit yang diproduksi
Biaya produksi per unit = (Rp90.000 + Rp50.000 + Rp30.000) / 25.000
Biaya produksi per unit = Rp170.000 / 25.000
Biaya produksi per unit = Rp6.800,-
c. Nilai sediaan akhir:
Nilai sediaan akhir = Unit sediaan akhir × Biaya produksi per unit
Nilai sediaan akhir = 16.000 × Rp6.800
Nilai sediaan akhir = Rp108.800.000,-
Harap dicatat bahwa dalam pendekatan variable costing, biaya tetap
tidak diikutsertakan dalam perhitungan biaya produksi per unit dan nilai
sediaan akhir. Sedangkan dalam pendekatan absorption costing, biaya
tetap diikutsertakan dalam perhitungan tersebut.

4. 1. Anggaran kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret:


Pendapatan dari penjualan: Rp80.000.000,-
Pendapatan dari penjualan properti: Rp38.500.000,-
Total penerimaan kas: Rp118.500.000,-

Pengeluaran untuk pembelian bahan baku dan persediaan: Rp45.000.000,-


Pengeluaran untuk gaji tenaga kerja langsung: Rp47.500.000,-
Pengeluaran lainnya: Rp40.000.000,-
Total pengeluaran kas: Rp132.500.000,-

Saldo awal akun kas: Rp36.000.000,-


Saldo akhir akun kas = Saldo awal + Total penerimaan - Total pengeluaran
Saldo akhir akun kas = Rp36.000.000 + Rp118.500.000 - Rp132.500.000
Saldo akhir akun kas = Rp21.000.000,-
2. Saldo akhir CV Bangun Abadi yang akan disesuaikan untuk bulan Maret:
Minimum saldo kas yang diinginkan: Rp26.000.000,-
Jumlah yang dapat dipinjam dari bank: Saldo akhir - Minimum saldo kas
= Rp21.000.000 - Rp26.000.000
= -Rp5.000.000,-
Kita bisa meminjam dari bank dengan kelipatan Rp1.500.000,-
Sehingga, jumlah yang harus kita pinjam adalah Rp6.000.000,-

Bunga yang harus dibayarkan adalah:


Bunga = Jumlah pinjaman × Tingkat bunga
Bunga = Rp6.000.000,- × 12% / 12 (per bulan)
Bunga = Rp60.000,-

Saldo akhir CV Bangun Abadi setelah penyesuaian = Saldo akhir + Jumlah pinjaman
- Bunga
Saldo akhir = Rp21.000.000,- + Rp6.000.000,- - Rp60.000,-
Saldo akhir = Rp27.940.000,-

3. Bunga yang harus dibayarkan oleh CV Bangun Abadi pada bulan April:

Bunga = Jumlah pinjaman × Tingkat bunga


Bunga = Rp6.000.000,- × 12% / 12 (per bulan)
Bunga = Rp60.000,-

Jadi, CV Bangun Abadi harus membayar bunga sebesar Rp60.000,- pada bulan April.

5. 1. Untuk menghitung aset operasi rerata, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Aset operasi rerata = (Nilai aset operasi awal + Nilai aset operasi akhir) / 2
Aset operasi awal = Rp970.000.000,-
Aset operasi akhir = Rp102.000.000,-
Aset operasi rerata = (Rp970.000.000 + Rp102.000.000) / 2
Aset operasi rerata = Rp1.036.000.000 / 2
Aset operasi rerata = Rp518.000.000,-
Jadi, aset operasi rerata PT Serba Guna adalah Rp518.000.000,-

2. Untuk menghitung Return on Investment (ROI), kita bisa menggunakan


rumus berikut:
ROI = (Laba operasi / Aset operasi rerata) x 100
Laba operasi = Rp26.000.000,-
Aset operasi rerata = Rp518.000.000,-
ROI = (Rp26.000.000 / Rp518.000.000) x 100
ROI = 0,05 x 100
ROI = 5%

Jadi, Return on Investment (ROI) PT Serba Guna adalah 5%.

Anda mungkin juga menyukai