Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UASTAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : Lalu Fenanda Kurnia Ramdan

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041850548

Tanggal Lahir : 20 januari 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : Akuntansi Managemen

Kode/Nama Program Studi : Managemen

Kode/Nama UPBJJ : Mataram

Hari/Tanggal UAS THE : 28 juni 2023

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.

2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.

3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.

4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAANRISET, DAN
TEKNOLOGIUNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan MahasiswaKejujuran Akademik Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Lalu Fenanda Kurnia Ramdan

NIM : 041850548

Kode/Nama Mata Kuliah : Akuntansi Managemen

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : managemen

UPBJJ-UT : Mataram

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.

2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.

3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujianUAS THE.

4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaansaya).

5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.

6. Saya bersedia
menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidakmelakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
sertatindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaranatas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan olehUniversitas
Terbuka.

28, juni 2023 . Yang Membuat Pernyataan

Lalu fenanda k. R.

NOMOR 1

Untuk mengestimasi biaya pemeliharaan variabel per jam mesin dengan menggunakan
metode high-low point, kita perlu mencari perbedaan biaya pemeliharaan tertinggi (high) dan
terendah (low) serta perbedaan jumlah jam mesin yang digunakan pada dua titik tersebut.

Dari data yang diberikan, titik dengan biaya pemeliharaan tertinggi adalah pada bulan
November dengan biaya Rp 1.900.000 dan penggunaan mesin sebanyak 2200 jam.
Sedangkan titik dengan biaya pemeliharaan terendah adalah pada bulan Januari dengan biaya
Rp 1.000.000 dan penggunaan mesin sebanyak 750 jam.

Menggunakan rumus perbedaan biaya dibagi perbedaan jumlah jam, kita dapat menghitung
biaya pemeliharaan variabel per jam mesin:

Biaya pemeliharaan variabel per jam mesin = (Biaya High - Biaya Low) / (Jam High - Jam Low)

= (1.900.000 - 1.000.000) / (2200 - 750)

= 900.000 / 1450

= 620,69 Rp/jam

Dengan demikian, estimasi biaya pemeliharaan variabel per jam mesin adalah sekitar 620,69
Rp/jam.

Untuk mengestimasi biaya pemeliharaan tetap per bulan dengan menggunakan metode high-
low, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Biaya pemeliharaan tetap per bulan = Biaya Total - (Biaya pemeliharaan variabel per jam
mesin × Jumlah jam mesin)

Untuk mencari biaya total, kita dapat menjumlahkan semua biaya pemeliharaan yang
diberikan dalam data. Dalam hal ini, total biaya pemeliharaan untuk tahun 2022 adalah:

Total biaya pemeliharaan = Biaya Juli + Biaya Agustus + Biaya September + Biaya Oktober +
Biaya November + Biaya Desember + Biaya Januari + Biaya Februari + Biaya Maret + Biaya April
+ Biaya Mei + Biaya Juni

= 1.100.000 + 1.270.000 + 1.350.000 + 1.435.000 + 1.900.000 + 1.650.000 + 1.000.000 +


1.050.000 + 1.050.000 + 1.100.000 + 1.125.000 + 1.300.000

= 14.130.000 Rp

Selanjutnya, kita perlu mencari jumlah jam mesin yang digunakan pada dua titik high dan low
yang telah kita identifikasi sebelumnya. Dalam hal ini, jumlah jam mesin pada titik high adalah
2200 jam dan pada titik low adalah 750 jam.

Menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung biaya pemeliharaan tetap per bulan:

Biaya pemeliharaan tetap per bulan = 14.130.000 - (620,69 × Jumlah jam mesin)

= 14.130.000 - (620,69 × 2200)

= 14.130.000 - 1.364.318

= 12.765.682 Rp

Dengan demikian, estimasi biaya pemeliharaan tetap per bulan adalah sekitar 12.765.682 Rp.

Untuk membuat fungsi kos biaya pemeliharaan bulanan dengan menggunakan metode high-
low, kita dapat menggunakan persamaan berikut:

Biaya pemeliharaan bulanan = Biaya pemeliharaan tetap per bulan + (Biaya pemeliharaan
variabel per jam mesin × Jumlah jam mesin)

Dalam hal ini, biaya pemeliharaan tetap per bulan telah diestimasi sebelumnya sebesar
12.765.682 Rp, dan biaya pemeliharaan variabel per jam mesin telah diestimasi sebesar
620,69 Rp/jam.

Sebagai contoh, jika jumlah jam mesin adalah 2500 jam, kita dapat menghitung biaya
pemeliharaan bulanan:

Biaya pemeliharaan bulanan = 12.765.682 + (620,69 × 2500)

= 12.765.682 + 1.551.725
= 14.317.407

Dengan demikian, estimasi jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 2500 jam
adalah sekitar 14.317.407

NOMOR 2

Untuk menghitung kos bernilai tambah dan kos tidak bernilai tambah, kita perlu
membandingkan antara standar quantity dengan actual quantity dari masing-masing
aktivitas.

1. Kos Bernilai Tambah untuk Tenaga Kerja:

Kos Bernilai Tambah Tenaga Kerja = (Actual Quantity - Standar Quantity) × Standar Price

Kos Bernilai Tambah Tenaga Kerja = (84.000 - 80.000) × 50.000

Kos Bernilai Tambah Tenaga Kerja = 4.000 × 50.000

Kos Bernilai Tambah Tenaga Kerja = 200.000.000 Rp

Jadi, kos bernilai tambah untuk tenaga kerja adalah sebesar 200.000.000 Rp.

2. Kos Tidak Bernilai Tambah untuk Bahan Baku:

Kos Tidak Bernilai Tambah Bahan Baku = (Standar Quantity - Actual Quantity) × Standar Price

Kos Tidak Bernilai Tambah Bahan Baku = (200.000 - 208.000) × 60.000

Kos Tidak Bernilai Tambah Bahan Baku = -8.000 × 60.000

Kos Tidak Bernilai Tambah Bahan Baku = -480.000.000 Rp

Namun, kos tidak bernilai tambah tidak dapat bernilai negatif. Jadi, dalam hal ini, kos tidak
bernilai tambah untuk bahan baku adalah 0 Rp.

3. Kos Tidak Bernilai Tambah untuk Inspeksi:

Kos Tidak Bernilai Tambah Inspeksi = (Standar Quantity - Actual Quantity) × Standar Price

Kos Tidak Bernilai Tambah Inspeksi = (0 - 60.000) × 24.000

Kos Tidak Bernilai Tambah Inspeksi = -60.000 × 24.000

Kos Tidak Bernilai Tambah Inspeksi = -1.440.000.000 Rp


Namun, kos tidak bernilai tambah tidak dapat bernilai negatif. Jadi, dalam hal ini, kos tidak
bernilai tambah untuk inspeksi adalah 0 Rp.

4. Kos Sesungguhnya untuk Penerimaan:

Kos Sesungguhnya untuk Penerimaan = Actual Quantity × Standar Price

Kos Sesungguhnya untuk Penerimaan = 350 × 1.000.000

Kos Sesungguhnya untuk Penerimaan = 350.000.000 Rp

Jadi, kos sesungguhnya untuk penerimaan adalah sebesar 350.000.000 Rp.

NOMOR 3

Untuk menghitung hasil berdasarkan pendekatan variable costing dan absorption costing, kita
akan menggunakan data yang diberikan.

1. Pendekatan Variable Costing:

a. Unit Sediaan Akhir:

Unit Sediaan Awal + Unit yang Diproduksi - Unit yang Terjual

0 + 25.000 - 9.000 = 16.000 unit

b. Biaya Produksi per Unit:

Biaya Variabel per Unit = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung + Overhead Variabel

Rp90.000 + Rp170.000 + Rp50.000 = Rp310.000

c. Nilai Sediaan Akhir:

Nilai Sediaan Akhir = Unit Sediaan Akhir × Biaya Produksi per Unit

16.000 × Rp310.000 = Rp4.960.000.000

2. Pendekatan Absorption Costing:


a. Unit Sediaan Akhir:

Unit Sediaan Awal + Unit yang Diproduksi - Unit yang Terjual

0 + 25.000 - 9.000 = 16.000 unit

b. Biaya Produksi per Unit:

Biaya Produksi per Unit = Biaya Tetap per Unit yang Diproduksi + Biaya Variabel per Unit

Rp30.000 + (Rp90.000 + Rp170.000 + Rp50.000) = Rp340.000

c. Nilai Sediaan Akhir:

Nilai Sediaan Akhir = Unit Sediaan Akhir × Biaya Produksi per Unit

16.000 × Rp340.000 = Rp5.440.000.000

Jadi, dengan pendekatan variable costing:

a. Unit Sediaan Akhir adalah 16.000 unit.

b. Biaya Produksi per Unit adalah Rp310.000.

c. Nilai Sediaan Akhir adalah Rp4.960.000.000.

Sedangkan dengan pendekatan absorption costing:

a. Unit Sediaan Akhir adalah 16.000 unit.

b. Biaya Produksi per Unit adalah Rp340.000.

c. Nilai Sediaan Akhir adalah Rp5.440.000.000.

NOMOR 4

1. Anggaran Kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret:

Penerimaan Kas:

- Penjualan: Rp80.000.000,-

- Penjualan Properti: Rp38.500.000,-

Total Penerimaan Kas: Rp80.000.000,- + Rp38.500.000,- = Rp118.500.000,-


Pengeluaran Kas:

- Pembayaran Bahan Baku dan Persediaan: Rp45.000.000,-

- Gaji Tenaga Kerja Langsung: Rp47.500.000,-

- Pengeluaran Lainnya: Rp40.000.000,-

Total Pengeluaran Kas: Rp45.000.000,- + Rp47.500.000,- + Rp40.000.000,- = Rp132.500.000,-

Saldo Awal Kas (1 Maret): Rp36.000.000,-

Anggaran Kas (Penerimaan - Pengeluaran + Saldo Awal):

Rp118.500.000,- - Rp132.500.000,- + Rp36.000.000,- = Rp22.000.000,-

Jadi, anggaran kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret adalah Rp22.000.000,-.

2. Saldo Akhir CV Bangun Abadi yang akan disesuaikan untuk bulan Maret:

Minimum Saldo Kas yang Diinginkan: Rp26.000.000,-

Kelipatan Pinjaman dari Bank: Rp1.500.000,-

Bunga Pinjaman per Tahun: 12%

Saldo Akhir yang akan Disesuaikan:

Saldo Akhir = Minimum Saldo Kas yang Diinginkan - (Penerimaan Kas - Pengeluaran Kas)

Saldo Akhir = Rp26.000.000,- - (Rp118.500.000,- - Rp132.500.000,-)

Saldo Akhir = Rp26.000.000,- - (-Rp14.000.000,-)

Saldo Akhir = Rp26.000.000,- + Rp14.000.000,-

Saldo Akhir = Rp40.000.000,-

Jadi, saldo akhir CV Bangun Abadi yang akan disesuaikan untuk bulan Maret adalah
Rp40.000.000,-.

3. Bunga yang harus dibayarkan oleh CV Bangun Abadi pada bulan April:

Jumlah Pinjaman pada bulan Maret: Rp14.000.000,-

Bunga Pinjaman per Tahun: 12%

Bunga yang harus dibayarkan pada bulan April:


Bunga = Jumlah Pinjaman × (Bunga Pinjaman per Tahun / 12)

Bunga = Rp14.000.000,- × (12% / 12)

Bunga = Rp14.000.000,- × 0,01

Bunga = Rp140.000,-

Jadi, bunga yang harus dibayarkan oleh CV Bangun Abadi pada bulan April adalah
Rp140.000,-.

NOMOR 5

1. Aset Operasi Rerata:

Aset Operasi Rerata = (Nilai Aset Operasi Awal + Nilai Aset Operasi Akhir) / 2

Aset Operasi Rerata = (Rp970.000.000,- + Rp102.000.000,-) / 2

Aset Operasi Rerata = Rp1.072.000.000,- / 2

Aset Operasi Rerata = Rp536.000.000,-

Jadi, aset operasi rerata adalah Rp536.000.000,-.

2. Return on Investment (ROI):

ROI = (Laba Operasi / Aset Operasi Rerata) x 100

ROI = (Rp26.000.000,- / Rp536.000.000,-) x 100

ROI = 0.0485 x 100

ROI = 4.85%

Jadi, return on investment (ROI) adalah 4.85%.

Terimaksih

Anda mungkin juga menyukai