Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapa pun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapa pun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apa pun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
11, DESEMBER 2023
DARSITO
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Suatu perusahaan memproduksi tas memiliki beberapa mesin produksi. Berikut ini data mengenaiwaktu
penggunaan mesin dan biaya pemeliharaan tahun 2022.
Jawab:
1. Mengestimasi biaya pemeliharaan per jam mesin dengan menggunakan metode high-low point:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Biaya per Jam =
𝐽𝑎𝑚 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝐽𝑎𝑚 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
3.800.000 − 2.000.000
Biaya per Jam =
6.600 − 2.250
Biaya per Jam = 1.800.000
4.350
Biaya per Jam ≈ 413.75 𝑅𝑝/𝑗𝑎𝑚
2. Mengestimasi biaya pemeliharaan per bulan dengan menggunakan metode high-low:
Kita akan menggunakan data dari dua bulan dengan biaya pemeliharaan tertinggi dan terendah.
Biaya per bulan = Biaya pemeliharaan tertinggi − ( Biaya per jam × Jam mesin tertinggi )
Biaya per bulan=3,800,000−(413.79×6,600)
Biaya per bulan=3,800,000−2,731.014
Biaya per bulan=1,068,986 /bulan
3. Membuat fungsi kos biaya pemeliharaan bulanan dengan menggunakan metode high-low:
Biaya Pemeliharaan(Jam Mesin)=Biaya per jam×Jam Mesin+Biaya per bulan
Biaya Pemeliharaan(Jam Mesin)=413.79×Jam Mesin+1,068,986
4. Mengestimasi berapa jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 4000 jam mesin:
= 1,068,986+(413,79x4000)
= 1,068,986+1,655,160
= 2,724,146
Sehingga aktivitas 4000 jam,membutuhkan pemeliharaan dengan biaya 2,724,146
2. PT. Restu yang terletak di Kota Depok telah melakukan pengembangan terhadap standar ideal untukbeberapa
aktivitas manajemennya seperti tenaga kerja, bahan baku, inspeksi, serta penerimaan.
Tabel aktivitas overhead pabrik. Berdasarkan hal tersebut informasi yang tersedia yaitu:
Berdasarkan data tersebut, apabila Anda sebagai seorang manajer produksi diminta untukmenghitung :
1. Berapa kos bernilai tambah untuk tenaga kerja?
2. Berapa kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku?
3. Berapa kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi?
4. Berapa kos sesungguhnya untuk penerimaan?
Jawab:
Jawab :
1. Pendekatan Variable Costing:
A. Unit Sediaan Akhir:
Unit sediaan akhir pada pendekatan variable costing sama dengan unit yang tidak terjual (unit yang
masih tersedia).
Unit Sediaan Akhir=Unit yang Diproduksi−Unit yang Terjual Unit Sediaan Akhir=30,000−12,000
Unit Sediaan Akhir=18,000
B. Biaya Produksi per Unit:
Biaya produksi per unit pada pendekatan variable costing hanya mencakup biaya variabel per
unit.
Biaya Produksi per Unit=Biaya Variabel per Unit
Biaya Produksi per Unit=Bahan Baku+Tenaga Kerja Langsung+Overhead Variabel
Biaya Produksi per Unit=Rp120,000+Rp255,000+Rp75,000 Biaya Produksi per Unit=Rp450,000
C. . Nilai Sediaan Akhir:
Nilai Sediaan Akhir=Unit Sediaan Akhir×Biaya Produksi per Unit
Nilai Sediaan Akhir=18,000×Rp450,000 Nilai Sediaan Akhir =Rp8,100,000,000
2. Pendekatan Absorption Costing:
a. Unit Sediaan Akhir:
Sama dengan pendekatan variable costing, unit sediaan akhir pada pendekatan absorption costing
juga sama dengan unit yang tidak terjual.
Unit Sediaan Akhir=30,000−12,000
Unit Sediaan Akhir=18,000
b. Biaya Produksi per Unit:
Biaya produksi per unit pada pendekatan absorption costing mencakup biaya variabel per unit dan sebagian
dari biaya tetap per unit (overhead tetap per unit).
𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Biaya Produksi Per Unit = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 +
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
45.000
Biaya Produksi Per Unit = 450.000 +
30.000
Biaya Produksi Per Unit = 450.000 + 150
Biaya Produksi Per Unit = Rp.451.500
c. Nilai Sediaan Akhir:
Nilai Sediaan Akhir=Unit Sediaan Akhir×Biaya Produksi per Unit
Nilai Sediaan Akhir=18,000×Rp451,500 Nilai Sediaan Akhir
=Rp8,127,000,000
4. CV Citra mengharapkan menerima kas dari penjualan sebesar Rp125.000.000,- di Bulan Maret. Sebagai
tambahan, CV Citra juga mengharapkan penjualan properti sebesar Rp42.000.000,- ; pembayaran bahan
baku dan persediaan diharapkan dengan total Rp55.000.000-, ; gaji tenaga kerja langsung sebesar
Rp60.000.000,- dan pengeluaran lainnya dianggarkan Rp54.900.000,-. Pada 1 Maret saldo akun kas adalah
Rp37.230.000,-.
Jawab:
Anggaran Kas untuk CV Citra pada Bulan Maret:
Saldo Awal Kas : Rp37.230.000,−
Penerimaan Kas : Rp125.000.000+Rp42.000.000,−(penjualan dan properti)
Total Penerimaan : Rp167.000.000,−
Pengeluaran Kas : Rp55.000.000 + Rp60.000.000 + Rp54.900.000, −
(pembayaran bahan baku, gaji, dan pengeluaran lainnya)
Total Pengeluaran : Rp.169.900.000
Saldo Akhir kas : Saldo awal kas + total penerimaan – total pengeluaran
Saldo Akhir Kas= Rp37.230.000 + Rp167.000.000 −Rp169.900.000 =Rp34.330.000,−
Penjualan Rp433.000.000,-
Kos barang terjual Rp261.000.000,- Laba
kotor Rp172.000.000,-
Biaya penjualan dan administrasi Rp 91.000.000,-
Laba operasi Rp 81.000.000,-
Pada awal tahun, nilai aset operasi sebesar Rp247.000.000,- dan pada akhir tahun nilai aset operasiadalah
Rp300.000.000,-. Anda sebagai manajer keuangan diminta untuk menghitung :
Jawab:
1. Aset Operasi Rerata:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Aset Operasi Rerata = 2
𝑅𝑝.247.000.000 + 𝑅𝑝.300.000.000
Aset Operasi Rerata = 2
Aset Operasi Rerata = 𝑅𝑝.547.000.000
2
Aset Operasi Rerat a= Rp273.500.000