Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH 1

SESI 3

Nama : Fatimah Azzahra


Nomor Induk Mahasiswa / NIM : 044839787
Fakultas dan Prodi : Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen
Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya / EKMA4315
Nama UPBJJ : UPBJJ UT-Bogor

TUGAS 1
1. Terlampir adalah data biaya yang dikeluarkan oleh PT Gaya Keren, pada Tahun
2023:
Biaya bahan baku Rp348.412.214
Biaya bahan penolong Rp74.390.300
Biaya tenaga kerja langsung Rp294.544.964
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp175.566.250
Biaya listrik pabrik penjahitan Rp98.325.700
Biaya renovasi gudang pengepakan Rp112.000.478
Biaya kebersihan gudang Rp35.446.213
pengepakan
Biaya iklan dan penjualan Rp26.378.526
Biaya perlengkapan kantor Rp18.423.441
Biaya peralatan kantor Rp32.945.776
Hitunglah:
a. Kos Produksi
b. Kos Konversi
c. Kos Prima
d. Kos Periode

2. Terlampir data Volume Aktivitas dan Total Kos Aktivitas Produksi celana jeans
selama Semester I oleh PT Gaya Keren Tahun 2023 sebagai berikut:
Bulan Total Kos Produksi Jumlah Unit
Monitor Komputer Produk yang
dihasilkan
Januari Rp5.500.000 229
Februari Rp4.200.000 210
Maret Rp6.325.000 300
April Rp6.812.000 347
Mei Rp7.056.000 455
Juni Rp7.398.000 460
Hitunglah dengan menggunakan metode Titik Tertinggi – Titik Terendah:
a. Kos tetap periode
b. Persamaan kos aktivitas
c. Kos variabel per unit produk

3. Diketahui data kartu kos PT Gaya Keren Tahun 2023 sebagai berikut:
Deskripsi Standar Standar Standar Kos
Harga Kualitas
Bahan langsung Rp850.000 1 buah Rp850.000
Tenaga kerja Rp315.000 1 jam Rp315.000
langsung
Overhead tetap Rp106.000 2 jam Rp212.000
Overhead variable Rp186.000 2 jam Rp292.000
Standar Kos Produksi per Unit Produk Rp1.669.000
Jika terdapat 10.000 unit yang diproduksi selama Tahun 2023, hitunglah
dengan menggunakan sistem kos standar:
a. Kos bahan baku langsung
b. Kos tenaga kerja langsung
c. Kos overhead dibebankan
d. Total kos produksi

Jawaban.
1. Untuk menghitung berbagai jenis biaya produksi, menggunakan rumus-rumus berikut :
a) Kos Produksi adalah jumlah biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga
kerja langsung.
Kos Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Penolong + Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Kos Produksi = Rp348.412.214 + Rp74.390.300 + Rp294.544.964
Kos Produksi = Rp717.347.478
b) Kos Konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak
langsung.
Kos Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Kos Konversi = Rp294.544.964 + Rp175.566.250
Kos Konversi = Rp470.111.214
c) Kos Prima adalah Kos Produksi ditambah biaya overhead pabrik (biaya listrik pabrik
penjahitan, biaya renovasi gudang pengepakan, dan biaya kebersihan gudang
pengepakan).
Kos Prima = Kos Produksi + Biaya Overhead Pabrik
Kos Prima = Rp717.347.478 + (Rp98.325.700 + Rp112.000.478 + Rp35.446.213)
Kos Prima = Rp963.119.869
d) Kos Periode adalah jumlah biaya iklan dan penjualan, biaya perlengkapan kantor, dan
biaya peralatan kantor.
Kos Periode = Biaya Iklan dan Penjualan + Biaya Perlengkapan Kantor + Biaya
Peralatan Kantor
Kos Periode = Rp26.378.526 + Rp18.423.441 + Rp32.945.776
Kos Periode = Rp77.747.743

2. Metode Titik Tertinggi - Titik Terendah digunakan untuk memisahkan biaya menjadi
komponen tetap dan variabel.
a) Kos Tetap Periode (Fixed Costs) adalah biaya tetap yang tidak bergantung pada volume
produksi. Ini dapat dihitung dengan mencari perbedaan antara total kos produksi pada
titik tertinggi dan titik terendah.

Titik Tertinggi (High Point) :


Total Kos pada Bulan Mei = Rp7.056.000
Jumlah Unit Produk pada Bulan Mei = 455 unit.

Titik Terendah (Low Point) :


Total Kos pada Bulan Februari = Rp4.200.000
Jumlah Unit Produk pada Bulan Februari = 210 unit

Kos Tetap Periode = Total Kos Titik Tertinggi - Total Kos Titik Terendah
Kos Tetap Periode = (Rp7.056.000 - Rp4.200.000)
Kos Tetap Periode = Rp2.856.000

b) Persamaan Kos Aktivitas (Cost Function) adalah persamaan yang menggambarkan


hubungan antara biaya variabel dan volume aktivitas. Dalam hal ini, maka akan mencari
persamaan garis regresi antara total kos produksi dan jumlah unit produk.
Saya menggunakan dua titik data : Titik Tertinggi (Mei) dan Titik Terendah (Februari)
yang telah dihitung sebelumnya.

Slope (m) = (Total Kos Titik Tertinggi - Total Kos Titik Terendah) / (Jumlah Unit
Produk Titik Tertinggi - Jumlah Unit Produk Titik Terendah)
Slope (m) = (Rp7.056.000 - Rp4.200.000) / (455 unit - 210 unit)
Slope (m) = (Rp2.856.000) / (245 unit)
Slope (m) = Rp11.664 per unit

Untuk mencari intercept (b), saya menggunakan salah satu titik data. Saya akan
menggunakan data bulan Februari :
Total Kos Februari = Rp4.200.000
Jumlah Unit Produk Februari = 210 unit
b = Total Kos Februari - (m * Jumlah Unit Produk Februari)
b = Rp4.200.000 - (Rp11.664 * 210 unit)
b = Rp4.200.000 - Rp2.448.960
b = Rp1.751.040

Jadi, Persamaan Kos Aktivitas adalah :


Kos = Rp1.751.040 + (Rp11.664 * Jumlah Unit Produk)
c) Kos Variabel per Unit Produk adalah biaya yang berubah seiring dengan jumlah unit
produk yang dihasilkan. Dalam hal ini, kos variabel per unit produk adalah harganya per
unit yang dihasilkan.
Kos Variabel per Unit Produk = Slope (m)
Kos Variabel per Unit Produk = Rp11.664 per unit

3. Untuk menghitung kos produksi dengan menggunakan sistem kos standar, dapat dikalikan
standar kualitas dengan standar harga untuk setiap elemen biaya. Kemudian, akan
dijumlahkan elemen-elemen biaya tersebut. Dalam kasus ini, akan menghitung biaya untuk
10.000 unit produk.

a) Kos Bahan Baku Langsung :


Standar Kualitas Bahan Baku Langsung = 1 buah
Standar Harga Bahan Baku Langsung = Rp850.000

Kos Bahan Baku Langsung = (Standar Kualitas Bahan Baku Langsung * Standar Harga
Bahan Baku Langsung) * Jumlah Unit Produk
Kos Bahan Baku Langsung = (1 * Rp850.000) * 10.000 unit
Kos Bahan Baku Langsung = Rp8.500.000.000

b) Kos Tenaga Kerja Langsung :


Standar Kualitas Tenaga Kerja Langsung = 1 jam
Standar Harga Tenaga Kerja Langsung = Rp315.000

Kos Tenaga Kerja Langsung = (Standar Kualitas Tenaga Kerja Langsung * Standar
Harga Tenaga Kerja Langsung) * Jumlah Unit Produk
Kos Tenaga Kerja Langsung = (1 jam * Rp315.000) * 10.000 unit
Kos Tenaga Kerja Langsung = Rp3.150.000.000

c) Kos Overhead Dibebankan :


Overhead terdiri dari dua bagian, yaitu overhead tetap dan overhead variabel.
1) Kos Overhead Tetap :
Standar Kualitas Overhead Tetap = 2 jam
Standar Harga Overhead Tetap = Rp106.000

Kos Overhead Tetap = (Standar Kualitas Overhead Tetap * Standar Harga Overhead
Tetap) * Jumlah Unit Produk
Kos Overhead Tetap = (2 jam * Rp106.000) * 10.000 unit
Kos Overhead Tetap = Rp2.120.000.000
2) Kos Overhead Variabel :
Standar Kualitas Overhead Variabel = 2 jam
Standar Harga Overhead Variabel = Rp186.000

Kos Overhead Variabel = (Standar Kualitas Overhead Variabel * Standar Harga


Overhead Variabel) * Jumlah Unit Produk
Kos Overhead Variabel = (2 jam * Rp186.000) * 10.000 unit
Kos Overhead Variabel = Rp3.720.000.000

Total Kos Overhead Dibebankan = Kos Overhead Tetap + Kos Overhead Variabel
Total Kos Overhead Dibebankan = Rp2.120.000.000 + Rp3.720.000.000
Total Kos Overhead Dibebankan = Rp5.840.000.000

d) Total Kos Produksi :


Total Kos Produksi = Kos Bahan Baku Langsung + Kos Tenaga Kerja Langsung + Total
Kos Overhead Dibebankan
Total Kos Produksi = Rp8.500.000.000 + Rp3.150.000.000 + Rp5.840.000.000
Total Kos Produksi = Rp17.490.000.000

Sumber Materi :
EKMA4315
https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/

Anda mungkin juga menyukai