Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 AKUNTANSI BIAYA

Nama : Delyra Ifanary


NIM : 045055995
Prodi : S1 Akuntansi (UPBJJ-UT Serang)

1. Terlampir adalah data biaya yang dikeluarkan oleh PT Gaya Keren, pada
Tahun 2023:
Biaya bahan baku Rp348.412.214
Biaya bahan penolong Rp74.390.300
Biaya tenaga kerja langsung Rp294.544.964
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp175.566.250
Biaya listrik pabrik penjahitan Rp98.325.700
Biaya renovasi gudang Rp112.000.478
pengepakan
Biaya kebersihan gudang Rp35.446.213
pengepakan
Biaya iklan dan penjualan Rp26.378.526
Biaya perlengkapan kantor Rp18.423.441
Biaya peralatan kantor Rp32.945.776
Hitunglah:
a. Kos Produksi
b. Kos Konversi
c. Kos Prima
d. Kos Periode

Jawab :
a. Kos Produksi :
Kos Produksi adalah jumlah biaya bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja
langsung, dan tenaga kerja tidak langsung.
Kos Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Penolong + Biaya Tenaga
Kerja Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Kos Produksi =
Rp348.412.210 + Rp74.390.300 + Rp294.544.964 + Rp175.566.250
Kos Produksi = Rp892.913.724

b. Kos Konversi:
Kos Konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
Kos Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung + Biaya Listrik Pabrik Penjahitan + Biaya Renovasi Gudang
Pengepakan + Biaya Kebersihan Gudang Pengepakan
Kos Konversi =
Rp294.544.964 + Rp175.566.250 + Rp98.325.700 + Rp112.000.478 +
Rp35.446.213
Kos Konversi = Rp716.883.605
c. Kos Prima:
Kos Prima adalah jumlah biaya bahan baku dan bahan penolong.
Kos Prima = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Penolong
Kos Prima = Rp348.412.210 + Rp74.390.300
Kos Prima = Rp422.802.510

d. Kos Periode:
Kos Periode adalah biaya yang tidak terkait dengan produksi, seperti biaya
iklan dan penjualan, biaya perlengkapan kantor, dan biaya peralatan kantor.
Kos Periode = Biaya Iklan dan Penjualan + Biaya Perlengkapan Kantor +
Biaya Peralatan Kantor
Kos Periode = Rp26.378.526 + Rp18.423.441 + Rp32.945.776
Kos Periode = Rp77.747.743

Jadi, hasil perhitungan biaya-biaya tersebut adalah:


a. Kos Produksi = Rp892.913.724
b. Kos Konversi = Rp716.883.605
c. Kos Prima = Rp422.802.510
d. Kos Periode = Rp77.747.743

2. Terlampir data Volume Aktivitas dan Total Kos Aktivitas Produksi celana
jeans selama Semester I oleh PT Gaya Keren Tahun 2023 sebagai berikut:
Bulan Total Kos Produksi Jumlah Unit
Monitor Komputer Produk yang
dihasilkan
Januari Rp5.500.000 229
Februari Rp4.200.000 210
Maret Rp6.325.000 300
April Rp6.812.000 347
Mei Rp7.056.000 455
Juni Rp7.398.000 460
Hitunglah dengan menggunakan metode Titik Tertinggi – Titik
Terendah:
a. Kos tetap periode
b. Persamaan kos aktivitas
c. Kos variabel per unit produk

Jawab :
Metode Titik Tertinggi - Titik Terendah adalah metode yang digunakan
untuk memisahkan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan
data aktivitas dan biaya produksi. Untuk menghitung berbagai komponen, kita
dapat menggunakan data bulan Januari dan Juni yang memiliki total kos dan
jumlah unit produksi tertinggi dan terendah. Mari kita hitung masing-masing
komponen:
a. Kos Tetap Periode (A) : Kos tetap adalah bagian dari total kos yang tidak
berubah sehubungan dengan volume produksi.
Untuk menghitung kos tetap, kita dapat mengambil total kos pada bulan
Januari (Rp5.500.000) karena itu adalah titik terendah.
Kos Tetap Periode (A) = Total Kos pada Januari Kos Tetap Periode (A)
=Rp5.500.000
b. Persamaan Kos Aktivitas (B) :
Persamaan kos aktivitas adalah persamaan garis lurus yang
menggambarkan hubungan antara volume aktivitas (jumlah unit produksi)
dan kos total. Ini bisa dihitung dengan mengambil dua titik yaitu Januari
(titik terendah) dan Juni (titik tertinggi).
Pertama, hitung selisih dalam jumlah unit produksi antara Januari dan Juni:
ΔUnit = Unit Juni - Unit Januari
ΔUnit = 460 - 229
ΔUnit = 231
Kemudian, hitung selisih dalam total kos antara Juni dan Januari:
ΔKos = Total Kos Juni - Total Kos Januari
ΔKos = Rp7.398.000 - Rp5.500.000
ΔKos = Rp1.898.000
Selanjutnya, hitung biaya variabel per unit produk:
Biaya Variabel per Unit Produk = ΔKos / ΔUnit
Biaya Variabel per Unit Produk = Rp1.898.000 / 231
Biaya Variabel per Unit Produk = Rp8.214.29
Persamaan Kos Aktivitas (B) adalah:
Total Kos = Kos Tetap Periode (A) + (Biaya Variabel per Unit Produk *
Jumlah Unit Produksi) Total Kos = Rp5.500.000 + (Rp8.214.29 * Jumlah
Unit Produksi)
c. Kos Variabel per Unit Produk (C) :
Sudah dihitung sebelumnya. Kos Variabel per Unit Produk adalah sekitar
Rp8.214.29.

Jadi, dengan menggunakan metode Titik Tertinggi - Titik Terendah, kita


telah menghitung:
a. Kos Tetap Periode (A) = Rp5.500.000
b. Persamaan Kos Aktivitas (B) = Total Kos = Rp5.500.000 + (Rp8.214.29
* Jumlah Unit Produksi)
c. Kos Variabel per Unit Produk (C) = Rp8.214.29
3. Diketahui data kartu kos PT Gaya Keren Tahun 2023 sebagai berikut:
Deskripsi Standar Standar Standar Kos
Harga Kualitas
Bahan langsung Rp850.000 1 buah Rp850.000
Tenaga kerja Rp315.000 1 jam Rp315.000
langsung
Overhead tetap Rp106.000 2 jam Rp212.000
Overhead variable Rp186.000 2 jam Rp292.000
Standar Kos Produksi per Unit Produk Rp1.669.000
Jika terdapat 10.000 unit yang diproduksi selama Tahun 2023, hitunglah
dengan menggunakan sistem kos standar:
a. Kos bahan baku langsung
b. Kos tenaga kerja langsung
c. Kos overhead dibebankan
d. Total kos produksi

Jawab :
a. Kos Bahan Baku Langsung (A):
Kos Bahan Baku Langsung dihitung dengan mengalikan harga standar
dengan jumlah unit produksi.
Kos Bahan Baku Langsung (A)
= Harga Standar Bahan Baku * Jumlah Unit Produksi
Kos Bahan Baku Langsung (A) = Rp850.000 * 10.000
Kos Bahan Baku Langsung (A) = Rp8.500.000
b. Kos Tenaga Kerja Langsung (B):
Kos Tenaga Kerja Langsung dihitung dengan mengalikan harga standar
tenaga kerja langsung dengan jumlah jam yang dibutuhkan.
Kos Tenaga Kerja Langsung (B)
= Harga Standar Tenaga Kerja Langsung * Jumlah Jam Tenaga Kerja
Langsung * Jumlah Unit Produksi
Kos Tenaga Kerja Langsung (B) = Rp315.000 * 1 jam * 10.000
Kos Tenaga Kerja Langsung (B) = Rp3.150.000
c. Kos Overhead Dibebankan (C):
Kos Overhead dibebankan adalah jumlah dari overhead tetap dan
overhead variabel yang dihitung dengan mengalikan jumlah jam tenaga
kerja langsung dengan harga standar overhead.
Kos Overhead Dibebankan (C)
= (Harga Standar Overhead Tetap + Harga Standar Overhead Variabel) *
Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung * Jumlah Unit Produksi

Kos Overhead Dibebankan (C) = (Rp212.000 + Rp292.000) * 1 jam * 10.000


Kos Overhead Dibebankan (C) = Rp5.040.000
d. Total Kos Produksi (D):
Total Kos Produksi adalah jumlah dari Kos Bahan Baku Langsung, Kos
Tenaga Kerja Langsung, dan Kos Overhead Dibebankan.
Total Kos Produksi (D) = Kos Bahan Baku Langsung (A) + Kos Tenaga Kerja
Langsung (B) + Kos Overhead Dibebankan (C)

Total Kos Produksi (D) = Rp8.500.000 + Rp3.150.000 + Rp5.040.000


Total Kos Produksi (D) = Rp16.690.000

Jadi, dengan menggunakan sistem kos standar, kita telah menghitung:


a. Kos Bahan Baku Langsung (A) = Rp8.500.000
b. Kos Tenaga Kerja Langsung (B) = Rp3.150.000
c. Kos Overhead Dibebankan (C) = Rp5.040.000
d. Total Kos Produksi (D) = Rp16.690.000

Sumber Referensi :

Narsa, I Made dan Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. 2023. Akutansi
Biaya. Edisi 3. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai