Anda di halaman 1dari 4

HKUM4402-4

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4402/Hukum Perjanjian
Tugas :1

No. Soal
1. Kasus Posisi

Asep membutuhkan uang untuk membayar kuliah, Asep bermaksud menjual sepeda motornya yang
dibeli dua bulan yang lalu. Sepeda Motor tersebut ditawarkan kepada Pandu seharga Rp13.500.000,-.
Pandu setuju untuk membeli sepeda motor tersebut. Pandu menyerahkan uang Rp. 13.500.000,- untuk
Asep, dan Asep menyerahkan sepeda motor untuk Pandu. Dalam hal ini, telah terjadi perjanjian jual-beli
antara Asep dan Pandu.

a. Dalam kasus di atas, para pihak yang melakukan transaksi ada dua yaitu pihak kesatu (penjual/Asep)
dan pihak kedua (pembeli/Pandu)
b. Hak Asep atas prestasi berupa uang Rp 13.500.000,- dan kewajiban Pandu memberikan prestasi
berupa uang Rp 13.500.000,-.
c. Hak Pandu atas prestasi berupa sepeda motor dan kewajiban Asep atas prestasi berupa sepeda
motor.

1.a Berdasarkan kasus diatas, jika jual beli tersebut antara Asep dan Pandu dilakukan secara
lisan saja, apakah tindakan Asep dan Pandu dapat dikatakan perjanjian atau kontrak?
jelaskan ?
b. Jelaskan pendapat saudara bagaimanakah kedudukan hukum perjanjian dalam sistem hukum
di Indonesia dilihat dari kasus tersebut?

2. KASUS

Pak Joko memiliki 1 Unit kamar di sebuah apartemen Kalibata yang akan disewakan kepada Pak Susilo.
Kemudian Pak Susilo atas 1 Unit kamar di Apartemen Kalibata tersebut disewakan kembali kepada Pak
Roni tanpa sepengetahuan Pak Joko si pemilik kamar apartemen tersebut. Hal ini membuat Pak Joko
merasa dirugikan karena dalam perjanjian yang disepakati, 1 unit kamar apartemen tersebut yang
disewa akan dipakai sendiri oleh Pak Susilo. Oleh karena itulah, Pak Joko meminta Pak Roni untuk
mengosongkan kamar tersebut karena dianggap tidak berhak berada disana.
Pak Roni merasa tidak bersalah dan tidak mau pergi dari kamar tersebut karena tidak mengetahui duduk
perkara permasalahan. Pak Roni mau pergi dari kamar tersebut dengan syarat, uang sewa yang telah
diberikan kepada Pak Susilo dikembalikan lagi utuh oleh pemilik kamar. Akan tetapi, pemilik 1 unit kamar
di Apartemen Kalibata tidak mau mengembalikan uang sewa karena merasa tidak pernah menerima
uang itu dan menyatakan bahwa pihak yang harus mempertanggungjawabkan hal tersebut adalah Pak
Susilo.

Pak Susilo sendiri mau mengembalikan biaya sewa Pak Joko, jika pemilik kamar tersebut
mengembalikan biaya sewa yang telah diberikannya sebelumnya. Pak Susilo merasa bahwa
pembatalan perjanjian sewamenyewa secara sepihak oleh pemilik kamar, membuat pemilik kamar wajib
mengembalikan keadaan
1 dari 2
HKUM4402-4

seperti semula dengan cara mengembalikan uang sewa dan menganggap perjanjian sewa itu tidak
pernah ada.

a. Berdasarkan kasus tersebut diatas, menurut pendapat saudara apakah tindakan yang dilakukan
Pak Joko sudah sesuai dengan ketentuan hukum perjanjian ?

b. Jika melihat kasus diatas perjanjian antara Pak Joko dengan Pak Susilo apakah menimbulkan
perikatan terhadap Pak Roni ?

3. KASUS

Pasangan suami istri yaitu Ali dan Andin selaku debitur dan Bank ABC cabang Jakarta Pusat selaku
kreditur. Bahwa pada tanggal 20 Maret 2018 antara debitur melakukan Perjanjian Persetujuan Membuka
Kredit Nomor: 001/KCKJ-APK/KAL/2018 tanggal 20 Maret 2018. Dalam perjanjian kredit tersebut, debitur
2 memberikan jaminan berupa sebidang
tanah seluas 124m (seratus dua puluh empat meter persegi)
2 berikut bangunan permanen di atasnya seluas
234m yang terletak di Jalan Andara, Kel. Pangkalan Jati Baru, Kec. Cinere, Kota Depok, Jawa Barat
sesuai dengan sertipikat Hak Milik No. 00772/Pangkalan Jati Baru atas nama Ali yang telah diterima
oleh Bank ABC Cabang Jakarta Pusat dalam hal ini bank dengan tanda terima surat-surat barang
jaminan kredit.

Pinjaman tersebut debitur rutin melakukan angsuran, namun pada pertengahan jalan tahun 2020 debitur
mengalami permasalahan dalam melunasi angsuran kredit tersebut sehingga pada tanggal 9 Juni 2020
debitur mendapatkan surat peringatan II dari pihak yang berisikan bahwa fasilitas kredit debitur telah
dikategori diragukan dan belum ada penyelesaian serta pihak bank memberikan ancaman bahwa akan
melelang barang jaminan kredit tersebut. Pada tanggal 2 Oktober 2020 pihak bank pun memberikan
surat peringatan III yang berisikan hal yang sama, akan tetapi pada ancaman tersebut bank menyatakan
akan melelang barang jaminan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Debitur tetap melakukan angsuran dan berusaha menemui bank untuk meminta penjadwalan ulang
angsuran atau keringanan angsuran, namun pihak bank sama sekali tidak merespon. Debitur
menyatakan bahwa sikap bank yang dengan serta merta akan mengajukan permohonan lelang
merupakan sikap yang tidak berpedoman kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/4/BPPP tanggal
29 Mei 1993 yang mengatur tentang penyelamatan kredit bermasalah sebelum diselesaikan melalui
lembaga hukum adalah melalui alternatif penanganan secara penjadwalan kembali (rescheduling),
persyaratan kembali (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring).

a. Bagaimana penerapan asas itikad baik dalam perjanjian utang piutang terhadap permasalahan
pak Ali dan ibu Andin selaku debitur terhadap perjanjian kredit pada Bank ABC cabang Jakarta
Pusat selaku kreditur ?

b. Berdasarkan kasus diatas asas-asas penting apa saja yang harus ada dalam perjanjian antara
Pak Ali dan Ibu Andi selaku debitur terhadap perjanjian kredit pada Bank ABC cabang Jakarta
Pusat selaku kreditur ?

2 dari 2
Jawaban :

1. a. Dalam kasus ini, pihak pertama adalah Asep sebagai penjual sepeda motor, dan pihak kedua adalah Pandu
sebagai pembeli sepeda motor.

b. Hak Asep atas prestasi adalah menerima pembayaran sebesar Rp 13.500.000,- dari Pandu, sedangkan
kewajiban Pandu adalah memberikan pembayaran sebesar Rp 13.500.000,- kepada Asep.

c. Hak Pandu atas prestasi adalah menerima sepeda motor dari Asep, sedangkan kewajiban Asep adalah
memberikan sepeda motor kepada Pandu.

1.a. Jika jual beli antara Asep dan Pandu dilakukan secara lisan saja, tindakan Asep dan Pandu tetap dapat
dikatakan sebagai perjanjian. Perjanjian adalah kesepakatan antara dua pihak yang ada dalam bentuk tindakan,
pernyataan, atau penawaran yang saling mengikat untuk memberikan atau melakukan sesuatu. Dalam kasus ini,
Asep dan Pandu telah mencapai kesepakatan untuk jual beli sepeda motor dengan harga tertentu, yang
diungkapkan secara lisan. Meskipun tidak ada dokumen tertulis yang menyatakan perjanjian tersebut,
kesepakatan lisan sudah menciptakan ikatan antara kedua belah pihak.

1.b. Dilihat dari kasus tersebut, kedudukan hukum perjanjian dalam sistem hukum di Indonesia adalah sah dan
mengikat. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mengatur bahwa perjanjian dapat
dibuktikan dengan segala cara yang sah. Meskipun perjanjian dilakukan secara lisan, bukti kesepakatan tersebut
dapat diterima sebagai bukti sah dalam sistem hukum Indonesia. Selama terdapat kesepakatan yang jelas antara
kedua belah pihak dan adanya bukti tindakan yang dilakukan dalam rangka perjanjian, perjanjian tersebut
dianggap sah dan mengikat.

2. a. Pendapat saya, tindakan yang dilakukan oleh Pak Joko tidak sesuai dengan ketentuan hukum perjanjian. Jika
perjanjian antara Pak Joko dan Pak Susilo menyatakan bahwa unit kamar akan dipakai sendiri oleh Pak Susilo,
maka Pak Joko tidak seharusnya menyewakannya kepada Pak Roni tanpa sepengetahuan Pak Joko sebagai
pemilik kamar. Tindakan tersebut melanggar perjanjian awal antara Pak Joko dan Pak Susilo, dan dapat dianggap
sebagai pelanggaran terhadap hak-hak Pak Joko sebagai pemilik kamar.

b. Perjanjian antara Pak Joko dengan Pak Susilo tidak langsung menimbulkan perikatan terhadap Pak Roni. Pak
Roni adalah pihak ketiga yang menyewa kamar dari Pak Susilo, tanpa sepengetahuan Pak Joko. Namun, jika dalam
perjanjian antara Pak Susilo dan Pak Roni terdapat ketentuan atau klausul yang mengikat Pak Roni dengan
pemilik kamar, misalnya mengenai hak kepemilikan atau penggunaan kamar, maka perikatan dapat timbul antara
Pak Roni dan Pak Joko. Namun, dalam hal ini, keberadaan perikatan antara Pak Roni dan Pak Joko tergantung
pada isi perjanjian atau kesepakatan keduanya, jika ada.

3. a.penerapan asas itikad baik dalam perjanjian utang piutang antara Pak Ali, Ibu Andin, dan Bank ABC. Asas
itikad baik mengharuskan semua pihak untuk bertindak dengan jujur, adil, dan tidak merugikan pihak lain dalam
menjalankan perjanjian.

Dalam kasus ini, penerapan asas itikad baik dapat dievaluasi dari berbagai sudut pandang. Pertama, dari segi
debitur, apakah Ali dan Andin telah melakukan semua kewajiban pembayaran angsuran yang telah disepakati
dengan bank. Jika mereka telah mematuhi perjanjian tersebut, maka mereka sudah memenuhi aspek itikad baik.

Namun, dari sudut pandang bank, penerapan asas itikad baik juga berkaitan dengan respons dan komunikasi
yang diberikan kepada debitur ketika mereka menghadapi kesulitan dalam melunasi angsuran. Menanggapi
permohonan penjadwalan ulang atau keringanan angsuran adalah contoh perlakuan yang bisa mencerminkan
asas itikad baik dari pihak kreditur.

b. asas-asas penting yang harus ada dalam perjanjian antara Pak Ali, Ibu Andin, dan Bank ABC cabang Jakarta
Pusat sebagai kreditur.

1. Kekuatan Hukum Perjanjian: Perjanjian kredit harus memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat semua
pihak yang terlibat, yaitu Ali, Andin, dan Bank ABC.
2. Tujuan Perjanjian: Perjanjian harus jelas tentang tujuan penggunaan dana yang dipinjamkan oleh bank kepada
debitur.

3. Jangka Waktu dan Angsuran: Perjanjian harus mencantumkan jangka waktu kredit dan jumlah angsuran yang
harus dibayarkan oleh debitur.

4. Jaminan: Perjanjian harus menyebutkan jenis jaminan yang diberikan oleh debitur kepada bank sebagai
jaminan pembayaran kredit.

5. Sanksi: Perjanjian harus memuat ketentuan sanksi atau konsekuensi jika debitur gagal membayar angsuran
sesuai yang disepakati.

6. Penyelesaian Sengketa: Perjanjian harus mencantumkan mekanisme penyelesaian sengketa jika terjadi
perselisihan antara pihak debitur dan kreditur.

7. Kewajiban dan Hak Pihak-pihak Terkait: Perjanjian harus menjelaskan dengan jelas kewajiban dan hak masing-
masing pihak yang terlibat dalam perjanjian.

Itu beberapa asas penting yang harus ada dalam perjanjian kredit antara Pak Ali, Ibu Andin, dan Bank ABC. Tentu
saja, setiap perjanjian dapat memiliki ketentuan-ketentuan tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
persyaratan masing-masing pihak.

Anda mungkin juga menyukai