Anda di halaman 1dari 3

HKUM4402-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4402/Hukum Perjanjian
Tugas :2

No. Soal
1. KASUS
CV.Kopilate berkedudukan di Jl. Cikini Raya, Kelurahan Cikini, Kecamatan.Menteng,.Kota.Administrasi
Jakarta Pusat. CV. Kopilate memiliki cabang-cabang di tempat-tempat lain yang ditetapkan oleh para
pesero secara musyawarah, Pada Pasal 2 dalam Akta Pendirian memuat maksud dan tujuan pendirian
perseroan komanditer ini, yaitu :

1. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum diantaranya perdagangan kopi dan biji kopi,
termasuk ekspor- impor, internasional dan lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun atas
perhitungan dengan pihak lain secara komisi, menjadi distributor, leveransier dan supplier serta
menjadi agen dari perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri (tidak termasuk menjadi
agen pariwisata).
2. Mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang perindustrian pada umumnya diantaranya industri
teh dan bio kopi, pengolahan kopi dan biji kopi, makanan dan minuman kesehatan.
3. Melakukan kegiatan dalam bidang jasa pada umumnya diantaranya jasaboga makanan dan
minuman dari kopi, jasa rumah makan/restoran, jasa penyewaan ruangan, jasa franchise (tidak
termasuk jasa dalam bidang hukum dan konsultan pajak).
4. Melakukan kegiatan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan kopi.
5. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan

Perseroan ini didirikan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya, Dalam keterangan barang dan jasa
dagangan utama CV. Kopilate yang terdapat didalam Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah
(SIUPM) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Pusat
juga tercantum jenis kegiatan usaha dari CV Kopilate meliputi :

1. Perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil pertanian dan bahan minuman dari hasil
pertanian Kopi.
2. Perdagangan besar makanan dan minuman lainya dari tembakau dan makanan dan minuman.

Para pesero dari CV Kopilate antara lain: Andi, Siska, Joni


Para pesero Tuan Andi dan Siska adalah pesero pengurus dari perseroan yang bertanggung jawab
sepenuhnya, sedangkan pesero Joni tersebut adalah pesero komanditer dan oleh karena itu hanya
bertanggung jawab hingga jumlah yang dimasukannya dalam perseroan.

1 dari 3
HKUM4402

Para pesero Tuan Andi dan Siska dengan status mereka berturut-turut selaku Direktur Utama dan
Direktur, berhak dan berwenang mewakili dan mengikat perseroan dimanapun juga baik dimuka maupun
diluar pengadilan (zo in als buiten rechtie) dan berhak untuk melakukan untuk dan atas nama perseroan
segala perbuatan hukum, baik perbuatan milik (daden van eigendom) maupun perbuatan pengurusan
(daden van beheer) demikian dengan batas-batas sebagai berikut :
• Untuk mendapat atau melepaskan barang-barang yang tidak bergerak bagi perusahaan-
perusahaan
• Untuk meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan (tidak termasuk mengambil uang
perseroan yang disimpan di bank-bank)
• Untuk mengendalikan atau mempertanggungkan dengan cara apapun kekayaan perseroan atau
untuk mengikat perseroan sebagai penjamin (borge atau avaliste)
• Bekerja sama dengan pihak dan diperlukan juga tandatangan atau persetujuan pesero komanditer.

Joni mengatasnamakan CV. Kopilate tanpa sepengetahuan Andi dan Siska mengadakan perjanjian
kerjasama dengan Anang sebagai pemilik tempat usaha Restoran Ratio Specialty Coffee yang menjual
minuman kopi yang berlokasi di Mal Jayabaya dituangkan dalam sebuah kontrak tertulis yang mengatur
tentang segala hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dalam pelaksanaan kegiatan usaha.

Soal
a. Jelaskan bentuk keabsahan.Pelaksanaan.Perjanjian Kerjasama antara Joni yang
mengatasnamakan CV. Kopilate tanpa sepengetahuan Andi dan Siska dengan Anang Dalam
Kegiatan Usaha Restoran Ratio Specialty Coffee berdasarkan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata ?
b. Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Joni dengan Anang dalam kegiatan usaha restoran ratio
specialty bila terjadi Anang wanprestasi dan mengakibatkan kerugian CV.Kopilate. Siapakah pihak
yang bertanggungjawab ? Jelaskan !

2. KASUS
Pada tahun 2020, PT. X dan PT. Y menandatangani Perjanjian Konsultan (Consultant Agreement)
dengan Nomor: XX/PERJ/II/2020. PT. Y adalah penerima jasa konsultasi dan PT. X sebagai penyedia
jasa konsultasi sekaligus pelaksana. Dari perjanjian tersebut, seharusnya PT. Y melakukan pembayaran
kepada PT. X sebesar USD 794,939.00, dengan rincian utang pokok sebesar USD 612,806.00 dan
bunga sebesar USD 160,133.00, serta biaya hukum sebesar USD 22,000.00, dengan perhitungan per
tanggal 16 November 2020.

Namun pihak PT. Y melakukan Pengakhiran Perjanjian Konsultan dan Perjanjian Tambahan 1 yang
berlaku efektif pada tanggal 14 November 2019 secara sepihak berdasarkan surat PT. X pada tanggal
14 September 2019 dengan Nomor: YY/II/2019, dengan dalih bahwa perjanjian konsultan dan perjanjian
tambahan merupakan perjanjian yang sifatnya timbal balik. Menyikapi keadaan tersebut, PT. X
memohonkan pailit PT. Y ke Pengadilan Niaga namun Pengadilan Niaga menolak permohonan PT. X,
begitu juga saat diajukan kembali di Mahkamah Agung, PT. X kembali menerima penolakan.

2 dari 3
HKUM4402-3

PT. X tidak hendak mempermasalahkan pengakhiran secara sepihak atas perjanjian konsultan dan
perjanjian tambahan 1 oleh PT. Y, namun PT. X telah menagih PT. Y untuk membayar utangnya
sebagaimana terbukti dari surat dengan tagihan beberapa kali, akan tetapi PT. Y bahkan tetap tak
kunjung melunasi hingga tanggal permohonan pailit diajukan.

Soal
a. Menurut pendapat saudara apakah yang dipermasalahkan oleh PT.X terhadap PT.Y, ?
b. Siapakah yang melakukan wanprestasi dalam perjanjian tersebut?
c. siapa pihak yang harus memenuhi kewajiban yang telah disepakati ?

3. KASUS
Tuan A berhutang kepada Tuan B sebesar Rp. 31.500.000,- dengan jaminan tanah dan rumah dalam
hal ini Tuan A tidak mempunyai pilihan karena keadaan yang memaksa maka untuk dapat
dipinjamkannya uang sebesar Rp. 31.500.000,- oleh Tuan B, lalu Tuan B menyatakan secara sepihak
untuk dibuatkan AJB material atas tanah dan rumah dengan harga Rp. 39.770.000,-. Bersama dengan
itu dibuat akta notaris lagi yang menentukan Tuan A berhak membeli Kembali tanah dan rumah dalam
jangka waktu 4 bulan dengan harga Rp. 39.770.000,- . Karena dalam 4 bulan Tuan A belum bisa
membayar Rp. 39.770.000,- maka dibuatkan perjanjian kedua dengan jangka waktu sama tapi harga
naik menjadi Rp. 63.378.336,- Belum lagi 4 bulan lewat ternyata Tuan B menyewakan rumah tersebut
untuk waktu sewa 48 bulan dengan harga sewa Rp. 24.900.000,-. Karena Tuan A belum juga
membayar, Tuan B memaksa meminta agar Tuan A membuat pernyataan tidak akan menggunakan
haknya untuk membeli Kembali tanah dan rumah dengan imbalan Rp. 10.000.000, Tuan B kemudian
membalik nama SHGB tanah tersebut keatas nama Tuan B.

Soal
a. Berdasarkan kasus tersebut diatas menurut pendapat saudara apakah perbuatan Tuan B dapat
dibenarkan berdasarkan kebebasan berkontrak sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata ?
b. Apakah perjanjian kasus tersebut memenuhi unsur-unsur perjanjian sebagaimana Pasal 1320
KUHPerdata tentang syarat sah perjanjian ?
c. Menurut pendapat saudara dalam kasus tersebut apakah unsur paksaan dapat dibenarkan
sebagaimana diatur dalam pasal 1338 ayat (3) jo 1339 KUHPerdata dan apakah bisa menjadi
alasan pembatalan perjanjian ?

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai