TUGAS 3
1) Menurut buku modul bahan ajar yang saya baca, setelah perubahan UUD 1945, Parlemen RI
terdiri dari 3 (tiga) kamar yaitu DPR, DPD, dan MPR, atau disebut dengan sistem trikameral.
Pendapat ini juga dikemukakan oleh Jimly Asshiddiqie dan Bagir Manan. Jimly Asshiddiqie
berpendapat bahwa setelah perubahan UUD 1945, Parlemen RI terdiri dari tiga pilar, yaitu
MPR, DPR, dan DPD. Bagir Manan juga berpendapat bahwa struktur parlemen setelah
perubahan UUD 1945 terdiri dari tiga badan perwakilan yang mandiri (DPR, DPD, dan MPR).
Menurut Bagir Manan, DPR, DPD dan MPR mempunyai anggota dan lingkungan jabatan
dalam sistem 2 kamar (sistem bikameral) akan tetapi merupakan 3 lembaga yang mandiri
MPR dilaksanakan oleh DPR dan DPD, walaupun dalam hal tertentu dapat diberikan
Sumber Rujukan:
Chairuddin, Fatmawati. 2020. Hukum Tata Negara. Modul Buku Materi Pokok. Edisi Kedua.
2) Menurut buku modul bahan ajar yang saya baca, kedudukan MPR, DPR, dan DPD di parlemen
c. DPD. Dalam hal fungsi legislasi, DPD memiliki kewenangan untuk membentuk UU yang
Sumber Rujukan:
Chairuddin, Fatmawati. 2020. Hukum Tata Negara. Modul Buku Materi Pokok. Edisi Kedua.
2.
1) Menurut buku modul bahan ajar yang saya baca, kekuasaan presiden dalam membentuk
c. Setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Jika
RUU tidak mendapat persetujuan bersama, RUU itu tidak boleh diajukan lagi dalam
d. Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi UU;
e. RUU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
DPD. Apabila DPR tidak menyetujui Rancangan APBN yang diusulkan oleh Presiden,
Chairuddin, Fatmawati. 2020. Hukum Tata Negara. Modul Buku Materi Pokok. Edisi Kedua.
meliputi:
a. Dalam hal hubungan pemerintahan, Presiden tidak tunduk kepada parlemen, tidak
mengajukan RUU, membahas RUU bersama DPR, Presiden mengesahkan RUU yang
3.
a. Menurut saya, pada pernyataan 1 tersirat unsur kemerdekaan pada kalimat bebas
dari campur tangan pihak luar dan bebas dari segala bentuk tekanan. Adapun
kemerdekaan disini adalah kekuasaan hakim yang merdeka guna yang diperlukan
menindas. Hal ini tentunya menjadi salah satu prinsip dan tujuan dasar dalam teori
kemerdekaan hakim. Sehingga teori yang cocok dengan pernyataan 1 adalah teori
kemerdekaan hakim.
kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif maka kekuasaan atas kehidupan dan
menjadi pembuat hukum, dan jika hakim disatukan dengan kekuasaan eksekutif
maka hakim bisa jadi penindas. Hal ini tentunya merujuk pada teori Pemisahan
Kekuasaan. Adapun teori yang cocok dengan pernyataan 2 adalah teori Pemisahan
Kekuasaan.
Sumber Rujukan:
Chairuddin, Fatmawati. 2020. Hukum Tata Negara. Modul Buku Materi Pokok. Edisi Kedua.
2) Menurut saya, independensi atau kemandirian suatu bentuk kemerdekaan kekuasaan maupun
kewenangan bagi hakim merupakan suatu hal yang sangat fundamental bagi keberlangsungan
hidup bangsa dan negara Republik Indonesia sehingga independensi hakim tentunya dijamin
oleh negara melalui UUD 1945. Jaminan kekuasaan kehakiman yang merdeka tercantum dalam
Penjelasan UUD 1945, itu pun hanya mengatur terlepas dari kekuasaan pemerintah. Setelah
perubahan UUD 1945, dalam Pasal 24 ayat (1) Perubahan Ketiga UUD 1945 diatur: "Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
Sumber Rujukan:
Chairuddin, Fatmawati. 2020. Hukum Tata Negara. Modul Buku Materi Pokok. Edisi Kedua.