Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Christina Jennifer s. c. sastro

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044292311

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4206/HUKUM INTERNASIONAL

Kode/Nama UPBJJ : 79/KUPANG

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pada 5 Mei 1999, dicapai kesepakatan antara Indonesia dan Portugal
untuk membuat perjanjian
referendum di Timor Timur. Perjanjian ini dikenal sebagai New York Agreement.
PBB juga membentuk United Nations Mission in East Timor (UNAMET) untuk
mengawal kesepakatan Indonesia dan Portugal dalam prosesnya menuju
referendum Timor Timur. Referendum akhirnya dilaksanakan pada 30 Agustus
1999 dan dilaksanakan dengan dua opsi. Dua opsi itu yaitu menerima otonomi
khusus untuk Timor Timur dalam NKRI atau menolak otonomi khusus. Dikutip dari
buku Self Determination in East Timor oleh Ian Martin, hasil referendum
menunjukkan bahwa sebanyak 94.388 penduduk atau sebesar 21,5 persen
penduduk memilih tawaran otonomi khusus. Sementara, 344.580 penduduk atau
78,5 persen dari total penduduk Timor Timur memilih untuk menolaknya.
Pada 19 Oktober 1999, Sidang Umum MPR menyetujui hasil referendum Timor
Timur yang artinya Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Keputusan ini kemudian diatur dalam Ketetapan Nomor V/MPR/1999,
yang menyatakan bahwa Ketetapan Nomor VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan
Penyatuan Wilayah Timor Timur ke dalam NKRI tidak berlaku lagi.

Pertanyaan:
1. Negara berkembang dan negara dunia ketiga memberikan sumbangsih pada
perkembangan hukum internasional, diantaranya dikenalnya konsepsi self
determination (hak untuk menentukan nasib sendiri). Jelaskan apakah yang
dimaksud self determination!
Jawab :
Self determination adalah perasaan individu yang berkaitan dengn pilihan
dalam mengawali dan mengatur tindakan. Dan hak setiap orang untuk ara
bebas menentukan kehendaknya sendiri, khususnya dalam hal prinsip
mengenai status politik dan kebebasan mengejar kemaujuan di bidang
ekonomi,sosial,serta budaya. Kepentingan akan menentukan nasib sendiri, oleh
sebab itu terletak pada adanya kebebasan dalam membuat pilihan.
2. Apakah referendum Timor Leste tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk
self determination?
Berikan Analisis Saudara!
Jawab :

Menurut analisis saya, Referendum Timor Leste termasuk dalam


Self Determination yang dimana Timor Leste memilih untuk
membentuk dan memerdekakan negaranya sendiri dengan cara
memisahkan diri dari Indonesia. Dan pada 19 Oktober 1999 seccara
Resmi dilaksanakan Sidang Referendum kemudian diatur dalam
Ketetapan Nomor V/MPR/1999, yang menyatakan bahwa
Ketetapan Nomor VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan
Wilayah Timor Timur ke dalam NKRI tidak berlaku lagi.

Anda mungkin juga menyukai