Disusun Oleh :
Sementara itu, kuasa hukum pihak pemohon atau ICBC, mengaku putusan
pailit tersebut sudah sesuai ketentuan hukum. Tindakan ingkar janji yang dilakukan
Sariwangi dan Indorub, bukan sekadar lalai pada kewajiban pembayaran utang
bunga melainkan juga tenggat waktu pembayaran utang tersebut. Menurut Swandy
Halim, Kuasa Hukum ICBC, meski ada pembayaran yang dilakukan Indorub tapi
anak usaha Sariwangi itu tidak memenuhi tenggat waktu yang ditentukan saat
membayar utang. “Permasalahan wanprestasi bukan hanya tentang nominal
akumulasi pembayaran, tapi waktu pembayaran juga penting. Kalau waktu
pembayarannya tidak memenuhi, maka itu disebut wanprestasi juga,” jelas Swandy
Halim kepada Tirto.
Sengketa Utang
Nah, kewajiban senilai $416 ribu dan $42 ribu milik Sariwangi dan Indorub,
hanyalah baru utang bunga pada tahun pertama terhadap ICBC. Tagihan utang
bunga ini seharusnya dicicil tiap bulan pasca-homologasi. Namun, dalam perjanjian
perdamaian sekaligus juga disepakati bahwa pembayaran dapat ditangguhkan
selama 12 bulan dan bisa dilunasi pada 9 Oktober 2016. Namun, Sariwangi maupun
Indorub tidak pernah melakukan pembayaran utang bunga bahkan sampai dengan
tahun berikutnya yaitu 9 Oktober 2017. Pembayaran baru dilakukan pada Desember
2017 sebesar Rp500 juta dan berlangsung secara berkala sampai dengan Agustus
2018. Ini pun hanya datang dari pihak Indorub, tanpa ada kepatuhan dari Sariwangi.
ANALISIS KASUS
1. PENYEBAB KEPAILITAN
Dalam perjanjian yang disepakti tagihan utang bunga seharusnya dicicil tiap
bulan pasca-homologasi dan dapat ditangguhkan selama 12 bulan dan bisa dilunasi
pada 9 Oktober 2016. Namun, baik Sariwangi maupun Indorub tidak pernah
melakukan pembayaran utang bunga bahkan sampai dengan tahun berikutnya yaitu
9 Oktober 2017. Pembayaran baru dilakukan pada Desember 2017 sebesar Rp500
juta dan berlangsung secara berkala sampai dengan Agustus 2018. Selain itu, proses
persidangan juga hanya dihadiri oleh PT Indorub, dimana hal ini turut menjadi
pertimbangan majelis hakim dalam memutuskan perkara. Ketidakhadiran
Sariwangi dianggap sebuah pernyataan kebenaran oleh hakim atas pernyataan dari
pihak PT Bank ICBC.
a. Debitur, yaitu orang atau pihak yang mempunyai hutang karena perjanjian
atau undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan.
Dalam kasus ini debitur yang mengalami kepailitan adalah PT Sariwangi
dan PT Indorub itu sendiri. Dimana mereka tidak mampu membayar
sejumlah hutang kepda kreditor sesuai waktu jatuh tempo.
b. Kreditur, adalah pihak orang yang mempunyai piutang karena perjanjian
atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan. Dalam kasus
ini PT Bank ICBC meminjamkan dana kepada PT Sariwangi dan PT
Indorub.
c. Hakim pengawas, dalam hal ini bertugas mengawasi pengurusan dan
pemberesan harta pailit. Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat,
yang diketuai oleh Hakim Abdul Kohar.
d. Advokat, yakni pengacara atau ahli hukum yang berwenang bertindak
sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan. Seabagimana
pasal 7 UU P-PKPU bahwa untuk mengajukan perkara kepilitan diharuskan
menggunakan jasa pengacara atau advokat. Pada kasus ini terdapat dua
pihak yang mempunyai kuasa hukum, baik dari pihak kreditur maupun
debitur. Dari pihak debitur yang mana adalah Kuasa Hukum ICBC Swandy
Halim dari Kantor Swandy Halim & Partners. Sedangkan pihak debitur
memiliki Iim Zovito Simanungkalit dari Kantor Hukum Iim Zovito &
Rekan.
Kepailitan menimbulkan kerugian yang besar bagi pihak debitur, hal ini
dikarenakan asset – asset yang mereka miliki dinyatakan insolvensi dan pada
akhirnya akan diekseskusi oleh pihak bank. Melihat kasus kepailitan yang terjadi di
PT Sariwangi dan PT Indorub, maka untuk mencegah terjadinya hal tersebut
terulang kembali, Pemerintah bisa melakukan pencegahan dengan membuat
peraturan kepada perusahaan terkait dengan jumlah dana cadangan kerugian
piutang yang harus dimiliki perusahaan. Selain itu pemerintah juga harus
melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap laporan dan kinerja keuangan
perusahaan, sehingga apabila terdapat indikasi keuangan yang tidak sehat dapat
segera dilakukan tindakan pencegahan yang dapat meminimaliskan terjadinya
hutang yang semakin membesar. Dan untuk perusahaan yang memiliki anak
perusahaan seperti PT Sariwangi dan PT Indorub sebaiknya diadakan kesepakatan
awal yang jelas antara keduanya, sehingga ketika dihadapkan kasus seperti ini tidak
ada salah satu pihak yang hanya berpangku tangan.
Sumber :
https://pdfcoffee.com/analisa-kepailitan-pt-sariwangi-pdf-free.html