Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

Mata Kuliah : Hukum Perbankan


Kelas :B
Dosen : Wurianalya Maria Novenanty, S.H., LL.M.
Nama Anggota Kelompok :
- Sonia Putri Piwanda - 6051801158
- Erwin Gamaliel Imanuel - 6051801068
- Michelle Monica Auriel - 6051801257
- Fabian Muhammad Geraldi - 6052001263

,
KASUS POSISI, FAKTA HUKUM,IDENTIFIKASI FAKTA HUKUM DAN
KESIMPULAN

A. Kasus Posisi
(1). Risty Muliani bekerja sebagai Influencer (2). Risty Muliani mengajukan permohonan
pembukaan rekening bank dan kartu kredit pada Bank ABC (3). Risty Mulyani selaku
pemohon baru berusia 16 tahun saat mengajukan permohonan pembukaan rekening bank
dan kartu kredit pada Bank ABC (4). Risty Muliani,16, memiliki penghasilan bersih
sebesar 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah) rupiah setiap bulan melalui endorse
(mengiklankan) berbagai produk untuk remaja yang pemohon tawarkan melalui akun
sosial medianya (5). Risty Muliani selaku pemohon mengajukan untuk menjaminkan
rumah serta tanah milik orang tuanya agar permohonan kartu kreditnya disetujui oleh
pihak Bank ABC;

B. Fakta Hukum
- Fakta Hukum adalah fakta yang terdapat di dalam suatu kasus.
- Risty Muliani mengajukan permohonan pembukaan rekening bank dan kartu kredit pada
Bank ABC
- Risty Mulyani selaku pemohon baru berusia 16 tahun saat mengajukan permohonan
- Risty Muliani,16, memiliki penghasilan bersih sebesar 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah)
- Risty Muliani selaku pemohon mengajukan untuk menjaminkan rumah serta tanah milik
orang tuanya

C. Identifikasi Fakta Hukum


a. Apa yang menjadi dasar hukum dalam pembukaan rekening bank dan kartu kredit
bank?
b. Apakah risty mulyani telah memenuhi syarat dalam pembukaan rekening bank
dan kartu kredit?
c. Apa upaya yang dapat dilakukan oleh risty mulyani agar dapat membuka rekening
bank dan kartu kredit?

D. Opini Hukum
Didalam Pasal 1 ayat 16 dan Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan terdapat
definisi mengenai nasabah yaitu:
Pasal 16
“Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank;”

Pasal 17

“Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam


bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan”

Maka dengan definisi tersebut, seseorang yang menyimpan dananya dalam bentuk
simpanan di dalam bank adalah nasabah pengguna jasa bank. Seorang nasabah yang
menggunakan jasa bank dapat terbagi menjadi 3 macam bentuk nasabah, hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/10/PBI/2001 Tentang Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah yang menyebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) macam nasabah yaitu
nasabah perorangan, nasabah perusahaan, nasabah berupa lembaga pemerintahan. Melihat pada
kasus posisi, Risty Muliani yang bekerja sebagai Influencer ingin mengajukan permohonan
dalam pembukaan rekening maka Risty muliani merupakan nasabah perorangan karena Riaty
muliani bertindak untuk dirinya sendiri bukan untuk sebuah perusahaan maupun mengatas
namakan sebuah lembaga pemerintahan. Hal pertama yang harus dilakukan setiap nasabah saat
membuka rekening, baik itu tabungan atau deposito, adalah mengisi formulir yang diberikan
bank kepada mereka. Bank memerlukan informasi nasabah yang spesifik dari formulir tersebut.
Selain itu, biasanya di belakang formulir adalah syarat dan ketentuan sepihak bank, yang harus
dipatuhi nasabah.

Formulir yang diajukan bank terhadap calon nasabahnya merupakan salah satu bentuk
dari perjanjian baku. Perjanjian baku antara konsumen dengan penyedia jasa melahirkan
kewajiban bagi konsumen dalam hal ini nasabah untuk memenuhi syarat-syarat perjanjian yang
telah dibakukan atau dirumuskan secara sepihak oleh penyedia jasa. Hal ini menunjukkan bahwa
bank telah secara sepihak menyusun dan menetapkan peraturan atau ketentuan bagi masing-
masing bank. hubungan hukum dengan pelanggan, yang dituangkan dalam bentuk yang
mengikat secara hukum dan harus diikuti oleh pelanggan.

Dalam KUHPerdata diuraikan beberapa syarat untuk membentuk suatu perjanjian, yaitu
syarat subjektif pertama adalah bahwa kedua belah pihak dalam suatu perjanjian harus setuju
untuk terikat olehnya. Untuk membuat suatu perjanjian, kedua belah pihak harus memiliki
kebebasan memilih, yang berarti bahwa masing-masing pihak harus memiliki unsur perjanjian
ini. Persyaratan kedua adalah bahwa para pihak dalam suatu perjanjian harus cakap secara
hukum. Menurut undang-undang ini, cakap berarti mampu bertindak atau mengambil tindakan
hukum sendiri. Seseorang yang dianggap dewasa di bawah hukum menentukan apakah mereka
mampu mematuhi hukum atau melakukan tindakan hukum tertentu.

Menurut ketentuan hukum di Indonesia khususnya Pasal 330 KUHPerdata, anak di


bawah umur adalah: mereka yang belum berumur 21 tahun dan belum pernah kawin sebelumnya.
Tetapi, jika seseorang berusia 17 tahun telah mendapatkan KTP, ia dapat membuka rekening
tabungan atau deposito di bank sendiri tanpa bantuan orang tua atau wali. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa usia nasabah individu dengan adanya KTP merupakan kategori individu
dewasa dalam kegiatan pembukaan rekening tabungan atau deposito di bank. KTP merupakan
salah satu persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh masing-masing pelanggan saat
membuka rekening. Calon nasabah wajib mencantumkan KTP pada formulir permohonan
sebagai bukti identitas diri. Hal ini dicontohkan dalam Pasal 4 ayat 2 Peraturan Bank Indonesia
Nomor 3/10/PBI/2001 Tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang menegaskan bahwa
calon nasabah harus dapat menunjukkan identitasnya dengan menunjukkan dokumen pendukung,
seperti dokumen identitas nasabah.

Menurut penjelasan PBI tentang Prinsip Mengenal Nasabah, Pasal 5 huruf a angka 1
menyebutkan bahwa dokumen identitas nasabah dapat berupa: paspor, SIM, atau kartu tanda
penduduk (KTP) dengan keterangan tempat tinggal. Selanjutnya berdasarkan Pasal 21 Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 12/POJK.01.2017 di dalam penjelasanya mengatakan bahwa
nasabah diwajibkan memberikan dokumen pendukung yang berisi identitas diri. Dokumen
pendukung yang dimaksud pasal tersebut salah satunya adalah KTP.

Pada intinya, baik dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan menjelaskan bahwa seseorang yang berusia di atas 17 tahun adalah orang dewasa.
Peraturan Bank Indonesia mengenai Prinsip Mengenal Nasabah menjelaskan bahwa pembukaan
rekening di bank memerlukan KTP sebagai salah satu dokumen pendukung bagi setiap orang.
Fakta dari kasus posisi diatas dimana Risty Muliani sebagai calon nasabah yang ingin membuka
rekening masih berumur 16 Tahun dimana Risty Muliani belum mempunyai KTP sebagai
identitas diri. Hanya warga negara Indonesia dan orang asing dengan izin tinggal tetap, yang
berusia 17 tahun atau sudah menikah, yang diwajibkan memiliki KTP oleh Hukum Tata Usaha
Negara. KTP dibatasi untuk identitas resmi penduduk, sebagaimana tercantum dalam angka 14
dari Pasal 1 Hukum Administrasi. Peraturan Bank Indonesia yang menetapkan bahwa seseorang
yang berusia di atas 17 tahun adalah orang dewasa, mengakibatkan Risty Muliani sebagai orang
yang belum dewasa atau cakap dalam melakukan pembukaan rekening. Permohonan pembukaan
rekening yang diajukan oleh Risty Muliani akan menimbulkan kemungkinan penolakan dari
pihak bank. Pembukaan rekening oleh nasabah perorangan yang belum dewasa dapat
menimbulkan tidak sah dan dapat dibatalkannya permohonan tersebut.

Kemudian, dalam hal pengajuan kredit Risty tentunya tidak bisa mendapatkan kartu
kredit meski dirinya ingin bersedia mengajukan penjaminan rumah dan tanah milik orang tuanya,
dan penghasilannya Rp. 10.000.000. Karena Risty usianaya masih 16 tahun. Dan tentu bahwa
penjaminan tanah dan rumah tidak diatur dalam persyaratan pengajuan kartu kredit. Berdasarkan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/ 17 /DASP perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan
Menggunakan Kartu, mengatur syarat pengajuan kartu kredit, yaitu Dalam rangka penerapan
prinsip kehati-hatian dalam pemberian Kartu Kredit Penerbit Kartu Kredit diwajibkan
menerapkan manajemen risiko kredit yaitu:

1. batas minimum usia calon Pemegang Kartu Kredit


1. Kartu Kredit utama adalah 21 (dua puluh satu) tahun atau telah kawin;
2. Kartu Kredit tambahan adalah 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin;
2. batas minimum pendapatan calon Pemegang Kartu Kredit adalah Rp 3.000.000,00
(tiga juta Rupiah) tiap bulan;
3. batas maksimum plafon kredit yang dapat diberikan kepada Pemegang Kartu
Kredit secara kumulatif kepada 1 (satu) Pemegang Kartu Kredit adalah sebesar 3
(tiga) kali pendapatan tiap bulan;
4. batas maksimum jumlah Penerbit Kartu Kredit yang dapat memberikan fasilitas
Kartu Kredit untuk 1 (satu) Pemegang Kartu Kredit adalah 2 (dua) Penerbit Kartu
Kredit;
5. persentase minimum pembayaran oleh Pemegang Kartu Kredit paling kurang
sebesar 10% (sepuluh persen) dari total tagihan. Pembatasan pada huruf b dan
huruf c tidak berlaku bagi calon Pemegang Kartu Kredit dan Pemegang Kartu
Kredit yang memiliki pendapatan di atas Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah)
tiap bulan.1

1https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Pages/se_141712.aspx (diakses 20 oktober 2022 pukul 10:09)


E. Kesimpulan
Pembukaan rekening yang dilakukan oleh seorang influencer bernama Risty yang mengaku
sudah mempunyai pendapatan sendiri tidak dapat dilakukan, karena bank dalam menjalankan
usahanya tentu menerapkan prinsip kehati-hatian. Risty sebagai remaja berusia 16 tahun
dikategorikan sebagai anak yang belum mencapai umur dewasa menurut KUHPerdata, sehingga
perbuatannya harus mendapatkan persetujuan orang tua karena masih dibawah perwalian.
Pembukaan rekening tersebut juga tidak dapat dilakukan karena menurut Peraturan OJK No. 12
Tahun 2017 salah satu syarat dalam pembukaan rekening adalah Kartu Tanda Penduduk,
sedangkan Risty masih dibawah umur dan belum memiliki KTP sebagai proses pelengkap untuk
keperluan administrasi. Hal tersebut didukung oleh Peraturan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) No. 1/10/PBI/2001 bahwa Risty selaku orang-perorangan bertindak untuk
dirinya sendiri, namun melihat dari usianya, Risty belum cakap secara hukum untuk melakukan
perbuatan hukum dikarenakan tidak memenuhi syarat subjektif perjanjian sebagaimana diatur di
dalam Pasal 1320 KUHPerdata yaitu cakap sehingga perjanjian tersebut dapat dibatalkan.
Sehingga jika berdasarkan aturan tersebut, bank akan menolak pembukaan rekening Risty
berdasarkan prinsip kehati-hatian karena persyaratan dokumen tidak lengkap yaitu identitas diri
dan Risty belum cakap secara hukum. Dalam halnya pengajuan kredit pun sesuai dengan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 14/ 17 /DASP perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan
Kartu, Bahwa Risty tidak dapat melakukanya karena faktor umur.

Anda mungkin juga menyukai