a. Kepentingan perpajakan
Pimpinan bank Indonesia atas permintaan menteri keungan berwenag mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar
memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti bukti tertulis serta surat surat mengenai keadaan keuangan nasabah
penyimpan tertentu kepada pejabat pajak. Printah tertulis tersebut harus menyebutkan nama pejabat paajk dan nama
nasabah wajib pajak yang dikehendaki keterangannya, dan pihak bank wajib memberikan keterangan keterangan yang
diminta.
f. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis bank
wajib memberikan keterangan mengenai simpanan nasabah penyimpan pada bank yang bersangkutan
kepada pihak yang ditunjuk oleh nasabah penyimpan tersebut atas dasar permintaan, persetujan, atau
kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis.
Bagi pihak yang merasa dirugikan oleh keterangan yang diberikan oleh bank, mereka berhak untuk
mengetahui isi keterangan tersebut dan meminta pembetulan jika terdapat kesalahan dalam keterangan
yang diberikan. Perlanggaran terhadap berbagai aturan yang berlaku, termasuk kerahasiaan bank, maka
akan dikenakan sanksi tertentu sesuai yang tercantum dalam Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Sanksi juga diberikan kepada siapa saja yang melakukan kegiatan perbankan seperti menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari pimpinan Bank Indonesia. Pelanggaran semacam
itu dapat diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima
belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan paling banyak
Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah).
Kemudian sanksi juga diberikan kepada anggota diberikan kepada anggota dewan komisaris, direksi, atau
pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib
dirahasiakan seperti memberikan keterangan mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya diancam
dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta denda
sekurang-kurangnya Rp4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,- (delapan
miliar rupiah).
Perbankan juga harus menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba/rugi serta
penjelasannya secara berlaka dalam waktu dan bentuk yang telah ditetapkan dan telah diaudit oleh akuntan
publik.
Selanjutnya apabila anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank
dengan sengaja: