1/Jan-Mar/2020
22
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
Nomor 10 tahun 1998 diantara Stake Holder yang dikutip oleh Bachrul Amiq bahwa
perbankan, baik dari kalangan praktisi penelitian normatif ialah suatu penelitian yang
perbankan, nasabah perbankan, auditor, aparat mengutamakan pengkajian terhadap
penegak hukum (kepolisian, kejaksaan, komisi ketentuan-ketentuan hukum positif maupun
pemberantasan korupsi), pemerintah dan asas-asas hukum umum. Penelitian hukum
anggota DPR. normative merupakan penelitian dengan
Walaupun dalam Undang-undang Nomor 7 mendasarkan pada bahan hukum baik primer
Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaiman maupun sekunder.
diubah dengan Undang-undang Nomor 10
Tahun 1998 dan Peraturan Bank Indonesia PEMBAHASAN
Nomor 2/19/PBI/2000 Tahun 2000 Tentang A. Rahasia dan Kewajiban Bank yang
Persyaratan Dan Tata Cara Pemberian Perintah berkaitan dengan Kerahasiaan Data
Atau Tertulis Membuka Rahasia Bank, telah Nasabah
jelas dimuat detail prosedur pembukaan Hubungan hukum antara bank dengan
rahasia bank,tapi dalam prakteknya banyak nasabah adalah hubungan antara subjek hukum
pihak berusaha untuk menerobos ketentuan sebagai pembawa hak dan kewajiban5,
tersebut dengan mendasarkan pada peraturan kewajiban bank antara lain untuk tetap
perundang-undangan lain yang saling menjaga rahasia keuangan nasabah,
bertentangan.Bahkan seringkali pada aparat mengamankan dana nasabah, menerima
penegak hukum memaksa pada pihak sejumlah uang dari nasabah, Untuk melaporkan
perbankan untuk menyerahkan dokumen dan kegiatan perbankan secara transparan kepada
informasi nasabah yang terkait rahasia bank masyarakat, Untuk mengetahui secara
tanpa melalui prosedur pembukaan rahasia mendalam tentang nasabahnya
bank sesuai Undang-undang Nomor 10 Tahun Yang dimaksud dengan segala sesuatu yang
1998 dengan ancaman pihak perbankan yang berhubungan dengan keterangan mengenai
menghalangi penyidikan dapat dikenakan nasabah penyimpan dan simpanannya meliputi
sanksi pidana. segala keterangan tentang orang dan badan
Oleh karena itu kelancaran dan keamanan yang memperoleh pemberian layanan dan jasa
dan keamanan kegiatan perbankan haruslah dalam lalu lintas uang, baik dalam maupun luar
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh negeri, meliputi:6
dari semua aparat penegak hukum, karena a. Jumlah kredit;
apabila terjadi tindak pidana dalam bidang b. umlah dan jenis rekening nasabah
perbankan akan menyebabkan kerugian yang (Simpanan Giro, Deposito, Tabanas,
sangat besar bagi negara. Sertifikat, dan surat berharga lainnya);
Pelanggaran terhadap rahasia bank c. Pemindahan (transfer) uang;
merupakan salah satu bentuk kejahatan.Yang d. Pemberian garansi bank;
menjadi masalah bukan hanya adanya e. Pendiskontoan surat-surat berharga; dan
pembocoran rahasia, akan tetapi kenyataan f. Pemberian kredit.
bahwa rahasia bank itu kadang kala dijadikan
sebagai tempat berlindung bagi penyelewengan Jelas bahwa yang wajib dirahasiakan oleh
administrasi dan kolusi pada perbankan. pihak Bank/Pihak terafiliasi hanya keterangan
mengenai nasabah Penyimpan dan
B. Perumusan Masalah simpanannya. Apabila Nasabah Bank adalah
1. Bagaimana kewajiban bank dalam Nasabah Penyimpan yang sekaligus juga
menjaga kerahasiaan data nasabah? sebagai Nasabah debitur, bank tetap wajib
2. Bagaimana Pengaturan Pelanggaran merahasiakan keterangan tentang nasabah
terhadap kerahasiaan data nasabah dalam kedudukannya sebagai nasabah
bank? penyimpan. Artinya jika nasabah itu hanya
C. Metodologi Penelitian 5
Ronny Sautama Hotma Bako. Loc Cit
Jenis penelitian ini yaitu bersifat normatif, 6
https://mylenna1.blogspot.com/2016/08/badan-hukum-
Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji kerahasiaan-dan-sumber.html, diakses pada tanggal 2
Desember 2019, Pukul 22.25 WITA.
23
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
24
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
25
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
26
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
Paksaan Pihak ketiga diatur dalam Pasal 47 konsultan hukum, dan konsultan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang lainnya;
Perbankan. Dalam Pasal tersebut ditentukan d. Pihak yang menurut penilaian Bank
sebagai berikut: Barang siapa tanpa membawa Indonesia turut serta mempengaruhi
perintah tertulis atau izin dari Pimpinan Bank pengelolaan Bank, antara lain
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal pemegang saham dan keluarganya,
41, Pasal 41A, dan Pasal 42, dengan sengaja keluarga Komisaris, keluarga pengawas,
memaksa Bank atau Pihak Terafiliasi untuk keluarga direksi, dan keluarga
memberikan keterangan sebagaimana pengurus.
dimaksud dalam Pasal 40, diancam dengan Pertama, hubungan antara bank dengan
pidana penjara sekurang-kurangnya 2 (dua) nasabah debitur merupakan fiduciary relation
tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta dan confidential relation, sehingga kepercayaan
denda sekurang-kurangnya serta kerahasiaan hubungan keduanya
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) merupakan moral obligation (kepatutan).
dan paling banyak Rp200.000.000.000,00 (dua Sejalan dengan hal tersebut dapat dikutip
ratus miliar rupiah). pernyataan M. Sholehuddin dalam bukunya
yang berjudul ‘Tindak Pidana Perbankan’
2. Kesengajaan Pihak Bank atau Pihak sebagai berikut:
Terafiliasi “Keharusan bagi bank untuk memegang
Kesengajaan pihak Bank dilakukan oleh teguh rahasia bank adalah implementasi dari
Anggota Dewan Komisaris, direksi, Pegawai hubungan hukum antara bank dengan
Bank, atau Pihak Terafiliasi diatur dalam Pasal nasabahnya yang dilandasi oleh asas
47 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun kerahasiaan (konfidensialitas). Oleh karenanya,
1998. Dalam Pasal tersebut ditentukan bahwa : maka hubungan antara bank dengan nasabah,
“Anggota Dewan Komisaris, direksi, Pegawai baik nasabah penyimpan dana maupun
Bank, atau Pihak Terafiliasi lainnya yang dengan nasabah debitur adalah hubungan kerahasiaan
sengaja memberikan keterangan yang wajib (confidential relation).”10
dirahasiakan menurut Pasal 40, diancam Khususnya di bidang kredit, dapat
dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 ditambahkan pula di sini pendapat Sutan Remy
(dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun Sjahdeini yang menyatakan bahwa:11
serta denda sekurang-kurangnya Rp “Bank hanya bersedia memberikan kredit
4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan kepada nasabah debitur atas dasar
paling banyak Rp 8.000.000.000,00 (delapan kepercayaan bahwa nasabah debitur mampu
miliar rupiah)”. dan mau membayar kembali kredit tersebut,
Dalam penjelasan pasal diatas dinyatakan maka juga hubungan antara bank dan nasabah
bahwa yangh dimaksud dengan Pegawai Bank debitur, yaitu hubungan perjanjian kredit,
adalah semua pejabat dan karyawan Bank. bukanlah sekedar hubungan kontraktual biasa
Pihak Terafiliasi sebagaimana disebutkan dalam antara kreditur dan debitur tetapi juga
pasal diatas, diatas, menurut Pasal 1 angka (22) hubungan kepercayaan (fiduciary relation).”
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 adalah: Kedua, hubungan hukum antara Bank
a. Anggota Dewan Komisaris, pengawas dengan Nasabah Debitur adalah berdasarkan
pengelola atau kuasanya, pejabat atau perjanjian yang diadakan antara Bank dengan
karyawan Bank; Nasabah Debitur. Hal ini dapat dilihat dalam
b. Anggota pengurus, pengawas pengelola ketentuan Pasal 1 butir 18 UUP/1998 sebagai
atau kuasanya, pejabat atau karyawan berikut:
Bank. Khusus bagi Bank berbentuk Nasabah Debitur adalah Nasabah yang
hukum Koperasi sesuai dengan memperoleh fasilitas kredit atau Pembiayaan
peraturan perundang-undangan yang berdasarkan Prinsip Syariah atau yang
berlaku; dipersamakan dengan itu berdasarkan
c. Pihak yang memberikan jasanya kepada
Bank, antara lain akunta public, penilai, 10
http://mhugm.wikidot.com/artikel:010, Pada tanggal 2
Dessember 2019, pada pukul 23.05 WITA.
11
Ibid.
27
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
perjanjian Bank dengan Nasabah yang Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah
bersangkutan.Berdasarkan prinsip hubungan Nomor 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian
kerahasiaan, hubungan kontraktual antara Bank Pengaduan Nasabah sebagaimana telah diubah
dengan Nasabah Debitur mengandung syarat dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
yang tersirat (implied term) bahwa Bank 10/10/PBI/2008. Penyelesaian sengketa
dianggap mempunyai kewajiban untuk mengenai pelanggaran kerahasiaan data
merahasiakan keterangan mengenai Nasabah pribadi nasabah juga dapat dilakukan dengan
Debitur. Dalam hal ini dapat disimpulkan dari cara penyelesaian sengketa diluar pengadilan
ketentuan Pasal 1339 KUHPerdata yang dan melalui pengadilan.
menyebutkan bahwa: Berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas
Persetujuan tidak hanya mengikat untuk hal- Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 dan PBI
hal yang dengan tegas dinyatakan di dalamnya, Nomor 16/1/PBI/2014, bank sebagai pelaku
tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut jasa keuangan dapat dimintai
sifat persetujuan diharuskan oleh kepatutan, pertanggungjawabannya dalam hal adanya
kebiasaan atau undang-undang. kesalahan yang dilakukan oleh pegawai bank
yang merugikan konsumen atau nasabah bank.
Ketiga, adanya kemungkinan Bank digugat Hal tersebut juga berkaitan dengan prinsip
melakukan perbuatan melanggar hukum oleh pertanggungjawaban pengganti atau vicarious
Nasabah Debitur, bilamana dengan liability. Korporasi dalam hal ini adalah bank
pengungkapan keterangan mengenai Nasabah bertanggung jawab atas perbuatan yang
Debitur dipandang oleh Nasabah Debitur dilakukan oleh pegawainya atau pihak yang
merugikan dirinya. Hal ini dimungkinkan menjadi tanggung jawab dan yang mempunyai
berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata, yang ikatan dengan bank.
secara tegas mengatur:12 Berdasarkan peraturan tersebut, maka
Tiap perbuatan melanggar hukum yang perbuatan pegawai bank yang dalam hal ini
membawa kerugian kepada orang lain, adalah pembocoran data pribadi nasabah. Oleh
mewajibkan orang yang karena salahnya karena itu, bank juga ikut bertanggung jawab
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian atas hal tersebut. Adanya pelanggaran
tersebut. kerahasiaan data nasabah juga menunjukan
bahwa kegiatan operasional perbankan yang
Di samping dapat digugat melakukan dijalankan oleh pegawai bank belum
perbuatan melanggar hukum, Bank juga menerapakan prinsip kerahasiaan dan
dimungkinkan diancam pidana dengan kemanaan data pribadi nasabah dalam
menggunakan delik lain, yakni pengungkapan perlindungan konsumen yang wajib diterapkan
keterangan mengenai nasabah Debitur dapat oleh bank sebagai pelaku usaha jasa keuangan.
dipersangkakan sebagai kejahatan rahasia Simpanan Nasabah Penyimpan Bank
jabatan, sebagaimana disebutkan dalam Pasal merupakan sumber dana bagi Bank. Oleh
322 KUHP, yang lengkapnya berbunyi:13 karena itu, wajar jika undang-undan g
1. Barangsiapa dengan sengaja membuka mengatur agar Bank melindungi nasabahnya,
rahasia yang wajib disimpannya karena tetapi disisi lain tentu ada juga Nasabah
jabatan atau pencariannya, baik yang Penyimpan yang berstatus debitur beritikad
sekarang maupun yang dahulu, diancam jahat (bad faith), dengan berlindung di balik
dengan pidana penjara paling lama Rahasia Bank melakukan perbuatan tercela
sembilan bulan atau denda paling banyak terhadap mitra bisnisnya, misalnya membayar
enam ratus rupiah. dengan cek atau bilyet giro kosong. Mitra bisnis
2. Jika kejahatan dilakukan terhadap yang menerima cek atau bilyet giro kosong
seorang tertentu, maka perbuatan itu tersebut sudah tentu tidak mungkin
hanya dapat dituntut atas pengaduan mengetahui saldo simpanan Nasabah
orang itu. Penyimpan yang berstatus debitur itu karena
dilindungi oleh Rahasia Bank. Hal semacam ini
tentu akan mempengaruhi citra kepercayaan
12
Lihat Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata masyarakat terhadap Bank. Oleh karena itu
13
Lihat Pasal 322 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
28
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
29
Lex Privatum Vol. VIII/No. 1/Jan-Mar/2020
Rahardjo, Satjipto, 1996, Ilmu Hukum, Bandung: Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Citra Aditya Bakti. Otoritas Jasa Keuangan
Remy Sjahdeni, Sutan, 1994, Sudah
Memadaikah Perlindungan Yang Referensi Lainnya
Diberikan Oleh Hukum Kepada Nasabah https://mylenna1.blogspot.com/2016/08/bada
Penyimpan Dana, Orasi Ilmiah Dies n-hukum-kerahasiaan-dan-
Natalis XL, Surabaya: Universitas sumber.html, diakses pada tanggal 2
Airlangga. Desember 2019.
Sautama, Romy dan Bako, Hotma, 1995. https://www.qureta.com/post/penyelesaian-
Hubungan Bank Dan Nasabah Terhadap hukum-pelanggaran-kerahasian-data-
Produk Tabungan Dan Deposito. nasabah-bank, diakses pada tanggal 2
Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Desember 2019.
http://mhugm.wikidot.com/artikel:010, Pada
Sembiring, Sentosa, 2000, Hukum Perbankan. tanggal 2 Dessember 2019.
Bandung: Mandar Maju. https://legalbanking.wordpress.com/2014/02/2
Setijoprodjo, Bambang, 1994, Rahasia Bank, 0/perlindungan-hukum-rahasia-bank-
Bahan Program Pelatihan Calom Jurist di-indonesia/ diakses tanggal 20
Angkatan VI PT Bank Negara Indonesia November 2019.
(Persero), Jakarta: Bank Indonesia https://www.aturduit.com/articles/panduan-
Sitompul, Zulkamain 2006. Problematika perbankan/perkenalan-tentang-bank/
Perbankan. Bandung: Books Terrace & Diakses pada 27 November 2019.
Library.
Soekanto, Soerjono, 1982, Pengantar Penelitian
Hukum, Jakarta: UI Press
Sofie, Yusuf, 2003. Perlindungan Konsumen dan
Instrumen-Instrumen Hukumnya.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sri Imaniyati, Neni, 2010, Pengantar Hukum
Perbankan Indonesia, Bandung: PT.
RefikaAditama.
Tim Pengajar, 2007, Metode Penelitian dan
Penulisan Hukum. Manado: Fakultas
Hukum Universitas Sam Ratulangi.
Towoliu, Wolly, 2013, (Jurnal) Fungsi lembaga
perbankan dalam melindungi nasabah
melalui aspek kerahasiaan bank,
Vol.I/No.2/April-Juni/2013 Edisi Khusus,
Pasca Sarjana Universitas Sam
Ratulangi.
Zulfi Daine Zaini, Zulfi, 2012, Independensi Bank
Indonesia Dan Penyelesaian Bank
Bermasalah, Bandung: CV Keni Media.
Peraturan Perundang-undangan
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
perubahan kedua atas Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan.
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah
30