RAHASIA PERBANKAN
Andi Fachriyanto
Rian Hari Anggoro
Sub Materi
Rahasia
Sesuatu yang dipercayakan seseorang untuk tidak diceritakan kepada orang yang
tidak berwenang mengetahuinya
Rahasia bank
Segala sesuai yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan
dan simpananya (UU No. 7 tahun 1992 jo. UU No. 10 tahum 1998)
Rahasia Bank di Indonesia
Perpu pengganti Undang-undang no. 23 tahun 1960 tentang rahasia bank
Pengertian rahasia bank meliputi keterangan-keterangan mengenai keadaan
keuangan dan lain-lain dari segala macam nasabah yang hanya menggunakan jasa
bank
• Semula tumbuh dalam praktik bahwa rahasia bank adalah masalah nasabah, bukan
masalah bank sebagai lembaga intermediasi
• Pada negara yang menganut sistem liberalisme, perlindungan hak milik harus direalisasi,
sehingga dalam “banking act” diatur
– Restriction on disclosure of information atau
– Observance of secrecy and responsibility
• Di eropa dianut filosofi: kerahasiaan bank adalah hal yang prima dalam landasan etika
bisnis antara bank dengan customer
Sejarah (2/2)
SWISS : Kewajiban menjaga rahasia bank berdasar:
1. Right to personal privacy : terdapat dalam Undang-undang
2. Contractual relationship, antara nasabah dengan bank sebagai agen, bank harus
menjaga rahasia bank sebagai bagian hubungan kontraktual sebagai konsekuensi
berlakunya “principle of good faith inherent in cistomary law”
3. Pasal 47 banking law : … bank secrecy is protected by statute, the violation of which
is a punishable offence”
AUSTRIA : Dalam kontrak bank dengan nasabah diatur mengenai larangan terhadap
pejabat bank untuk membuka informasi nasabah kepada pihak lain dengan batasan, tidak
melanggar UU. dll.
Menteri keuangan atas permintaan tertulis dari kepala jawatan pajak berwenang untuk
memerintahkan kepada bank, supaya memberikan keterangan-keterangan dan
memperlihatkan buku-buku, bukti-bukti tertulis atau surat-surat kepada pejabat pajak
sebagai dimaksud dalam pasal 22 ordonnansi pajak pendapatan 1944, pasal 54a
ordonansi pajak kekayaan 1932, pasal 43a ordonansi pajak perseroan 1925 dan pasal
16 peraturan pajak dividen 1959.
Ruang Lingkup Sebelum adanya UU 7 Tahun 1992
Jo. UU 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (2/3)
Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam pasal 40 sampai dengan pasal 47A undang-
undang nomor 10 tahun 1998. Menurut pasal ini bank wajib merahasiakan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpananya. Namun dalam ketentuan tersebut
kewajiban merahasiakan itu bukan tanpa pengecualian kewajiban merahasiakan itu
dikecualikan dalam hal-hal untuk kepentingan pajak, penyelesaian utang pituang bank
yang sudah diserahkan kepada badan urusan piutang dan lelang/panitia urursan piutang
negara (UPLN/PUPN), untuk kepentingan perlindungan perkara pidana, dalam perkara
perdata antara bank dengan nasabah, dan dalam rangka tukar menukar informasi antar
bank.
Pengecualian terhadap Rahasia Bank
a. Kepentingan perpajakan
b. Penyelesaian piutang bank yang diserahkan ke BUPLN atau PUPN
c. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana
d. Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya
e. Tukar menukar informasi antarbank
f. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat
secara tertulis
g. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal dunia.