Anda di halaman 1dari 1

Nama : Adiva Alza Bimosakti

NIM : E1A021206
Kelas : D

1. Pengertian Hukum Perbankan


Hukum Perbankan merupakan salah satu bidang hukum yang mengatur tentang
lembaga jasa keuangan perbankan maupun non-bank, dibuat untuk mengatur
lembaga-lembaga jasa keuangan, kegiatan usaha dalam hal perbankan, proses
administrasi perbankan, dan melindungi kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam
lingkup kegiatan perbankan serta administrasinya termasuk terhadap nasabah maupun
pihak-pihak perbankan.
2. Ruang Lingkup Hukum Perbankan
Hukum Perbankan berasaskan Demokrasi Ekonomi yang terdapat pada Pasal 33
UUD 1945 dan tercemin dalam Pasal 21 ayat 1 dan 2 UU Perbankan. Lalu adapun
prinsip-prinsip Hukum Perbankan yakni :
Prinsip kehati-hatian untuk melakukan kegiatan usaha bank yang tercantum pada
Pasal 2 dan Pasal 29 ayat 2 UU Perbankan dan tercermin dalam Pasal 8, Pasal 11 UU
Perbankan. Pasal 23, 35, 36, 37 UU Perbankan Syariah.
Prinsip Kepercayaan mengatur hubungan Nasabah dengan Bank (dalam perjanjian
penyimpanan) dan hubungan Bank dengan Nasabah (dalam perjanjian kredit) atas
dasar kepercayaan, tercermin dalam Pasal 1 angka 5, Pasal 29 ayat 3 UU Perbankan.
Pasal 1 angka 20, Pasal 36 UU Perbankan Syariah.
Prinsip kerahasiaan mengatur tentang Bank diharuskan merahasiakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan keuangan dari Nasabah yang menurut kelaziman dunia
perbankan wajib dirahasiakan oleh Bank, tercermin dalam Pasal 1 angka 28, 40, 41A,
42, 42A, 43, 44, 45, 47, 47A UU Perbankan. Pasal 41 s.d 49 UU Perbankan Syariah
Prinsip transparansi informasi yakni untuk kepentingan nasabah Bank diwajibkan
untuk memberikan informasi tentang kemungkinan timbulnya resiko kerugian
sehubungan dengan transaksi Nasabah dengan Bank, seperti transparan informasi
produk/jasa bank, keuangan Bank, tercermin dalam Pasal 29 ayat 4 UU Perbankan,
Pasal 39 UU Perbankan Syariah, Perat OJK No.6/POJK.07/2022 tentang
Perlindungan Konsumen dan Masyarakat Di Sektor Jasa Keuangan.
Prinsip Mengenal Nasabah artinya bank wajib mengetahui informasi secarar
menyeluruh jati/identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, termasuk
pelaporan transaksi yang mencurigakan. Tujuan untuk mengenal profil karakter
nasabah, profil transaksi dan profil usaha nasabah. Tercermin dalam Pasal 2 UU
Perbankan, Pasal 35 ayat 1 UU Perbankan Syariah, POJK No.12/POJK.01/2017
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (PPT) Di Sektor Jasa Keuangan yg diubah dg POJK No.23/POJK.01/2019

Anda mungkin juga menyukai