Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NUR ALIM

NIM : 042110556

MAKUL: Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang

Tugas Tutorial 2

kasus  1

Beberapa bank sedang melakukan investigasi terkait terjadinya kebocoran data nasabah. Hal
ini salah satunya dipicu oleh temuan Bareskirim bahwa tenaga marketing bank diduga
melakukan penyalahgunaan data nasabah. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank
Mandiri bilang sebenarnya perbankan sangat ketat dalam memperlakukan data nasabah.
Namun selama ini memang ada beberapa kasus yang menyebabkan data nasabah bocor.
"Biasanya ada oknum yang menyamar sebagai pegawai bank dan bertindak
seolah marketing dari bank,"

Secara eksplisit kewajiban bank untuk merahasiakan keterangan nasabahnya diatur di


dalam Pasal 40 ayat (1) UU 10/1998, namun yang wajib dirahasiakan itu terbatas kepada
nasabah penyimpan dan simpanannya.

Sumber :

https://keuangan.kontan.co.id/news/ada-kasus-data-nasabah-bocor-ini-reaksi-bankir

Pertanyaan

Bank wajib melakukan perlindungan rahasia bank terhadap nasabah penyimpan dan
simpanannya.  Mengapa nasabah debitur tidak termasuk kedalam perlindungan rahasia bank?
kaitkan dengan aturan mengenai rahasia bank.

Jawaban :

Dasar pemikiran perlunya ketentuan rahasia bank adalah untuk melindungi kepentingan
nasabah yang bersangkutan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.

Mengapa nasabah debitur tidak termasuk kedalam perlindungan rahasia bank? Dasar
pengecualian atas berlakunya ketentuan rahasia bank diatur di dalam Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
dan juga di luar Undang-Undang Perbankan. Akibat Hukum Terhadap Pihak Bank yang
Melakukan Pelanggaran Terhadap Ketentuan Rahasia Bank akan dikenakan sanksi berupa
sanksi pidana dan sanksi perdata. Saran yang dapat saya berikan hendaknya perbankan
haruslah memiliki kemampuan untuk melindungi kepentingan dan memberi pengertian kepada
nasabahnya tentang hal-hal yang termasuk ke dalam pengecualian atas berlakunya ketentuan
rahasia bank, serta Bank Indonesia wajib memberikan pengawasan yang ketat terhadap bank-
bank di Indonesia sehingga nasabah tidak dirugikan secara terus-menerus.

Sumber :
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24517

kasus  2

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dalam dua tahun terahir, kasus terkait kredit
perbankan mendominasi tindak pidana perbankan yaitu sebesar 55% dari total kasus. Dua
kasus lain yang berkontribusi cukup besar pada tindak pidana perbankan adalah rekayasa
pencatatan dan penggelapan dana. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson
Tampubolon mengatakan, porsi kasus rekayasa pencatatan dan penggelapan dana tercatat
masing masing 21% dam 15%. "Selain itu ada juga kasus transfer dana dan pengadaan aset
yang menyumbang masing masing 5% dan 4% terhadap total tindak pidana perbankan," ujar
Nelson dalam acara sosialisasi penanganan dugaan tindak pidana perbankan dan forum anti
fraud.

Dalam Pasal 50 Undang-undang No 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan undang-
undang No 10 Tahun 1998 mengatur mengenai bahwa segala pihak terafiliasi yang tidak
menaati prinsip ketaatan bank dapat dipidana.

Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/perkara-kredit-mendominasi-kasus-pidana-
perbankan

Pertanyaan

UU telah menetapkan sendiri batas maksimum dan minimum sanksi pidana dalam suatu


delik tindak pidana, salah satunya adalah perbankan. Menurut saudara mengapa tindak
pidana perbankan menganut pemidanaan minimum dan maksimum, berikan penjelasan
menurut Undang-undang perbankan ?

Jawaban :

Tindak pidana di bidang perbankan adalah setiapperbuatan yang melanggar ketentuan yang
diatur dalam UU Perbankan maupun yang terdapat dalam ketentuan pidana umum ataupun
dalam tindak pidanakhusus lainnya yang terkait dengan tindak pidana dibidang
perbankan.Tindak pidana di bidang perbankan dapatdigolongkan sebagai tindak pidana
khusus.

Mengapa menganut pemidanaan minumum dan maksimum karena Tindak Pidana Perbankan
dan Pencucian Uang termasuk kategori tindak pidana khusus yang dimana dalam
memutuskan sanksi pidana atau dalam penegakan hukumnya harus sungguh sungguh dan
hati2 sehingga dapat efektif dan efisien serta dapat memberi efek jera bagu pelakunya. Serta
dengan berlakunya uu tersebut di harapkan untuk lebih menjamin kepastian hukum,
menghindari keragaman penafsiran hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak-
hak sosial dan ekonomi masyarakat, serta perlakuan adil dalam memberantas tindak pidana
korupsi.

Penyempurnaan Pengaturan Tindak Pidana dalam UU Nomor 10 tahun 1998


1. Terdapat 13 macam tindak pidana, dimana dalam UU Perbankan sebelumnya hanya ada 11
macam tindak pidana

2. Ada batasan minimum dan maksimum mengenai ancaman pidana penjara dan denda,
dimana dalam UU perbankan sebelumnya hanya ada batasan maksimum dan tidak ada
batasan minimum

3. Adanya peningkatan jumlah maksimum ancaman pengenaan dendamenjadi paling tinggi


Rp. 200 milliar, dimana sebelumnya paling tinggi adalah Rp. 10 milliar

Sumber :

BMP : Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian uang

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2019/12/12/190000169/uu-
tipikor-dan-upaya-pemberantasan-korupsi

Anda mungkin juga menyukai