Anda di halaman 1dari 30

RAHASIA BANK

Rachmadi Usman
Bahan Bacaan
Prinsip Kepercayaan
Prinsip Kehati-hatian
Prinsip Kesehatan
Prinsip Kerahasiaan
Perlunya Ketentuan Rahasia Bank

Bank Sbg Lembaga Kepercayaan, perlu mendapat


kepercayaan nasabah. Agar nasabah mau mempercayakan/
menyimpan uangnya kepada bank, maka
rahasia pribadi tentang nasabah dan simpanannya haruslah
dirahasiakan;
Kepercayaan kepada bank ini mutlak diperlukan utk
mendukung fungsi bank sbg:
1.Perantara Keuangan (spt Jantung dalam tubuh manusia)
2.Pelaku Utama Sistem Pembayaran.
3.Wahana Kebijakan Moneter

4
Eksistensi Rahasia Bank

 Sudah ada sejak dahulu kala, tetapi makin longgar.


 Hak setiap orang/badan hukum untuk tidak
diikutcampuri masalah yang bersifat pribadi (personal
privacy) atau privacy right (financial privacy right).
 Hak yang timbul dari hubungan perikatan antara bank
dengan nasabahnya.
 Landasan etika bisnis antara bank dan customer;
 Kebiasaan dan kelaziman dalam dunia perbankan.
 Karakteristik kegiatan usaha bank sebagai lembaga
kepercayaan.
 Atas dasar peraturan perundang-undangan.
5
Dasar Hukum Rahasia Bank


UU No. 7/1992 sbgimn diubah dgn UU No.
10/1998
 UU No. 21/2008 ttg Perbankan Syariah

UU No. 9/2017 ttg Akses Informasi Keuangan
utk Kepentingan Perpajakan
 Berbagai UU yg mengatur pengecualian
terhadap ketentuan Rahasia Bank
 PBI No. 2/19/PBI/2000 ttg Persyaratan dan Tata
Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis
Membuka Rahasia Bank

6
Konsep rahasia bank bermula timbul dari tujuan untuk Perlunya merahasiakan
melindungi nasabah bank yang bersangkutan. Hal ini keadaan keuangan
nyata terlihat ketika Court of Appeal Inggris secara nasabah bank shgga
bulat memutuskan pendiriannya dalam kasus Tournier melahirkan ketentuan
v. National Provincial and Union Bank of England1 hukum mengenai
tahun 1924, suatu putusan pengadilan yang kemudian kewajiban rahasia bank,
menjadi leading case law yang menyangkut ketentuan adalah semula bertujuan
rahasia bank di Inggris dan kemudian diacu oleh untuk melindungi
pengadilan-pengadilan negara-negara lain yang kepentingan nasabah
menganut common law system. Bahkan 60 tahun secara individual.
sebelum putusan Tournier tersebut, yaitu dalam perkara Ketentuan rahasia bank
Foster v. The Bank of London2 tahun 1862, juri telah di Swiss, yaitu suatu
berpendapat bahwa terdapat kewajiban bagi bank untuk negara yang dikenal
tidak boleh mengungkapkan keadaan keuangan nasabah mempunyai ketentuan
bank yang bersangkutan kepada pihak lain. Namun pada rahasia bank yang
waktu itu pendirian tersebut belum memperoleh afirmasi dahulunya paling ketat di
dari putusan-putusan pengadilan berikutnya dunia, adalah juga semula
bertujuan untuk
melindungi kepentingan
nasabah bank secara
individual. 7
Pasal Yang Mengatur Rahasia
Bank
UU No.7/1992 jo UU No.10/1998, meliputi Pasal 40,
Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 42A, Pasal 43,
Pasal 44, Pasal 44A, Pasal 45, Pasal 47, Pasal 47A,
Pasal 50, Pasal 50A, Pasal 51, Pasal 52, dan Pasal 53.
Pengertian Rahasia Bank
Pasal 1 angka 16 UU No.7/1992, “rahasia bank
adalah segala Sesutu berhubungan dengan
keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank yang
menurut kelaziman dunia perbankan wajib
dirahasiakan.
Ruang 1. Menyangkut keterangan mengenai
“nasabah penyimpan” dan
lingkup “simpanan”nya. Tdk termasuk
rahasia bank nasabah debitur dan pinjamannya.

dibatasi: 2. Bank dan pihak terafiliasi


berkewajiban memegang teguh
kerahasiaan keterangan tsb, kecuali
hal itu tdk dilarang oleh UU.
3. Situasi tertentu dalam mana
informasi mengenai “nasabah
penyimpan” beserta “simpanannya”
dibolehkan, dimungkinkan atau
dibenarkan oleh pihak yg terkena
larangan jika info tsb termasuk yg
dikecualikan.
Ruang lingkup RB
 UU No. 7 Th 1992 sebagaimana diubah dg UU No.
10 Th 1998
segala sesuatu yg berhubungan dg keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya
(ps1 angka 28)
UU No. 21 Tahun 2008
Segala sesuatu yg berhubungan dg nasabah
penyimpan dana dan Simpanannya serta nasabah
investor dan investasinya(Ps1 angka 14)

11
Ruang Lingkup RB
Bank Konvensional
Nasabah Penyimpan dana dan Simpanannya
UUP No. 10/98 Pasal 1 angka 28

Bank Syariah
Investor dan Investasinya
UUP Syariah Pasal 1 angka 14
12
Ruang Lingkup RB ?
 Ruang Lingkup RB belum lengkap/belum
mengatur secara jelas RB bagi :
1. Mantan Nasabah
2. Mantan Pegawai (KUHP Pasal 322-323)
3. Mantan Direksi & Komisaris
4. Perkara di PTUN

13
Ruang Lingkup RB (?)
 Ruang Lingkup RB belum lengkap/belum
mengatur secara jelas RB bagi :
5. Perkara di Peradilan Militer
6. Perkara di Peradilan Agama
7. Penyidik PPNS
8. Masyarakat Yg menerima info RB

14
Pihak-pihak yang berkewajiban Merahasiakan
Bank
1. Anggota Dewan Komisaris Bank;
2. Direksi Bank;
3. Pegawai Bank;
4. Pihak Terafiliasi lainnya dari Bank.
Pasal 47 ayat (2) UU Perbankan.
Nasabah debitor biasanya juga sekaligus sebgai nasabah penyimpan
dana, sehingga penentuan suatu data nasabah tergolong data nasabah
penyimpan atau peminjam merupakan sesuatu yang tidak mudah.
Masalah tersebut sebenarnya sudah berusaha di antisipasi melalui
penjelasan Pasal 40 UU No. 10 tahun 1998, namun penjelasan tersebut
tetap kurang secara jelas menyelesaikan permasalahan tersebut.
Penjelasan Pasal 40 tersebut adalah sebagai berikut:
“apabila nasabah bank adalah nasabah penyimpan yang sekaligus juga
sebagai nasabah debitor, bank wajib tetap merahasiakan keterangan
tentang nasabah dalam kedudukannya sebagai nasabah penyimpan.
Keterangan mengenai nasabah selain sebagai nasabah penyimpan,
bukan merupakan keterangan yang wajib dirahasiakan.”
.
Ketentuan tersebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi.
Pihak terafiliasi adalah :
1.Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau
kuasanya, pejabat, atau karyawan bank.
2.Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau
kuasanya, pejabat, atau karyawan bank, khusus bagi
bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3.Pihak yang meemberikan jasanya kepada bank,
antara lain, akuntan publik, penilai, konsultan hukum,
dan konsultan lainnya.
4.Pihak yang meurut penilaian BI turut
memepengaruhi pengelolaan bank, antara lain,
pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris,
keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga
pengurus.
Putusan Court of Appeal Inggris dalam perkara Tournier v National Provicial
and Union Bank of England [1924] IKB 461, ditegaskan bahwa persetujuan
nasabah merupakan salah satu bentuk pengecualian bagi berlakunya ketentuan
rahasia bank. Menurut putusan perkara Tournier tersebut, kewajiban rahasia
bank dikecualikan dalam hal-hal sebagai berikut:
1.Apabila pengungkapannya disetujui oleh nasabah, baik berdasarkan
persetujuan yang
dinyatakan secara tegas maupun secara diam-diam (express or implied
consent).
2.Apabila untuk kepentingan bank, pengungkapan tersebut perlu dilakukan.
3.Apabila pengungkapannya dikehendaki oleh Undang-Undang.
4.Apabila pengungkapannya dilakukan oleh bank di dalam rangka
menjalankan kewajibannya kepada masyarakat.
Pengecualian Rahasia Bank

Pengecualian dalam UU No. 7 Th 1992 jo UU


NO. 10 Tahun 1998 (Ps 41-44A)
1) untuk kepentingan perpajakan (Ps. 41); Dicabut
UU no. 9 Tahun 2017
2) untuk penyelesaian piutang bank yang sudah
diserahkan kepada BUPLN/PUPN (Ps. 41A);
3) untuk kepentingan peradilan dalam perkara
pidana (Ps. 42);
4) dalam perkara perdata antara bank dengan
nasabahnya (Ps. 43 );
19
Pengecualian Rahasia Bank

Pengecualian dalam UU No. 7 Th 1992 jo UU


NO. 10 Tahun 1998 (Ps 41-44A)
5) dalam rangka tukar menukar informasi antar
bank (Ps. 44);
6) atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari
nasabah penyimpan (Ps. 44A ayat (1)). Terkait Psl 6 UU
ITE.
7) permintaan ahli waris (Ps. 44A ayat (2))

20
Pengecualian UU No. 21/2008
(Ps. 42-48)
1) Untuk penyidikan pajak(dicabut UU 9/2017)
2) untuk kepentingan peradilan dalam perkara
pidana;
3) dalam perkara perdata antara bank dengan
nasabahnya (PN dan PA);
4) dalam rangka tukar menukar informasi antar bank;
5) atas permintaan, persetujuan atau kuasa
nasabah penyimpan/investor
6) permintaan ahli waris yang sah

21
Pengecualian Rahasia Bank ( di luar UU
Perbankan)
• UU No. 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Perpu No. 1
Tahun 2002 tentang PTPT menjadi UU (4 April 2003)
• Pasal 29 UU No. 31 Tahun 1999 tentang TIPIKOR (dg Izin
Gub BI).
• Pasal 12 ayat (1) huruf C UU No. 30 Tahun 2002 tentang
KPK
• Pasal 28, 45 dam 72 UU No. 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
• Psl 80 ayat (1) huruf (c) UU no. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika

22
Pengecualian Rahasia Bank ( di luar UU
Perbankan)
• UU No. 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana (Pasal 6)
• UU No. 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan, Pendanaan
Terorisme
• UU No. 18/2013 tentang Pemberantasan Kebakaran Hutan
• UU 9 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk
kepentingan perpajak)an.
• Putusan MK : Untuk kepentingan peradilan harta Bersama
dalam perkara perceraian (Putusan MKRI No..
64/PUU-X/2012

23
UU NO. 9 TAHUN 2017
UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN:
1.mencabut pasal 40 dan 41 uu perbankan
konvensional
2.mencabut pasal 41 dan 42 uu perbankan
syariah
tentang kewajiban utk merahasiakan dan
pengecualian perpajakan.

24
INFORMASI YG DIBERIKAN
1. secara global setiap akhir tahun utk pemenuhan
kewajiban perjanjian internasional dan infomasi
keuangan terkait perpajakan.(psl 2 (2))
2. secara individual atas dasar permintaan Direktorat
Jenderal Pajak (ps 4 (1)
3. keduanya untuk kepentingan basis data perpajakan
(ps 4 (3)) (penjelasan: utk memenuhhi perjanjian
internasional dan pelaksanaan peratn per uu)

25
Pengecualian Atas Berlakunya
Ketentuan Rahasia Bank
a. Kepentingan Perpajakan ---> Pasal 41, pemohon
Menteri Keuangan, pemberi izin adl. Pimp BI.
b. Penyelesaian piutang bank yg sudah diserahkan
kpd BUPLN/PUPN  Kepala BUPLN/PUPN 
Pimp BI  Ps. 41A.
c. Peradilan dalam perkara pidana  Kapolri, Jaksa
Agung dan Ketua MA  Pimp BI (Pasal 42).
4. Perkara perdata antara bank dg nasabah bank yg
bersangkutan. Pengadilan Direksi bank ybs (Pasal 43).
5. Tukar menukar informasi antarbank  bank lain direksi
bank ybs (Ps.44).
6. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah
penyimpan nasabah penyimpan ybs  bank ybs
(Ps.44A ayat (1)).
7. Penyelesaian warisan  ahli waris yg sah  bank ybs (Ps.
44A ayat (2)).
Ancaman Pidana Pelanggaran
Ketentuan Rahasia Bank
• Pasal 47 ayat (1) dan ayat (2) UU No.7/1992 jo UU
No.10/1998.
1)Pidana penjara min 2 tahun maks 4 tahun serta denda
minimal Rp 10 Milyar dan maks Rp 20 Milyar, barang siapa,
tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimp BI
sebagaimana dimaksud Ps.41, Ps. 41A dan Pasal 42, dg
sengaja, memaksa bank atau pihak terafiliasi utk
memberikan ket yg wajib dirahasiakan bank sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40.
2) Pidana penjara min 2 tahun maks 4 tahun, denda
min Rp 4 Milyar maks Rp 8 Milyar, anggota
Dewan Komisaris, Direksi, peg Bank atau pihak
terafiliasi lainnya, yg dg sengaja, memberikan ket
yg wajib dirahasiakan oleh bank menurut Pasal
40.
Gugatan Perdata
1. Dalam Hal Bank salah memberikan keterangan
dan tidak mau mengoreksi (Ps 45)
2. Mantan nasabah dirugikan dg informasi yg
dibocorkan bank.

30

Anda mungkin juga menyukai