Bahwa kemudian hari lebih lanjut diatur di dalam Pasal 9, bahwa permintaan tertulis
tersebut harus ditandatangani dengan membubuhkan tanda tangan basah oleh Jaksa
Agung Republik Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia atau Ketua Mahkamah
Agung Republik Indonesia, yang ditujukan kepada: Gubernur Bank Indonesia Up.
Direktorat Hukum Bank Indonesia. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
surat permintaan untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana diterima secara
lengkap oleh Direktorat Hukum BI, Gubernur BI memberikan perintah atau izin tertulis
membuka rahasia bank, kecuali untuk perkara pidana korupsi, perintah atau izin
diberikan dalam waktu 3 (tiga) hari. Demikian juga terhadap surat permintaan yang
tidak memenuhi persyaratan, Gubernur BI secara tertulis dapat menolak untuk
memberikan perintah atau izin tertulis membuka rahasia bank, selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah surat permintaan diterima untuk kepentingan perkara pidana
dan 3 (tiga) hari setelah permintaan diterima yang berkaitan dengan tindak pidana
korupsi. (Pasal 10 Ayat (3) dan (4)).
2. Penilaian tingkat kesehatan bank salah satunya adalah Capital, Komponen lain yang
dinilai pada komponen ini, adalah :
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 perihal
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, berikut ini adalah perincian dari setiap
variabel yang akan dianalisis dalam rasio CAMEL yaitu:
1) Capital (Modal) Penilaian didasarkan kepada capital atau struktur permodalan dengan
metode CAR (Capital Adequacy Ratio) yaitu dengan membandingkan modal terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).
2) Asset (Aktiva) Penialian didasarkan pada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Rasio
yang diukur ada dua macam yaitu rasio aktiva produktif dan rasio penyisihan
penghapusan aktiva produktif.
3) Management (Manajemen) Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, aktiva,
rentabilitas, likuiditas, dan umum.
4) Earning (Rentabilitas) Pada aspek rentabilitas ini yang dilihat adalah kemampuan bank
dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai. Penilaian dalam unsur ini
yaitu rasio laba terhadap total asset (Return on Asset), rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO).
5) Liquidity (Likuiditas) Penilaian dalam unsur ini yaitu jumlah kewajiban bersih call
money terhadap aktiva lancar dan rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh
bank.
3. Keberadaan lembaga pembiayaan atau leasing merupakan suatu kebutuhan yang sangat
diharapkan bagi masyarakat Indonesia. Dari satu sisi, kehadirannya mampu membantu
usaha dan mengangkat taraf hidup namun di sisi lain, merupakan momok yang
menakutkan sebab masyarakat selaku konsumen selalu berada di posisi yang lemah.
Alasan konsumen selalu pada posisi yang lemah, yaitu :
Karena perjanjian kredit antara konsumen dan leasing tidak adil dan cenderung merugikan
konsumen, dan kontrak atau perjanjian kredit di buat secara sepihak oleh pihak leasing,
sehingga bisa di bilang konsumen terpaksa untuk menerima kontrak tersebut bila ingin
menerima kredit.
Pembahasan
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk
digunakan selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian fasilitas leasing, dan masing masing
pihak mempunyai hak dan kewajiban. masing masing pihak melakukan kegiatannya
melalui kesepakatan yang dibuat bersama. Adapun pihak pihak yang terlibat dalam proses
pemberian fasilitas leasing yaitu:
Lessor yaitu perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk
memperoleh barang modal.
Lessee yaitu nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang di inginkan
Supplier yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing sesuai
perjanjian antara leassor dengan lessee dalam hal ini suplier juga dapat bertindak
sebagai lessor.
Asuransi yaitu pihak yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara leassor
dengan leasse.
Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a) Melakukan sewa guna usaha dengan opsi bagi lessee (finance lease)
b) Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi leasse (operating lease).