Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : RANU WIJAYA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041120199

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4205/Bank Lembaga Keuangan Non Bank

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.Jawaban Soal No 1

1. Ketentuan mengenai pembukaan rahasia bank untuk kepentingan perpajakan ini diatur
dalam pasal 41 Undang-undang Perbankan 1998 yang menyatakan bahwa: “Untuk
kepentingan perpajakan, Pimpinan Bank Indonesia atas perintah Menteri Keuangan
berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan
memperlihatkan buktibukti tertulis serta Surat-Surat mengenai keadaan keuangan nasabah
penyimpan tertentu kepada pejabat pajak. Dalam pembukaan rahasia bank karena untuk
keperluan pemeriksaan dan penyidikan perpajakan, maka pembukaannya harus ada
permintaan tertulis dari Menteri Keuangan. Adapun mengenai keperluan untuk menjalankan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan lainnya maka tidak diperlukan
permintaan. Hal demikian didasarkan kepada ketentuan pasal 35 ayat 1 dan 2 berikut
penjelasannya dari Undang-Undang No. 9 Tahun 1994, yaitu bahwa untuk kepentingan
menjalankan peraturan perundang-undangan pajak, pihak pajak langsung dapat meminta
keterangan atau bukti dari bank mengenai keadaan keuangan nasabahnya sepanjang
mengenai perpajakannya.

2. Menurut ketentuan pasal 42 ayat 1, 2, dan 3 Undang-Undang Perbankan Tahun 1998


menyatakan sebagai berikut:
Pertama, untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, Pimpinan Bank Indonesia
dapat memberikan ijin kepada Polisi, Jaksa, atau Hakim untuk memperoleh keterangan dari
bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada bank.
Kedua, ijin sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberikan secara tertulis atas
permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian. Republik Indonesia, Jaksa Agung atau Ketua
Mahkamah Agung.
Ketiga, permintaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus menyebutkan nama
dan jabatan Polisi, Jaksa atau Hakim, nama tersangka atau terdakwa, alasan diperlukannya
keterangan dan hubungan perkara pidana yang bersangkutan dengan perkara pidana yang
diperlukan. 23 Di dalam Pasal 3 Ayat (1) tentang Pembukaan Rahasia Bank untuk
kepentingan peradilan dalam perkara pidana wajib dilakukan setelah terlebih dahulu
memperoleh perintah atau izin tertulis dari pimpinan Bank Indonesia. Di dalam Pasal 6
mengatur tentang pembukaan rahasia perbankan di dalam kepentingan peradilan dalam
perkara pidana, di mana pimpinan BI dapat memberikan izin tertulis kepada polisi, jaksa atau
hakim untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau
terdakwa pada bank setelah ada permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Republik
Indonesia,hal mana ketentuan tersebut juga berlaku di dalam perkara pidana yang diproses
di luar peradilan umum,di mana permintaan tertulis tersebut harus menyebutkan:
a. Nama dan jabatan polisi, jaksa atau hakim;
b. Nama tersangka atau terdakwa;
c. Nama kantor bank tempat tersangka atau terdakwa mempunyai simpanan;
d. Keterangan yang diminta
e. Alasan diperlukannya keterangan.
f. Hubungan perkara pidana yang bersangkutan dengan keterangan yang diperlukan.
2. Jawaban Soal No 2

Capital (permodalan)
Penilaian atas faktor Permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan Permodalan dan
kecukupan pengelolaan Permodalan. Dalam melakukan perhitungan Permodalan, Bank wajib
mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum bagi BankUmum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan
Permodalan, Bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan Profil Risiko Bank.
Semakin tinggi Risiko Bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk
mengantisipasi Risiko tersebut. Dalam melakukan penilaian, Bank perlu mempertimbangkan
tingkat, trend, struktur, dan stabilitas Permodalan dengan memperhatikan kinerja peer
group serta kecukupan manajemen Permodalan Bank. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan parameter/indikator kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam menentukan peer group, Bank perlu memperhatikan skala bisnis, karakteristik,
dan/atau kompleksitas usaha Bank serta ketersediaan data dan informasi yang dimiliki.
Penilaian permodalan merupakan Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap
kecukupan modal BPRS untuk mengantisipasi eksposur risiko saat ini dan di masa datang.
Permodalan (capital) Penilaian permodalan dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan
modal BPRS dalam mengelola eksposur risiko saat ini dan di masa mendatang melalui
penilaian kuantitatif dan kualitatif atas rasio/komponen sebagai berikut:
a. Kecukupan Modal (rasio utama);
b. Proyeksi Kecukupan Modal (rasio penunjang);
c. Kecukupan equity (rasio pengamatan/observed);
d. Kecukupan modal inti terhadap dana pihak ketiga (rasio pengamatan/observed);
e. Fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit Sharing
(rasiopengamatan/ observed).

3. Jawaban Soal No 3
Konsumen selalu pada posisi yang lemah pada pembiayaan leasing dikarenakan leasing
memiliki kekuasaan yang besar atas kendaraan yang dikredit oleh konsumen. Jika konsumen
melakukan pelanggaran ataupun telat membayar maka leasing akan melakukan tindakan
seperti menarik kembali kendaraan tersebut. Leasing juga memiliki peraturan ketat yang
memberatkan konsumen seperti bunga yang besar serta jumlah kredit yang tinggi dan
banyaknya peraturan pembayaran seperti tanggal jatuh tempo setiap bulannya harus sudah
melakukan pembayaran kredit. Leasing juga membuat kontrak sendiri dari awal tanpa
adanya kesepakatan kedua belah pihak sehingga konsumen dituntut untuk patuh pada
peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai