Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : YUAN BUDIARTO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 045150716

Tanggal Lahir : 9 APRIL 1981

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4131/SISTEM HUKUM INDONESIA

Kode/Nama Program Studi : 311/ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 48/PALANGKA RAYA


Hari/Tanggal UAS THE : 20 DESEMBER 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA


KEJUJURAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : YUAN BUDIARTO


NIM : 045150716
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4131/SISTEM HUKUM INDONESIA
Fakultas : FHISIP
Program Studi : 311/ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : 48/PALANGKA RAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Pangkalan Bun, 20 Desember 2023
Yang Membuat Pernyataan

YUAN BUDIARTO
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Berdasarkan peristiwa di atas, berikut ini analisis saya:


a. Peristiwa yang termasuk hukum adat adalah:
 Ritual-ritual adat berupa seremonial yang dilakukan sebelum mengelola hutan
adat

 Penentuan waktu panen berdasarkan hukum adat

 Pemberian sanksi adat berupa denda dan sanksi sosial bagi pelanggar hukum
adat
Sedangkan peristiwa yang termasuk hukum kebiasaan adalah:
 Penanaman jenis-jenis tumbuhan pada hutan adat setelah ritual adat dilakukan

 Pemanenan tanaman-tanaman pada hutan adat pada waktu tertentu

b. Perbedaan antara hukum adat dan hukum kebiasaan:


 Hukum adat bersifat sakral dan memiliki sanksi adat jika dilanggar. Hukum
kebiasaan bersifat profan dan umumnya tidak memiliki sanksi formal.

 Hukum adat berkaitan dengan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat hukum


adat. Hukum kebiasaan lebih bersifat teknis dan rutin.

 Pelanggaran hukum adat dianggap melanggar norma-norma sosial. Pelanggaran


hukum kebiasaan biasanya tidak dianggap melanggar norma.

 Sumber hukum adat adalah nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan diwariskan
secara turun temurun. Sumber hukum kebiasaan adalah rutinitas atau kebiasaan
yang berulang.

2. Berdasarkan keterangan kasus pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-


XXI/2023, dapat dianalisis bahwa:

Mahkamah Konstitusi menggunakan kewenangan pengujian undang-undang (judicial


review) dalam memutus perkara ini. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Pokok perkara adalah pengujian materiil (judicial review) Pasal 169 huruf q UU No. 7
Tahun 2017 tentang Pemilu yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Surakarta
selaku pemohon.

2. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UUD 1945 (Pasal
24C ayat 1 UUD 1945).

3. Amar putusannya menyatakan permohonan pengujian undang-undang dikabulkan


sebagian. Hal ini sesuai dengan kewenangan MK dalam melakukan pengujian
konstitusionalitas undang-undang (judicial review).

Jadi, kewenangan yang digunakan Mahkamah Konstitusi dalam memutus perkara


nomor 90/PUU-XXI/2023 adalah kewenangan pengujian undang-undang (judicial review)
terhadap UU Pemilu terhadap UUD 1945.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Kesimpulannya, Mahkamah Konstitusi menggunakan kewenangan constitutional review


atau pengujian undang-undang untuk memutus perkara ini.

3. Berdasarkan kasus tersebut, berikut adalah analisis saya:


1. Hubungan sebab-akibat terjadinya tindak pidana:
 Sebab: Y dicegat dan terjadi adu mulut dengan X dan kawan-kawan. Y
melaporkan kejadian ini kepada Y1 dan keluarga, membuat mereka emosi.

 Akibat: Kemudian Y1 dan Y2 datang ke tempat kejadian membawa senjata tajam


dan terlibat perkelahian fisik dengan X dan X1. Pada perkelahian ini, X ditusuk
hingga meninggal dunia dan X1 mengalami luka bacok.

2. Identifikasi tindak pidana dan sifat melawan hukum:


 Y, Y1 dan Y2 diduga melakukan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan
berat dengan kematian terhadap X. Ini merupakan tindakan melawan hukum.

 Y1 melakukan tindak pidana penganiayaan dengan senjata tajam terhadap X1. Ini
juga merupakan tindakan melawan hukum.

 Tindakan Y, Y1, dan Y2 telah melanggar ketentuan pidana dalam KUHP.


Perbuatan mereka bersifat melawan hukum materil karena memenuhi unsur-unsur
tindak pidana yang dilanggar dan melawan hukum formil karena bertentangan
dengan undang-undang.

4. Berdasarkan kasus tersebut, berikut adalah analisis saya:

1. Jenis cerai yang akan diajukan Sinta adalah cerai gugat. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, di mana Sinta sebagai
istri berada dalam posisi sebagai pihak yang mengajukan gugatan cerai terhadap
suaminya Ardan di Pengadilan Agama.

2. Proses cerai yang akan dijalani Sinta di Pengadilan Agama adalah sebagai berikut:

 Sinta mengajukan surat gugatan cerai ke Pengadilan Agama dengan


mengemukakan alasan-alasan perceraian.

 Pengadilan Agama akan memeriksa dan mendengar keterangan dari kedua belah
pihak (Sinta sebagai penggugat dan Ardan sebagai tergugat).

 Apabila cukup alasan, Pengadilan Agama akan mengabulkan gugatan cerai Sinta.

 Pengadilan Agama kemudian menjatuhkan putusan menyatakan Sinta dan Ardan


bercerai.

 Putusan tersebut kemudian diberitahukan kepada kedua belah pihak. Apabila


tidak ada upaya hukum, putusan akan berkekuatan hukum tetap dan terjadilah
perceraian antara Sinta dan Ardan.

Sumber Referensi : BMPISIP4131

Anda mungkin juga menyukai