Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : BUSRIYANTO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042356917

Tanggal Lahir : 31 Desember 1984

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202/Hukum Perdata

Kode/Nama Program Studi : 311/Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 14/Padang

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 21 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : BUSRIYANTO


NIM : 042356917
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202/Hukum Perdata
Fakultas : Hukum
Program Studi : Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : 14/Padang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
21 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Busriyanto
SOAL
1. A. Bandingkan sistematika hukum perdata menurut ilmu pengetahuan dan
KUHPerdata/BW!

JAWAB:
Hukum perdata menurut ilmu pengetahuan hukum sekarang ini dibagi menjadi
empat bagian, yaitu hukum:
-tentang diri seseorang (hukum perorangan
-kekeluargaan
-kekayaan terbagi atas hukum kekayaan yang absolut,hukum kekayaan yang
relatif.
-waris

Sedangkan menurut KUHPerdata/BW Maka sistematika dari hukum perdata ini


terdiri atas Buku I tentang Orang, Buku II tentang Benda, Buku III tentang
Perikatan, dan Buku IV tentang Pembuktian dan Daluarsa.

B. Menurut Anda, apakah keberlakuan KUHPerdata di Indonesia dapat menjerat


siapa saja?Analisis argumentasi Anda dikaitkan dengan sistematika hukum
perdata!

JAWAB:
Hukum perdata dalam arti luas meliputi semua hukum privat materiil yakni
segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan. Itu
sebabnya, hukum perdata sering disebut sebagai hukum privat atau hukum sipil.
Hukum perdata di Indonesia berasal dari Burgerlijk Wetboek Belanda, yang
diberlakukan berdasarkan asas konkordansi. Dalam arti jerat adalah berkaitan
dengan kecakapan bertindak, yakni seseorang baru dianggap cakap secara
hukum ketika dia sudah dewasa dan tidak berada di bawah pengampuan (Pasal
1330 KUH Perdata). Buku II KUH Perdata mengatur bagaimana mengurus
kepentingan orang yang di bawah perwalian, pengampuan, dan orang yang
hilang. Orang gila tentu saja tidak mungkin dimintai tanggung jawab (dijerat)
hukum perdata. Jadi keberlakuan KUH Perdata adalah bergantung pada bidang
apa yang diatur.

2. A. Apakah Sarah berhak mendapatkan warisan dari Beno?

JAWAB:
Berdasarkan KUHPerdata dan Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, anak luar
kawin berhak mendapatkan bagian waris dari ayahnya apabila ada pengakuan
dari ayahnya atau ada bukti yang sah berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi bahwa ia benar anak kandung dari sang ayah sedangkan anak luar
kawin berhak mendapatkan waris dari ibunya tanpa perlu pengakuan dari
ibunya. Bagian waris disini tetap merupakan bagian waris anak luar kawin
karena status si anak ialah anak luar kawin yang diakui. Bagian waris anak luar
kawin diatur pada pasal 863 KUH Perdata. Anak luar kawin yang diakui mewaris
dengan semua golongan ahli waris. Besar bagian yang diterima tergantung
dengan golongan mana anak luar kawin tersebut mewaris, atau tergantung dari
derajat hubungan kekeluargaan dari para ahli waris yang sah antara lain jika
adanya Golongan I, II, III, dan IV.

B. Berdasarkan prinsip pewarisan dalam KUHPerdata analisislah menggunakan


pengaturan hukumnya kepada siapa saja kemungkinan hak ahli warisnya!

JAWAB:
pada asasnya harta peninggalan tidak boleh dibiarkan dalam keadaan tidak
terbagi (pasal 1066 KUHPpedata) dengan meninnggal seseorang,seketika segala
hak dan kewajiban pewaris beralih pada ahli warisnya (hak saisine) dengan
demikian ahli waris demi hukum memperoleh kekayaan pewaris tanpa
menuntut penyerahan. Berkaitan dengan hak saisine juga di kenal heriditatis
patitio hal ahli waris untuk menuntut yang khusus berkaitan dengan warisan.

3. A. Apakah tindakan Ani tersebut dibenarkan secara hukum? Analisislah


menggunakan aturan yuridisnya!

JAWAB
dalam pasal 23 ayat 2 UU Fidusia pemberi Fidusia dilarang mengalihkan
menggadaikan atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek
Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan kecuali dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia. Lalu pada pasal 36
UU Fidusia Pemberi Fidusia yang mengalihkan, menggadaikan, atau
menyewakan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (2) yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Penerima Fidusia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta) rupiah.

B. Apa akibat hukum yang ditimbulkan kepada pihak ketiga yang menerima
gadai dari objek jaminan fidusia tersebut?

JAWAB:
untuk pihak ketiga sebagai penerima barang gadai, terlepas dari apakah pihak
ketiga tersebut mengetahui atau tidak mengetahui bahwa barang tersebut telah
dijadikan jaminan fidusia, pihak ketiga tersebut tidak dilindungi oleh hukum. Ini
karena pada prinsipnya ketentuan mengenai larangan menggadaikan benda
jaminan fidusia telah diatur dalam undang-undang. Dengan demikian semua
orang dianggap mengetahuinya dan (kami berasumsi jaminan fidusia telah
didaftarkan) karena jaminan fidusia tersebut telah didaftarkan maka dianggap
semua orang dapat memeriksa pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Sehingga pada
dasarnya akibat hukum bagi pihak ketiga dari pemberian gadai atas benda yang
telah dijadikan jaminan fidusia adalah tidak adanya perlindungan hukum yang
pasti bagi penerima gadai untuk mengambil pemenuhan pembayaran dari
eksekusi benda jaminan jika debitur wanprestasi.

4. A. Berdasarkan kasus tersebut di atas, analisislah apakah salah satu pihak dapat
membatalkan perjanjian yang telah disepakati?

JAWAB:
Perjanjian dapat dibatalkan apabila tidak sesuai dengan syarat subyektif maupun
obyektif perjanjian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPer. Akibat
hukum yang timbul terhadap perjanjian yang dapat di batalkan adalah salah satu
pihak dapat meminta pembatalan perjanjian.

B. Apakah DP Rani dapat dikembalikan, kemukakan alasan anda? Upaya hukum


apa yang dapat ditempuh Rani? Analisis kasus tersebut dan kemukakan
argumentasi Anda!

JAWAB:
berdasarkan Pasal 1464 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak dapat
dikembalikan dan pembelian tidak dapat dibatalkan. Akan tetapi, terkait
pengembalian DP dalam kasus Anda, dimungkinkan untuk dilakukan dengan
melakukan upaya hukum gugatan wanprestasi karena si penjual seharusnya
menjual dengan harga sebagaimana disepakati di awal atau tidak secara sepihak
mengubah harga, sehingga Anda dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai