Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Lailatul Istiqomah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042230592

Tanggal Lahir : 09 Agustus 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/ Administrasi Pertanahan

Kode/Nama Program Studi : 311 / Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 76 / Jember

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu / 20 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Lailatul Istiqomah

NIM : 042230592

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM 4211 / Administrasi Pertanahan

Fakultas : Hukum

Program Studi : Ilmu Hukum

UPBJJ-UT : Jember

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Banyuwangi, 20 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Lailatul Istiqomah
1. A. Meningkatnya kebutuhan akan tanah yang diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan baik
yang dilakukan pemerintah maupun oleh swasta membawa konsekuensi pada pemerintah untuk
menyediakan lahan bagi kegiatan tersebut. Keadaan ini memaksa pemerintah untuk melakukan pe-
ngambil alihan tanah rakyat. Kawasan pemukiman yang dbangun oleh PT Supononyo Group sudah
sesuai dengan tata tertib tanah PP nomor 16 tahun 2004 tentang penggunaan tanah.

B. Yang berhak memberikan izin kepada PT Supononyo ialah pemerintah daerah setempat.

2. A. Dalam Pasal 3 UUPA “Pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-
masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa se-
hingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa
serta tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan lain yang lebih
tinggi.” Dengan diberlakukannya  UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria
negara sebagai pemeberi jaminan kepastian hukum adat terhadap masyarakat hukum adat. Dalam
pasal 3 UUPA menyebutkan bahwa hukum tanah nasional bersumber pada hukum adat seharusnya
secara otomatis hak-hak ulayat tersebut diakui, namun dalam prakteknya tidak. Banyak penggunaan
tanah ulayat yang berakhir sengketa karena tidak sesuai dengan seharusnya.

B. Negara memiliki kewenangan sebagai pengatur, perencana, pengelola sekalisus sebagai pe-
ngawas pengelolaan, penggunaan dan pemanfaatan SDA nasional. Maka negara berhak untuk me-
nguasai dan mengelola tanah. tanah hak milik negara sama dengan hak mneguasai dari negara.

3. A. Segala perjanjian apalagi yang tertulis dapat dijadikan sebagai alat bukti. Setiap jual beli tanah
pemerintah mensyaratkan bentuk tertulis otentik. Namun kenyataannya masih banyak jual beli di
bawah tangan. Berdasarkan Pasal 164 HIR, hukum acara perdata di Indonesia mengakui keberadaan
surat sebagai salah satu alat bukti yang sah di pengadilan, dengan kata lain akta dibawah tangan ttp
diakui sebagai alat bukti yang sah dan dapat digunakan dipengadila jika terjadi sengketa. Namun,
kekuatan pembuktiannya tidak sesempurna akta otentik, melainkan kekuatan pembuktiannya tetap
ada selama akta tersebut tidak disangkal oleh para pihak yang membuatnya.

B. Belum. Dalam Pasal 33 PP Pendafataran tanah, salah satu asasnya berbunyi “Untuk memberi-
kan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, sa-
tuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya
sebagai pemegang hak yang bersangkutan. Pemeberian kepastina hukum dan perlindungan hukum
tersebut dilakukan dengan cara memberikan sertifikat hak atas tanah kepada pemegang hak yang
bersangkutan. Adapun jaminan kepastian hukum yang menjadi tujuan pendaftaran tanah adalah ke-
pastian mengenai status tanah yang didaftar, kepastian mengenai subyek hak dan kepastian menge-
nai obyek hak.” Maka perjanjian jual beli tanah harus dengan akta otentik.

4. 1. Tentang situasi tersebut, pentingnya untuk merujuk UU Tentang pengadaan tanah kepenti-
ngan umum pada nomor 2 tahun 2012. Pada hakikatnya UU tersebut diharapkan memberi kemu-
han proyek yang berisikan dengan kepentingan publik. Ketika proses pembebasan tanah ada warga
yang tidak mendapatkan hanya maka akan diadakan negosiasiterlebih dahulu. Jika negosiasi ini tidak
menemukan keptusuan yang tepat maka bupati setempat melayangkan keputusan final dengan
menitipkan uang ganti rugi ke pengadilan setempat, maka tanah tetap dibebaskan dan proyek tetap
berjalan.
2. Pasal 18 Undang-Undang Pokok Agraria menyatakan bahwa: “untuk kepentingan umum, ter-
masuk juga untuk kepentingan bangsa dan negara dan kepentingan bersama dari rakyat, hak atas
tanah bisa dicabut, dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan sesuai dengan cara yang di-
atur dengan Undang-undang.” Regulasi terkait mengenai tata cara pengadaan tanah berkaitan
dengan permasalahan ganti rugi. Perlu pembenahan regulasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai