Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Recky Febryansyah Herlambang

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048302334

Tanggal Lahir : 09 Februari 2004

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211 / Hukum Agraria

Kode/Nama Program Studi : 311 / Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 71 / Surabaya

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 20 Des 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Recky Febryansyah Herlambang


NIM : 048302334
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211 / Hukum Agraria
Fakultas : FHISIP
Program Studi : 311 / Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : 71 / Surabaya

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
20 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataa

Recky Febryansyah Herlambang


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1a. Akibat hukumnya bila agraria dan hukum agraria tidak dikaitkan dengan administrasi
pertanahan.
Jawaban :
Pengertian agraria dalam UUPA meliputi bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya, sedangkan hukum agraria merupakan aturan hukum yang tentang berbagai objek
yang termasuk pengertian agraria. Administrasi pertanahan merupakan suatu usaha dan
manajemen yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan pemerintah dalam bidang
pertanahan. Menurut analisis saya, akibat yang akan timbul bila agraria dan hukum agraria tidak
dikaitkan dengan administrasi pertanahan yaitu hak-hak penguasaan agraria yang tentu akan
menjadi permasalahan serius bagi masyarakat karena tidak ada kepastian hukum hak atas tanah
serta mekanisme/prosedur dalam penatagunaan tanah, penataan penguasaan tanah, pengurusan
hak tanah, dan pengukuran dan pendaftaran tanah yang tidak efektif sehingga dapat menimbulkan
sengketa dalam hak tanah seperti tumpang tindihnya sertifikat hak atas tanah.

1b. Apakah tata ruang dan pemanfaatan sumber daya alam merupakan bagian dari hukum
agraria?
Jawaban :
Menurut saya, tata ruang dan pemanfaatan sumber daya alam termasuk dalam bagian hukum
agraria sesuai dalam dalam batas-batas seperti yang ditentukan dalam pasal 48 UUPA, hak guna
tersebut meliputi pula ruang angkasa, yaitu ruang di atas bumi dan air yang mengandung tenaga
dan unsur-unsur yang dapat digunakan untuk usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan
kesuburan bumi, air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

2a. Akibat hukum apabila masyarakat yang memiliki tanah tetapi tidak dapat membuktikan adanya
sertipikat kepemilikan tanah sebelum berlakunya UUPA!
Jawaban :
Hak-hak atas tanah sebelum berlakunya UUPA di Indonesia ada 2 yaitu hak-hak atas tanah yang
tunduk pada hukum barat dan hak-hak atas tanah berdasarkan hukum adat. Pada saat itu
masyarakat memiliki kebebasan hak untuk mempergunakan suatu benda sepenuhnya dan
menguasai seluas-luasnya asal saja tidak bertentangan dengan undang-undang atau peraturan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

umum yang ditetapkan oleh instansi (kekuasaan). Namun, setelah berlakunya UUPA tanah yang
dimiliki masyarakat tidak dapat membuktikan hak atas tanah tersebut meskipun sudah memiliki
tanah sejak lama hal itu karena setelah berlakunya UUPA sertifikat hak atas tanah digunakan
sebagai alat bukti yang kuat.

2b. Bagaimanakah klasifikasi hak atas tanah bekas hak barat setelah dilakukan konversi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok agraria!
Jawaban :
Klasifikasi hak atas tanah yang setelah dikonversi menjadi :
1. Hak milik ( pasal 20-pasal 27 )
2. Hak guna usaha ( pasal 28-pasal 34 )
3. Hak guna bangunan ( pasal 35-pasal 40 )
4. Hak guna pakai ( pasal 41-pasal 43 )
5. Hak sewa ( pasal 44-pasal 45 )
6. Hak membuka tanah ( pasal 46 )
7. Hak memungut hasil hutan ( pasal 46 )
8. Hak guna air ( pasal 47 )
9. Hak pemeliharaan dan penangkapan ikan ( pasal 47 )
10. Hak guna ruang angkasa ( pasal 48 )
11. Hak-hak tanah untuk keperluan suci dan sosial ( pasal 49 )

3a. Apakah tanah yang sudah didaftarkan dan bersertipikat dapat dibatalkan kepemilikannya!
Jawaban :
Tanah yang sudah didaftarkan dan bersertifikat dapat dibatalkan/dicabut kepemilikannya.
Sesuai dengan isi Pasal 18 UUPA ada 5 syarat untuk pencabutan hak atas tanah yaitu :
1. Dilakukan untuk kepentingan umum
2. Memberi ganti rugi yang layak kepada pemegang hak
3. Dilakukan menurut cara yang diatur oleh UU
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Pemindahan hak menurut cara biasa tidak mungkin lagi dilakukan


5. Tidak mungkin memperoleh tanah di tempat lain untuk keperluan tsb.

3b. apakah tanah yang sudah memiliki sertipikat merupakan akta otentik yang tidak dapat dicabut
kepemilikannya!
Jawaban :
Menurut saya, tanah yang sudah memiliki sertifikat sudah menjadi bukti yang sah dan kuat
sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c yang terlihat dari kata-kata, “... berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat”. Demikian pula dalam Penjelasan Umum PP Nomor 10
Tahun 1961. Namun tidak menutup kemungkinan tanah yang sudah bersertifikat dapat dicabut
kepemilikannya jika terjadi cacat hukum dalam administrasi, tumpang tindih sertfikat, luas
tanah yang tidak sesuai dengan yg terdaftar, serta poin yang sudah dijelaskan pada no. 3a
diatas.

4a. Apakah tanah waqaf dapat diubah statusnya demi pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
Jawaban :
Tidak, dalam UUPA Nomor 5 Tahun 1960 tanah waqaf merupakan tanah yang dilindungi dan
diatur dengan peraturan pemerintah. Sehingga apabila dilakukan pembebasan atau perubahan
status pengadaan tanah untuk kepentingan umum tidak mudah untuk dilakukan karena ada
perlindungan bagi tanah waqaf.

4b. apakah pembangunan tempat ibadah bagian dari kepentingan umum yang diatur dalam
Undang-Undang tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Jawaban :
Ya, berdasarkan ketentuan Pasal 5 Perpres Nomor 36 Tahun 2005 tempat ibadah termasuk dalam
pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan pemerintah atau pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai