Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : YANDA SUTRA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048939095

Tanggal Lahir : 19 September 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/ Hukum Agraria

Kode/Nama Program Studi : Ilmu Hukum S1

Kode/Nama UPBJJ : UT PEKANBARU

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa/ 27 Juni 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : YANDA SUTRA


NIM : 048939095
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/ Hukum Agraria
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Hukum S1
UPBJJ-UT : Pekanbaru

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Pekanbaru , 27 Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

YANDA SUTRA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Penyelenggaraan

1. A) Penyelenggaraan tertib administrasi bidang pertanahan memiliki peran penting dalam menunjang
pelaksanaan kewenangan, tugas, dan fungsi Badan Pertanahan Nasional (BPN). Berikut adalah analisis
mengenai bagaimana penyelenggaraan tertib administrasi bidang pertanahan dapat mendukung peran BPN:
1) Pendaftaran Tanah:
Penyelenggaraan tertib administrasi bidang pertanahan mencakup proses pendaftaran tanah yang
dilakukan oleh BPN.

2) Penyimpanan Data Pertanahan:

Tertib administrasi pertanahan juga mencakup penyimpanan dan pengelolaan data pertanahan yang
dilakukan oleh BPN.

3) Pengaturan Transaksi Pertanahan:


Penyelenggaraan tertib administrasi bidang pertanahan juga melibatkan pengaturan
transaksi pertanahan, seperti penjualan, pemindahan hak, dan pemberian jaminan.

4) Koordinasi dan Supervisi:


Tertib administrasi pertanahan juga melibatkan koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh BPN
terhadap instansi terkait dalam hal pelaksanaan administrasi pertanahan

B) Pembuatan balik nama sertifikat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya dapat memiliki akibat yang
serius terhadap tertib administrasi pertanahan.
1) Pelanggaran kepastian hukum:
Pembuatan balik nama sertifikat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya merupakan pelanggaran
terhadap prinsip kepastian hukum.

2) Kerugian pemilik tanah:


Pembuatan balik nama tanah tanpa sepengetahuan pemilik dapat menyebabkan kerugian finansial dan
harta benda bagi pemilik.

3) Ketidakpastian dan konflik:


Tindakan pembuatan balik nama tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya dapat menyebabkan
ketidakpastian dan konflik di masyarakat.

4) Gangguan terhadap tertib administrasi pertanahan:


Pembuatan balik nama tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya melanggar prinsip-prinsip tertib
administrasi pertanahan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. A) Mengenai apakah BUMN dapat memiliki tanah dengan hak milik atau tidak, Anda dapat melihat pada
ketentuan Pasal 21 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (“UUPA”). Dalam Pasal 21 ayat (1) UUPA dikatakan bahwa hanya warga-negara
Indonesia dapat mempunyai hak milik. Akan tetapi, dalam Pasal 21 ayat (2) UUPA diberikan
pengecualian, yaitu bahwa Pemerintah dapat menetapkan badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak
milik.
Pengecualian subjek hukum yang dapat mempunyai tanah hak milik ini dapat dilihat dalam Peraturan
Pemerintah No. 38 Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum Yang Dapat Mempunyai
Hak Milik Atas Tanah (“PP No. 38/1963”). Berdasarkan Pasal 1 PP No. 38/1963, badan-badan hukum yang
dapat mempunyai tanah hak milik, yaitu:

a) Bank-bank yang didirikan oleh Negara (selanjutnya disebut Bank Negara);


b) Perkumpulan-perkumpulan Koperasi Pertanian yang didirikan berdasar atas Undang-Undang No. 79
Tahun 1958 (Lembaran-Negara Tahun 1958 No. 139);
c) Badan-badan keagamaan, yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria, setelah mendengar Menteri
Agama;
d) Badan-badan sosial, yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria, setelah mendengar Menteri
Kesejahteraan Sosial.

B)
1) Hak milik sebagai bukti kepemilikan:
Hak milik atas tanah adalah hak yang paling lengkap dan kuat dalam hubungan hukum pertanahan.
Status hak milik menunjukkan bahwa seseorang memiliki hak yang mutlak atas tanah tersebut.
Penguasaan fisik atau penggunaan tanah oleh seseorang dapat menjadi indikator atau bukti bahwa
mereka memiliki status hak milik atas tanah tersebut.

2) Pendaftaran dan sertifikat tanah:


Dalam banyak negara, termasuk di Indonesia, status hak milik atas tanah harus didaftarkan dan dicatat
dalam sistem administrasi pertanahan. Proses pendaftaran ini mencakup pembuatan sertifikat tanah
yang menjadi bukti tertulis tentang kepemilikan hak atas tanah. Oleh karena itu, status hakmilik atas
tanah sebaiknya dapat ditunjukkan melalui kepemilikan sertifikat tanah yang sah.

3) Perlindungan hukum terhadap hak milik: Status hak milik atas tanah memberikan perlindungan hukum
yang kuat terhadap hak kepemilikan seseorang.Penguasaan fisik tanah atau penggunaan tanah oleh
seseorang dapat menjadi indikator bahwa mereka memiliki hak milik dan dapat melindungi hak
tersebut secara hukum.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. A)
1. Kepastian Hukum:
• Sistem pendaftaran tanah di Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok Agraria (UUPA) dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
2. Perlindungan Hukum:
• Pendaftaran tanah memberikan perlindungan hukum terhadap hak-hak pemilik tanah.
Sertifikat tanah yang diterbitkan memiliki kekuatan pembuktian yang kuat di hadapan hukum.
3. Penyempurnaan Sistem:
• Pemerintah Indonesia terus melakukan penyempurnaan sistem publikasi pendaftaran tanah untuk
meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum.
4. Transparansi dan Keterbukaan: • Penting untuk menjaga transparansi dan keterbukaan dalam
proses pendaftaran tanah. Informasi mengenai tanah yang terdaftar harus mudah diakses oleh masyarakat
secara umum. Hal ini dapat dilakukan melalui sistem publikasi yang terbuka dan dapat diakses secara
online.
5. Pengawasan dan Penegakan Hukum:
• Diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan pendaftaran tanah dan tindakan yang
melanggar hukum. Penegakan hukum yang efektif terhadap pelanggaran terkait pendaftaran tanah akan
memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap sistem tersebut.

B) Perjanjian jual-beli tanah dengan hanya bukti bayar berupa kuitansi belum secara otomatis
berdasarkan asas-asas pendaftaran tanah.
Asas-asas pendaftaran tanah mengacu pada sistem pendaftaran tanah yang mengatur cara pendaftaran dan
pemindahan hak atas tanah serta keabsahan transaksi tanah.

Dalam konteks banyak negara, termasuk Indonesia, asas-asas pendaftaran tanah umumnya mengharuskan
adanya proses pendaftaran resmi di lembaga yang ditunjuk, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk
mengesahkan dan mencatat perubahan kepemilikan tanah.

Dalam hal perjanjian jual-beli tanah, bukti yang diterima untuk mendukung pemindahan hak
atas tanah biasanya adalah akta atau surat perjanjian yang dibuat secara notariil atau di hadapan pejabat yang
berwenang, serta dilakukan pendaftaran di BPN.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. A)Ya, pemerintah dapat melakukan pengadaan tanah untuk keperluan mendesak dalam beberapa keadaan
tertentu. Dalam banyak negara, termasuk Indonesia, pemerintah memiliki kekuasaan untuk melakukan
pengadaan tanah atau merampas tanah secara paksa untuk kepentingan umum, seperti pembangunan
infrastruktur, proyek-proyek strategis, pengembangan ekonomi, atau relokasi penduduk.

Pengadaan tanah untuk keperluan mendesak biasanya diatur dalam undang-undang dan dijalankan oleh badan
pemerintah yang bertanggung jawab. Prosedur pengadaan tanah yang dijalankan biasanya melibatkan
kompensasi yang wajar kepada pemilik tanah sesuai dengan nilai pasar yang berlaku.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pengadaan tanah untuk kepentingan umum juga harus memperhatikan
hak-hak dan perlindungan pemilik tanah. Pemilik tanah memiliki hak atas kompensasi yang adil dan
penggantian yang memadai sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam hal ada sengketa atau ketidaksetujuan
terkait pengadaan tanah, proses hukum yang berlaku di negara tersebut biasanya dapat diikuti untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

B) Berdasarkan ketentuan di atas, jika Anda dan para pemilik tanah lainnya tidak setuju dengan besarnya ganti
kerugian berdasarkan hasil musyawarah, maka Anda dapat mengajukan keberatan pada pengadilan negeri
setempat.

Anda mungkin juga menyukai