Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : FAISAL WAHYUDI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042255619

Tanggal Lahir : 06/10/1988

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211

Kode/Nama Program Studi : 311/ ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 76/JEMBER

Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU, 19/12/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : FAISAL WAHYUDI

NIM : 042255619

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211

Fakultas : FHSIP

Program Studi : ILMU HUKUM

UPBJJ-UT : JEMBER

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
19, DESEMBER 2021

Yang Membuat Pernyataan

FAISAL WAHYUDI
1. Jawaban:
A. Landasan hukum mengenai sistem informasi dan manajemen Pertanahan Nasional termuat dalam
beberapa peraturan perundang-undangan, salah satunya dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Permen ATR/BPN) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran
Tanah Sistematis .
B. Jika kita melihat dari tujuannya tentu saja hal ini merupakan sebuah Langkah positif yang sangat besar dan
layak diapresiasi, namun dalam praktiknya tidak semua kantor BPN bisa menerapkan dengan baik. Hal ini
berlaku karena kurangnya sumber daya manusia yang mengerti tentang dunia sistem informasi, hal lain
juga yang menyebabkan kurang sempurnanya sistem informasi dan manajemen pertanahan adalah tidak
meratanya sarana.

2. Jawaban:
A. Menurut PP No. 24 Tahun 1997 Pasal 37 ayat (1) Syarat-syarat jual beli atas tanah yang merupakan syarat
materiil dan syarat formil, sebagai berikut :
1. Syarat Materiil
Syarat materiil jual beli hak atas tanah adalah tertuju pada subjek dan objek hak yang hendak
diperjualbelikan. Pemegang hak atas tanah harus mempunyai hak dan berwenang untuk menjual hak
atas tanah. Di samping itu pembeli juga harus memenuhi syarat sebagai pemegang (subjek) hak dari
hak atas yang membeli objek jual beli. Syarat materiil yaitu: orang yang berhak melakukan jual beli
(pembeli dan penjual), obyek yang diperjual belikan tidak dalam sengketa.
2. Syarat Formal
Syarat formal dari jual beli hak atas tanah merupakan formalitas transaksi jual beli tersebut. Formalitas
tersebut meliputi akta yang menjadi bukti perjanjian jual beli serta pejabat yang berwenang membuat
akta tersebut. Dalam rangka pendaftaran pemindahan hak, maka syarat formil jual beli hak atas tanah
harus dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan pejabat pembuat akta tanah (PPAT).
Sebagaimana dalam peraturan pemerintah No. 24/1997 jual beli dilakukan dihadapan PPAT yang akan
mengeluarkan akta jual beli, akta tersebut sebagai syarat untuk melakukan pendaftaran tanah, di
kantor Pertanahan. Akta yang dibuat oleh PPAT tersebut merupakan atau dikualifikasikan sebagai akta
otentik.
B. Tanah yang yang bermasalah tidak bisa diperjual belikan, karena dalam jual beli tanah akan ada peralihan
hak. Dari penjual ke pembeli. Maka dalam jual beli tersebut harus ada kepastian hukum. Untuk menjamin
kepastian hukum peralihan hak atas tanah melalui jual beli menurut PP Nomor 24 Tahun 1997, maka jual
beli hanya dapat dilakukan di atas tanah yang dimiliki berdasarkan hak atas tanah yang dibuktikan dengan
bukti kepemilikan yang sah dari penjual. Karena dengan adanya bukti kepemilikan hak atas tanah, berarti
penjual adalah orang atau pihak yang sah menurut hukum untuk menjual.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Jawaban:
A. Sepanjang pemerintahan dalam era reformasi, telah dicapai beberapa perbaikan dalam hukum dan
perundang-undangan keagrariaan, namun tetap belum dijumpai program nyata tentang landreform.
Secara teoritis, ada empat faktor penting sebagai prasyarat pelaksanaan landreform, yaitu kesadaran dan
kemauan dari elit politik, organisasi petani yang kuat, ketersediaan data yang lengkap, serta dukungan
anggaran yang memadai. Saat ini, kondisi keempat faktor tersebut masih dalam kondisi lemah, sehingga
dapat dikatakan implementasi landreform secara serentak dan menyeluruh di Indonesia masih sulit
diwujudkan.
B. Cukup sulit sebenarnya untuk menjawabnya. Menurut analisis saya pelaksanaan landreform di era
Presiden Jokowi mengalami kemajuan dari era presiden-presiden sebelumnya. tetapi setidaktidaknya
terdapat dua langkah besar yang telah dilakukan pada tahun 2016 ini yang bisa menjadi acuan atas
implementasi kebijakan Jokowi dalam hal Landreform.
Pertama, dapat kita lihat bahwa pada tanggal 7 April 2016 lalu, Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Agraria dan Tata Ruang mengeluarkan Peraturan Menteri ATR No. 18 Tahun 2016. Pasal 3
peraturan tersebut menetapkan pembatasan kepemilikan tanah pertanian untuk perorangan, seperti 20
hektar maksimum untuk daerah tidak padat dan 12 hektar maksimum untuk daerah kurang padat.
Ketentuan ini diperkuat lagi dengan kewajiban bahwa tanah hanya dapat dialihkan kepada pihak lain
yang berdomisili di dalam 1 kecamatan letak tanah dan memang harus dipergunakan untuk pertanian.
Menurut Penulis, kebijakan ini sangat baik karena banyak orang yang punya sawah di desa tetapi justru
tinggal di kota, yang akhirnya mengakibatkan tanah tidak terawatt ataupun keuntungan ekonomi dari
tanah tersebut tidak masuk ke dalam pembangunan daerah tempat tanah tersebut berada. Peraturan ini
mencegah hal seperti itu terjadi lagi.
Kedua, pada tanggal 14-18 April 2016, dilaksanakan Multilateral Meeting di Bappenas, yang
menghasilkan suatu program “Prioritas Nasional Reforma Agraria”. Bappenas menetapkan beberapa
prioritas dalam rangka menjalankan reforma agraria dalam hal kedaulatan pangan, yaitu:
1) Penguatan Kerangka Regulasi dan Penyelesaian Konflik Agraria, dimana akan dilakukan pengkajian
atas peraturan perundang-undangan yang mendukung reforma agraria, terhadap kasus-kasus konflik
agraria, menyusun pendapat dan rekomendasi konflik agraria, pengkajian hak, pengawasan lembaga
dalam menjalankan rekomendasi tersebut, dan mediasi;
2) Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Obyek Reforma Agraria (“TORA”), dimana akan dilakukan
identifikasi terlebih dahulu terhadap tanah-tanah yang menjadi obyek, seperti Kawasan Hutan yang
akan Dilepaskan, tanah terlantar, dan juga mengidentifikasi subyek penerima manfaat reforma
agrarian;
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3) Kepastian Hukum dan Legalisasi Hak atas TORA, dimana dilakukan perbaikan petugas pemetaan dan
petugas reforma di Kabupaten/Kota, meningkatkan cakupan peta dasar pertanahan, meningkatkan
cakupan bidang tanah bersertifikat untuk rakyat miskin melalui legalisasi aset, publikasi tata batas
hutan, legalisasi tanah transmigrasi, dan sosialisasi tanah ulayat;
4) Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan, Pemanfaatan, dan Produksi atas TORA, dimana akan
dilakukan koordinasi lokasi dan target pemberdayaan TORA, penyediaan teknologi dan fasilitas untuk
produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan, dan menyediakan bantuan modal serta fasilitas;
5) Pengalokasian Sumber Daya Hutan untuk Dikelola Rakyat, di mana dilakukan pendataan dan pemetaan
alokasi sumber daya hutan, menetapkan alokasi pemanfaatan hutan oleh rakyat, memberdayakan
masyarakat untuk mengelola hutan, menyediakan lembaga dan biaya pelaksanaan, dan menguatkan
hak dan akses pengusaan hutan kepada masyarakat;
6) Kelembagaan Pelaksana Reforma Agraria Pusat dan Daerah, dimana dibentuk pedoman teknis dan
gugus tugas pelaksana di pusat dan daerah. Kemudian perpres lembaga penyediaan tanah bagi
pembangunan kepentingan umum akan disusun besera dengan prioritas penyediaan tanah. Keberadaan
program-program Reforma Agraria yang luas dan mencakup perombakan struktur, pengurangan
kemiskinan, perbaikan kualitas hidup, dan ketahanan pangan merupakan hal yang positif karena
Reforma Agraria bukan hanya sekedar membagi-bagikan tanah ke masyarakat. Kemudian hal positif
yang dapat kita lihat bahwa Jokowi-JK telah belajar dari kesalahan pemerintahan sebelumnya yang
hanya memfokuskan Reforma Agraria pada tanah-tanah yang bebas konflik, dan justru sekarang
berusaha menyelesaikan konflik-konflik tersebut.

4. Jawaban:
A. Redistribusi tanah adalah pembagian tanah-tanah yang dikuasai oleh negara dan telah ditegaskan menjadi
objek landreform yang diberikan kepada para petani penggarap yang telah memenuhi syarat ketentuan
Peraturan Pemerintah No.224 Tahun 1961. Dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan sosial ekonomi
rakyat dengan cara mengadakan pembagian tanah yang adil dan merata atas sumber penghidupan rakyat
tani berupa tanah, sehingga dengan pembagian terrsebut dapat dicapai pembagian hasil yang adil dan
merata.
B. Objek redistribusi tanah untuk non pertanian didistribusi kepada Subjek Reforma Agraria disertai dengan
pemberian sertipikat hak milik. Jika objek redistribusi tanah untuk non-pertanian memerlukan penataan
maka dapat dilakukan melalui konsolidasi tanah disertai dengan pemberian sertipikat hak.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai