Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa NANDO HERNAWAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM 049077447

Tanggal Lahir 1 Maret 2000

Kode/Nama Mata Kuliah HKUM4211/ Hukum Agraria

Kode/Nama Program Studi 311/ Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ 19/ Bengkulu

Hari/Tanggal UAS THE Selasa/ 27 Juni 2023

TandaTanganPesertaUjian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NANDO HERNAWAN


NIM : 049077447
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/ HUKUM AGRARIA
Fakultas : FISIP
Program Studi : ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : BENGKULU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Rejang Lebong, 27 Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan


Nando Hernawan
1. Salah satu ruang lingkup catur tertib pertanahan yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
7 Tahun 1979 adalah mengenai tertib administrasi pertanahan. Tertib administrasi pertanahan
merupakan upaya memperlancar setiap usaha dari masyarakat yang menyangkut tanah
terutama dilakukan dengan pembangunan yang memerlukan sumber informasi bagi yang
memerlukan tanah sebagai sumber daya, uang, dan modal.

Pertanyaan
A. Silakan Saudara analisis bagaimana penyelenggaraan tertib administrasi bidang
pertanahan untuk menunjang pelaksanaan kewenangan, tugas, dan fungsi Badan
Pertanahan Nasional!
B. Silakan Saudara analisis bagaimana akibat hukum pembuatan balik nama sertifikat tanpa
sepengetahuan pemiliknya apabila ditinjau dari tertib administrasi pertanahan!

Jawaban:
A. Jadi yang dapat saya analisis dan dipahami bahwa didalam penyelenggaran tertib administrasi
bidang pertahan untuk menunjang pelaksaan kewenangan, tugas, dan fungsi badan Pertanahan
Nasional adalah dengan melakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Pengumpulan, Pemeliharaan, dan Pengelolaan Data: Tertib administrasi pertanahan
melibatkan pengumpulan, pemeliharaan, dan pengelolaan data administrasi tanah, yang
mencakup informasi tentang status, kepemilikan, dan pemanfaatan tanah.
Mengumpulkan dan mempertahankan data yang berkualitas tinggi sangat penting bagi
BPN. Data yang akurat, dapat diandalkan, dan terkini akan memberikan dasar yang kuat
bagi BPN untuk melakukan tugas dan kewenangannya, seperti memberikan sertifikat,
mengelola hak atas tanah, dan pemetaan wilayah.
2) Pendaftaran dan Distribusi Sertifikat Tanah: Tanggung jawab utama BPN meliputi
pendaftaran tanah dan penerbitan sertifikat sebagai bukti kepemilikan yang sah. Untuk
menyelesaikan tugas ini, pelaksanaan organisasi pertanahan yang tepat sangat penting.
Pemilik tanah akan lebih mendapat kepastian hukum dan sengketa kepemilikan akan
berkurang dengan proses pendaftaran yang teratur dan tertib. Selain itu, perlindungan
hukum yang kuat bagi pemilik tanah diberikan dengan diterbitkannya sertifikat yang
akurat dan sah.
3) Pelayanan dan informasi kepada masyarakat: Informasi dan pelayanan masyarakat yang
berkaitan dengan pertanahan juga merupakan bagian dari tertib administrasi
pertanahan. Akses masyarakat terhadap data administrasi pemerintahan dipermudah
dan transparan oleh BPN. Ini membantu masyarakat membuat keputusan tentang tanah,
seperti bagaimana merencanakan investasi, mendapatkan izin, dan membeli dan menjual
tanah. Proses pemberian pelayanan administrasi kepada masyarakat yang efektif dan
tanggap juga merupakan bagian dari pelayanan publik yang baik.
4) Penegakan dan pengawasan: Penegakan hukum yang berkaitan dengan administrasi
pertanahan dan pengawasan terhadap kegiatan yang melanggar peraturan pertanahan
merupakan komponen tertib administrasi pertanahan. Ketika datang untuk memantau
hal-hal seperti pembebasan lahan, pemalsuan dokumen, dan pelanggaran lainnya, BPN
memainkan peran penting. Masyarakat dan pemilik tanah akan dilindungi dengan
pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang akan menjamin keutuhan sistem
administrasi pemerintahan.
5) Partisipasi dengan pihak terkait untuk mengefektifkan tugas dan fungsinya, BPN juga
harus menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti bank, instansi pemerintah,
dan masyarakat umum.
B. Adapun yang dapat analisis dari persoalan tersebut bahwa mengubah hak milik tanpa
persetujuan pemilik berdampak negatif pada aturan administrasi pertanahan. Pencurian status
kepemilikan, pelanggaran asas kepastian hukum, kemungkinan penipuan, penipuan, dan
gangguan transaksi bidang tanah dan investasi adalah beberapa dampaknya. Tindakan ini dapat
menghambat kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pertanahan dan merusak integritas dan
akuntabilitas sistem administrasi pertanahan. Dalam rangka menjaga tertib administrasi
pertanahan, maka sangat penting bagi pelaksana administrasi pertanahan seperti Badan
Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan bahwa penyerahan sertifikat hak atas tanah
dilakukan secara transparan, akurat, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 menyatakan, bahwa Atas dasar hak
menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi diantaranya adalah hak
milik atas tanah yang dapat diberikan kepada orang-orang. Hak milik tersebut dapat diberikan
baik kepada orang-perorangan maupun kelompok orang, serta badan-badan hukum

Pertanyaan :
A. Silakan Saudara analisis, apakah setiap badan hukum dapat memiliki hak milik atas tanah!
B. Silakan Saudara analisis, apakah status hak milik atas tanah seseorang dapat dilihat dari
penguasaannya!

Jawaban:

A. Adapun analisis yang dapat saya tuangkan bahwa tidak semua badan hukum memiliki hak atas
tanah tersebut karena dapat dipahami bahwa hak milik atas tanah dapat diberikan kepada
orang perseorangan, kelompok orang, dan badan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960. Namun undang-undang tersebut tidak memberikan penjelasan yang tegas tentang
jenis-jenis badan hukum yang diperbolehkan memiliki hak atas tanah. Sejalan dengan itu,
pembayaran untuk elemen sah yang memenuhi syarat untuk hak istimewa wilayah sendiri juga
dapat diatur dalam peraturan dan pedoman yang berlaku, seperti undang-undang tidak resmi
atau pedoman teritorial. Dalam praktiknya, jenis badan hukum lainnya dapat memiliki hak atas
tanah. Namun demikian, agar badan hukum dapat memperoleh hak milik atas tanah, peraturan
yang berlaku dapat menetapkan syarat-syarat dan larangan-larangan tertentu. Badan hukum,
misalnya, harus terdaftar, memenuhi persyaratan administratif lainnya, dan memiliki tujuan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Konsekuensinya, tidak semua substansi yang sah dapat
tanpa bantuan dari orang lain yang memiliki hak istimewa atas tanah, tetapi hal ini dapat
diselesaikan berdasarkan pengaturan hukum yang berlaku di negara tersebut.
B. Adapun analisis saya terhadap status hak milik atas tanas tentunya dapat dilihat dari
penguasannya Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun kepemilikan fisik atas tanah dapat
menunjukkan bahwa seseorang memiliki tanah, status hak milik atas tanah harus ditentukan
dengan menggunakan sertifikat tanah yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang, seperti
Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau lembaga serupa sehingga Penggunaan tanah secara fisik
dapat bersifat sementara atau didasarkan pada perjanjian, seperti sewa atau kontrak. Tidak
mungkin seseorang memiliki hak milik fisik atas tanah tanpa memiliki hak milik yang sah. Oleh
karena itu, untuk mengetahui status hak milik seseorang atas tanah, Anda harus mencari
dokumen seperti sertifikat tanah, akta notaris, atau dokumen lain yang menunjukkan
kepemilikan yang sah oleh karena itu Penguasaan fisik atas tanah hanyalah salah satu faktor
yang diperhatikan dalam konteks hukum pertanahan; namun, dokumen yang sah dan terdaftar
secara resmi merupakan bukti yang kuat untuk menetapkan status hak milik atas tanah
seseorang.

3. Tanah sangat penting sebagai sumber kehidupan manusia. Pendaftaran tanah menjadi hal yang
wajib dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di
masa depan. Tanah yang sudah didaftarkan menjadi hak milik dan memperoleh sertipikat
menjadi instrumen yang memiliki kekuatan atau bukti yang kuat. Pemilik dari sertipikat hak
atas tanah berwenang atau berkuasa secara sah atas suatu bidang tanah yang telah terdaftar.

Pertanyaan:
A. Silakan Saudara analisis kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam sistem
publikasi pendaftaran tanah di Indonesia!
B. Silakan Saudara analisis, apakah perjanjian jual-beli tanah dengan hanya bukti bayar
berupa kuitansi sudah berdasarkan asas-asas pendaftaran tanah!
Jawaban:

A. Oleh karena itu, dapat analisis bahwa sistem publikasi pendaftaran tanah Indonesia
memberikan perlindungan hukum yang penting bagi pemilik tanah dan memberikan
kepastian hukum. Pendaftaran tanah adalah tindakan yang harus dilakukan oleh
masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan-kemungkinan di masa
depan. Pemilik tanah memperoleh kepastian hukum tentang status kepemilikan dan
batas tanah mereka dengan mendaftarkan tanah. Selanjutnya Badan Pertanahan
Nasional (BPN) bertanggung jawab atas pencatatan dan pemberian sertifikat tanah di
Indonesia. Selama proses pendaftaran, pemilik tanah harus memberikan dokumen yang
sah dan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Pemilik tanah akan mendapatkan sertifikat
tanah setelah pendaftaran selesai, yang merupakan bukti kuat bahwa mereka adalah
pemilik tanah. Tentunya pemilik sertifikat tanah memiliki perlindungan hukum yang
melindungi hak mereka untuk memiliki tanah. Sertifikat tanah dapat digunakan sebagai
bukti hukum dalam sengketa tanah atau transaksi jual-beli. Selain itu, pendaftaran dan
penerbitan sertifikat tanah memberikan perlindungan hukum terhadap klaim yang tidak
sah atau pemalsuan dokumen.
B. Adapun analisis saya terhadap perjanjian jual beli tanah bahwa didalam penggunaan
kuitansi saja sebagai bukti pembayaran tidak secara langsung didasarkan pada prinsip-
prinsip pendaftaran tanah dalam rangka perjanjian jual beli tanah. Akta notaris jual beli
tanah berfungsi sebagai bukti hukum dari transaksi dan memberikan kepastian hukum
yang lebih besar. Selain itu, perjanjian jual beli dapat menggabungkan Badan Pertanahan
Nasional (BPN) untuk meningkatkan perlindungan hukum dan kekuatan hukum.
Sehingga meskipun pada awalnya kuitansi dapat menjadi bukti jual beli tanah, namun
bukti tersebut belum memberikan tingkat kepastian hukum yang terbaik. Untuk
kepastian hukum yang lebih kuat dalam transaksi jual beli tanah, perlu dilakukan
langkah-langkah tambahan, seperti membuat akta jual beli di hadapan notaris dan
mendaftarkan perjanjian tersebut ke BPN. Untuk mendapatkan perlindungan hukum
yang maksimal atas kepemilikan tanah, pendaftaran dan penerbitan sertifikat tanah
melalui BPN tetap merupakan langkah wajib.

4. Pada setiap kegiatan pembangunan, ketersediaan tanah untuk lahan pembangunan sering
menjadi kendala. Kendala dihadapi karena tanah merupakan sumber daya alam yang bersifat
terbatas, terutama tanah negara yang juga sudah sangat terbatas persediaannya. Untuk
menyediakan lahan tersebut maka perlu dilakukan pengadaan tanah. Pengadaan tanah adalah
kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada
pihak yang berhak. Pengadaan tanah didasarkan atas adanya kepentingan umum yaitu
kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Pertanyaan:
A. Silakan Saudara analisis, apakah pemerintah dapat melakukan pengadaan tanah untuk
keperluan mendesak!
B. Silakan Saudara telaah, bagaimana bila dalam pengadaan tanah untuk kepentingan
umum, pihak yang berhak atas ganti kerugian menolak bentuk dan/atau besarnya ganti
kerugian berdasarkan hasil musyawarah atau putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah
Agung!
Jawaban:

A. Jadi dapat dianalisis bahwa tentunya didalam undang-undang dasar yang jelas dapat
digunakan untuk memeriksa apakah pemerintah dapat memperoleh tanah untuk
kebutuhan yang mendesak. Pemerintah dapat memperoleh tanah dengan mendahulukan
kepentingan umum tersebut dalam keadaan mendesak, ketika kepentingan umum yang
penting dan mendesak harus segera dipenuhi. Dalam hal ini, pemerintah harus
memastikan pengadaan tanah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan secara transparan dan berkeadilan. Selain itu, pemerintah
berkewajiban untuk memberikan ganti rugi kepada pihak yang berhak secara adil dan
wajar atas tanah yang diambil.
B. Adapun yang dapat saya analisis bahwa pihak yang berhak atas ganti kerugian dalam
pengadaan tanah untuk kepentingan umum memiliki hak untuk menolak jenis dan
besarnya ganti kerugian yang ditawarkan. Jika bentuk dan besarnya ganti kerugian
ditolak, pihak yang berhak memiliki hak untuk mengajukan gugatan ke pengadilan untuk
mendapatkan ganti kerugian yang dianggap lebih adil. Dalam membuat keputusan
tentang besarnya ganti kerugian yang layak, pengadilan akan mempertimbangkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta fakta-fakta dan bukti yang ada.
Sehingga Sangat penting bagi pemerintah dan pihak yang berhak untuk menjalankan
proses hukum yang berlaku dalam hal penolakan ganti kerugian. Proses hukum ini dapat
memastikan bahwa pihak yang berhak dilindungi secara hukum dan bahwa ganti
kerugian yang ditetapkan berdasarkan prinsip keadilan dan persetujuan bersama antara
pemerintah dan pihak yang berhak.

Anda mungkin juga menyukai