Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ARIF PRIBADI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043303468

Tanggal Lahir : 27 SEPTEMBER 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332/HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Kode/Nama Program Studi : 311-ILMU HUKUM S1

Kode/Nama UPBJJ : 87-JAYAPURA

Hari/Tanggal UAS THE : JUMAT, 31 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ARIF PRIBADI


NIM : 043303468
Kode/Nama Mata Kuliah : 311-ILMU HUKUM S1
Fakultas : ILMU HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP
Program Studi : ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : 87-JAYAPURA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
B I A K, 31 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

ARIF PRIBADI
3

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS

TERBUKA

1. a) Jenis-jenis sanksi hukum yang dapat dikenakan oleh negara dalam upaya menegakan hukum
peraturan perundang-undangan meliputi :
 Paksaan Pemerintah

 Penarikan Kembai keputusan menguntungkan


 Pengenaan denda administrative

 Pengenaan uang paksa

Sanksi yang dikenakan oleh negara bisa berupa sanksi pidana, perdata, ataupun sanksi
administrasi. Namun, terdapat perbedaan prinsip dalam hal penggunaan sanksi administrasi, seperti
juga bestuurdwang dengan pengenaan sanksi pidana ataupun perdata. Perbedaan itu terletak pada
sasaran dari pengenaan sanksi. Dalam sanksi pidana dan perdata sasaran pengenaan sanksi adalah
pribadi si pelaku. Sementara itu, dalam sanksi administrasi, sasaran dari pengenaan sanksi adalah
perbuatanya sehingga tujuan dari pengenaan sanksi pun juga berbesa

b) Dari contoh kasus dalam soal bahwasanya sanksi yang dapat di terapkan dalam kasus tersebut
dapat berupa sanksi Paksanaan pemerintah, dimana Tindakan ini dilakukan pemerintah dalam
bentuk Tindakan fisik atau nyata yang dilakukan untuk mengakhiri suatu keadaan yang
bertentangan dengan peraturan hukum. Kemudian dilakuknya penarikan Kembali kepurusan yang
menguntungkan berkaitan dengan yang mana pihak yang berkepentingan tidak mematuhi
pembatasan-pembatasan , syarat-syarat, atau ketentuan perundangan yang dikaitkan dengan
kegiatan yang dilakukan.

2. a) Dalam proses pinjam pakai terhadap barang milik negara., jangka waktu peminjaman terhadap
barang milik negara tersebut paling lama dua tahun sejak ditandatanganinya perjanjian pinjam
pakai dan dapat diperpanjang. Sementara itu, apabila jangka waktu peminjaman barang milik
negara tersebut akan diperpanjang, permintaan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai harus
sudah diterima pengelola barang paling lambat tiga bulan sebelum jangka waktu pinjam pakai
berakhir.

b) Dalam hal pinjam pakai suatu Barang dibuat suatu perjanjian yang dimana berkaitan dengan
subjek maupun ojek dari dilakukanya pinjam pakai. Surat perjanjian tersebut harus di ikuti dan
harus dilaksanakan oleh peminjam. Dalam hal ini pada saat perjanjian dilakukan perubahan objek
pinjam pakai maka haruslah Kembali kepada perjanjian yang telah disepakati Bersama apakah
4

hal tersebut termuat di dalam perjanjian tersebut atau tidak.

c) dalam kodisi tertentu terkait dengan peminjaman sementara dapat dilakukan berdasarkan
perjanjiang dibuat antara peminjam dan pengelola dengan cara mengajukan permohonan yang
kemudian dilakukan penelitian mengenai hal tersebut.

3. a) Dalam Rangka memberikan pelayanan dan pengelolaan informasi serta dokumen, kepada
setiap badan publik diberikan satu kewajiban untuk mengangkat pejabat pengelola informasi dan
dokumentasi yang mempunyai tugas khusus di bidang pengelolaan informasi publik, khususnya
menangani :
 Penyimpanan
 Pendokumentasian
 Penyedianaan
 Pelayanan informasi di badan public

PPID mempunyai tugas yang tidak hanya menyiapkan informasi yang sifatnya wajib disediakan
oleh badan public, tetapi juga mempunyai tugas untuk melayani permohonan informasi public
yang diajukan oleh pemohon informasi publik. Khususnya dalam pelayanan badan public dalam
melayani permohonan informasi publik. Hla ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip utama
layanan informasi, yakni cepat, tepat waktu, dan biaya ringan. Atas permohonan yang diajukan
oleh pemohon informasi publik tersebut, Pihak PPID dapat melakukan beberapa Tindakan. Jika
permohonan informasi yang dikecualikan maka wajib memberikan akses yang cukup untuk
pemohon mendpatkan informasi yang dibutuhkan. Begitu pula sebaliknya jika informasi yang
diperkecualikan maka diberikan penjelasan tertulis kepada pemohon bahwa permohonan ditolak
beserta alasanya. Jika ditolak maka pemohon harus diberikan informasi tentang bagaimana
mengajukan keberatan atas penolakan tersebut. Selanjutnya pemohon informasi public
mengajukan permohonan untuk mendapatkan Salinan dari suatu informasi public, wajib
mendaftarkanya, serta memberikan akses yang cukup kepada pemohon untuk membaca,
melihat, dan memeriksa informasi yang diminta Salinan tersebut. Jika Salinan tersebut
diperkecualikan PPID dapat menolak permohonan tersebut.

b) UU KIP, atau UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sangat penting sebagai
landasan hukum yang berkaitan dengan pertama, hak setiap orang untuk memperoleh
Informasi; kedua, kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani permintaan Informasi
secara cepat, tepat waktu, biaya ringan / proporsional, dan cara sederhana; ketiga,
pengecualian bersifat ketat dan terbatas; keempat, kewajiban Badan Publik untuk mernbenahi
sistem dokumentasi dan pelayanan Informasi. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik menegaskan sebagaimana dalam Pasal 28 F Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa setiap Orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Undang-Undang Nomor 14 tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menggarisbawahi dengan tebal bahwa salah satu
elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik
untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hak atas
Informasi menjadi sangat penting karena makin terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi
publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat dipertanggungjawabkan. Hak setiap
Orang untuk memperoleh Informasi juga relevan untuk meningkatkan kualitas pelibatan
5

masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik. Partisipasi atau pelibatan masyarakat
tidak banyak berarti tanpa jaminan keterbukaan Informasi Publik.

4. Menurut Penjelasan pasal 48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9


Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, upaya administratif adalah merupakan
prosedur yang ditentukan dalam suatu peraturan perundang-undangan untuk 8 menyelesaikan
suatu sengketa Tata Usaha Negara yang dilaksanakan dilingkungan pemerintah sendiri (bukan
oleh badan peradilan yang bebas), yang terdiri dari :
a. Prosedur keberatan;
b. Prosedur banding administratif;

Berdasarkan rumusan penjelasan pasal 48 tersebut maka upaya administratif merupakan


sarana perlindungan hukum bagi warga masyarakat (orang perorangan/badan hukum perdata)
yang terkena Keputusan Tata Usaha Negara (Beschikking) yang merugikannya melalui
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara dilingkungan pemerintah itu sendiri sebelum diajukan ke
badan peradilan.
Dalam pasal 48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo UndangUndang No. 9 Tahun 2004
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, disebutkan sebagai berikut :
1) Dalam hal suatu Badan/Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh atau berdasarkan
peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa Tata Usaha
Negara tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya
administratif yang tersedia;
2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang bersangkutan
telah digunakan

Anda mungkin juga menyukai