Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : HANSON GOMGOM BERNADIUS MANURUNG

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048979859

Tanggal Lahir :23 Februari 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/HUKUM AGRARIA

Kode/Nama Program Studi : 311/ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 16/PEKANBARU

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa,27 Juni 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : HANSON GOMGOM BERNADIUS MANURUNG


NIM : 048979859
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/HUKUM AGRARIA
Fakultas : HUKUM
Program Studi : 311/ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : 16/Pekanbaru

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bangkinang, 27Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

HANSON GOMGOM BERNADIUS MANURUNG


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Penyelenggaraan tertib administrasi bidang pertanahan memiliki peran penting dalam menunjang
pelaksanaan kewenangan, tugas, dan fungsi Badan Pertanahan Nasional (BPN). Untuk itu, BPN
perlu melakukan beberapa langkah, seperti membuat dan mengembangkan sistem informasi
pertanahan nasional untuk memudahkan akses informasi terkait pertanahan, memberikan layanan
publik yang cepat dan mudah diakses, serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk
memastikan proses administrasi pertanahan berjalan lancar. Selain itu, BPN juga harus memberikan
perhatian pada validitas data dan informasi yang tercatat dalam sistem informasi pertanahan
nasional agar tidak terjadi kesalahan dalam proses administrasi pertanahan.

1. B. Pembuatan balik nama sertifikat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya dapat menimbulkan
akibat hukum yang merugikan bagi pemiliknya. Dalam konteks tertib administrasi pertanahan,
tindakan tersebut dapat mengganggu kepastian hukum dan menyulitkan pemilik tanah dalam
memperoleh informasi dan layanan administrasi terkait tanahnya. Selain itu, pembuatan balik nama
sertifikat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya dapat merusak integritas sistem informasi
pertanahan nasional yang telah dibangun oleh BPN. Hal ini dapat menghambat upaya BPN dalam
memperlancar sebap usaha dari masyarakat yang menyangkut tanah, terutama dalam
pembangunan yang membutuhkan sumber daya, uang, dan modal. Oleh karena itu, sangat penting
untuk memastikan bahwa setiap perubahan status kepemilikan tanah dilakukan secara sah, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, dan tercatat secara jelas dan akurat dalam sistem informasi
pertanahan nasional yang terintegrasi.

2. A. Ya, setiap badan hukum dapat memiliki hak milik atas tanah. Hal ini sesuai dengan Pasal 4
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 yang menyatakan bahwa hak milik atas tanah dapat diberikan
baik kepada orang-perorangan maupun kelompok orang, serta badan-badan hukum. Dalam
praktiknya, badan hukum seperti perusahaan atau yayasan dapat memiliki hak milik atas tanah yang
dimiliki untuk kepentingan bisnis atau aktivitas lainnya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. B. Status hak milik atas tanah seseorang tidak dapat dilihat secara langsung dari penguasaannya.
Penguasaan tanah dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk pengakuan masyarakat setempat
atau penggunaan tanah secara turun temurun, namun hal ini tidak selalu berarti bahwa orang
tersebut memiliki hak milik atas tanah tersebut. Untuk mengetahui status hak milik atas tanah
seseorang, perlu dilakukan pemeriksaan dokumen seperti sertifikat tanah atau akta jual beli tanah
yang sah dan berlaku. Selain itu, dapat dilakukan pula verifikasi terhadap data dan informasi yang
tercatat dalam sistem informasi pertanahan nasional yang dikelola oleh Badan Pertanahan Nasional
(BPN) untuk memastikan keabsahan dan kejelasan status hak atas tanah tersebut.

3. A. Sistem publikasi pendaftaran tanah di Indonesia memberikan kepastian hukum dan perlindungan
hukum bagi pemilik tanah yang telah melakukan pendaftaran dan memperoleh sertifikat hak atas
tanah. Dalam sistem ini, pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) bertanggung jawab
untuk melakukan pendaftaran tanah secara nasional dan mengatur segala aspek terkait kepemilikan
dan penggunaan tanah. Dengan adanya sistem publikasi pendaftaran tanah, pemilik tanah dapat
memperoleh kepastian hukum atas hak miliknya dan terhindar dari sengketa atau tindakan ilegal
yang dilakukan oleh pihak lain terkait kepemilikan tanah tersebut. Selain itu, sistem publikasi
pendaftaran tanah di Indonesia juga memberikan perlindungan hukum bagi pemilik tanah terhadap
tindakan yang merugikan hak miliknya. Misalnya, jika terdapat pihak lain yang mencoba mengambil
tanah tersebut tanpa seijin atau tanpa melalui prosedur yang sah, pemilik tanah dapat melaporkan
kejadian tersebut ke BPN atau ke pihak berwenang lainnya. Dalam hal ini, pemilik tanah yang telah
melakukan pendaftaran dan memperoleh sertifikat hak atas tanah akan memiliki bukti yang kuat
bahwa tanah tersebut merupakan hak miliknya yang sah.

3. B. Perjanjian jual-beli tanah dengan hanya bukti bayar berupa kuitansi tidak cukup berdasarkan
asas-asas pendaftaran tanah. Dalam sistem pendaftaran tanah di Indonesia, untuk memastikan
keabsahan jual-beli tanah, diperlukan dokumen yang sah seperti akta jual-beli atau sertifikat hak atas
tanah yang telah terdaftar di BPN. Kuitansi pembayaran hanyalah bukti bahwa pembayaran telah
dilakukan, namun tidak bisa dijadikan sebagai bukti sah bahwa tanah tersebut merupakan milik
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

seseorang.Selain itu, perjanjian jual-beli tanah yang hanya berdasarkan kuitansi pembayaran juga
memiliki risiko yang cukup tinggi. Misalnya, jika terdapat pihak lain yang mengklaim kepemilikan
tanah tersebut dan memiliki bukti yang lebih kuat seperti sertifikat hak atas tanah, maka pemilik
tanah yang hanya memiliki kuitansi pembayaran akan kesulitan membuktikan bahwa tanah tersebut
merupakan miliknya secara sah. Oleh karena itu, perjanjian jual-beli tanah harus dilakukan dengan
memperhatikan asas-asas pendaftaran tanah yang berlaku di Indonesia. Pihak yang akan
melakukan jual-beli tanah harus memastikan bahwa dokumen yang diperlukan telah terpenuhi dan
sah, sehingga pemilik tanah dapat memperoleh hak milik yang sah dan terhindar dari sengketa atau
tindakan ilegal yang dapat merugikan hak miliknya.

4. A. Pemerintah dapat melakukan pengadaan tanah untuk keperluan mendesak dengan ketentuan
yang telah diatur dalam UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Keperluan Umum. Pengadaan tanah untuk keperluan mendesak bisa dilakukan jika ada kepentingan
nasional, bencana alam, atau pembangunan sarana umum yang sangat mendesak dan tidak bisa
diselesaikan dengan cara lain. Namun, dalam hal ini pemerintah harus memperhatikan prosedur dan
ketentuan yang berlaku serta memberikan ganti rugi yang layak dan adil kepada pemilik tanah yang
terkena dampak.

4. B. Dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum, pemerintah harus memastikan bahwa
kepentingan umum tersebut benar-benar berdampak positif bagi masyarakat dan tidak merugikan
hak-hak individu. Proses pengadaan tanah harus dilakukan secara transparan dan partisipatif
dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait, seperti pemilik tanah, masyarakat, dan organisasi
masyarakat. Jika dalam pengadaan tanah tersebut, terdapat pemilik tanah yang tidak setuju dengan
ganti rugi yang diberikan, maka pihak tersebut dapat mengajukan keberatan atau menggugat ke
pengadilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemerintah harus siap memberikan solusi yang
adil dan terukur untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam melakukan pengadaan tanah untuk
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

kepentingan umum, pemerintah juga harus memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia,seperti
keadilan, keterbukaan, partisipasi, dan kesetaraan. Pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak
individu tidak dirugikan dan memperoleh ganti rugi yang layak serta adil. Selain itu, pemerintah juga
harus memastikan bahwa pengadaan tanah tersebut tidak merugikan hak-hak adat atau kearifan
lokal yang berlaku di wilayah tersebut. Dalam kesimpulannya, pengadaan tanah untuk kepentingan
umum harus dilakukan secara transparan, partisipatif, dan memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi
manusia. Pemerintah harus memastikan bahwa kepentingan umum yang diwujudkan benar-benar
mendukung kemakmuran rakyat dan tidak merugikan hak-hak individu maupun hak-hak adat.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai