Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa :DODI ISMUHAR

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :045378089

Tanggal Lahir :06-07-1997

Kode/Nama Mata Kuliah :HKUM4211/HUKUM AGRARIA

Kode/Nama Program Studi :311/ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ :90/KUALA LUMPUR

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA, 27 JUNI 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa :DODI ISMUHAR


NIM :045378089
Kode/Nama Mata Kuliah :HKUM4211/HUKUM AGRARIA
Fakultas :HUKUM DAN ILMU POLITIK
Program Studi :ILMU HUKUM
UPBJJ-UT :KUALA LUMPUR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
SELASA ,27 JUNI 2023

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa

(DODI ISMUHAR)
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSIRTAS TERBUKA

1. Salah satu ruang lingkup catur tertib pertanahan yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 1979
adalah mengenai tertib administrasi pertanahan. Tertib administrasi pertanahan merupakan upaya
memperlancar setiap usaha dari masyarakat yang menyangkut tanah terutama dilakukan dengan
pembangunan yang memerlukan sumber informasi bagi yang memerlukan tanah sebagai sumber daya, uang,
dan modal.

jawaban :
A. Menurut analisis kami penyelenggaraan tertib administrasi bidang pertanahan untuk menunjang
pelaksanaan kewenangan, tugas, dan fungsi Badan Pertanahan Nasional memiliki peran yang sangat
penting dalam menunjang pelaksanaan kewenangan, tugas, dan fungsi Badan Pertanahan Nasional (BPN)
tersebut. Dalam konteks ini, analisis saya akan mencakup beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan
untuk memastikan administrasi bidang pertanahan yang efektif dan efisien.
Kebijakan dan regulasi yang jelas Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, BPN perlu memiliki kebijakan
dan regulasi yang jelas dalam administrasi bidang pertanahan. Hal ini mencakup peraturan hukum yang
jelas, prosedur administrasi yang terstandarisasi, dan pedoman yang jelas bagi staf yang terlibat dalam
administrasi pertanahan. Kebijakan ini harus mencakup aspek-aspek seperti pendaftaran tanah, sertifikat
kepemilikan, pengukuran tanah, dan pembaruan data pertanahan.

B. Menurut analisis kami akibat hukum pembuatan balik nama sertifikat tanpa sepengetahuan pemiliknya
apabila ditinjau dari tertib administrasi pertanahan sebagai berikut:

1. Pelanggaran kepastian hukum

Pembuatan balik nama sertifikat tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya merupakan pelanggaran
terhadap prinsip kepastian hukum.Kepastian hukum adalah salah satu prinsip penting dalam pengelolaan
pertanahan yang menjamin hak-hak pemilik tanah dan mencegah konflik kepemilikan.Dengan melakukan
pembuatan balik nama tanpa sepengetahuan pemilik, terjadi ketidakpastian dan keraguan hukum
terhadap status kepemilikan tanah.

2. Kerugian pemilik tanah:

Pembuatan balik nama tanah tanpa sepengetahuan pemilik dapat menyebabkan kerugian finansial dan
harta benda bagi pemilik.Pemilik tanah dapat kehilangan hak kepemilikan mereka dan memiliki
kewajiban hukum terhadap tanah yang sebenarnya tidak mereka jual atau transfer.Selain itu, pemilik
tanah juga mungkin kehilangan akses dan kontrol atas tanah mereka.

3.Ketidakpastian dan konflik:

Tindakan pembuatan balik nama tanah tanpa sepengetahuan pemiliknya dapat menyebabkan ketidakpastian
dan konflik di masyarakat.Pemilik tanah yang asli mungkin mengklaim kembali hak kepemilikan mereka,
sedangkan pihak yang menerima balik nama sertifikat tanah tersebut juga dapat mempertahankan klaim
mereka.Hal ini dapat menyebabkan perselisihan hukum, biaya pengadilan, dan ketegangan sosial.

4.Gangguan terhadap tertib administrasi pertanahan:

Tertib administrasi pertanahan mencakup proses pendaftaran, pengukuran, dan pengelolaan yang harus
dilakukan dengan transparan dan akurat.Melanggar prinsip-prinsip ini dapat mengganggu integritas dan
kepercayaan publik terhadap sistem administrasi pertanahan.Dalam konteks tertib administrasi pertanahan,
penting untuk memastikan bahwa pembuatan balik nama sertifikat tanah dilakukan dengan prosedur yang
sesuai dan melibatkan pemilik tanah yang sah.Hal ini akan menjaga kepastian hukum mencegah konflik, dan
memelihara integritas sistem administrasi pertanahan.
2. Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 menyatakan, bahwa Atas dasar hak menguasai
dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 ditentukan
adanya macam-macam hak atas permukaan bumi diantaranya adalah hak milik atas tanah yang dapat
diberikan kepada orang-orang. Hak milik tersebut dapat diberikan baik kepada orang-perorangan
maupun kelompok orang, serta badan-badan hukum.

jawaban:

A. setiap badan hukum dapat memiliki hak milik atas tanah Sebelumnya, kita harus ketahui terlebih dahulu
apa itu badan usaha milik negara (“BUMN”). Berdasarkan Pasal 1 angka 1 , BUMN adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan Mengenai apakah BUMN dapat memiliki tanah dengan hak milik atau
tidak, Anda dapat melihat pada ketentuan Pasal 21 Undang undang no 5 tahun 1960 tentang peraturan
dasar pokok pokok agraria (“UUPA”). Dalam Pasal 21 ayat (1) UUPA dikatakan bahwa hanya warga-negara
Indonesia dapat mempunyai hak milik. Akan tetapi, dalam Pasal 21 ayat (2) UUPA diberikan pengecualian,
yaitu bahwa Pemerintah dapat menetapkan badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak milik.

B.Status hak milik atas tanah seseorang dapat dilihat dari penguasaannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hak milik sebagai bukti kepemilikan:

Hak milik atas tanah adalah hak yang paling lengkap dan kuat dalam hubungan hukum pertanahan.Status hak
milik menunjukkan bahwa seseorang memiliki hak yang mutlak atas tanah tersebut.Penguasaan fisik atau
penggunaan tanah oleh seseorang dapat menjadi indikator atau bukti bahwa mereka memiliki status hak
milik atas tanah tersebut.

2.Pendaftaran dan sertifikat tanah :

3.Dalam banyak negara, termasuk di Indonesia, status hak milik atas tanah harus didaftarkan dan dicatat
dalam sistem administrasi pertanahan.Proses pendaftaran ini mencakup pembuatan sertifikat tanah yang
menjadi bukti tertulis tentang kepemilikan hak atas tanah .Oleh karena itu, status hak milik atas tanah
sebaiknya dapat ditunjukkan melalui kepemilikan sertifikat tanah yang sah.

3. Perlindungan hukum terhadap hak milik Status hak milikatas tanah memberikan perlindungan hukum yang kuat
terhadap hak kepemilikan seseorang.

Penguasaan fisik tanah atau penggunaan tanah oleh seseorang dapat menjadi indikator bahwa mereka memiliki hak
milik dan dapat melindungi hak tersebut secara hukum.

3.Tanah sangat penting sebagai sumber kehidupan manusia. Pendaftaran tanah menjadi hal yang wajib
dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Tanah
yang sudah didaftarkan menjadi hak milik dan memperoleh sertipikat menjadi instrumen yang memiliki
kekuatan atau bukti yang kuat. Pemilik dari sertipikat hak atas tanah berwenang atau berkuasa secara sah atas
suatu bidang tanah yang telah terdaftar.

jawaban :

A. kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam sistem publikasi pendaftaran tanah di Indonesia
menganut system publiksi negative dalam kegiatan pendaftaran tanah dimananegara tidak menjamin kebenaran
data yang disajikan dalam sertifikat ,nah dari pernyataan dia tas dapat disimpulkn bahwa kondisi tidak dijaminnya
kepastian hokum dalam kegiatan pendaftaran tanah sehingga banyak pihak yang menginginkam agar pemerintah
menganti kebijakna pendaftaran tanah kearah publikasi positif.

B. perjanjian jual-beli tanah dengan hanya bukti bayar berupa kuitansi berdasarkan asas-asas pendaftaran
tanah masih dikatan tidak sah jika mengacu pada sistem pendaftaran tanah yang mengatur cara pendaftaran dan
pemindahan hak atas tanah serta keabsahan transaksi tanah..

Dalam konteks banyak negara, termasuk Indonesia, asas-asas pendaftaran tanah umumnya mengharuskan adanya
prosespendaftaran resmi di lembaga yang ditunjuk, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk mengesahkan
dan mencatat perubahan kepemilikan tanah.

Dalam hal perjanjian jual -beli tanah bukti yang diterima untuk mendukung pemindahan hak atas tanah biasanya
adalah akta atau surat perjanjian yang dibuat secara notariil atau di hadapan pejabat yang berwenang, serta
dilakukan pendaftaran di BPN.

4.Pada setiap kegiatan pembangunan, ketersediaan tanah untuk lahan pembangunan sering menjadi kendala.
Kendala dihadapi karena tanah merupakan sumber daya alam yang bersifat terbatas, terutama tanah negara yang
juga sudah sangat terbatas persediaannya. Untuk menyediakan lahan tersebut maka perlu dilakukan pengadaan
tanah. Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan
adil kepada pihak yang berhak. Pengadaan tanah didasarkan atas adanya kepentingan umum yaitu kepentingan
bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.

jawaban :
A. Ya ,pemerintah dapat melakukan pengadaan tanah untuk keperluan mendesak dalam beberapa keadaan
tertentu. Seperti di sebutkan Pada Pasal 1 angka 1 Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, . Dalam peraturan ini,
pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti
kerugian kepada yang berhak atas tanah tersebut.
Kemudian juga disebutkan di dalam Pasal 1 angka 3 Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum disebutkan bahwa
pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi
kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang
berkaitan dengan tanah atau dengan pencabutan hak atas tanah.

B. jika dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum, pihak yang berhak atas ganti kerugian menolak
bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah atau putusan Pengadilan
Negeri/Mahkamah Agung .Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 sebagai berikut:

Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi
kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda yang berkaitan
dengan tanah. Pada tahun 2012, Pemerintah memberlakukan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Ketentuan Pasal 1 angka 2 mendefinisikan
pengadaan tanah sebagai berikut:

Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan
adil kepada pihak yang berhak. Setelah melalui perjalanan waktu yang cukup panjang mengalami beberapa
rezim pengaturan, pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum akhirnya dapat diatur
dengan undang-undang khusus pengadaan tanah. UndangUndang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang disahkan pada tanggal 14 Januari 2012, maka
Indonesia memiliki payung hukum yang kuat setingkat undang-undang guna memperlancar pelaksanaan
pembangunan infrastruktur untuk kepentingan umum. Tujuan pengadaan tanah untuk kepentingan umum
adalah menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum pihak yang
berhak. Semakin banyaknya pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum pada hakikatnya
pengadaan tanah untuk kepentingan umum penting dilakukan, dimana memerlukan bidang tanah dalam
jumlah yang besar. Tetap saja, pelaksanaannya perlu dilakukan secara cepat dan transparan dengan
memperhatikan prinsip penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah.

SEKIAN JAWABAN SAYA MOHON KOREKSI DAN BIMBINGANNYA...

Anda mungkin juga menyukai