Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Muhammad Ari Sigit

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 045203705

Tanggal Lahir : 14 Agustus 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211 / Hukum Agraria

Kode/Nama Program Studi : 311 / S1-Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 71 / Surabaya

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu / 18 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Muhammad Ari Sigit


NIM : 045203705
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211 / Hukum Agraria
Fakultas : FHISIP
Program Studi : S1-Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : Surabaya

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Surabaya, 18 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Ari Sigit


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Silahkan saudara analisis apakah kawasan pemukiman yang akan dibangun oleh PT
Sopononyo Group sesuai dengan tertib penggunaan tanah!

Tertib penggunaan tanah adalah memastikan bahwa tanah harus digunakan sesuai dengan
kemampuannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dalam hal terkait dengan
peruntukannya agar tercipta juga suasana aman, tertib, lancar dan sehat. Dalam mekanisme
peralihan fungsi kawasan pertanian menjadi kawasan pemukiman terbagi dalam dua jalur
yaitu dapat melalui ijin lokasi atau ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke kawasan
pemukiman. Apabila luas tanah yang di mohonkan kurang dari 10.000 m2 maka izin yang
diperlukan izin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian. Sedangkan
apabila lebih dari 10.000 m2 maka izin yang di perlukan izin lokasi dengan ketentuan bahwa
diperlukan risalah pertimbangan teknis pertanahan sesuai dengan izin yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah kepada perorangan dan /atau badan untuk melakukan perubahan
penggunaan dan pemanfaatan tanah. Kebijakan tersebut diatur oleh Pemerintah Daerah
yang selaras dengan ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah. Jika telah
memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan tersebut maka, PT. Sopononyo Group
dapat melakukan pembangunan alih fungsi pada kawasan pertanian menjadi kawasan
pemukiman.

B. Silahkan saudara analisis siapakah yang berwenang memberikan izin kepada PT


Sopononyo Group dalam melakukan pembangunan kawasan pemukiman!

Berdasarkan pernyataan diatas yang berwenang memberikan izin kepada PT. Sopononyo
Group dalam melakukan pembangunan pada kawasan pertanian menjadi kawasan
pemukiman adalah Pemerintah Daerah lokasi kawasan pertanian tersebut yang mana
sesuai dengan otonomi daerah. Perizinan mengenai pembangunan alih fungsi kawasan
dilakukan melalui Lembaga Pelayanan Perizinan Terpadu atau Tata Kelola dan Perizinan di
daerah lokasi kawasan tersebut. Beberapa izin yang harus dilakukan antara lain :
• Izin Lokasi;
• Izin Perubahan Penggunaan Tanah;
• Izin dari Badan Lingkungan Hidup; dan
• Izin Prinsip untuk memulai suatu usaha.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. A. Silahkan saudara analisis, apakah tanah masyarakat hukum adat lebih memberikan
kepastian hukum dibandingkan dengan hak-hak lainnya!

Diatur dalam Pasal 3 UUPA “Pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari
masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang-undang
dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.

Hak ulayat masyarakat tanah adat yaitu hak penguasaan atas tanah masyarakat hukum
adat yang dalam ketentuan peraturan perundang-undangan diakui oleh negara sesuai
dengan yang diatur dalam Pasal 18 B ayat 2 UUD 1945 dimana dalam teorinya hak ulayat
dapat mengembang (menguat) dan mengempis (melemah) sama juga halnya dengan hak-
hak perorangan dan ini pula yang merupakan sifat istimewa hak-hak atas tanah yang tunduk

pada hukum adat, “semakin kuat kedudukan hak ulayat maka hak milik atas tanah itu
semakin mengempis (melemah) tetapi apabila semakin kuat hak milik itu maka keberadaan
hak ulayat itu akan berakhir”. Dengan telah diakuinya hak-hak kesatuan masyarakat hukum
adat tetapi menurut saya masih banyak permasalahan yang terjadi di daerah-daerah
Indonesia terkait sengketa hak tanah masyarakat hukum adat tersebut.

Negara dimana sebagai pemberi sebuah jaminan kepastian hukum adat terhadap
masyarakat hukum adat dengan di berlakukannya UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
Dasar Pokok Agraria (UUPA) diharapkan dapat mengurangi terjadinya sengketa dan
memberikan keadilan untuk masyarakat adat. Karena dalam pasal 3 UUPA menyebutkan
bahwa hukum tanah nasional bersumber pada hukum adat seharusnya secara otomatis
hak-hak ulayat tersebut diakui tetapi dalam prakteknya tidak.

B. Silahkan saudara analisis, apakah tanah hak milik negara sama dengan hak menguasai
dari negara !

• Dalam pasal 20 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria, atau yang seringkali disebut Undang-undang Pokok Agraria
(UUPA), dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Hak Milik adalah, “Hak turun-
menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan
mengingat ketentuan dalam pasal 6″. Dikatakan sebagai hak terkuat dan terpenuh,
karena hak milik merupakan satu-satunya hak yang memiliki kekuatan mengikat paling
kuat dan paling penuh, jika dibandingkan dengan hak-hak kepemilikan atas tanah oleh
orang dan hak-hak atas tanah lainnya. Hak Milik tidak diperuntukkan bagi negara,
karena negara bukan merupakan subjek dari Hak Milik atas tanah.

• Hak Menguasai pada dasarnya termaktub dalam Bab XIV Undang-Undang Dasar 1945
tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, khususnya pada P asal 33
ayat (3), yang menyatakan bahwa, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.”
Kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam UU Nomor 5 Tahun 1960, pada pasal 2 ayat (1),
yang menyatakan bahwa, “Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat (3) Undang-
Undang Dasar dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, bumi, air dan ruang
angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkatan
tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.”
Berdasarkan dua pasal diatas dijelaskan, bahwa seluruh kekayaan sumber daya alam
yang ada di Indonesia diamanatkan pengaturan dan pengelolaannya kepada pemerintah
sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam suatu negara. Negara diharuskan untuk
dapat mengatur dan memanfaatkan seluruh kekayaan sumber daya alam tadi, demi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Hak Menguasai Negara tidak sama dengan Hak Milik Negara, karena jika Hak
Menguasai Negara bersifat kuat dan penuh seperti halnya Hak Milik Negara maka
pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu negara akan bebas
untuk melakukan sesuatu atas lahan pertanahan sesuai dengan keinginanya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. A. Silahkan saudara analisis, apakah akta jual-beli di bawah tangan dapat dijadikan alat bukti
di pengadilan! kemukakan alasan saudara!

Akta dibawah tangan dapat dijadikan alat bukti di pengadilan. Perihal kekuatan pembuktian
akta di bawah tangan harus diperhatikan dengan seksama peraturan yang terdapat dalam
ordonansi tahun 1867 No. 29 yang memuat "ketentuan tentang kekuatan pembuktian dari
pada tulisan-tulisan di bawah tangan dari orang-orang Indonesia atau yang dipersamakan
dengan mereka” dimaksud dengan tulisan dalam Ordonansi ini adalah akta. Akta di bawah
tangan hanya mempunyai kekuatan pembuktian formal, yaitu bila tanda tangan pada akta itu
diakui (dalam hal ini sudah merupakan bukti pengakuan) yang berarti pernyataan yang
tercantum Di dalam akta itu diakui dan dibenarkan.
Akta di bawah tangan ini diatur dalam Pasal 1874-1984 KUH-perdata. Terhadap akta di
bawah tangan apabila ada tanda tangan yang disangkal, maka pihak yang mengajukan akta
di bawah tangan itu harus membuktikan kebenaran tanda tangan itu melalui alat bukti lain.
Dengan demikian selama tanda tangan tidak diakui maka akta di bawah tangan tersebut
tidak banyak membawa manfaat bagi pihak yang mengajukannya di muka pengadilan.
Namun apabila tanda tangan tersebut sudah diakui maka akta di bawah tangan itu bagi
yang menandatangani, ahli warisnya dan orangorang yang mendapat hak dari mereka,
merupakan bukti yang sempurna sebagai kekuatan formil dan kekuatan formil dari suatu
Akta Otentik (Pasal 1875 KUH-perdata).

B. Silahkan saudara analisis, apakah perjanjian jual-beli dengan akta di bawah tangan sudah
berdasarkan asas-asas pendaftaran tanah!

Asas-asas dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sebagaimana di jelaskan dalam Pasal 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah bahwa pendaftaran tanah
dilaksanakan berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Penjelasan
terhadap asas-asas pendaftaran tanah sebagai berikut :
• Asas sederhana adalah suatu kegiatan berupa daftar isi tanah untuk dimaksudkan mudah
dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama hak atas tanah.
• Asas aman adalah kegiatan pendaftaran tanah ditujukan untuk memberikan informasi yang
sesuai dengan tujuan pendaftaran tanah tersebut.
• Asas terjangkau adalah tujuan dari kegiatan pendaftaran tanah juga diperuntukkan bagai
kebutuhan masyarakat dengan golongan ekonomi lemah.
• Asas Mutakhir adalah bahwa kegiatan pendaftaran tanah diperlukan pemeliharaan data yang
berkelanjutan dan berkesinambungan.
• Asas terbuka adalah bahwa kegiatan pendaftaran tanah harus tersimpan di Kantor Pertanahan
yang sesuai dengan keadaan nyata di lapangan dan masyarakat dapat memperoleh akses
informasi data yang benar.

Menurut saya perjanjian jual-beli dengan akta di bawah tangan belum berdasarkan asas-asas
pendaftaran tanah karena perjanjian dibawah tangan dibuat para pihak tanpa adanya
campur tangan pejabat umum dan peraturan perundang-undangan tidak mengatur
secara spesifik mengenai formatnya berbeda dengan akta otentik yang telah
berdasarkan peraturan menurut pasal 1868 Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. A. Silahkan saudara analisis, apakah pemerintah masih tetap dapat melaksanakan


pembangunan jalan tol meskipun masih ada konflik dalam pembebasan lahan!

Dalam Undang-Undang Nomor. 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan
umum pasal 3 disebutkan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan
menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum
Pihak yang Berhak. Selanjutnya, setelah masyarakat menyerahkan tanahnya untuk
kepentingan umum tersebut maka masyarakat memiliki hak untuk menerima ganti rugi dari
Pemerintah. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No.2 tahun 2012 tentang
Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum pasal 1 butir 2 yang
berbunyi “pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti
kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak”. Pelaksaan pembangunan jalan tol
masih dapat dilakukan guna untuk memajukan infrastruktur negara Indonesia yang mana
kembali lagi untuk kebutuhan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, namun dengan adanya
konflik tersebut harus diatasi dengan segera membayarkan ganti rugi kepada masyarakat
yang belum menerima hak mereka.

B. Silahkan saudara telaah pembaharuan regulasi mengenai tata cara pengadaan tanah untuk
kepentingan umum!

Pembaharuan regulasi mengenai tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang
sebelumnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, penyelenggaraan tanah untuk kepentingan
umum digunakan untuk 18 jenis pembangunan. Namun, setelah disahkan UU Cipta Kerja,
penyelenggaraan tanah untuk kepentingan umum kini digunakan untuk 24 jenis
pembangunan yang mana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Dengan adanya perubahan tersebut peraturan pengadaan tanah lebih lengkap yang mana
melalui tahapan Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan, dan Penyerahan Hasil.

Anda mungkin juga menyukai