Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Mazdudin Al Karmani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048610993

Tanggal Lahir : 19 Mei 1991

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211 /Hukum Agraria

Kode/Nama Program Studi : 311 /Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 24 /Bandung

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 20 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Mazdudin Al Karmani


NIM : 048610993
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/Hukum Agraria
Fakultas : Hukum
Program Studi : Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : Bandung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Indramayu, 20 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Mazdudin Al Karmani
1 A. Hukum adalah salah satu aturan yang bersifat tegas, memaksa, dan memiliki sanksi bagi
yang melanggarnya. Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa analisis akibat hukumnya
bila agraria dan hukum agraria tidak dikaitkan dengan administrasi pertanahan adalah bisa
mengakibatkan tidak tercapainya suatu tujuan pembangunan yang diinginkan. hal ini
dikarenakan tidak adanya pengaturan yang jelas tentang pemanfaatan tanah dan sumber
daya alam yang ada. Setiap negara memiliki hukum. Hukum tersebut untuk mengatur
kehidupan. Hukum adalah salah satu aturan yang bersifat tegas, memaksa, dan memiliki
sanksi bagi yang melanggarnya. Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa analisis akibat
hukumnya bila agraria dan hukum agraria tidak dikaitkan dengan administrasi
pertanahan adalah bisa mengakibatkan tidak tercapainya suatu tujuan pembangunan yang
diinginkan. hal ini dikarenakan tidak adanya pengaturan yang jelas tentang pemanfaatan
tanah dan sumber daya alam yang ada.

B.. Tata ruang dan pemanfaatan sumber daya alam merupakan bagian yang penting dari
hukum agrarian. Hukum agrarian adalah kumpulan aturan hukum yang mengatur tentang
pembagian, pemanfaatan, dan pengelolaan tanah, serta sumber daya alam yang terkait
dengan tanah. Tata ruang merupakan bagian dari hukum agrarian yang mengatur tentang
perencanaan dan pengelolaan ruang secara terpadu, terutama dalam konteks pertanian,
perkebunan, dan kehutanan. Tata ruang memfokuskan pada penggunaan lahan yang
efisien, ramah lingkungan, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat. Pemanfaatan
sumber daya alam merupakan bagian dari hukum agrarian yang mengatur tentang
pemanfaatan sumber daya alam yang terkait dengan tanah, seperti air, batubara, dan
minyak. Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara bijak dan tidak merusak
lingkungan, serta memberikan manfaat yang seimbang bagi masyarakat yang terdampak.

2 A. Apabila masyarakat yang memiliki tanah tidak dapat membuktikan adanya sertifikat
kepemilikan tanah sebelum berlakunya UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria), maka
berdasarkan hukum yang berlaku, tanah tersebut dapat dinyatakan tidak sah sebagai hak
milik pribadi atau hak pengelolaan oleh pemerintah. Selain itu, masyarakat yang tersebut
juga tidak memiliki hak untuk menjual, mengambil jaminan, atau memberikan hak atas tanah
tersebut kepada pihak lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat yang memiliki
tanah untuk membuktikan kepemilikan tanahnya dengan cara membuat sertifikat tanah yang
sah sebelum berlakunya UUPA

B. Setelah dilakukan konversi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun


1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, hak atas tanah bekas hak barat dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu hak guna usaha (HGU) dan hak pakai (HP). Hak
guna usaha adalah hak atas tanah yang diberikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan
tanah tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa bagi kepentingan
pribadi atau masyarakat. Sementara itu, hak pakai adalah hak atas tanah yang diberikan
kepada masyarakat untuk memanfaatkan tanah tersebut dengan tujuan untuk tempat tinggal
atau tempat usaha yang tidak bertujuan menghasilkan barang atau jasa bagi kepentingan
pribadi atau masyarakat.

3 A. Tanah yang sudah didaftarkan dan bersertipikat tidak selalu dapat dibatalkan
kepemilikannya. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, seperti alasan pembatalan
kepemilikan, proses pendaftaran tanah yang telah dilakukan, dan hukum yang berlaku di
negara tersebut. Dalam beberapa kasus, tanah yang sudah memiliki sertipikat dapat
dibatalkan kepemilikannya jika terdapat kecurangan atau pelanggaran hukum dalam proses
pendaftaran tanah tersebut. Namun, pembatalan kepemilikan tanah biasanya tidak mudah
dan memerlukan proses hukum yang panjang.

B. Tanah yang sudah memiliki sertipikat merupakan akta otentik yang tidak dapat dicabut
kepemilikannya. Sertipikat merupakan bukti resmi yang menyatakan bahwa seseorang
adalah pemilik tanah tersebut, dan tidak dapat dibatalkan kepemilikannya tanpa adanya
proses hukum yang sah. Namun, seperti yang telah disebutkan di atas, pembatalan
kepemilikan tanah tidak selalu tidak mungkin terjadi dan tergantung pada beberapa faktor
yang telah disebutkan.

4 A. Tanah waqaf tidak dapat diubah statusnya kecuali dengan persetujuan bersama dari
pembuat waqaf, pemegang amanah waqaf, dan/atau lembaga waqaf yang berwenang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
diatur dalam Undang-Undang tersebut, yaitu prinsip transparansi, partisipasi, akuntabilitas,
dan tanggung jawab.

B. Pembangunan tempat ibadah dapat dianggap sebagai kepentingan umum jika memenuhi
kriteria yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yaitu:

Dibutuhkan untuk kepentingan umum secara nyata dan tidak dapat diwujudkan dengan cara
lain.

Dibutuhkan untuk pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah atau badan usaha milik
negara.

Memperhatikan prinsip-prinsip keadilan sosial

Anda mungkin juga menyukai